1 Januari 2026
Beranda blog Halaman 133

Empat Kampung Hilang Diterjang Banjir Bandang, Gubernur Aceh Tak Kuasa Menahan Tangis

Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyerahkan bantuan kepada pengungsi banjir dan longsor di Aceh Utara, Minggu (30/11/2025). ANTARA/HO-Tim Gubernur Aceh
Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyerahkan bantuan kepada pengungsi banjir dan longsor di Aceh Utara, Minggu (30/11/2025). ANTARA/HO-Tim Gubernur Aceh

Jakarta, aktual.com — Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengungkapkan bahwa empat kampung di Aceh lenyap akibat banjir bandang yang melanda wilayah tersebut. Peristiwa itu membuat dirinya tidak mampu menahan kesedihan saat menyampaikan bahwa warga di empat kawasan itu turut hilang.

“Ada beberapa kampung hilang entah ke mana yaitu Sawang, Jambuai, Bireun, dan Peusangan,” ucapnya pada Senin (1/12/2025).

Muzakir menjelaskan bahwa bencana tersebut berlangsung begitu cepat pada malam hari hingga menyeret empat kampung itu tanpa jejak.

“Pada malam itu, empat kampung itu hilang entah ke mana,” katanya.

Atas musibah yang memporak-porandakan daerahnya, Muzakir Manaf menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.

“Jadi, inilah tugas kita buat mereka yang terkena dampak dan menjadi korban,” katanya.

Ia juga menilai bahwa skala bencana kali ini bahkan melebihi tragedi tsunami yang pernah menghantam Aceh. Menurutnya,

“Sekarang Aceh mengalami tsunami kedua, mungkin kejadian ini lebih dahsyat dari tsunami,” sebutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Negara Terus Berhutang, Ini Ternyata Kesalahan Mendasar Bangsa Kita….

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Baru Kali Ini KPK Pamer Uang Sitaan Korupsi Rp300 M, Bersaing dengan Kejagung?

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Menteri Golkar Disorot, Wajar Selalu Ada Kontroversi Kelola Kementerian Strategis

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Prabowo Ungkap Masyarakat Masih Syok Akibat Bencana Banjir dan Tanah Longsor

Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Seskab Tedy Indra Wijaya (kanan) tiba di Bandara Raja Sisingamangaraja XII usai mengunjungi Tapanuli Tengah, di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Senin (1/12/2025). Presiden Prabowo mengatakan akan memprioritaskan pengiriman bantuan ke lokasi terdampak banjir di Tapanuli Tengah dan selanjutnya Presiden akan mengunjungi Kabupaten Aceh Tenggara. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/bar.
Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Seskab Tedy Indra Wijaya (kanan) tiba di Bandara Raja Sisingamangaraja XII usai mengunjungi Tapanuli Tengah, di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Senin (1/12/2025). Presiden Prabowo mengatakan akan memprioritaskan pengiriman bantuan ke lokasi terdampak banjir di Tapanuli Tengah dan selanjutnya Presiden akan mengunjungi Kabupaten Aceh Tenggara. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/bar.

Jakarta, aktual.com – Presiden Prabowo Subianto meninjau lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin (1/12), dan menyampaikan bahwa masyarakat di wilayah terdampak masih dalam kondisi terkejut akibat bencana tersebut.

“Ya tentunya mereka masih dalam kondisi syok. Ya, saya kira pemerintah sudah membuat yang terbaik,” kata Presiden Prabowo.

Dalam kunjungan itu, Prabowo memprioritaskan percepatan distribusi bantuan, terutama pasokan bahan bakar minyak yang dinilai penting untuk pemulihan akses dan kebutuhan dasar masyarakat.

Pemulihan listrik di daerah terdampak, kata Presiden, juga sedang diupayakan agar dapat kembali beroperasi secara bertahap.

Kepala Negara menerima laporan adanya sejumlah desa yang masih terisolasi dan memastikan akan segera menangani hal tersebut.

Presiden turut menyampaikan apresiasi kepada berbagai instansi yang terlibat dalam penanganan bencana, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, dan Polri yang dinilai bergerak cepat.

Sejumlah armada udara seperti helikopter dan pesawat angkut telah dikerahkan untuk mendukung proses penanganan dan distribusi bantuan.

“Kita kerahkan semua. Insya Allah kita dengan kerja sama erat, kerja tim yang baik, kita bisa segera menghadapi musibah ini, segera memberi solusi-solusi kepada kesulitan-kesulitan rakyat sekarang ini,” kata Prabowo.

Presiden Prabowo juga menyampaikan kondisi cuaca kini mulai membaik. “Kita bersyukur cuaca membaik. Ramalannya juga yang terburuk sudah lewat,” ujarnya.

Namun, meski cuaca sudah membaik, Prabowo menekankan bahwa perubahan iklim yang semakin ekstrem menjadi tantangan jangka panjang yang harus diantisipasi oleh pemerintah pusat maupun daerah.

“Ini kondisi sekarang. Perubahan iklim kita harus hadapi dengan baik. Pemerintahan harus benar-benar berfungsi menjaga lingkungan, mengantisipasi kondisi di masa depan. Mungkin yang di daerah-daerah juga semuanya harus siap menghadapi kondisi perubahan iklim yang berpengaruh,” ucap Presiden.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

DPR Sebut Penting Peran Orang Tua dalam Penguatan Pendidikan Karakter Siswa

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani. ANTARA/HO-Humas DPR RI.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani. ANTARA/HO-Humas DPR RI.

Jakarta, aktual.com – Presiden Prabowo Subianto menyoroti fenomena siswa yang menunjukkan perilaku nakal, tidak sopan, bahkan membantah guru saat ditegur. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, melihat bahwa pernyataan Presiden menegaskan kembali perlunya peran aktif orang tua dalam membentuk karakter anak.

“Pernyataan Pak Presiden Prabowo pada dasarnya ingin mengingatkan bahwa pendidikan karakter tidak bisa berjalan tanpa dukungan orang tua. Banyak kasus di lapangan menunjukkan bahwa ketika guru berusaha menegakkan disiplin, sebagian orang tua justru langsung memprotes tanpa terlebih dahulu mengetahui duduk perkara,” ujar Lalu Hadrian kepada wartawan, Senin (1/12/2025).

Ia menekankan bahwa siswa yang membangkang kepada guru memerlukan pembinaan lebih lanjut, karena perilaku tersebut menunjukkan ketidaksopanan dan kurangnya disiplin.

“Padahal, jika anak melawan guru atau menunjukkan perilaku tidak sopan, itu adalah tanda bahwa ada pembinaan yang harus dikuatkan di rumah dan di sekolah. Komisi X memandang pesan Presiden sebagai dorongan agar ada trust, komunikasi, dan kerja sama yang lebih baik antara sekolah dan keluarga,” lanjutnya.

Politikus PKB itu menilai ketegasan dari guru tetap diperlukan, namun tidak boleh dilakukan secara kasar ataupun melanggar batas.

“Terkait ketegasan guru, Komisi X berpandangan bahwa ketegasan dibutuhkan, tetapi harus dalam koridor yang benar. Guru memiliki mandat moral dan profesional untuk mendisiplinkan siswa, tetapi tentu bukan dengan kekerasan,” kata dia.

Ia juga menyinggung Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang PPKSP yang menjelaskan batas jelas antara tindakan disiplin edukatif dan kekerasan.

“Artinya, guru tetap bisa memberi konsekuensi, menegur, atau mengambil langkah-langkah pedagogis untuk membentuk karakter – selama dilakukan secara proporsional, mendidik, dan tidak melanggar aturan,” jelasnya.

Menurut Lalu Hadrian, sekolah memegang peran ganda sebagai tempat pembelajaran akademik sekaligus pembentukan karakter. Karena itu, dukungan orang tua saat guru menegakkan disiplin menjadi sangat penting.

“Justru yang perlu diperkuat adalah pemahaman orang tua bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga tempat anak dibentuk karakternya. Maka ketika guru bersikap tegas, orang tua seharusnya mendukung, bukan langsung menghakimi,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara keluarga dan sekolah akan menciptakan suasana pendidikan yang aman, sehat, dan saling menghormati. “Dengan adanya dukungan keluarga, ketegasan yang mendidik dari guru, serta aturan pengamanan bagi siswa dan pendidik, barulah kita bisa menciptakan ekosistem sekolah yang sehat, aman, dan penuh hormat,” ucapnya.

Presiden Prabowo sendiri sebelumnya menyoroti perilaku siswa yang dinilai kurang ajar hingga membantah guru. Dalam pidatonya, ia menyampaikan dukungannya agar guru tetap bersikap tegas.

“Tapi memang kalau guru-guru saya dulu nggak tegas, nggak keras sama saya, saya nggak bisa berdiri di sini,” kata Prabowo dalam acara Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, kawasan GBK, Jakarta, Jumat (28/11).

“Jadi, hai orang tua di mana-mana, kalau guru itu keras, jangan-jangan anakmu yang nakal. Bener? Kalau anak nakal terus dibiarkan nakal, dia nggak jadi orang baik,” sambungnya.

Prabowo juga menilai bahwa kenakalan siswa masih dapat dimaklumi, tetapi berbeda halnya dengan perilaku kurang ajar.

“Dan ini ada fenomena kadang-kadang justru yang kalau nakal itu, okelah ya. Tapi kalau kurang ajar, ini yang nggak beres, ini kurang ajar. Kadang-kadang ada murid yang kurang ajar, ya kan? Ditegur oleh guru dia balas. Merasa dirinya jagoan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain