28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 140

Mensesneg Prasetyo Hadi Minta K/L Perbaiki Pola Belanja demi Efisiensi Anggaran 2026

Jakarta, aktual.com – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengimbau setiap kementerian agar terus meningkatkan kualitas pengelolaan belanja negara guna memperkuat efisiensi anggaran.

Pesan tersebut ia sampaikan dalam rapat bersama seluruh kementerian/lembaga Kabinet Merah Putih yang digelar di Gedung Utama Kemensetneg, Jakarta Pusat, Selasa (25/11). Dokumentasi rapat itu dibagikan melalui akun Instagram @prasetyo_hadi28 pada Rabu (26/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Prasetyo hadir bersama Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto dan Juri Ardiantoro, serta Sekretaris Kemensetneg Setya Utama. Wamenkeu Suahasil Nazara juga tampak mengikuti jalannya rapat.

Selama pembahasan, Pras menegaskan perlunya memperbaiki pola belanja negara, meningkatkan efisiensi, dan memastikan bahwa setiap program benar-benar menghasilkan manfaat langsung bagi masyarakat.

Ia juga menyoroti pentingnya sinkronisasi program antarkementerian/lembaga agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan, terutama dalam proses penyusunan regulasi yang berdampak lintas sektor.

“Pembahasan ini turut memperhatikan evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2025 serta penyesuaiannya dengan prioritas Presiden untuk anggaran tahun 2026,” demikian bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Ekonomi 2026 Terancam Lesu, Daya Beli Melemah dan Kelas Menengah Tertekan

ilustrasi ekonomi Indonesia. Aktual/HO

Jakarta, aktual.com – Tekanan terhadap ekonomi Indonesia diperkirakan makin berat pada 2026, terutama dari sisi daya beli dan konsumsi rumah tangga. Pengamat Ekonomi LPEM UI, Teuku Riefky, menyebut masalah struktural yang selama ini diabaikan akhirnya menimbulkan dampak nyata pada kondisi ekonomi masyarakat.

Meski pertumbuhan ekonomi tahun depan diproyeksikan berada di kisaran 5%, tingkat konsumsi rumah tangga — khususnya sektor elektronik dan ritel — diprediksi hanya tumbuh sekitar 3%. Penyebab utamanya adalah kemandekan upah riil yang sudah terjadi sejak 2017.

“Ekonomi tumbuh 4–5%, tapi upah riil tidak pernah menyentuh 1%,” ujar Riefky dalam acara Digital Economy & Telco Outlook 2026 di Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Riefky menegaskan ketimpangan pendapatan membuat hasil pertumbuhan ekonomi tidak lagi turun ke lapisan masyarakat. Situasi ini mempersempit kelas menengah dan memperlemah kemampuan belanja rumah tangga.

Data tabungan masyarakat menunjukkan jurang yang makin lebar, bisa dilihat dari kelompok dengan simpanan di bawah Rp100 juta turun dari rata-rata Rp4,2 juta menjadi Rp1,7 juta. Tabungan kelompok di atas Rp5 miliar justru meroket hingga mendekati Rp30 miliar.

“Masalahnya, kelompok kaya tidak menambah konsumsi ketika kekayaannya naik. Jadi pertumbuhan tidak otomatis mendorong belanja masyarakat,” jelasnya.

Pada sektor ketenagakerjaan, jumlah pekerja formal terus tergerus oleh pertumbuhan pekerja informal. Lemahnya jaring pengaman sosial membuat pekerja yang terkena PHK tidak punya pilihan selain masuk sektor informal dengan pendapatan rendah.

Kondisi ini bukan hanya menekan daya beli, tetapi juga memperburuk stabilitas ekonomi jangka panjang. Struktur tenaga kerja menjadi semakin rapuh dan sulit menopang pertumbuhan berkelanjutan.

Riefky juga menyoroti beban biaya usaha yang tinggi akibat korupsi. Lebih dari 60% perusahaan besar mengaku harus memberikan suap untuk mengurus izin usaha. Praktik ini justru menekan perusahaan paling produktif, termasuk eksportir, sehingga menurunkan daya saing dan mempersempit penciptaan lapangan kerja.

Melihat rangkaian indikator tersebut, Riefky memperingatkan bahwa daya beli pada 2026 kemungkinan stagnan atau makin melemah. Ia menekankan pentingnya deregulasi besar-besaran, perbaikan iklim usaha, dan reformasi struktural yang menyentuh akar persoalan.

“Jika regulasi dan tata kelola tidak diperbaiki, tahun depan akan makin sulit menemukan masyarakat yang hidupnya lebih baik dibanding tahun lalu,” tegasnya.

Situasi ini menegaskan bahwa tanpa terobosan kebijakan besar, 2026 berpotensi menjadi tahun penuh tekanan bagi ekonomi rumah tangga, dunia usaha, dan pasar tenaga kerja Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Wamenkum Eddy Hiariej Targetkan PP Turunan KUHAP Baru Rampung Akhir Desember

Tangkapan layar - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dede Indra Permana memimpin rapat panja RUU Penyesuaian Pidana di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (26/11/2025). ANTARA/HO-DPR
Tangkapan layar - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dede Indra Permana memimpin rapat panja RUU Penyesuaian Pidana di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (26/11/2025). ANTARA/HO-DPR

Jakarta, aktual.com – Wakil Menteri Hukum Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej menegaskan bahwa seluruh peraturan pemerintah (PP) yang menjadi turunan KUHAP baru ditargetkan selesai sebelum memasuki Januari. Ia menyampaikan bahwa penyusunan regulasi teknis tersebut terus dikebut.

Pernyataan itu disampaikan Eddy dalam Rapat Dengar Pendapat Panja RUU Penyesuaian Pidana di Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (26/11/2025). Pada awal rapat, Ketua Komisi III DPR Habiburokhman meminta agar aturan pelaksana dapat rampung sebelum pergantian tahun.

“Kita berharap peraturan pemerintah terkait KUHAP ini selesai sebelum 2 Januari. Kita berharap ya,” ujar Habiburokhman.

Menanggapi hal tersebut, Eddy menjelaskan bahwa dalam KUHAP terdapat 25 item yang memerlukan pengaturan lebih lanjut melalui PP. Namun hal itu tidak berarti seluruhnya membutuhkan PP terpisah.

“Jadi bukan berarti kita membutuhkan 25 peraturan pemerintah, tidak. Kita hanya membutuhkan 3 peraturan pelaksanaan,” kata Eddy.

Tiga PP itu meliputi aturan mengenai sistem peradilan pidana berbasis teknologi dan regulasi terkait mekanisme restorative justice, yang keduanya disebut telah mencapai penyelesaian sekitar 80 persen.

“Kemudian yang ketiga adalah peraturan pelaksanaan KUHAP persis seperti peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 83. Itu untuk melaksanakan KUHAP 81. Nah itu kemudian yang menampung semua itu,” jelasnya.

Eddy menambahkan bahwa pihaknya terus menggelar pembahasan intensif untuk merampungkan seluruh aturan tersebut.

“Kami sudah melakukan rapat dari hari Senin kemarin, Pak, ini kami tiap hari rapat itu, Pak. Untuk pembentukan,” ungkapnya.

Ia optimistis seluruh PP maupun peraturan presiden yang dibutuhkan akan tuntas sebelum masuk akhir Desember.

“Insyaallah sebelum akhir Desember semua peraturan pemerintah dan peraturan presiden sudah selesai sehingga tidak ada lagi keraguan lagi untuk menerapkan KUHAP maupun KUHP baru,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Mendukbangga Soroti Pentingnya Tanggung Jawab Orang Tua Tangani Kasus Bullying Anak

Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji dalam Diseminasi Nasional Pemutakhiran Pendataan Keluarga tahun 2025 di Jakarta, Rabu (26/11/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari.
Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji dalam Diseminasi Nasional Pemutakhiran Pendataan Keluarga tahun 2025 di Jakarta, Rabu (26/11/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari.

Jakarta, aktual.com – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyoroti pentingnya tanggung jawab orang tua untuk menangani maraknya kasus perundungan atau bullying anak.

“Kesehatan mental hari ini penting, kasus bullying itu tidak hanya anak-anak, mereka jangan pernah kita salahkan. Saya berpendapat anak tidak pernah bersalah karena itu kesalahan orang tua, ke mana orang tuanya? Apakah mencari duit terus? Apakah mencari duit untuk keluarga kah? Padahal kadang-kadang tidak untuk keluarga,” katanya dalam Diseminasi Nasional Pemutakhiran Pendataan Keluarga tahun 2025 di Jakarta, Rabu (26/11).

Wihaji menyebutkan, saat ini ada 74.092.313 keluarga yang terdata, di mana keluarga yang memiliki remaja usia 10-24 tahun dan belum pernah kawin tercatat sebanyak 46.739.887.

“Isu yang sekarang lagi ramai adalah kesehatan mental. Hati-hati, meski ini terlihat sederhana, tetapi hari ini lumayan, mereka yang berusia 10 sampai 24 tahun itu kesepian, ada orang tua seperti tidak ada, punya bapak tetapi seperti tidak punya bapak,” paparnya.

Mendukbangga juga mengemukakan, usia remaja yang produktif berdasarkan hasil kajian di pendataan keluarga tersebut memiliki keluarga baru, yakni ponsel atau handphone.

“Apa hasil riset kita? Mereka punya keluarga baru. Umur 10 sampai 24 tahun itu punya keluarga baru. Apa keluarga baru itu? Handphone, sekarang sudah menjadi orang tua mereka, sudah menjadi bapak mereka, hati-hati, ini sederhana tetapi penting,” tuturnya.

Wihaji menegaskan, untuk mencegah perundungan hingga kekerasan terhadap anak, Kemendukbangga/BKKBN memiliki peran penting untuk mengubah perilaku keluarga melalui berbagai program, termasuk bina keluarga remaja.

“Ini urusan saya, karena urusan kita di Kemendukbangga/BKKBN adalah mengubah perilaku dan menggerakkan, memang terlihat sederhana, tetapi ini sangat penting,” kata Wihaji.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

PBNU Umumkan Pemberhentian Gus Yahya dan Instruksikan Rapat Pleno Segera

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya

Jakarta, aktual.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan bahwa Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum sejak 26 November 2025. Dalam penjelasannya, PBNU menegaskan bahwa Gus Yahya sudah tidak memiliki kewenangan ataupun hak terkait posisi tersebut.

Penegasan itu tercantum dalam surat edaran PBNU mengenai tindak lanjut keputusan rapat harian syuriyah, yang ditandatangani Wakil Rais Aam PBNU Afifuddin Muhajir dan Katib Aam Ahmad Tajul Mafakhir pada Selasa, 25 November 2025.

“Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir 2 di atas, maka KH. Yahya Cholil Staquf tidak lagi berstatus sebagai Ketua Umum PBNU terhitung mulai tanggal 26 November 2025 pukul 00.45 WIB,” tertulis dalam surat tersebut.

Surat itu juga menyebut, “Bahwa berdasarkan butir 3 di atas, maka KH. Yahya Cholil Staquf tidak lagi memiliki wewenang dan hak untuk menggunakan atribut, fasilitas dan/atau hal-hal yang melekat kepada jabatan Ketua Umum PBNU maupun bertindak untuk dan atas nama Perkumpulan Nahdlatul Ulama terhitung mulai tanggal 26 November 2025 pukul 00.45 WIB.”

Dalam edaran tersebut, PBNU diperintahkan untuk segera menyelenggarakan rapat pleno. Agenda rapat itu ditujukan untuk membahas pemberhentian serta penggantian para fungsionaris di tubuh PBNU.

“Bahwa untuk memenuhi ketentuan dan mekanisme yang diatur dalam Pasal 7 Ayat (4) Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 10 Tahun 2025 tentang Rapat, Pasal 8 huruf a dan b Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 13 Tahun 2025 tentang Pemberhentian Fungsionaris, Pergantian Antar Waktu dan Pelimpahan Fungsi Jabatan, serta Peraturan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor: 01/X/2023 tentang Pedoman Pemberhentian Pengurus, Pergantian Pengurus Antar Waktu, dan Pelimpahan Fungsi Jabatan Pada Perkumpulan Nahdlatul Ulama, maka Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan segera menggelar rapat pleno,” demikian keterangan yang dimuat dalam surat itu.

Selain itu, selama posisi Ketua Umum PBNU belum terisi, kewenangan penuh organisasi berada pada Rais Aam sebagai pucuk pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama.

Katib Aam Tajul Mafakhir membenarkan keaslian surat tersebut. Ia menegaskan bahwa dokumen itu merupakan risalah keputusan rapat. “Demikian bunyi keputusannya dalam risalah rapat itu,” ujarnya saat dimintai konfirmasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Rosan Ajak Purbaya Ikut Negosiasi Utang Whoosh di China Nanti

(Tengah) CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Rosan Perkasa Roeslani di sela-sela acara Kompas100 CEO Forum di Indonesia Convention Center (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/11/2025). ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira
(Tengah) CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Rosan Perkasa Roeslani di sela-sela acara Kompas100 CEO Forum di Indonesia Convention Center (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/11/2025). ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira

Tangerang Selatan, aktual.com – CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Rosan Perkasa Roeslani memberikan sinyal mengajak Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam negosiasi utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh di China pada Desember 2025 ini.

“Secepatnya, insya Allah (pada Desember),” kata Rosan saat ditemui di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/11).

Lebih lanjut, Rosan mengungkapkan pihaknya telah menjalin komunikasi intens dengan Menkeu Purbaya dan mempersiapkan proposal matang terkait restrukturisasi utang Whoosh kepada China.

“Kita komunikasi terus dengan beliau, dengan Pak Purbaya. Kita duduk dan kita juga sedang memastikan bahwa nanti kita ke China-nya, kita sudah matang proposal ke China-nya,” ujar dia.

Pria yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut mengatakan Indonesia akan mengirimkan tim khusus lebih awal sebelum ia dan Purbaya bertolak ke Negeri Tirai Bambu.

“Kita tentunya akan kirim tim advance dulu untuk bicara dengan tim dari China. Tapi nanti gong-nya (negosiasi utang Whoosh), mungkin saya dengan Pak Purbaya,” kata Rosan pula.

Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengungkapkan pihaknya mengajak Menkeu Purbaya dalam upaya negosiasi utang kereta cepat Whoosh dengan China.

“Iya, dong (diajak). Pak Purbaya kan Menteri Keuangan. Dia tentu akan masuk di sana,” ujar Pandu di sela-sela Antara Business Forum di Jakarta, Rabu (19/11).

Sementara, Menkeu Purbaya menyatakan akan mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penyelesaian utang proyek Whoosh.

Menurut Purbaya, di Jakarta, Jumat (14/11), pembahasan saat ini cenderung mengarah pada pembagian peran bersama antara pemerintah dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Dalam konteks itu, Kemenkeu bakal menanggung bagian proyek infrastruktur, seperti jalan maupun rel. Sedangkan bagian lain, seperti urusan rolling stock, bukan menjadi tanggungan Kemenkeu.

Namun, Purbaya mengatakan, belum ada keputusan final terhadap pembahasan itu.

Selain itu, dalam rencana penyelesaian ini, Danantara akan fokus pada aspek operasional Whoosh agar layanan transportasi ini semakin optimal, efisien, dan mampu menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat di wilayah Jakarta-Bandung dan sekitarnya.

Sementara itu, pemerintah akan berperan dalam pengelolaan dan penguatan infrastruktur yang mendukung jalannya layanan kereta cepat tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain