28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 143

BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Berawan pada Siang Hari

Langit Jakarta berawan

Jakarta, aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian wilayah DKI Jakarta berawan pada Rabu (26/11) siang.

Dikutip dari akun Instagram resmi BMKG @infobmkg di Jakarta, Rabu (26/11), cuaca berawan itu terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu pada siang hari.

Sementara di Jakarta Timur, kondisi cuaca diperkirakan berawan tebal dan Jakarta Barat cerah berawan pada siang hari.

Selanjutnya, hujan ringan diprediksi turun pada sore hari di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Sementara Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu diselimuti awan tebal.

Pada malam hari, seluruh wilayah Jakarta diprediksi berselimut awan tebal.

Sebelumnya, pada Rabu pagi, kondisi cuaca di Jakarta juga diselimuti awan tebal pada pukul 07.00 WIB. Kemudian pada pukul 10.00 WIB diperkirakan cerah berawan di Kepulauan Seribu dan Jakarta Barat. Sedangkan Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara tetap diselimuti awan.

Suhu di Jakarta diperkirakan berkisar antara 23 hingga 33 derajat Celcius. BMKG juga memprediksi kecepatan angin berkisar 1 hingga 26 kilometer per jam di daerah setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Fenomena Warga Pilih Lapor Damkar, DPR: Polri Harus Berbenah

Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, menyoroti fenomena masyarakat yang belakangan ini lebih memilih menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) dibandingkan melapor kepada kepolisian saat menghadapi berbagai persoalan.

“Ketika masyarakat merasa laporannya diabaikan atau prosesnya berbelit, mereka akan mencari institusi lain yang dianggap lebih responsif. Fakta bahwa Damkar menjadi pilihan pertama untuk berbagai masalah yang sebenarnya berada dalam ranah kepolisian menunjukkan ada yang tidak beres dan perlu dibenahi,” tegas Abdullah, Selasa (25/11/2025).

Abdullah menegaskan, kondisi ini merupakan alarm penting yang harus dijadikan evaluasi menyeluruh bagi Polri. Anggota Fraksi PKB itu mendesak agar kepolisian terus berbenah.

Ia mengingatkan bahwa kepercayaan publik tidak akan menurun tanpa sebab. Salah satu faktor utama, menurutnya, adalah banyaknya laporan masyarakat yang tidak ditindaklanjuti secara cepat dan tuntas oleh aparat kepolisian.

“Masyarakat akhirnya enggan melapor ke polisi. Mereka lebih memilih menghubungi Damkar karena merasa penanganannya lebih cepat. Ini harus menjadi bahan introspeksi bagi Polri,” lanjutnya.

Atas dasar itu, ia mendorong Polri untuk melakukan pembenahan, mulai dari perbaikan sistem pelayanan publik, peningkatan respons terhadap laporan masyarakat, hingga penguatan integritas aparat di lapangan. Menurutnya, pemulihan kepercayaan publik hanya dapat dilakukan melalui tindakan nyata dan perbaikan berkelanjutan.

“Saya mendorong Polri untuk melakukan pembenahan struktural maupun kultural. Kepercayaan publik adalah modal utama bagi institusi penegak hukum. Ini bukan sekadar kritik, tetapi ajakan untuk memperbaiki diri demi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.”

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Mendes Yandri: Program Prioritas Presiden Kini Fokus Memperkuat Desa

Jakarta, Aktual.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto menegaskan bahwa berbagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto kini semakin diarahkan ke wilayah pedesaan. Ia menyebut desa sebagai pusat percepatan pembangunan nasional.

“Ini bagian dari kolaborasi BNBES untuk memastikan semua program Bapak Presiden Prabowo, yang sekarang banyak masuk desa,” ujarnya dalam kegiatan pelantikan Abdesi Merah Putih, Selasa (25/11).

Yandri menyampaikan bahwa sejumlah kementerian seperti Kementerian Pertanian, KKP, dan Kementerian Sosial kini terlibat memperkuat pembangunan desa.

Ia menjelaskan, bahwa Abdesi Merah Putih diharapkan menjadi pelatih utama dalam menjalankan berbagai program lintas kementerian. Menurutnya, setelah pelantikan, para pengurus harus bekerja maksimal untuk mengangkat potensi desa dan menghadirkan hasil nyata di lapangan.

Yandri menilai pembangunan nasional harus dimulai dari desa sebagai fondasi penurunan kemiskinan dan penggerak ekonomi. Ia menekankan pentingnya peran perangkat desa dalam mendukung seluruh kebijakan pemerintah pusat.

“Desa itu fondasi. Organisasi ini harus bekerja di seluruh desa agar persoalan desa cepat selesai,” ujarnya.

Yandri menyampaikan bahwa pemerintah menunggu terbitnya peraturan Menteri Keuangan yang dijadwalkan keluar akhir November sebelum menetapkan Permendes mengenai prioritas penggunaan dana desa dan pembangunan Koperasi Desa Merah Putih.

“Secara detail, Pak Menkeu (Purbaya Yudhi Sadewa) janji akhir November ini akan keluar,” ungkapnya.

Terkait tata kelola dana desa, Yandri memaparkan perkembangan sistem digitalisasi pelaporan melalui Jaksa Jagadesa. “Di Jakarta ada Jaksa Jagadesa, sistem digitalisasi untuk laporan dana desa, termasuk jika ada persoalan,” katanya. Ia menegaskan bahwa sebagian besar masalah dana desa merupakan warisan periode sebelumnya. “Periode lalu banyak persoalan, itu yang mau kita selesaikan. Kalau sekarang sudah mulai bagus,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Zulhas Dorong Desa Jadi Motor Ekonomi Nasional dan  Tekankan Kemandirian Pangan 

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa desa harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sekaligus fondasi utama kemandirian pangan nasional. Ia menilai kebijakan pangan tidak boleh lagi bergantung pada perusahaan besar maupun impor, karena hal itu membuat desa kehilangan nilai tambah ekonominya.

“Jawabannya harus berawal dari desa,” tegas Zulkifli Hasan dalam Pelantikan Pengurus DPP APDESI Merah Putih periode 2025–2030 di Jakarta, Selasa (25/11/2025).

“Desa itu penggerak utama untuk membangun, mengawasi, dan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat.”

Zulkifli menyebut konsumsi produk multinasional, termasuk makanan cepat saji, masih membuat arus ekonomi global lebih diuntungkan dibandingkan ekonomi rakyat. Karena itu, pemerintah mendorong desa memperkuat produksi dan konsumsi pangan lokal sebagai strategi mengalihkan perputaran uang kembali ke ekonomi desa.

Ia menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menjadi pendorong utama rantai nilai baru di desa, dengan target produksi lebih dari 82 juta porsi pangan per hari. Suplai kebutuhan program tersebut, kata Zulhas, akan digerakkan oleh Kopdes Merah Putih, UMKM, dan BUMDes.

“Ekonomi desa harus tumbuh dari ekosistem pangan yang terintegrasi,” ujar Ketua Umum PAN ini.

Dari sisi politik kebijakan, Zulkifli menekankan bahwa arah pembangunan pangan yang menitikberatkan pada desa merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah, lanjutnya, menyiapkan model closed loop economy untuk memastikan desa mendapatkan porsi manfaat terbesar dari rantai pasok pangan nasional.

Dalam paparannya, Zulkifli membeberkan capaian produksi beras nasional tahun 2025 yang mencapai 34,7 juta ton—naik 13,47 persen dan tanpa impor beras sepanjang tahun ini. Produksi jagung juga meningkat 9,34 persen menjadi 16,55 juta ton. Ia menilai kenaikan harga gabah menjadi Rp6.500 per kilogram menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap petani, disertai meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) dari 116 menjadi 124.

Namun, ia mengakui pemulihan ekonomi nelayan dan peternak masih belum optimal, sehingga pemenuhan protein nasional masih menjadi tantangan. Pemerintah menyiapkan pembangunan 2.000 kampung nelayan, tambak ikan per kabupaten, serta distribusi pakan dan ayam GPS berharga terjangkau di 20 provinsi.

Zulkifli juga mengingatkan bahwa seluruh program ekonomi desa membutuhkan pengawasan ketat untuk mencegah moral hazard. “Integritas itu wajib. Program pangan dan gizi tidak akan berhasil kalau di lapangan masih ada penyimpangan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Redenominasi Rupiah Syaratkan Disiplin Makro dan Reformasi Kelembagaan

Jakarta, Aktual.com – Perdebatan publik terkait rencana penerapan redenominasi dinilai hanya terjebak pada aspek teknis tanpa memahami prasyarat makro, institusional, dan perilaku yang menentukan keberhasilan redenominasi.

“Debat publik soal redenominasi sering berhenti pada tataran kosmetik, yaitu ‘menghapus tiga nol’, tanpa memahami kerangka strategis yang justru menentukan keberhasilannya,” ujar Analis Ekonomi Politik FINE Institute Kusfiardi, dalam keterangannya kepada aktual.com, Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Menurutnya, perdebatan publik mengenai rencana redenominasi rupiah perlu ditempatkan dalam kerangka strategis, bukan sebatas perubahan kosmetik ‘menghapus tiga nol.

Kusfiardi juga menambahkan, aspek perilaku (behavioral risks) merupakan elemen penting yang sering luput dari perdebatan publik. Mengacu pada studi ECB mengenai transisi euro, terdapat risiko seperti rounding effect, persepsi inflasi, hingga bias psikologis masyarakat yang dapat memperburuk kegagalan apabila komunikasi publik tidak konsisten dan tidak berbasis data.

“Kajian ECB tentang euro mengingatkan risiko perilaku, seperti rounding effect, persepsi inflasi, dan bias psikologis, dapat memperburuk kegagalan bila komunikasi publik tidak konsisten,” tegasnya.

Fondasi Makro, Institusional, dan Kapasitas Transisi sebagai Penentu

Kusfiardi menjelaskan, pengalaman internasional menunjukkan pola yang konsisten, yakni redenominasi hanya sukses apabila menjadi bagian dari paket reformasi komprehensif (reform package) yang menyasar kredibilitas negara, stabilitas harga, serta efisiensi sistem transaksi.

“Di banyak negara, redenominasi berhasil ketika ia menjadi bagian dari reform package yang menyasar kredibilitas negara, stabilitas harga, serta efisiensi sistem transaksi,” tambahnya.

Kusfiardi merujuk pada studi IMF dan Bank Dunia yang memperlihatkan redenominasi hanya efektif di tengah stabilitas harga yang kuat dan kedisiplinan fiskal yang kredibel. Ia juga mencontohkan Turki (2005) dan Polandia, yang menghimpun keberhasilan setelah membenahi disiplin makro dan reformasi lembaga serta memperkuat kapasitas bank sentralnya.

Ia juga menjelaskan, literatur mengenai credibility of central banks—salah satunya dibahas oleh Cukierman dalam Federal Reserve Bank of St. Louis Review—menunjukkan kepercayaan publik merupakan prasyarat krusial agar perubahan angka nominal tidak dipersepsikan sebagai sinyal ketidakstabilan atau krisis.

Lebih lanjut, katanya, berbagai studi kasus Ghana dan Meksiko, serta laporan sistem pembayaran dari BIS–CPMI, memperlihatkan, kapasitas transisi—mulai dari kesiapan infrastruktur IT, integrasi digital, hingga koordinasi pelaku ritel—sering kali menjadi faktor pembeda antara redenominasi yang berjalan mulus dan yang memicu disrupsi harga.

“Kami melihat bahwa kesiapan transisi digital dan sistem pembayaran adalah faktor penentu yang tidak boleh diabaikan,” jelas Kusfiardi.

Seluruh rujukan tersebut, menurut Kusfiardi, membentuk pola yang jelas, redenominasi hanya memberikan nilai ekonomi apabila dijalankan berdasarkan fondasi strategis yang kuat, bukan karena motif administratif atau simbolik.

“Redenominasi hanya menghasilkan nilai ekonomi ketika fondasi strategisnya kuat,” tutup Kusfiardi.

BRIN Kaji Redenominasi

Sebelumnya, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria menyatakan kesiapan BRIN mengkaji wacana redenominasi rupiah. Bahkan, ia menyebut segera memanggil peneliti bidang ekonomi BRIN.

“Kita akan, tim peneliti kita dalam bidang ekonomi, ya kita akan segera panggil untuk bisa melakukan kajian,” kata Arif, Selasa, (25/11/2025)

Arif mengatakan kajian yang dilakukan peneliti BRIN akan menjadi rekomendasi kepada Bank Indonesia. “Rekomendasi yang selanjutnya bisa menjadi suatu bahan bagi Bank Indonesia,” sebut dia.

Dia mengaku sudah bertemu dengan Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan. Dalam pertemuan itu, ketiganya turut membicarakan soal redenominasi rupiah.

“Insyaallah hal yang tadi sudah disampaikan terkait dengan aspek redenominasi itu bisa kita kaji,” ujar dia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa juga menyampaikan pihaknya tengah menyiapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Redenominasi Rupiah. Draft RUU ini akan rampung pada 2026 atau 2027.

Menurut Purbaya, kebijakan ini bertujuan menyederhanakan nilai mata uang tanpa mengubah daya beli masyarakat, misalnya dari Rp1.000 menjadi Rp1.

Dengan redenominasi, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi sistem keuangan, menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional, serta memperkuat stabilitas dan kredibilitas rupiah di mata publik maupun dunia internasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Buruan! Diskon 30% Kereta Ekonomi dan Angkutan Motor Gratis selama Libur Nataru 2025/2026

Penumpang kereta api jarak jauh di Stasiun Jatinegara, Jakarta. ANTARA/HO-PT KAI Daop 1 Jakarta.

Jakarta, Aktual.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan pemberian diskon 30% untuk perjalanan 156 KA reguler dan 26 KA kelas ekonomi komersial selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, menyatakan, diskon ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi kereta api bagi masyarakat dengan total kuota hingga 1.509.080 pelanggan. Kebijakan ini juga bagian dari upaya KAI untuk memfasilitasi mobilitas masyarakat yang akan bepergian selama liburan panjang.

“Kami ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk merayakan liburan dengan keluarga, sekaligus membantu menggerakkan perekonomian lokal dengan tarif yang lebih terjangkau,” ujarnya saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Selain itu, untuk menghadapi lonjakan permintaan, KAI telah menyiapkan kapasitas angkut sebesar 49.635.448 tempat duduk, yang meningkat 8,9% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kami menambah 54 perjalanan KA Antarkota per hari sebagai langkah antisipasi untuk memenuhi kebutuhan perjalanan masyarakat selama masa libur,” lanjut Bobby.

KAI juga kembali menyelenggarakan program angkutan motor gratis (Motis) dengan kapasitas 5.568 unit motor dan 12.720 penumpang, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Program ini diadakan pada 23-30 Desember 2025 dan 2-5 Januari 2026, dengan pendaftaran dibuka mulai 1 Desember 2025 di 14 stasiun yang telah ditentukan.

“Lokasinya itu ada 14 stasiun Jakarta Gudang, Tangerang, Bekasi, Depok Baru, Cireben, Rujakan, Tegal, dan Pekalongan. Abis itu ada Semarang Tawang, Purwokerto, Kebumen, Kutuarjo, Lempuyangan, dan Purwosari,” jelasnya.

Untuk memastikan kelancaran operasional, KAI juga melakukan penguatan teknis dan operasional secara menyeluruh. Dirut KAI tersebut menambahkan bahwa KAI telah menyiapkan 2.483 petugas tambahan dan mengerahkan 19 lokomotif serta 3 crane di lokasi strategis untuk mengantisipasi gangguan.

Minat masyarakat terhadap perjalanan kereta api juga tercatat meningkat, dengan 595.798 tiket terjual hingga 25 November 2025.

“Kami mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan memanfaatkan aplikasi Access by KAI untuk memantau ketersediaan tiket secara real-time,” tutur Bobby.

Laporan: Nur Aida Nasution

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Berita Lain