27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 285

Presiden Prabowo Tekadkan Zero Keracunan di Program MBG

Aktivitas dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Aktual/HO

Jakarta, Aktual.com – Presiden Prabowo Subianto menekadkan untuk zero keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Presiden Prabowo tidak ingin lagi ada temuan kasus pelajar yang mengalami keracunan akibat makanan dalam program tersebut.

“Tapi kita mau zero error, kita mau zero defect. Walaupun sangat sulit, tapi kita harus. Kita sudah perintahkan semua dapur, artinya alat-alat yang terbaik untuk membersihkan. Jadi kita akan sempurnakan terus,” kata Presiden Prabowo di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (18/10/2025).

Presiden Prabowo mengakui program MBG belum sepenuhnya sempurna. Menurutnya, masih ada temuan ribuan pelajar yang mengalami gangguan pencernaan atau keracunan makanan karena program MBG.

Namun, Presiden Prabowo menegaskan kasus keracunan yang terjadi di beberapa daerah tidak menggambarkan kegagalan program MBG.

“Dalam pelaksanaan sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut, keracunan makanan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan, seolah-olah program ini harus dihentikan,” ujarnya.

Keracunan MBG dalam Koridor

Presiden Prabowo juga menyampaikan, program MBG telah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat, dengan total lebih dari 1,3 hingga 1,4 miliar porsi makanan.

Dari jumlah itu, tercatat sekitar 8.000 kasus keracunan makanan, yang secara statistik setara dengan 0,0007 persen, atau tingkat keberhasilan program mencapai 99,99 persen.

“Jadi di mana ada usaha manusia yang 99,99 persen berhasil, dibilang gagal. Tapi kita tidak mau ada satu pun, tidak boleh ada satu pun anak yang sakit,” ucapnya.

Menurut Presiden Prabowo, kasus keracunan bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk kualitas bahan makanan dan kebersihan dalam proses penyajian. Karena itu, ia meminta agar dapur penyedia MBG meningkatkan aspek higienitasnya.

“Mungkin karena makanan kurang bagus, kurang bersih, dan sebagainya. Tapi, kalau 1,4 miliar dibagi 8.000, saya kira ini masih kalau dalam ilmu pengetahuan, dalam sains, ini masih dalam koridor,” ujarnya.

Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya edukasi kebersihan kepada anak-anak penerima manfaat. Ia meminta para guru juga turut mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat, sebelum anak-anak menikmati makanan.

“Kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok, untuk mencegah karena virus, bakteri bisa dari mana saja. Ini saya tekankan karena ini sangat penting,” pungkas Presiden Prabowo.

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Partisipasi Pemilih di Pilkada Mayoritas karena Politik Uang

Ilustrasi AI chatgpt

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengungkapkan mayoritas partisipasi pemilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) lebih karena politik uang ketimbang keikutsertaan yang lebih berkualitas.

“Jadi, saya mendeteksi ini ada persoalan yang serius yang kita harus bicarakan dalam soal partisipasi politik termasuk dengan pemilih,” kata Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bachtiar di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).

Dalam temuan sejumlah riset, menurutnya, 70 persen masyarakat Indonesia bersikap permisif terhadap politik uang. Artinya, masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS) bukan karena kesedaran politik, tetapi karena politik uang.

Bachtiar pun mendorong adanya alternatif-alternatif lain dalam sistem pemilu maupun Pilkada karena fenomena partisipasi yang berkorelasi dengan politik uang bisa berdampak pada kualitas demokrasi.

Kemudian, katanya, partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada memang relatif tinggi, tetapi masyarakat kerap tak terlibat dalam pengambilan kebijakan.

“Setelah terpilih itu masyarakatnya masih ikut (berpartisipasi) nggak? Oh, ternyata setelah saya pilih kepala daerah ini sama saja. Kalau itu timbul maka pada Pilkada berikutnya masyarakatnya bisa apatis,” kata Bachtiar.

Berdasarkan catatan Kemendagri, mayoritas masyarakat cenderung tak terlibat dengan baik dalam pengambilan kebijakan daerah. Namun, pada Pilkada berikutnya, kepala daerah yang sama bisa terpilih kembali.

“Pemilihnya datang ramai-ramai ke TPS memilih kepala daerahnya, bupati, wali kota, gubernur. Lima tahun dia bekerja, masyarakatnya tidak ada hubungannya. Membuat kebijakan, tidak ada hubungannya dengan kepemilihan tadi, dan hebatnya terpilih lagi orang yang sama,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Pagar Nusa Tuntut Trans7 atas Tayangan Program Xpose Uncensored

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama Muchamad Nabil Haroen. ANTARA/HO-Pagar Nusa NU/aa.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama Muchamad Nabil Haroen. ANTARA/HO-Pagar Nusa NU/aa.

Jakarta, aktual.com – Pencak Silat Nahdlatul Ulama atau Pagar Nusa NU resmi menyampaikan tuntutan terbuka kepada Trans7 atas tayangan program XPOSE UNCENSORED yang dinilai telah menghina, melecehkan, dan merendahkan martabat kiai serta pesantren.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan di Jakarta pada Sabtu (18/10), Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama Muchamad Nabil Haroen mengatakan bahwa tayangan tersebut tidak dapat dianggap sebagai kekeliruan semata, melainkan sebuah kelalaian moral dan bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai luhur bangsa.

“Pesantren bukan tempat hiburan. Kiai bukan bahan olok-olok. Mereka adalah penjaga akidah, benteng kebudayaan, dan pilar keutuhan republik,” tegas Gus Nabil.

Pagar Nusa menilai tindakan Trans7 melalui tayangan itu telah melukai perasaan umat Islam, terutama para santri, serta mencederai kehormatan pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pengkaderan moral bangsa.

Karena itu, Pagar Nusa menuntut dua hal penting kepada pihak Trans7 dan induk perusahaannya, TransCorp.

Pertama, agar Trans7 menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada umat Islam, para kiai, santri, dan seluruh keluarga besar pesantren atas tayangan yang dianggap melecehkan martabat kiai dan pesantren.

Kedua, agar Trans7/ TransCorp mengambil langkah konkret, terbuka, dan bertanggung jawab untuk memulihkan marwah kiai dan pesantren yang telah tercoreng akibat tayangan XPOSE UNCENSORED.

“Selama tuntutan ini belum terpenuhi, Pagar Nusa akan terus melakukan aksi serupa dengan kekuatan yang lebih besar. Ini adalah wujud kesetiaan kami dalam menjaga kehormatan kiai dan marwah pesantren di seluruh Indonesia,” imbuh Gus Nabil.

Ia menambahkan Pagar Nusa akan mengerahkan seluruh kekuatan moral dan kulturalnya untuk memastikan penghormatan terhadap ulama dan pesantren ditegakkan.

Gerakan Bela Kiai, Jaga Pesantren menurutnya bukan semata bentuk perlawanan, tetapi manifestasi cinta dan kesetiaan terhadap ulama serta nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.

“Bela Kiai adalah Bela Negeri. Menghina Pesantren berarti menghina akar bangsa ini. Pokoknya, Bela Kiai Sampai Mati,” kata Nabil.

Dalam seruannya, Gus Nabil juga menegaskan bahwa Pagar Nusa tidak akan tinggal diam ketika kehormatan kiai diinjak dan pesantren dilecehkan, serta berkomitmen untuk terus memperjuangkan keadilan dan pemulihan marwah pesantren di ruang publik.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

BTN Perkuat Langkah Pencegahan dan Penanganan Kejahatan Perbankan

Komisaris Independen BTN Pietra Machreza Paloh (kiri) bersama Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Oni Febriarto Rahardjo (kedua kiri), Direktur D pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI, Sugeng Riyanta (kedua kanan) serta Direktur Human Capital & Compliance BTN, Eko Waluyo (kanan), kompak tersenyum usai acara Legal Clinic bertajuk “Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perbankan” di Menara BTN, Jakarta, Jumat (17/10). Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk sinergi antara BTN dan Kejaksaan Agung RI dalam membangun pemahaman yang kuat mengenai risiko hukum dan pentingnya pencegahan tindak pidana perbankan. BTN menegaskan komitmennya untuk terus menjaga integritas, tata kelola, serta meningkatkan legal awareness di seluruh lapisan pegawai guna memperkuat reputasi dan keberlanjutan usaha perseroan. Aktual/DOK BTN

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Prabowo Tegaskan Komitmen Sempurnakan MBG

Presiden Prabowo Subianto saat memberikan paparan pada orasi ilmiah Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025). ANTARA/Rubby Jovan/aa.
Presiden Prabowo Subianto saat memberikan paparan pada orasi ilmiah Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025). ANTARA/Rubby Jovan/aa.

Kota Bandung, aktual.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk terus menyempurnakan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tidak lagi ditemukan kasus yang mengalami keracunan akibat makanan.

“Tapi kita mau zero error, kita mau zero defect. Walaupun sangat sulit, tapi kita harus. Kita sudah perintahkan semua dapur, artinya alat-alat yang terbaik untuk membersihkan. Jadi kita akan sempurnakan terus,” kata Prabowo dalam orasi ilmiah saat Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung,Jabar, Sabtu (18/10).

Presiden mengakui bahwa program MBG belum sepenuhnya sempurna. Sejak diluncurkan, masih ditemukan beberapa ribu anak yang mengalami gangguan pencernaan atau keracunan makanan.

Namun, ia menegaskan bahwa kasus keracunan yang terjadi di beberapa daerah tidak menggambarkan kegagalan program.

“Dalam pelaksanaan sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut, keracunan makanan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan, seolah-olah program ini harus dihentikan,” ujarnya.

Ia menyampaikan, hingga saat ini program MBG telah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat, dengan total lebih dari 1,3 hingga 1,4 miliar porsi makanan yang telah disalurkan kepada masyarakat.

Dari jumlah itu, tercatat sekitar 8.000 kasus keracunan makanan, yang secara statistik setara dengan 0,0007 persen, atau tingkat keberhasilan program mencapai 99,99 persen.

“Jadi di mana ada usaha manusia yang 99,99 persen berhasil, dibilang gagal. Tapi kita tidak mau ada satu pun, tidak boleh ada satu pun anak yang sakit,” kata dia.

Baca juga: Presiden instruksikan SPPG siapkan dua jenis lauk setiap hari

Menurut Presiden, kasus keracunan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kualitas bahan makanan dan kebersihan dalam proses penyajian.

Oleh karena itu, ia meminta agar aspek higienitas terus ditingkatkan di seluruh dapur pelaksana program.

“Mungkin karena makanan kurang bagus, kurang bersih, dan sebagainya. Tapi kalau 1,4 miliar dibagi 8.000, saya kira ini masih kalau dalam ilmu pengetahuan, dalam sains, ini masih dalam koridor,” kata dia.

Prabowo juga menekankan pentingnya edukasi kebersihan kepada anak-anak penerima manfaat. Ia meminta para guru turut mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat sebelum anak-anak menikmati makanan yang disediakan.

“Kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok, untuk mencegah karena virus, bakteri bisa dari mana saja. Ini saya tekankan karena ini sangat penting,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Anak Petani Ariawan yang Raih Gelar Doktor Kampus Moestopo

Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Syaifullah memberikan selamat kepada Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) Ariawan yang resmi meraih gelar Doktor Administrasi Publik dari Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) usai menjalani sidang terbuka promosi doktor, di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta, Sabtu (18/10/2025). Ariawan menuntaskan studi S3-nya dengan disertasi berjudul "Implementasi Kebijakan Digitalisasi Informasi: Studi Efektivitas Sistem Aplikasi SRIKANDI di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia". Aktual/TINO OKTAVIANO

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano

Berita Lain