29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 348

CBA: Dana Nasabah di BNI Tak Lagi Aman, Masyarakat Harus Waspada

Jakarta, aktual.com – Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mengungkap kasus pembobolan rekening dormant (tidak aktif) senilai Rp204 miliar di salah satu kantor cabang Bank Negara Indonesia (BNI) di Jawa Barat.

Dalam konferensi pers, Kamis (25/9/2025), Brigjen Pol Helfi Assegaf menegaskan, uang sebanyak itu berhasil dipindahkan ke sejumlah rekening penampung hanya dalam waktu 17 menit—angka yang mengejutkan dan menunjukkan perencanaan matang.

Kasus ini memantik kekhawatiran publik terhadap keamanan dana nasabah di perbankan nasional. Direktur Eksekutif Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, mengingatkan masyarakat untuk ekstra waspada.

“Pembobolan rekening BNI menandakan menyimpan duit di perbankan sudah tidak aman dan nyaman lagi. Di dalam bank pun banyak kejahatan yang mengakali atau merampok uang tabungan nasabah,” ujar Uchok kepada wartawan, Ahad (28/9/2025).

Ia menekankan, kejadian ini bukan sekadar ulah penjahat luar, tetapi melibatkan orang dalam selevel Kepala Cabang. Uchok bahkan menilai kasus serupa bisa saja menimpa bank pelat merah lain.

Polisi telah menetapkan sembilan tersangka, yang dibagi dalam tiga kelompok besar:

1. Kelompok Karyawan Bank

AP (50) – Kepala Cabang Pembantu BNI, memberikan akses ke sistem perbankan.

Galih Rahadyan Hanarusumo (GRH) – Consumer Relations Manager KCP, terlibat langsung dalam eksekusi.

2. Kelompok Eksekutor (Pembobol Dana)

Candy alias Ken (41) – Mastermind, mengaku sebagai anggota Satgas Perampasan Aset.

Dana Rinaldy (44) – Konsultan hukum yang melindungi kelompok pelaku.

Nida Ardiani Thaher (36) – Mantan pegawai bank yang melakukan akses ilegal ke sistem core banking.

Raharjo (51) – Mediator yang mempertemukan kepala cabang dengan sindikat.

Tony Tjoa (38) – Fasilitator keuangan ilegal.

3. Kelompok Pencucian Uang

Dwi Hartono (39) – Membantu membuka blokir dan memindahkan dana hasil kejahatan.

Ipin Suryana (60) – Menyediakan rekening penampungan dan menerima dana ilegal.

Investigasi awal menunjukkan sindikat memanfaatkan kelemahan pada sistem core banking. Dengan bantuan oknum internal, mereka mengeksekusi pemindahan dana dalam tempo luar biasa singkat. Polisi menilai, kolaborasi antara pihak internal dan eksternal menjadi kunci sukses aksi kilat tersebut.

Kasus ini menjadi ujian besar bagi reputasi BNI dan perbankan nasional. Kejadian tersebut bukan hanya merugikan finansial, tetapi juga mengikis kepercayaan masyarakat terhadap sistem keamanan bank pelat merah.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia diminta memperketat pengawasan, sementara BNI diharapkan memberikan jaminan pemulihan dana serta transparansi proses investigasi.

Uchok Sky Khadafi menutup pernyataannya dengan pesan keras:

“Jangan anggap uang di bank sudah pasti aman. Nasabah harus cermat, dan regulator wajib membuktikan bahwa perbankan negeri ini tidak memberi ruang bagi kolusi kejahatan.”

Kasus pembobolan Rp204 miliar ini menjadi alarm keras: jika pengamanan dan pengawasan tak diperkuat, ancaman serupa bisa menghantui seluruh industri perbankan nasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Bersama Sembuhkan Sungai, Eddy Soeparno Ajak Kolaborasi Atasi Pencemaran

Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno. Aktual/DOK MPR RI

Jakarta, aktual.com – Sungai telah sekian lama menjadi urat nadi peradaban Indonesia. Masyarakat bertahan hidup, bercocok tanam, bahkan membangun kota. Jejak peradaban sungai sudah sedemikian panjang mulai dari Kerajaan Kutai hingga Sriwijaya.

Menurut Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, dengan jejak peradaban yang panjang itu seharusnya sungai dirawat dan dijaga sebagai halaman depan yang bersih dan bebas dari pencemaran, bukan justru menjadi halaman belakang yang kotor dan penuh pencemaran.

“Faktanya, data terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa lebih dari 60% sungai di Indonesia dalam kondisi tercemar, dengan sebagian besar pencemaran berasal dari limbah domestik, industri, dan sampah plastik,” ujarnya.

“Pencemaran ini tidak hanya berdampak pada kualitas air yang digunakan masyarakat, tetapi juga merusak ekosistem yang mendukung kehidupan sosial dan ekonomi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS). Hampir tidak ada sungai di Indonesia yang bersih dari sampah,” lanjutnya.

Hal ini disampaikan Eddy saat didaulat menjadi narasumber utama dalam Climate Leader Talk ESG Republika dengan tema ‘Urat Nadi Kehidupan: Sungai untuk Lingkungan, Pangan, dan Energi’ di Sarinah, Jakarta, Minggu (28/9).

Regulasi Pengelolaan Sungai

Doktor Ilmu Politik UI ini menjelaskan, UU No. 17 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air sesungguhnya telah mengatur konservasi air meliputi perlindungan dan pelestarian sumber air, termasuk sungai, dan daerah resapannya.

“UU tersebut juga mengatur, misalnya, rehabilitasi dilakukan di daerah hulu, sempadan sungai, dan kawasan resapan yang diiringi dengan perlindungan kualitas dan kuantitas air: menjaga agar mutu air sungai tetap sesuai baku mutu lingkungan,” katanya.

“Dalam UU tersebut juga diatur kewajiban pemda dan pemerintah pusat antara lain menjamin ketersediaan air bagi rakyat melalui konservasi dan rehabilitasi DAS, menyusun rencana pengelolaan SDA sungai termasuk untuk sungai lintas daerah, serta menjamin kualitas dan kuantitas sungai tetap terjaga,” lanjutnya.

Langkah Strategis Pemulihan Sungai

Karena itu, untuk melakukan pemulihan sungai secara menyeluruh, Eddy mendorong langkah-langkah strategis yang terukur. Menurutnya, program-program pemulihan sungai harus fokus pada perbaikan kualitas air, bukan hanya dihitung dari jumlah pohon yang ditanam atau volume lumpur yang dikeruk.

Selain itu, limbah domestik yang menjadi pencemar terbesar harus segera ditangani. Pemerintah harus memperluas pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal dan memperbaiki sistem sanitasi yang ada.

“Dengan cara ini, kita dapat mengurangi beban pencemar dari rumah tangga yang selama ini menjadi masalah besar bagi kualitas air sungai,” ujarnya.

“Penegakan hukum terhadap industri yang mencemari sungai juga harus diperketat. Kami mendorong agar setiap pelanggaran, seperti pembuangan limbah industri sembarangan, direspons dengan sanksi yang tegas, mulai dari denda hingga pencabutan izin usaha,” lanjutnya.

Bagi Eddy, langkah-langkah menyembuhkan sungai hanya bisa dilakukan dengan kerja kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat. Harus ada kemauan untuk meninggalkan ego kelembagaan dan memulai kerja bersama untuk menyelamatkan ekosistem sungai.

“Pemerintah harus menjadi motor penggerak yang mengoordinasikan berbagai program, sementara sektor swasta didorong untuk patuh pada aturan sekaligus memberikan alokasi dalam investasi pengolahan limbah, dan masyarakat harus diberdayakan untuk menjaga perilaku yang ramah lingkungan. Kolaborasi hulu ke hilir menjadi kunci utama memulihkan sungai sebagai halaman depan kita,” tutup Eddy.

Banyak Keracunan di Program MBG, Kepala BGN: SDM Masih Butuh Jam Terbang

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025) saat hendak menghadiri peluncuran BPI Danantara. ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Jakarta, aktual.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, melaporkan sejumlah kejadian luar biasa (KLB) dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, Sabtu (27/9/2025).

Dadan menjelaskan, sejak 6 Januari hingga 31 Juli 2025, telah terbentuk 2.391 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan mencatat 24 kasus. Sedangkan pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit dengan 47 kasus.

“Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang,” kata Dadan dalam keterangan tertulis, Minggu (28/9/2025).

Sejauh ini, total SPPG yang telah beroperasi mencapai 9.615 unit dan melayani sekitar 31 juta penerima manfaat.

Dadan, yang juga seorang ahli serangga dari IPB, menambahkan bahwa faktor pemicu insiden meliputi kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP).

Menanggapi laporan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan keprihatinannya atas insiden yang terjadi. Ia menegaskan perlunya peningkatan tata kelola di setiap satuan layanan dan memberikan arahan konkret.

Presiden menginstruksikan agar setiap SPPG memiliki koki terlatih serta alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan. Selain itu, ia meminta SPPG dilengkapi dengan alat sterilisasi food tray, filter air, dan CCTV yang terhubung langsung ke pusat.

Prabowo berharap langkah-langkah tersebut dapat memperkuat kualitas layanan sekaligus menjamin program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman dan tepercaya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Lewat Pengawasan Etik, MKD DPR RI Perkuat Integritas Parlemen

Wakil Ketua MKD DPR RI Nazarudin Dek Ağam bersama tim foto bersama usai Kunjungan Kerja di Subang, Jawa Barat, Subang (26/9/2025). Aktual/DOK DPR RI

Subang, aktual.com – Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI menegaskan komitmennya menjaga integritas parlemen melalui pengawasan etik terhadap Anggota DPR RI. Hal ini disampaikan Wakil Ketua MKD DPR RI, Nazarudin Dek Gam, dalam kunjungan kerja ke Polres Subang, Jawa Barat, Jumat (26/9/2025).

Nazarudin menegaskan, keberadaan MKD menjadi instrumen penting dalam memastikan para wakil rakyat menjalankan tugas berdasarkan etika dan aturan yang berlaku.

“Kepercayaan publik terhadap DPR RI hanya bisa terjaga bila integritas Anggota DPR RI terus dipelihara. Di sinilah peran MKD menjadi krusial,” ujarnya.

Selama periode 2024–2029, MKD DPR RI telah menerima sedikitnya 45 pengaduan masyarakat terkait dugaan pelanggaran etik anggota dewan. Menurut Nazarudin, hal itu menunjukkan partisipasi masyarakat dalam mengawasi wakilnya cukup tinggi, sekaligus menjadi pengingat bagi DPR RI untuk terus berbenah.

“Pengaduan masyarakat merupakan bentuk kontrol publik yang sangat penting. MKD akan terus menindaklanjuti setiap laporan dengan profesional, transparan, dan berkeadilan,” tegasnya.

Selain penindakan, MKD juga menekankan pentingnya pencegahan pelanggaran etik melalui sosialisasi dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kepolisian. Langkah ini dinilai strategis untuk menekan potensi pelanggaran sejak dini.

Kunjungan ke Polres Subang sendiri menjadi bagian dari agenda MKD dalam memperluas jangkauan komunikasi, membangun sinergi kelembagaan, sekaligus mempertegas komitmen DPR RI menghadirkan parlemen yang bermartabat, terpercaya, dan berpihak kepada rakyat.

Andre Rosiade Beri Rp 400 Juta ke Perantau Minang Terdampak Ricuh Yalimo

Jayawijaya, aktual.com – Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) Andre Rosiade memberikan bantuan kepada perantau Minang yang menjadi korban kericuhan di Yalimo, Papua Pegunungan. Bantuan yang diserahkan DPP IKM senilai Rp 400 juta.

“Hari ini kita bantu Rp 400 juta. Di mana Rp 100 juta kita kasih cash hari ini, Rp 300 juta dalam bentuk bantuan untuk membangun kembali kios uda-uda sekalian,” terang Andre saat menyerahkan bantuan di lokasi pengungsi perantau Minang di Distrik Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Minggu (28/9/2025).

Andre mengatakan memahami bahwa bantuan yang diberikan DPP IKM belum tentu bisa untuk mencukupi semua kebutuhan perantau Minang. Namun dia menjelaskan bantuan ini sebagai bentuk kepedulian DPP IKM kepada siapa pun masyarakat Minang yang sedang mengalami musibah.

“Memang bantuan itu kecil ya, pasti tidak bisa menyelesaikan masalah. Tapi ini bentuk kepedulian kita sebagai keluarga untuk perantau yang tertimpa musibah di Yalimo,” kata Andre.

Dia pun menjelaskan, DPP Iakam berharap akan ada lagi bantuan untuk para perantau Minang ini. Termasuk dari Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan maupun Sumatera Barat.

“Mudah-mudahan selain DPP IKM, tentu harapan kita pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, lalu juga apa namanya pemerintah Kabupaten Yalimo juga bisa memberikan bantuan, lalu juga tentu harapan kita Pemprov Sumbar juga bisa membantu, ya IKM ini kan hanya organisasi perantau,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

LBH Pers Kritik Pencabutan Kartu Reporter CNN Indonesia Usai Pertanyaan Soal MBG

Jakarta, aktual.com – Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, Mustafa Layong, mengkritik langkah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden yang mencabut kartu identitas liputan Istana milik reporter CNN Indonesia. Pencabutan itu diduga terkait pertanyaan sang reporter kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai program makan bergizi gratis (MBG).

Mustafa mengaku telah mendapat informasi mengenai pencabutan tersebut. “Bila itu benar karena motif pertanyaan MBG, itu penghalangan kerja jurnalistik,” ujarnya saat dihubungi, Ahad, (28/9).

Menurutnya, pencabutan kartu liputan itu merupakan bentuk upaya membungkam kemerdekaan pers serta intervensi terhadap kebebasan berpikir jurnalis. Mustafa khawatir, cara semacam ini justru membuat reporter hanya menjadi penyampai pesan Istana tanpa kebebasan kritis.

“Apalagi diatur apa yang boleh dan tidak boleh ditanyakan,” tegasnya. Ia menambahkan, masyarakat membutuhkan informasi penting, khususnya terkait MBG yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo. “Jangan sampai Prabowo tidak tahu karena jurnalis yang mau bertanya saja tidak boleh,” tambahnya.

Diketahui, insiden ini bermula ketika seorang reporter CNN Indonesia bertanya kepada Prabowo di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Sabtu, 27 September 2025, usai kunjungan luar negeri ke empat negara. Reporter itu bertanya, “Makan bergizi gratis. Ada instruksi khusus enggak untuk BGN, Pak?”

Prabowo lalu menjawab bahwa ia akan segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyusul kasus keracunan menu MBG. “Saya baru dari luar negeri tujuh hari. Saya memonitor ada perkembangan itu. Habis ini, saya langsung akan panggil kepala BGN dengan berapa pejabat. Kami akan diskusikan,” katanya.

Ia menegaskan kasus MBG adalah masalah besar, mengakui masih ada kekurangan dalam pelaksanaannya, dan mengingatkan agar isu keracunan MBG tidak dipolitisasi.

Namun, Biro Pers Sekretariat Presiden kemudian mencari reporter CNN Indonesia tersebut dan menyampaikan keberatan atas pertanyaannya yang dianggap di luar konteks. Tak lama setelah itu, kartu identitas liputan Istana milik reporter CNN Indonesia dicabut.

Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, Titin Rosmasari, belum memberikan komentar resmi. Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pusat, Herik Kurniawan, menyatakan sudah menerima laporan. “Kami sedang berkomunikasi dengan semua pihak,” ujarnya melalui pesan singkat, Minggu, 28 September 2025.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain