26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36451

Tampil Kuat, Xi Jinping dan Vladimir Putin akan Bangun Kejayaan Masa Lalu

Jakarta, Aktual.co — Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping memperlihatkan bahwa keduanya sebagai ‘teman baik’.

Dilansir dari BBC News, keduanya ingin tampil sebagai pemimpin nasional yang kuat yang akan membangun kembali kejayaan masa lalu.

Bulan depan merupakan peringatan 70 tahun kemenangan sekutu dalam Perang Dunia (PD) II. Pada perayaan tersebut, ‘Negeri Beruang Merah’ mengundang Xi yang didaulat sebagai tamu kehormatan.

Untuk diketahui, sekarang Tiongkok menjadi satu-satunya yang utama dalam bidang ekonomi, dimana memiliki kedekatan dengan Rusia selama setengah abad.

Pada peringatan 70 tahun PD II tersebut, Rusia juga mengundang juga Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yang dipastikan hadir. Perayaan ini diperkirakan akan menarik perhatian para pemimpin Barat. (Laporan: Karel Ratulangi)

Artikel ini ditulis oleh:

Menteri Rini dan Komisi VI Bahas Persetujuan “Right Issue” Tiga BUMN

Jakarta, Aktual.co — Komisi VI DPR-RI bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, Jumat siang di Gedung MPR/DPR-RI melakukan rapat kerja membahas rencana persetujuan “right issue” (penerbitan saham baru) tiga BUMN, PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk dan PT Aneka Tambang.

Rapat Kerja soal rencana right issue yang dipimpin Ketua Komisi VI Ahmad Hafisz Tohir tersebut berlangsung lancar dengan sejumlah pertanyaan dari anggota dewan. Menteri BUMN Rini Soemarno berharap “right issue” yang merupakan bagian dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tersebut segera mendapat persetujuan dari Komisi VII.

“Kami memohon pimpinan dan anggota DPR memberi persetujuan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, PMN yang diusulkan untuk Adhi Karya sebesar Rp1,4 triliun. Rencana ‘right issue’ dijadwalkan pada akhir Juni 2015 dengan perkiraan perolehan dana dari publik sebesar Rp1,345 triliun.

Selanjutnya PMN untuk Waskita diharapkan sebesar Rp3,5 triliun, ‘right issue’ dijawalkan Juni 2015 dengan perolehan dana sekitar Rp1,8 triliun. Sementara Antam mengusulkan PMN sebesar Rp3,5 triliun. “Right Issue” diharapkan Juli 2015, dengan perolehan dana yang dihimpun sekitar Rp1,89 triliun.

Dana PMN untuk Adhi antara lain akan digunakan untuk penyelesaian proyek ferro nikel di Halmahera, dana Adhi untuk proyek light rail transportation (LRT) di Jabodetabek, sedangkan Waskita untuk pembangunan proyek jalan tol di Pulau Jawa, dan jalan tol serta transmisi listrik di Pulau Sumatera.

Dalam Rapat Kerja tersebut sejumlah anggota dewan mempertanyakan soal persetujuan nilai PMN yang diusulkan masing-masing BUMN, dan soal pelaksanaan “right issue”. Primus Justisio anggota Komisi VI mengatakan, usulan pemberian PMN tersebut harus melalui pembentukan Panitia Kerja (Panja). Sementara itu anggota komisi lainnya, Nasril Bahar dari Fraksi PAN mengatakan, pemberian PMN dan termasuk pelaksanaan “right issue” harus diawasi.

“Jangan sampai duit negara yang sudah diberikan dari APBN tidak digunakan dengan baik. “Right issue” juga jangan sampai merugikan negara,” ujar Nasril.

Menanggapi hal itu, Rini mengatakan PMN kepada seluruh BUMN sudah dibahas dalam berbagai kesempatan dan bahkan dana untuk PMN BUMN sudah ada di APBN-P. “Ini (PMN) untuk Adhi Karya, Waskita dan Antam sudah dibahas, dananya sudah ada. Tinggal menunggu persetujuan Komisi VI untuk pencairan dana,” ujar Rini.

Ia pun mengharapkan pencairan dana PMN kepada Adhi Karya dan Waskita dapat terealisasi paling lambat akhir Juli 2015, sedangkan PMN untuk Antam paling lambat September 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Terima Delapan Laporan, Enam Kasus yang Membelit Denny Masuk Penyidikan

Jakarta, Aktual.co — Badan Reserse Kriminal Mabes Polri mengaku telah menerima delapan laporan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh bekas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana.
Kabareskrim Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso mengatakan, dari delapan laporan tersebut enam di antaranya tengah dilakukan penyidikan.
“Kalau yang enam bisa ditingkatkan ke penyidikan,” kata Budi Waseso di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (24/4).
Budi Waseso mengatakan, saat ini penyidik tengah memprioritaskan kasus dugaan korupsi pengadaan pembuatan paspor lewat elektronik atau payment gateway yang melibatkan Denny Indrayana.
“Namun masih didalami yang enam ini tapi tapi saya bilang satu saja dulu karena sudah ada audit dan segala macam saksinya,” ujar mantan Kapolda Gorontalo ini.
Selain payment gateway, penyidik juga tengah menyelidiki kasus dugaan perjalanan ganda yang diduga dilakukan Denny Indrayana ketika menjabat di Kemenkum HAM. 
Diduga dalam kasus tersebut Denny kerap melakukan perjalanan ganda dengan menggunakan dana dari Kemenkum HAM dan salah satu maskapai penerbangan nasional. “Nanti kita lihat dan buktikan. Jangan berandai-andai,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Sumbang Lagu, Rian D’Masiv: Tidak Ada Lagi Kekerasan Terhadap Anak

Jakarta, Aktual.co — Selain Bebi Romeo, Ary Lasso, dan Vina Panduwinata, grup band D’Masiv juga menjadi salah satu pengisi di acara konser amal untuk pendidikan yang digelar oleh Yayasan Tri Kusuma Bangsa, di Piazza Hall, Gandaria City, Jakarta Selatan.

Di kesempatan yang sama, band yang dimotori Rian D’Masiv (Rian Eky Pradipta) tersebut membawakan tiga buah lagu di dalam konser bertema “Malam Peduli Anak Indonesia jilid II”.

Sebelum memulai pertunjukkannya, Rian selaku vokalis terlebih dahulu mendoakan agar tidak ada lagi kekerasan terhadap anak-anak. Sebab, generasi muda adalah generasi masa depan bangsa yang sejatinya diperlakukan secara baik.

“Mudah-mudahan dengan adanya acara ini anak-anak bisa kembali ke sekolah dan tidak ada lagi kekerasan terhadap anak-anak. Amin, ” kata Rian.

Sekedar informasi, pemilik nama lengkap Rian Ekky Pradipta ini mengawali nyanyiannya dengan lagu ‘Esok Kan Bahagia’. . Lagu tersebut sengaja diciptakan khusus untuk membantu korban bencana Sinabung yang hasilnya diberikan secara utuh.

Disambut teriakan para penonton, Rian bersemangat dalam menyanyikan lagu kedua dari single terbaru D’Masiv berjudul ‘Pede’. Sedangkan, di lagu terakhir, D’Masiv menyanyikan lagu “Jangan Menyerah”. Dimana lagu penutup ini didedikasikan D”Masiv yang sepenuhnya untuk anak-anak Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Pidato Bagus, Jokowi Diminta Realisasikan dalam Kebijakan

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Psikolog Politik Universitas Indonesia, Dewi Haroen memuji pidato yang disampaikan Presiden Jokowi masa pembukaan sidang Konfrensi Asia Afrika (KAA) beberapa hari lalu.
Namun, dirinya mengingatkan agar apa yang disampaikan presiden harus dapat diimplementasikan dalam kebijakan pemerintah. Sehingga, pidato yang mengkritik sikap internasional itu tidak dianggap hanya sebagai sebuah ‘lips service’.
“Sebetulnya, kita tidak bisa sekedar tutup mata dan mengkritik, karena memang mereka pegang peranan itu, mengkritik tetapi akibatnya harus dipikirkan juga. Karena kita masih ketergantungan dengan dunia internasional,” kata Dewi saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (24/4).
“Ini seperti hanya gong gong saja, tetapi ketika tuannya ngomong diam aja, itu nanti yang ditangkap rakyat,” tambahnya.
Presiden juga diingatkan untuk tidak bergaya lagi seperti ketika dirinya berkampanye pada Pilpres 2014 lalu. Pada KAA ini seharusnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu menunjukan realisasi dari Trisakti dan Nawa Cita kepada dunia internasional, termasuk peserta konferensi.
“Saya khawatir ini hanya pencitraan lagi untuk Indonesia, sudah cukup kampanyenya. Sekarang itu realisasinya yang ditunggu oleh rakyat. KAA ini seperti pencitraan beliau di internasional, tetapi buktinya sampai saat ini hukman mati belum dilaksanakan juga,” pungkasnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Pemindahan Terpidana Mati Mery Jane Dikawal Brimob dan TNI

Jakarta, Aktual.co — Terpidana mati kasus narkotika Mary Jane Fiesta Veloso telah dipindahkan dari Lapas Klas IIA Wirogunan Yogyakarta ke Lapas Nusakambangan dini hari.
Pemindahan warga negara Filipina itu dikawal oleh tim gabungan Brimob Polda DIY dan Korem 072 Pamungkas Yogyakarta. “Mary Jane diantar dengan pengawalan dari tim gabungan Brimob dan TNI,” ujar Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY, I Gede Sudiatmaja, Jumat (24/4).
Mary Jane dipindah ke Lapas Nusakambangan dinihari ini untuk memulai rangkaian proses pelaksanaan eksekusi mati. Eksekusi mati ibu dua orang anak itu akan berbarengan dengan sembilan terpidana mati kasus narkotika gelombang kedua lainnya. 
Pelaksanaan proses hukuman mati ini, sesuai dengan penegasan Jaksa Agung HM Prasetyo, bahwa eksekusi mati terpidana kasus narkotika gelombang dua akan dilaksanakan usainya Konferensi Asia-Afrika yang berakhir 24 April 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain