26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36456

Serangan Militer Koalisi Saudi ke Yaman, Hari Ini Harga Minyak Kembali Naik

Jakarta, Aktual.co — Harga minyak dunia kembali mengalami kenaikan, setelah Arab Saudi bersama sekutunya memutuskan melanjutkan serangan militer ke Yaman. Hal ini semakin meningkatkan kekhawatiran keamanan pasokan minyak dari Timur Tengah.  

Pada perdagangan Kamis (23/4) waktu New York (atau Jumat dinihari WIB), harga minyak mentah AS ditutup naik US$1,58 atau 2,8 persen menjadi US$58,02 per barel. Sepanjang perdagangan harga minyak sempat menyentuh level tertinggi di tahun ini, yakni US$ 58,41 per barel.

“Meningkatnya ketegangan geopolitik di Yaman mendorong penguatan harga minyak,” kata analis senior di Tradition Energy, Gene McGillian, demikian dilansir dari Reuteurs, Jumat (24/4).

Sementara itu, harga minyak jenis Brent yang menjadi patokan global menguat US$2,12 atau 3,3 persen pada US$64,85 per barel. Selain itu, harga Gasoline (bensin) AS pada bulan depan ditutup naik tujuh sen atau empat persen, setelah mencapai ‘intraday’ tinggi di atas US$2 per galon.

Untuk diketahui, pesawat-pesawat tempur dari koalisi Saudi menyerang pangkalan militer di Yaman, padahal dua hari sebelumnya Arab Saudi telah mengumumkan akan menghentikan serangan.

Harga minyak telah meningkat sebanyak US$10 di bulan ini karena kekhawatiran tentang pasokan Timur Tengah dan tanda-tanda permintaan global yang lebih kuat, terutama untuk bahan bakar otomotif.

Namun sejauh ini, pasokan minyak mentah dunia masih melimpah dan perkiraan terbaru produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) hampir mencapai dua juta barel per hari di atas permintaan minyak pada semester pertama tahun ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Seminggu Indonesia Gelar KAA, Rupiah dan Saham Tetap Melemah

Jakarta, Aktual.co — Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) selama seminggu ini tidak terlalu mempengaruhi nilai tukar Rupiah ataupun laju saham. Padahal, Presiden RI, Joko Widodo dan beberapa kepala negara lainnya gencar menyuarakan bahwa pertemuan KAA tersebut sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi pada kedua negara tersebut.

Chairman MECODEstudies (Management & Economics Development Studies), Mangasa Agustinus Sipahutar mengatakan bahwa pasar menilai ini sebagai sesuatu yang realistis. Menurutnya, pasar menunjukkan sikap skeptisnya pada peringatan KAA.

“Simple saja, bisa dibilang negara-negara KAA ini kan bukan negara maju, kebanyakan masih negara berkembang, artinya sejauh ini tidak dominan ada pertumbuhan ekonomi,” ujar Mangasa saat dihubungi Aktual.co, Jumat (24/4).

Mengenai pidato Presiden Zimbabwe, Robert Mogabe di Gedung Merdeka yang mengatakan bahwa Afrika siap berinvestasi di Asia dalam sektor energi, telekomunikasi, dan infrastruktur, dirinya mengatakan hal tersebut adalah sesuatu hal yang wajar pada setiap pertemuan antarnegara. Menurutnya, yang lebih penting adalah bagaimana implementasi dari pernyataan tersebut ke depannya.

“Afrika silakan saja , kan biasanya forum-forum seperti itu hanya pernyataan awal saja, bahkan MoU sekalipun begitu. Pelaksanaannya belum tentu teralisasikan, terpenting itu dukungannya seperti apa, langkah kerja nyata, implementasinya sulit direalisasikan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, selama seminggu KAA dilakukan di Jakarta dan Bandung, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS masih mengalami pelemahan. Tercatat dalam kurs Bank Indonesia (BI), Rupiah dalam seminggu ini berada di level 12.944 per dolar AS, melemah 0,14 persen dari minggu lalu. Sedangkan laju Indeks Harga Saham Gabungan berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) selama seminggu ini berada di kisaran 5.437 atau melemah 1,18 poin dari minggu lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

KPK Segera Rampungkan Berkas Mantan Direktur Pengelolaan Pertamina

Jakarta, Aktual.co — Berkas perkara korupsi proyek pengadaan bahan bakar Tetra Ethyl Lead (TEL) di PT Pertamina tahun anggaran 2004-2005 dengan tersangka Suroso Atmo Martoyo (SAM) akan segera naik ke tahap penuntutan.
“(Berkas perkara) SAM dalam waktu dekat juga akan ke tahap dua (penuntutan),” jelas Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Priharsa Nugraha, Jumat (24/4).
Sebelumnya, lembaga antirasuah telah melimpahkan berkas perkara Willy Sebastian Lim (WSL) selaku penyuap dalam kasus ini ke tahap penuntutan. “WSL yang limpah ke tahap dua, kemarin,” ungkap Priharsa.
Diketahui, Suroso yang saat proyek TEL dijalankan menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Pertamina, diduga menerima suap dari Willy selaku Direktur PT Soegih Interjaya. Suap tersebut diberikan agar Pertamina bersedia membeli bensin timbal dari Inggris.
PT Soegih Interjaya diketahui merupakan agen utama perusahaan minyak asal Inggris, Innospec, Ltd.
Suroso ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada akhir November 2011 silam. Atas perbuatannya, dia dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b dan atau Pasal 11 Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Sementara Willy sebagai pemberi suap ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 2 Januari 2012 sila. Willy dijerat dengan Pasal 5 Ayat 1 huruf a dan b, Pasal 13 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Kasus ini memang sempat terkesan “didiamkan”. KPK sendiri sebelumnya telah memeriksa sejumlah pihak terkait sebagai saksi. Salah satunya, Ari Soemarno yang menjabat sebagai Dirut Pertamina saat kasus ini bergulir.
Selain itu, beberapa pihak juga sudah dikenai pencegahan agar tidak pergi meninggalkan Indonesia. Nama-nama yang dicegah bepergian ke luar negeri antara lain mantan Dirjen Migas Rachmat Sudibyo, mantan wakil Dirut Pertamina Mustiko Saleh.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Kabareskrim Bantah Batalnya Penahanan BW Karena Diintervensi

Jakarta, Aktual.co — Badan Reserse Kriminal Mabes Polri membatah, batalnya penahanan terhadap Bambang Widjojanto karena ada intervensi dari Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti.
Kabareskrim Komjen Polisi Budi Waseso menegaskan, masalah penahanan terhadap Bambang Widjojanto merupakan kewenangan penyidik.
“Tidaklah, Kapolri tidak ada hubungannya dengan penegakan hukum, kendalinya itu di sini, hanya kabareskrim. Tapi secara independen dalam pemeriksaan itu adalah penyidik,” kata Budi di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jumat (24/4).
Dia mengatakan, tidak semua tersangka yang diperiksa itu bisa langsung ditahan. Sebab ada banyak pertimbangan untuk menilai apakah seorang ditahan atau tidak, diantaranya sikap kooperatif tersangka.
“Jangan semua berpikiran seorang tersangka pasti ditahan, jadi kalau proaktif, sudah menyampaikan apa yang diinginkan penyidik tidak perlu ada penahanan.”
Dalam pemeriksaan Kamis (23/4), Wakil Ketua KPK nonaktif itu tidak jadi ditahan oleh pihak penyidik Polri. Pasalnya Bambang dinilai proaktif.
Sebelumnya pengacara BW, Saor Siagian mengungkapkan, kalau penyidik sempat menyerahkan surat penahanan yang belakangan dicabut kembali.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Presiden Myanmar Berharap Dokumen Hasil KAA Diimplementasikan di Dunia

Jakarta, Aktual.co — Presiden Myanmar, Thein Sein berharap dokumen yang disepakati pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika dapat diimplemetasikan di seluruh dunia. 
Menurutnya, dari hasil pertemuan KAA di Jakarta terkait kerja sama dalam berbagai sektor, selayaknya bisa diimplementasikan di dunia.
“Hasil KTT yang dilakukan saat ini tidak hanya berguna bagi negara-negara di Asia dan Afrika, tetapi juga bagi seluruh dunia,” ujar Thein Sein di Gedung Merdeka Bandung, dalam pidatonya mewakili Asia, Jumat (24/4).
Lebih lanjut, seluruh perwakilan yang hadir dalam KAA tersebut diharapkan tetap solid dalam mengusung dan menjalankan hasil KAA. 
“Sebelum menjalin kerja sama dengan dunia, sebaiknya negara Asia dan Afrika membangunnya terlebih dahulu. Melalui kesempatan ini, dapat menjadi medium untuk memperkuat solidaritas negara-negara Asia dan Afrika,” kata dia.
Sein menambahkan, hubungan antara Asia dan Afrika yang telah terbangun sejak lama bisa dipertahankan dan dapat menjadi pondasi dalam membangun kerja sama ekonomi. “Peringatan KAA ini dapat memperkuat hubungan antar warga negara dimasing-masing negara Asia dan Afrika.”

Artikel ini ditulis oleh:

Akan Laksanakan Eksekusi, Diplomat Asing Diundang ke Nusakambangan

Jakarta, Aktual.co — Eksekusi terhadap terpidana mati kasus narkoba segera akan dilaksanakan oleh Kejaksaan Agung. Kejagung pun telah menyurati tim eksekusi agar segera menjalankan tugasnya. Namun, Kejagung belum menentukan kapan eksekusi itu dilaksanakan.
Tampaknya eksekusi itu akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Pasalnya Kejagung memanggil sejumlah diplomat asing untuk bertolak ke Penjara Nusakambangan, tempat eksekusi terhadap 10 terpidana mati kasus narkoba akan dilaksanakan.
Para diplomat tersebut mengaku hanya menerima informasi bahwa mereka diminta ke Nusakambangan, lepas pantai Cilacap, Jawa Tengah. “Kami hanya diminta hadir di sana, pada Sabtu mendatang,” ujar salah seorang diplomat asing.
Namun, para diplomat tersebut mengaku belum tahu kapan para terpidana mati kasus narkoba akan dieksekusi. Mereka juga belum menerima pemberitahuan resmi yang lazim diberikan 72 jam sebelum eksekusi dilaksanakan.
Menurut juru bicara Kejaksaan Agung, Tony Spontana, sejumlah jaksa telah diminta untuk memulai persiapan eksekusi. Namun, tanggal dan jam eksekusi juga belum diumumkan.
Dalam perkembangan lain, terpidana mati kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane, tiba di Nusakambangan dari dari Lapas Wirogunan, Yogyakarta, pada Jumat (24/04) pagi WIB.
Tak hanya Mary Jane, terpidana mati lainnya mencakup dua warga Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, warga Prancis Serge Arezki Atlaoui, warga Nigeria Raheem Agbaje Salami, warga Brasil Rodrigo Gularte dan Zainal Abidin yang berkewarganegaraan Indonesia sudah bermukim di Nusakambangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain