27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36464

Liontin Akik Pancawarna Jadi “Souvenir” Ibu Negara di KAA

Jakarta, Aktual.co — Pengawalan ketat dari kepolisian berstandart VVIP bukan hanya dilakukan kepada para kepala negara/pemerintahan yang hadir dalam peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA), namun batu akik Pancawarna yang rencananya akan menjadi souvenir pun ikut dikawal kepolisian Garut dan akan menuju Bandung.

“Barang-barang tersebut sifatnya VVIP, karena ini masuk kategori barang kenegaraan. Jangan sampai hilang satu pun,” ujar Kasat Lantas Polres Garut, AKP Firman Syafrul yang mendampingi Kapolres, Jumat (25/4).

Lebih lanjut dikatakan, ratusan keping batu mulia tersebut akan dibagikan gratis sebagai souvenir bagi ibu negara peserta konverensi. Liontin tersebut berdiameter 3,5 cm dengan ketebalan 8 mm.Masing-masing batu akik diikat oleh logam titanium berukir. Corak pancawarnanya bergambar mirip pemandangan di pantai, pegunungan dan awan, corak batang kayu, hingga lukisan abstrak.

“Selain itu juga, liontin batu akik ini dilengkapi dengan sertifikat yang dikeluarkan langsung oleh ahli geologi dari Bandung, Ir Sujatmiko. Dalam sertifikat itu akan disebutkan mengenai asal usul batu liontin,” pungkas Ketua Paguyuban Lasminingrat Gemstone, Yudi Nugraha.

Artikel ini ditulis oleh:

DPR Desak Penegak Hukum Usut Penyelenggara Pesta Bikini Siswa SMA

Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi X DPR RI, Reni Marlinawati mendesak agar aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan terhadap penyelenggara acara ‘Splash after Class’ atau acara bikini yang menonjolkan sikap hedonisme, pornografi dan asusila terhadap generasi muda.
“Acara tersebut jelas menimbulkan keresahan di masyarakat dan berpotensi menimbulkan penyimpangan hukum,” kata Reni dalam keterangan tertulisnya yang diterima Aktual.co, di Jakarta, Jumat (24/4).
Selain itu, politikus PPP ini juga mendesak agar sejumlah sekolah menengah atas (SMA) untuk memberikan klarifikasinya terkait nama yang dicantumkan dalam banner acara tersebut.
“Apakah sekolah tersebut benar-benar terlibat atau sekadar namanya dicatut. Bila nama sekolah dicatut dengan tujuan komersil, saya mendorong pihak sekolah melakukan gugatan hukum terhadap penyelenggara acara tersebut,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Ahok Mau Rombak Pegawai Lagi, DPRD: Jangan Kaya Kaisar!

Jakarta, Aktual.co —DPRD DKI mengkritik rencana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk merombak seluruh SKPD dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) Pemprov DKI setelah cairnya APBD 2015,

Anggota Komisi A Maman Firmansyah mengatakan Ahok harusnya belajar dari filosofi penggadaian, yakni mengatasi masalah tanpa masalah.

Menurut politisi PPP itu, perombakan besar-besaran jajaran PNS yang belum lama dilakukan Ahok sebenarnya banyak menimbulkan permasalahan baru yang belum terselesaikan.

“Kemarin juga belum selesai, sekarang mau rombak-rombak lagi. Ahok jangan menata pemerintahan seperti memimpin kekaisaran,” kata Maman saat dihubungi wartawan Jumat (24/2).

Komisi bidang pemerintahan ini menjelaskan salah satu kebijakan Gubernur Ahok yang dianggap telah merusak tatanan adalah adanya penghapusan jabatan wakil lurah yang ternyata melanggar Undang-Undang 29 tahun 2007 tentang pemerintah daerah ibukota DKI Jakarta.

“Contohnya ya itu penghapusan wakil lurah, saya mau ngomong apa lagi, juga sebenarnya udah males, percuma di depan juga gak ngerti,” ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Ahok berencana kembali merombak struktur jajaran PNS di Pemprov DKI usai APBD 2015 cair. “Kita mau perombakan begitu APBD masuk. Kalau saya potong, yang ribut sama saya banyak. Jadi harus satu-satu saya selesaikan,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (22/4).

Beberapa PNS DKI yang menduduki posisi Camat, Lurah, Kepala Dinas dan lainnya akan mengalami perombakan tersebut. Bukan hanya itu,PNS DKI yang akan memasuki usia pensiun pun diwacanakan untuk turut dirombak.

Artikel ini ditulis oleh:

Mantan Penasihat: Komite Etik KPK Jangan Seperti Kompolnas

Jakarta, Aktual.co — Pasca disahkanya Pelaksana Tugas (Plt) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Komisi III DPR RI, muncul wacana pembentukan Komite Etik (KE) lembaga antirasuah. Meski baru wacana, namun banyak kalangan langsung merespon, termasuk orang-orang yang pernah duduk di kursi pimpinan KPK.
Mantan penasihat KPK, Abdullah Hehamahua berpendapat, anggota KE KPK harus mempunyai kualitas yang lebih baik dari seorang pimpinan. Karena kalau tidak, harus ada mekanisme mengenai pengawasan terhadap KE KPK.
Ia mengatakan, jangan sampai nantinya KE KPK malah bernasib sama dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), saat meloloskan Komjen Pol Budi Gunawan (BG) menjadi calon Kapolri.
“Kalau KE dianggap sebagai Kompolnas, Komisi Kejaksaan atau badan seumpama itu, menurut saya mubazir. Sebab, kasus BG menunjukkan kelemahan Kompolnas. Akhirnya, harus ada mekanisme yang mengawasi Komite Etik agar tidak melakukan blunder sebagimana dibuat Kompolnas atau Komisi Kejaksaan,” ujar dia, ketika berbincang dengan wartawan, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/4).
Dia pun menyarankan, agar KE KPK dibentuk secara permanen yang dipilih oleh Panitia Seleksi (Pansel) yang langsung dibentuk Presiden sebagai Kepala Negara, bukan Kepala Pemerintahan. Jikalau hal itu dilakukan, lanjut Abdullah, harus ada kebijakan baru mengenai pemilihan komisioner lembaga antirasuah.
“Kualitas anggota KE ini harus lebih tinggi, minimal sederajat dengan pimpinan KPK. Dalam kontek ini, pimpinan KPK tidak lagi dipilih DPR RI, tetapi final di Pansel. DPR hanya menetapkan, menerima atau menolak pilihan Pansel,” pungkasnya.
Seperti diketahui, setelah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan atas UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi disetujui Komisi III DPR RI, muncul wacana untuk membentuk Komite Etik (KE) KPK secara permanen.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

DPR Sepakati Kerjasama Setiap Sektor

Jakarta, Aktual.co — Ketua DPR RI, Setya Novanto mengatakan bahwa dari kegiatan Konfrensi Parlemen Asia Afrika yang diselenggarakan selama satu hari menyepakati kerjasama dalam penguatan di setiap sektor.
Selaku tuan rumah, pihaknya mengatakan sebanyak 31 negara bersepakat  mendukung sepenuhnya kemerdekaan Palestina.
“Kami menegaskan memberikan dukungan penuh kepada seluruh rakyat Palestina dalam perjuangannya (untuk kemerdekaan) dan menyambut hasil PBB tahun 2012 yang memberikan status non anggota kepada Palestina sebagai bentuk pengakuan negara tersebut,” kata Novanto saat membacakan Deklarasi Parlemen Asia-Afrika, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (23/4).
Menurut dia, dalam deklarasi Parlemen Asia-Afrika itu juga menegaskan mencoba menghentikan konflik antara Israel dan Palestina yang tertuang dalam ‘New Asian-African Strategic Partneship’ (NAASP) itu disepakati.
“Dimana membuat Palestina hidup berdampingan secara damai dan aman bersama para negara tetangganya. Dalam rangka itu tertuang dalam NAASP,” paparnya.
Selain itu, sambung dia, Deklarasi itu juga meminta agar pemerintah Israel untuk segera melepaskan seluruh tahanan Palestina yang ditahan.
“Dan anggota Parlemen( Asia-Afrika) memastikan pelepasan tahanan tersebut tanpa adanya pengadilan,” tukas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Pengguliran HMP Masih Tunggu Sinyal Prasetio

Jakarta, Aktual.co —Sejak panitia hak angket membeberkan kesalahan-kesalahan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 6 April lalu, sejumlah fraksi di Kebon Sirih sudah bersikap Hak Menyatakan Pendapat (HMP) harus digulirkan.

Namun hingga minggu ke tiga usai diparipurnakan, belum juga ada tanda-tanda HMP bakal bergulir. Keseriusan DPRD DKI pun dipertanyakan.

Wakil ketua DPRD DKI M Taufik berdalih masih menanti keputusan ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi untuk pengguliran HMP.

Kata dia, sejumlah pimpinan fraksi di Kebon Sirih masih menunggu jadwal rapat pimpinan untuk pembahasan pengguliran HMP. Masalahnya, jadwal rapim ditentukan Prasetio.

“Kita (wakil ketua dan anggota) tunggu jadwal ketua saja. Kalau tanya saya, pasti saya bilang ketua tidak boleh terpengaruh. Rapim itu harus ada, itu harus jalan kan mekanisme, dibahas di rapim, kan pengusul juga memenuhi syarat,” kata Taufik saat dihubungi wartawan Jumat (24/4).

Meskipun saat ini situasi Kebon Sirih belum menunjukan tanda-tanda rapim bakal digelar, dia  yakin HMP akan tetap berjalan.

“Mudah-mudahan lah kita bisa segera minta. Ya tenang, saya masih berpikir positif, mungkin waktunya yang belum sempat, tapi jalanlah, mudah-mudahan,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain