27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36475

Film Indonesia Berkompetisi dalam ‘Festival Film Cannes 2015’

Jakarta, Aktual.co — Film karya sutradara muda Indonesia Lucky Kuswandi “The Fox Exploits the Tiger’s Might” terpilih sebagai salah satu film pendek yang berkompetisi dalam Pekan Kritik dalam ‘Festival Film Cannes 2015’.

“Film ini masuk sebagai satu dari sepuluh film pendek yang terpilih dari 1.750 film pendek yang mendaftar,” kata Lucky Kuswandy setelah pemutaran film di Institut Prancis di Indonesia (IFI) di Jakarta, Kamis (23/4).

Film berdurasi 25 menit itu mengangkat tema seksualitas dan hubungannya dengan kekuasaan secara terbuka, jujur dan dewasa.

“Film ini memberikan saya keleluasaan dalam membicarakan tema kekuasaan dan seksualitas secara terbuka, jujur dan dewasa. Keleluasaan tanpa penyensoran diri maupun penyensoran lembaga ini ternyata malah membuahkan prestasi,” ujar dia.

Pekan Kritik atau Semaine de la Critique dalam Festival Film Cannes didirikan pada 1962, beranggotakan jurnalis serta kritikus film.

Kegiatan ini bertujuan untuk mencari sutradara baru yang memiliki karya inovatif. Tahun ini sineas Israel Ronit Elkabetz yang filmnya “Gett, the Trial of Viviane Amsalem” menjadi nomine Golden Globe 2015 untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik akan duduk sebagai ketua dewan juri.

Melalui acara itu, Atase Kebudayaan Kedutaan Prancis untuk Indonesia Didier Veuillecourt berharap karier Lucky di kancah internasional terbuka.

“Saya harap ini adalah awal dari karier internasional Lucky karena beberapa sineas penting seperti Wong Kar Kai adalah jebolan kompetisi ini. Di sana dia juga dapat bertemua produser dan sesama sutradara internasional,” tutur dia.
 
“The Fox Exploits The Tiger’s Might” adalah film pendek pertama Indonesia yang berkompetisi di La Semaine de La Critique, sementara pada 1989 film “Tjoet Nja Dhien” karya Eros Djarot juga berlaga dalam kompetisi film panjang di Festival Cannes.

Film itu akan berkompetisi dengan “Everything Will Be Okay” karya Patrick Vollrath, “Boys” karya Isabella Carbonell, “Command Action” karya Joao Paulo Miranda Maria, “La Fin du Dragon” karya Marina Diaby, “Monsters Turn Into Lovers” karya Yann Delattre, “Love Comes Later” karya Sonejuhi Sinha, “Ramona” karya Andrei Cretulescu, “Too Cool for School” karya Kevin Phillips dan “Chickenpox” karya Fulvio Risuleo Film yang dibintangi Atreyu Artax Moniaga, Kemas Fauzan, Stefanny Marcelina Sugiharto, Christine Harsojo, Haris Zuhri dan Surya Saputra merupakan produksi kerja sama Babi Buta Film dengan Hivos Asia Hub dan Yayasan Cipta Citra Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Nama Sekolah Masuk Poster Pesta Bikini, Kepsek Dipanggil Disdik

Jakarta, Aktual.co —Dinas Pendidikan DKI memanggil kepala sekolah yang sekolahnya disebut bakal mengikuti pesta bikini bertajuk ‘Splash After Class’ di sebuah hotel untuk merayakan kelulusan Ujian Nasional (UN).

Setelah akan menyurati pihak penyelenggara, Disdik DKI siang tadi juga sudah memeriksa satu persatu kepala sekolah tersebut. “Pemanggilan kepala sekolah sudah dilakukan tadi siang. Beritanya kan mulai beredar tadi malam. Paginya langsung kita panggil,” kata Kepala Disdik DKI Jakarta Arie Budhiman, Kamis (23/4).

Kepala sekolah dipanggil untuk dikonfirmasi sejauh mana peran sekolah dalam acara tersebut. “Masa ada sekolah Muhammadiyah yang seperti itu. Kan berlebihan. Jadi kita tidak boleh langsung percaya begitu saja,” ujar Arie.

Untuk memastikan acara sejenis yang tidak sejalan dengan dunia pendidikan itu terulang, kata Arie, Disdik DKI juga berpesan kepada kepala sekolah yang dipanggil.

“Intinya adalah penting untuk melakukan langkah preventif. Saya sudah titip pesan kepada para kepala sekolah agar bisa mengingatkan orang tua siswa,” ujar dia.

Karena Arie berpendapat tanggung jawab atas kelakuan siswa di luar jam sekolah tidak bisa dilimpahkan sepenuhnya ke sekolah. “Perlu pendampingan orang tua,” ucap dia.

Sebelumnya, beredar undangan atau poster yang berisi mengenai acara pesta bikini dengan tema ‘Splash After Class’ yang akan dilakukan pada Sabtu 25 April 2015 di The Media Hotel and Towers di Pool Area Jalan Gunung Sahari Raya Nomor 3.

Di poster itu tertulis sekolah-sekolah yang bakal berpartisipasi yakni SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, SMA 14, SMA 38, SMK 50, SMA 24, SMK Musik BSD, SMA 31, SMA 109, SMA 53, SMA Muhammadiyah Rawamangun, SMA 44, SMA Al kamal, SMA 29, SMA 26 dan SMA 31.

Juga poster tersebut tertulis bikini summer dress dan tidak ada senjata, obat-obatan terlarang, dan jangan ragu. Acara akan dimulai pada pukul 22.00 WIB.

Artikel ini ditulis oleh:

Kementerian ESDM Lakukan Sosialisasi Usaha Penyediaan Listrik Rusun-Apartemen

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan sosialisasi mengenai regulasi dalam usaha penyediaan tenaga listrik kepada sejumlah pengelola rumah susun dan apartemen.”Sebenarnya tarif tambahan sah-sah saja, mungkin untuk menghidupkan genset atau fasilitas lain. Tapi harus transparan, kalau tidak itu wilayah dua atau usaha,” kata Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Satya Zulfanitra di Jakarta, Kamis (23/4).Ketika ditemui dalam dalam acara tersebut, ia menjelaskan bahwa penetapan tarif listrik oleh pengelola hunian tersebut diperbolehkan, karena pemerintah juga menyediakan tarif listrik curah dengan faktor K maksimal dua.Untuk tarif curah tersebut, ujarnya, telah diatur oleh UU No. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, yang menyebutkan bahwa perizinan ketenagalistrikan menjadi wewenang gubernur.Pada pembagian kewenangan penerbitan antara pemerintah pusat dan daerah, gubernur memiliki hak untuk menerbitkan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL), jelasnya.”Jika ada pengelola yang ingin menjual lagi listriknya, nanti gubernur akan menerbitkan izin untuk pembatasan maksimal margin keuntungannya,” ujarnya, menjelaskan.Menurut dia, pembatasan margin tersebut diberikan agar bisa menyesuaikan harga sesuai tarif ‘adjusment’ yang kerap berubah akibat mengikuti faktor inflasi atau kurs mata uang asing.”Jika ingin menjual listrik, nanti pemda yang memberikan izin. Pengelola datang saja ke BKPM, badan usahanya apa, mana NPWP-nya, kepada siapa listriknya dialirkan, itu saja. Dalam tiga hari juga selesai,” tuturnya, menjelaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Moody’S: Ekonomi Asia Pasifik Tahan Guncangan

Jakarta, Aktual.co — Lembaga pemeringkat global Moody’s Investors Service mengungkapkan sebagian besar negara-negara Asia Pasifik memiliki tingkat kekebalan yang relatif tinggi terhadap guncangan ekonomi eksternal karena momentum peringkat yang berlainan.

Dalam laporan terbarunya, Perbedaan momentum peringkat tersebut terjadi karena beberapa negara mendorong reformasi ambisius, sementara yang lain berjuang dengan tantangan yang mengakar. Sebuah risiko utama untuk kualitas kredit, oleh karena itu, apakah pemerintah dapat memenuhi janji kebijakannya.

“Tantangan umum untuk negara-negara berkembang di kawasan itu akan datang ketika Federal Reserve AS mulai menaikkan suku bunganya,” kata laporan itu.

Negara-negara Asia Pasifik pada umumnya menunjukkan posisi pembayaran eksternal yang kuat dan profil utang pemerintah relatif terhadap rekan-rekannya di tempat lain di dunia — faktor yang akan mempertahankan mereka dalam posisi yang baik, catatnya.

“Pelambatan pertumbuhan Tiongkok dan ekonomi global yang lesu akan meredam kinerja ekspor di Asia Pasifik pada tahun depan, dengan demikian, melemahkan pendorong historis utama output regional,” kata Moody’s.

Karena sebagian besar negara yang dinilai Moody’s di wilayah itu adalah importir minyak bersih, kemerosotan harga minyak akan berdampak sangat positif pada kawasan.

Penghematan biaya energi akan mendukung pemerintah-pemerintah kawasan itu dalam upaya mereka mengendalikan defisit anggaran atau membangun kembali penyangga fiskal, tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

BG Dilantik Jadi Wakapolri, Masyarakat Anti Korupsi: Revolusi Mental Menjadi Degradasi Mental

Jakarta, Aktual.co — Masyarakat Antikorupsi Yogyakarta menilai mekanisme pelantikan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia tidak sesuai dengan sistem administrasi negara yang ada.
Hal itu disampaikan Masyarakat Antikorupsi Yogyakarta yang terdiri atas beberapa elemen antara lain Pusat Kajian Antikorupsi, Jogja Police Watch (JPW), Indonesia Court Monitoring, dan Seknas Gusdurian dalam jumpa pers di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis (23/4).
“Dalam konteks pelantikan Budi Gunawan (BG) terjadi proses insubkoordinasi dalam sistem administrasi negara kita,” kata Direktur Indonesia Court Monitoring (ICM) Tri Wahyu.
Menurut Tri, seharusnya sesuai pengangkatan dan pemberhentian pejabat pada jabatan dan kepangkatan perwira tinggi bintang dua ke atas yang termasuk dalam lingkup jabatan eselon IA dan IB ditetapkan oleh Kapolri setelah dikonsultasikan dengan Presiden.
Prosedur itu, kata dia, sesuai dengan Perpres Nomor 52 Tahun 2010 tantang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Sedangkan pengangkatan BG sebagai Wakapolri ditentukan sendiri oleh internal Polri tanpa konsultasi pada Presiden yang sedang sibuk mengurus Konferensi Asia Afrika (KAA),” kata dia.
Sementara itu, Koordinator Jogja Police Watch (JPW), Baharuddin Kamba mengatakan pengangkatan BG sebagai Wakapolri jangan sampai terbukti memiliki indikasi intervensi partai politik. Kebijakan itu harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
Sebab, kata dia, status BG sebagai tersangka hingga saat ini masih belum benar-benar hilang. Sementara putusan praperadilan, kata dia, tidak secara otomatis menghilangkan status tersangka BG sebab belum ada surat perintah penghentian penyidikan (SP3).
Apalagi, Presiden juga sebelumnya telah membatalkan pelantikan BG sebagai Kapolri karena status hukum jenderal bintang tiga itu masih dianggap bermasalah.
“Bahkan saat ini gelar perkara kasus BG di Polri belum dilakukan tetapi BG sudah dilantik menjadi Wakapolri,” kata dia.
Koordinator Perempuan Antikorupsi, Laras Susanti mengatakan konsep revolusi mental dalam penentuan jabatan strategis seperti Wakapolri belum terlihat. Apalagi, proses pelantikan dilakukan terhadap orang yang statusnya masih bermasalah, dengan mekanisme pelantikan secara tertutup.
“Jangan sampai revolusi mental menjadi degradasi mental. Apalagi Kepolisian memiliki peran strategis mengatur segala kebijakan keamanan dan ketertiban, kalau cara pengangkatan yang ditempuh salah maka akan berdampak luar biasa,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Jokowi Diimbau Susun Program Jangka Panjang Secara Makro

Semarang, Aktual.co — Pakar Politik Budi Setiono mengatakan Presiden Jokowi harus segera menyusun program jangka panjang secara makro sebelum ekskalasi massa meluas dari berbagai kalangan. 
Hal ini untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah, yang saat ini menurun.
Dengan demikian, indikator capaian-capaian keberhasilan program makro pemerintahan Jokowi-JK akan terlihat. Maka, secepatnya presiden segere memperbaiki hubungan internal di kabinet yang tidak sejalan.
“Masyarakat ini masih mentolelir, termasuk media masih menutup-nutupi Jokowi. Maka, secepatnya Jokowi harus memperbaiki komunikasi di internal,” kata Budi, Kamis (23/4).

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain