28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36507

Tumbuh 20 Persen, Laba Bersih Elnusa Capai Rp65 Miliar

Jakarta, Aktual.co — Laba bersih PT Elnusa Tbk, salah satu perusahaan nasional penyedia jasa energi pada kuartal I 2015 tumbuh 20 persen menjadi Rp65 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2014.

“Kinerja positif ini terutama didukung oleh pertumbuhan di segmen jasa hulu, yaitu ‘drilling and oilfield services’ serta ‘land seismic services’ yang tumbuh masing-masing sebesar tiga persen dan dua persen,” kata Vice President Coorporate Secretary Fajriyah Usman usai pemaparan pada acara “Institutional Investor Day ke-7” di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Rabu (22/4).

Sedangkan kinerja anak perusahaan terutama PT Elnusa Petrofin pada segmen jasa hilir minyak dan gas tumbuh dua persen pada kuartal I 2015, lanjutnya.

Ia mengatakan laba kotor perseroan juga menunjukkan pertumbuhan sebesar tujuh persen dan laba usaha tumbuh lima persen.

Kemudian, lanjutnya, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau “earnungs before interest, taxes, depreciation and amortization” (EBITDA) meningkat sebesar sembilan persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan total aset meningkat dua persen dari Rp4,2 triliun pada kuartal I 2014 menjadi Rp4,3 triliun pada kuartal I 2015.

Ia menambahkan strategi perseroan dalam menjaga kekuatan neraca atau “balance sheet” serta ruang pendanaan yang cukup besar guna mendukung rencana investasi pada tahun mendatang tercermin dari menurunnya utang berbunga.

“Utang berbunga mengalami penurunan pada kuartal I 2015 sebesar 22 persen dari Rp540 miliar menjadi Rp420 miliar,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Konflik Kepentingan Jadi Penghambat Kerjasama Negara KAA

Jakarta, Aktual.co — Direktur Eksekutif Pusat Transformasi Kebijakan Publik atau Transformasi Nugroho Wienarto mengatakan konflik kepentingan dapat menjadi hambatan kerja sama antara negara Asia Afrika.

“Meski Konferensi Asia Afrika memiliki potensi manfaat yang besar ada sejumlah tantangan terkait penguatan kerjasama ekonomi yang akan dihadapi oleh Indonesia dan negara-negara lainnya yang terlibat di dalam KAA, seperti konflik kepentingan dalam bidang ekspor produk manufaktur,” kata Nugroho di Jakarta, Rabu (22/4).

Dia mengatakan di Benua Asia, Indonesia mengalami persaingan ketat di dalam bidang ekspor produk manufaktur, khususnya produk padat karya seperti tekstil dan garmen dengan negara-negara seperti Bangladesh, Tiongkok, India dan Vietnam.

Menurut data yang diolah oleh Professor Emeritus Gustav Papanek bidang Ekonomi dari Universitas Boston yang juga Penasihat Senior Transformasi, laju pertumbuhan ekspor tekstil dan garmen di Indonesia hanya naik 1 persen antara tahun 2012 hingga 2013, sedangkan keempat negara tersebut berhasil bertumbuh sebesar 6 persen.

Selain negara-negara di Asia, Indonesia juga harus bersaing dengan negara-negara di Afrika, di mana sektor manufaktur telah bertumbuh dengan sangat pesat. Pertumbuhan sektor manufaktur dalam PDB di bagian sub-Sahara Afrika telah mencapai 10 hingga 14 persen dalam beberapa tahun terakhir.

Ethiopia, salah satu negara sub-Sahara Afrika yang telah menyepakati kerja sama dengan Indonesia, kerap disamakan dengan Tiongkok 30 tahun silam, dengan jumlah angkatan kerja yang besar dan upah yang relatif rendah.

Negara-negara Afrika lainnya, seperti Kenya, Lesotho, Rwanda, Senegal dan Tanzania, dikabarkan juga turut mengincar 80 juta pekerjaan manufaktur yang diprediksi akan berpindah keluar dari Tiongkok. “Mayoritas anggota KAA adalah negara-negara berkembang, sehingga dalam bidang ekspor, mereka pun mengincar pangsa pasar yang sama, yaitu Amerika Serikat serta Eropa. Dari situ ada kemungkinan timbulnya konflik kepentingan,” kata Nugroho.

Tentang Pusat Transformasi Kebijakan Publik Transformasi merupakan wadah sekaligus jaringan bagi para pembuat kebijakan, cendekiawan dan masyarakat umum untuk mengkaji berbagai masalah yang muncul di tengah masyarakat. Transformasi dibentuk dan dikelola sebagai jaringan lembaga dalam maupun luar negeri yang berkomitmen mengupayakan pembuatan dan penerapan kebijakan berdasar fakta dengan mencari dan menetapkan jalan keluar permasalahan yang dihadapi, serta memantau dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah tersebut bersama-sama.

Transformasi mendasari langkah inovasi kebijakan di Indonesia demi menemukan solusi pragmatis dan teruji untuk mengatasi persoalan ekonomi dan sosial Paradigma baru dalam inovasi kebijakan publik dapat memberikan sebuah paradigma baru demi perubahan nyata di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemerintah Optimis Tidak Impor Beras Tahun Ini

Jakarta, Aktual.co — Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimistis pada tahun ini tidak ada impor beras karena produksi di dalam negeri diyakini akan memenuhi kebutuhan.

“Sesuai target Presiden akan swasembada Pangan 2017, maka produksi diupayakan terus naik. Tahun ini, pemerintah yakin bisa tidak mengimpor beras,” katanya di Medan, Rabu (22/4).

Mentan sebelumnya menegaskan hal sama saat melakukan dialogdengan petani di batubara pada acara panen padi dan penyerahan bantuan berupa traktor tangan Di dampingi Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Pangdam I/BB Mayjen TNI Edy Rahmayadi, Mentan menyebutkan, dalam pencapaian swasembada pangan, pemerintah selama ini dihadapi banyak kendala.

Kendala itu, banyaknya irigasi yang rusak atau mencapai 52 persen dengan luasan sekitar 3 juta hektare.

Kendala lain adalah benih yang bermasalah, keterlambatan distribusi pupuk. “Kendala-kendala itulah yang membuat pemerintah sekarang memberikan segala yang kurang tersebut,” katanya.

Secara nasional, pemerintah memberikan 63.100 unit traktor tangan dari dua tahun lalu yang masih hanya 2.000 unit. Dia menegaskan, tahun ini merupakan tahap awal pemberian traktor tangan di Sumut, tepatnya di Batubara. “Kalau irigasi bagus, bibit dan pupuk juga sudah tidak bermasalah, yang jadi kendala adalah masih kurangnya penyuluh pertanian,” katanya.

Saat ini penyuluh hanya 27.000 orang, sedangkan kebutuhan 70.000 orang sehingga ada kekurangan 43.000 orang. Kekurangan itu akan diatasi secara bertahap.

Artikel ini ditulis oleh:

Searah Wall Street, IHSG Dibuka di Zona Hijau

Jakarta, Aktual.co — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini dibuka naik 2,86 poin atau 0,05 persen menjadi 5.439,98, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,71 poin (0,08 persen) ke level 948,77.

OSO Securities dalam risetnya memperkirakan laju IHSG yang akan cenderung berpotensi menguat. Secara teknikal, IHSH masih ditutup di atas MA 50 dan berada di bawah middle bollinger bands dengan membentuk candle spinning top. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram negatif memendek, indikator stochastic oscillator bergerak menguat.

“Kami perkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 5.405 dan resistance 5.480,” demikian riset menyebutkan.

Pergerakan IHSG juga searah dengan bursa Wall Street. Saham-saham di Wall Street berakhir naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), didukung lompatan besar dalam penjualan “existing-home” serta sejumlah laporan laba bervariasi dari Boeing, McDonald dan perusahaan lainnya.

Indeks Dow Jones Industrial naik 88,68 poin (0,49 persen) menjadi ditutup pada 18.038,27. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 10,67 (0,51 persen) menjadi ditutup pada 2.107,96, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 21,07 poin (0,42 persen) pada 5.035,17.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 1,98 persen dari 1,92 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun maju ke 2,67 persen dari 2,59 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Artikel ini ditulis oleh:

Rupiah Kembali Bertengger di Level Rp 12.900

Jakarta, Aktual.co — Laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini dibuka di zona merah dan kembali bertengger di kisaran level Rp 12.900-an. Setelah menguat 67 poin di level Rp12.888 pada penutupan perdagangan Rabu (22/4) kemarin, pagi ini Rupiah dibuka melemah 34 poin ke level Rp12.922. Demikian seperti dikutip data Bloomberg Dollar Index, Kamis (23/4).

Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi dalam risetnya mengemukakan laju Rupiah hari ini akan bergerak dengan kecenderungan melemah. “Rupiah hari ini diperkirakan akan bergerak dikisaran 12.858-13.000 dengan kecenderungan melemah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan Konferensi Asia Afrika (KAA) belum berimbas positif dalam pergerakan Rupiah. Pada Kamis (23/4), Reza memprediksikan Rupiah berada di bawah tipis target level support 12.950, yakni Rp 12.958-12.947 (kurs tengah BI). Menurutnya, meski dari dalam negeri belum ada sentimen negatif yang secara langsung berimbas pada laju Rupiah namun, tampaknya sentimen global masih mendukung penguatan dolar AS.

“Tetap cermati dan antisipasi terhadap sentimen-sentimen yang membuat pelemahan masih berlanjut,” tandasnya.

Menguatnya laju dolar AustraliA (AUD) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya belum dapat diikuti oleh menguatnya laju Rupiah terhadap dolar AS. Rupiah masih melanjutkan pergerakan negatifnya.

“Asumsi kami pun tampaknya tidak berlaku dan Rupiah berjalan seperti yang kami khawatirkan. Adanya sentimen pelemahan harga minyak seiring pengakhiran serangan Arab Saudi terhadap Yaman membuat laju dolar AS menguat dan berimbas pada masih melemahnya laju Rupiah,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Komisi VII Minta Peluncuran Pertalite Ditunda

Jakarta, Aktual.co — Komisi VII DPR meminta PT Pertamina menunda peluncuran bahan bakar minyak (BBM) RON 90 Pertalite yang kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan BBM RON 88 (Premium) ditunda.

“Kami meminta kepada Pertamina untuk menunda peluncuran Pertalite, apabila di kemudian hari ingin memasarkannya, harus dikonsultasikan dahulu dengan DPR RI,” kata Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika saat membacakan hasil kesimpulan rapat dengar pendapat Komisi VII DPR dengan PT Pertamina di Jakarta, Rabu (22/4).

Menurut Komisi VII, peluncuran produk tersebut harus ditunda karena sosialisasinya dianggap masih belum cukup, persiapan teknis operasional belum tuntas, serta perizinannya belum selesai.

Komisi VII juga mengkhawatirkan keberadaan Pertalite ini dapat membebani masyarakat Indonesia dengan harganya yang lebih mahal dibandingkan dengan Premium.

Pihak Pertamina sendiri belum memutuskan harga yang tepat untuk Pertalite. “Masih dalam pembahasan, yang jelas harganya berada di atas Premium dan berada di bawah Pertamax,” kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.

Dia mengatakan Pertamina menghadirkan Pertalite semata-mata untuk memberikan pilihan kepada konsumen. Menurut dia, BBM jenis Pertalite ini lebih ramah lingkungan dan bagus untuk mesin kendaraan dibandingkan dengan Premium.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM menyampaikan bahwa BBM RON 88 atau Premium tidak akan diganti dengan BBM jenis Pertalite. “Sesuai kebijakan pemerintah, Premium tetap seperti sekarang. Tidak ditarik atau diganti Pertalite. Produk ini hanya varian baru dari Pertamina,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas I Gusti Nyoman Wiratmaja.

Lebih lanjut ia menjelaskan, jika Pertalite telah lolos uji maka akan menjadi pilihan tambahan untuk jenis BBM mayoritas yang digunakan masyarakat seperti Premium atau Pertamax.

Terkait dengan izin untuk Pertalite, ia menuturkan bahwa proses perizinan tidak akan memakan waktu lama karena Pertalite bukan sebuah produk yang benar-benar baru.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain