Malang, Aktual.co — Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Malang, Yusuf Hermana memprediksi kehadiran Pertalite sebagai jenis bahan bakar minyak (BBM) baru, bakal mudah mendapat tempat di hari masyarakat. Pertalite yang rencananya akan dijual Rp8.000 perliter terpaut sedikit dengan harga Premium yang saat ini harganya naik turun.
“Konsumsi Pertamax di Malang Raya juga dirasakan meningkat beberapa waktu terakhir, ini bukti bahwa Pertalite bisa jadi pilihan selain Pertamax,” ujar Yusuf, Selasa (21/4) di Malang, Jawa Timur.
Dikatakan, Pertalite bisa menjadi alternatif bagi pengguna kendaraan buatan di atas tahun 2000, alasannya, mesin kendaraan yang dibuat pada tahun tersebut, memang disarankan menggunakan BBM Ron 90.
“Pertalite ini Ron 90, bagus untuk mesin,” imbuhnya.
Ia memprediksi para pengguna BBM jenis Premium di Malang tidak akan kesulitan untuk beralih ke Pertalite. Sebab, Hiswana bakal mengurangi ketersediaan premium untuk memasok Pertalite.
“Bisa jadi komposisinya nanti 40 persen Pertalite, 60 persen premium. Kalau pasar sudah merasakn Pertalite saya yakin konsumsi Pertalite akan meningkat. Jadi perlahan premium akan hilang karena tidak diminati lagi,” paparnya.
Pembelian Pertamax yang meningkat tajam sejak harga harga Premium fluktuatif, adalah salah satu indikasi, masyarakat lambat laun akan berganti dari Premium.
“Konsumsi Pertamax trend nya terus naik karena selisih harga yang tak banyak dengan premium,” tandasnya.
Ia berharap, skema harga Pertalite tidak diberlakukan seperti Premium yang naik turun mengikuti harga minyak mentah dunia.
“Harapannya harga Pertalite tidak naik turun lagi,” imbuhnya.
Terpisah, External Marketing Operation Pertamina Region V, Heppy Wulansari menyebut konsumsi Pertamax terus meningkat. “Pertamax terus meningkat konsumsinya meski masih dibawah 10 persen dari konsumsi Premium,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka