27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36557

Peluncuran Pertalite Langkah Pertamina Tutupi Kerugian

Jakarta, Aktual.co — Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) Ahmad Safrudin menilai langkah PT Pertamina (Persero) meluncurkan BBM baru Pertalite sebagai langkah untuk menutupi kerugian pada periode Januari dan Februari 2015 yang mencapai USD212 juta atau setara dengan Rp2,7 triliun. Pasalnya, Pertalite dijual dengan harga yang lebih tinggi dari Premium, padahal dilihat dari segi kualitas atau kadar oktan jelas menunjukan tidak ada upaya signifikan yang dilakukan Pertamina.

“Kalau Pertamina merugi di sektor tertentu, jangan dibebankan ke rakyat, ini tidak fair. Bisa saja (untuk tutupi kerugian), tapi sangat tidak fair kalau kesalahan manajemen yang menyebabkan kerugian lalu dibebankan ke masyarakat,” kata Ahmad di kantornya, Jakarta, Selasa (21/4).

Ia juga menilai bahwa sangat tidak mungkin Pertamina mengalami kerugian, mengingat Pertamina sendiri tidak pernah menjual BBM dengan harga di bawah keekonomian.

“Menurut analisa kami, sangat tidak mungkin Pertamina merugi, karena Pertamina tidak pernah menjual BBM dengan harga di bawah, sekalipun ada, itukan di subsidi oleh Pemerintah. Jadi sangat aneh jika Pertamina merugi,” ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, salah satu inefisiensi Pertamina adalah permainan oil trader. “Kerugiannya kan tidak jelas, akibat apa? Jadi sebenarnya kerugian-kerugian yang ada itu tidak dalam konteks pendistribusian ke masyarakat tapi dari segi pengadaan. Makanya transparansi sangat dibutuhkan,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Miris dan Prihatin, Museum Rempah-rempah di Ternate Kekurangan Dana

Jakarta, Aktual.co — Museum Rempah-Rempah di kawasan Benteng Ford Oranye, Kota Ternate, Maluku Utara masih kekurangan dana untuk pengelolaannya, meskipun telah memiliki sejumlah koleksi bersejarah dan memenuhi standar pembukaan sebuah Museum.

“Memang, saat ini sudah dapat dikunjungi, karena sudah memiliki sejumlah koleksi sejarah dan sudah memasuki standar tuntutan Museum,” kata Kepala UPTD Cakar Budaya Dinas Pariwisata Ternate Rinto Taib, di Ternate, Selasa (21/4).

Menurut dia, saat ini pengelolaan Museum itu diarahkan lebih pada masalah pelayanan kepada masyarakat dalam hal pemanfaatan ruang cagar budaya atau ruang pusaka.

Masalah keamanan ditangani oleh Satuan Polisi Pamong Praja (SPP), kebersihan museum ditangani Dinas Kebersihan, dan penataan taman ditangani Dinas Tata Kota.

“Jadi, hanya urusan museum yang ditangani UPTD Cagar Budaya,” kata Rinto.

Ditanyakan tentang koleksi museum, ia mengatakan secara administratif belum bisa dipublikasikan karena sifatnya masih barang milik pribadi.

Selain koleksi pribadi para pencinta budaya, ada sejumlah koleksi sejarah para pejuang yang sudah dipublikasikan, antara lain patung, perahu kora-kora, dan cerita sejarah para pejuang yang digambarkan dalam bentuk sketsa.

Rinto berharap dana pengelolaan Museum Rempah-Rempah akan dianggarkan di APBD 2016.

“Sekarang ini kami belum bisa berbuat banyak. Mudah-mudahan tahun depan anggarannya sudah ada, baru bisa dilakukan upaya-upaya promosi dan pengembangannya,” katanya.

Usul pembangunan museum itu diajukan tahun 2014 dengan pemikiran bahwa Ternate merupakan daerah kaya rempah-rempah yang membuat negara-negara Eropa seperti Portugis, Spanyol dan Belanda datang pada abad ke-15.

Kemasyuran rempah-rempah itu menjadikan Ternate salah satu pusat perdagangan utama di Asia pada masa lampau.

Karena itulah, kata Rinto, Museum Rempah-Rempah perlu dibangun agar masyarakat Ternate bisa mendapatkan data dan informasi yang jelas mengenai sejarah keberadaan rempah di daerah ini.

“Museum ini nantinya bisa juga menjadi sarana penelitian mengenai rempah oleh mahasiswa dan peniliti, dan tentunya objek wisata yang menarik bagi wisatawan, khususnya dari negara-negara yang punya keterkaitan dengan Ternate pada masa lampau.

Artikel ini ditulis oleh:

Polri Selidiki Kematian Anak Buah Menteri Susi

Jakarta, Aktual.co —Mabes Polri belum dapat memberikan keterangan lebih jauh terkait kematian Kepala Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Dobo, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Yosef Sairlela, Sabtu pekan lalu.

“Masih mendalami otopsi latar belakang kenapa? Bunuh diri atau pembunuhan, kalau sudah ada motif jelas, motif bisa disamakan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan dikantornya, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (21/4).

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih terus berupaya melakukan penyelidikan terkait kematian anak buah Menteri Susi Pudjiastuti tersebut. Untuk membuktikan ada atau tidaknya keterlibatan Yosef dalam kasus Benjina, lanjut Anton, perlu dikaji lebih jauh.

Terkait hal tersebut, Anton menilai kematian Yosef merupakan kasus yang serius. “Otopsi masih dilakukan, masih penyelidikan,” katanya.

Sebelumnya dilaporkan, kematian Yosef diduga berkaitan dengan praktik perbudakan anak buah kapal asing di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku. Yosef disebut mengetahui informasi tentang PT. Pusaka Benjina Resource yang terlibat dalam kasus tersebut. Sementara itu diketahui Yosef meninggal di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu pekan lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pertalite Cara Pertamina Naikkan BBM Secara Terselubung?

Jakarta, Aktual.co — Energy Watch Indonesia (EWI) menilai bahwa rencana PT Pertamina (Persero) meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) varian baru bernama Pertalite berada pada urgensi yang tidak tepat. Pasalnya, munculnya BBM Pertalite ini justru mencuat di tengah hangatnya polemik penghapusan BBM Premium.

“Rencana Pertamina dengan launching Pertalite sebetulnya sah-sah saja. Tetap menjadi masalah dan polemik karena munculnya Pertalite ini dibarengi dengan wacana penghapusan premium (RON 88). Ini memang aneh, ada upaya Pertamina lari dari tugas yang dibebankan negara kepadanya karena bisnis RON 88 ini harganya ditentukan oleh Pemerintah,” ujar Direktur Eksekutif EWI Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Selasa (21/4).

Ferdinand juga mempertanyakan strategi Pertamina dalam memasarkan produk barunya itu mengingat belum tersedianya infrastruktur untuk Pertalite di setiap SPBU.

“Apakah Pertamina akan mengosongkan tangki Premium 88 di SPBU dan diisi Pertalite? Apakah hal ini diijinkan? Dan apakah itu tidak akan merusak spek (spesifikasi) Pertalitenya,” ujarnya.

Dirinya meminta Pertamina jangan asal ngomong dulu sebelum kebijakan peluncuran Pertalite dikaji secara benar.

“Kita tidak menghalangi Pertamina untuk memasarkan Pertalite kapanpun, tapi jangan menghapus RON 88. Artinya silahkan Pertamina bangun infrastrukturnya dengan membangun pompa tersendiri untuk Pertalite, tidak boleh menggunakan pompa existing karena akan mengganggu BBM lain. Ini yang tidak boleh, Pertamina jangan main-main dengan yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” tambah dia.

Ia menerangkan, Pertalite RON 90 sangat tidak tepat untuk diluncurkan mengingat saat ini masih ada RON 88 yang menjadi primadona di tengah masyarakat.

“Atau jangan-jangan nanti yang dijual juga produk yang sama dengan yang dijual sekarang hanya ganti nama saja dari Premium jadi Pertalite yang dijual dengan harga baru sebagai cara untuk menaikkan harga terselubung,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Apel Akbar Partai Golkar Sulsel Tak Undang Dua Kubu

Makasar, Aktual.co — Rapat apel akbar yang akan digelar oleh Ketua DPD I Partai Golkar sekaligus Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, tidak mengundang pengurus DPP Golkar baik kubu Agung Laksono maupun kubu Abu Rizal Bakrie.
Ketua Panitia apel akbar Golkar Sulsel Dr Rahman Syah, mengatakan bahwa apel siaga akbar ini nantinya diharapkan bisa dihadiri oleh pengurus DPD kabupaten kota dan Provinsi se Indonesia.
“Untuk kubu AL dan Ical kami hanya sampaikan surat pemberitahuan, tetapi jika mereka hadir tidak apa-apa,” ujarnya, Selasa (21/4).
Menurut dia, siapapun yang hadir dari DPP nantinya akan tetap dihargai. Namun, Rahman Syah menegaskan bahwa dalam rapat apel akbar nantinya yang diberikan ruang untuk berbicara hanya Syahrul sebagai ketua DPD I Golkar Sulsel.
“Bahkan kalau pak Yasril (Plt DPD I Golkar versi AL) datang sebagai kader Golkar, bukan sebagai kubu salah satu pengurus DPP, kami tidak mempermasalahkannya,” ungkap Rahman Syah.
Sementara itu, ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan kekhawatirannya kisruh dualisme kepengurusan di internal Golkar akan menghancurkan kebesaran partai Golkar. Oleh karena itu, pertemuan yang akan di gelar nantinya akan banyak membicarakan agar DPD tingkat I tidak ikut terpengaruh oleh kisruh di Jakarta.
“Kita di Sulsel masih aman dan Solid. Tidak perlu ikut-ikutan yang hanya membuat capek,” tutur Syahrul.
Rapat apel siaga akbar Golkar Sulsel ini direncanakan pada Minggu (26/4), namun kemudian dimajukan menjadi Sabtu (25/4). Alasan dimajukannya agenda rapat akbar ini dikarenakan kondisi teknis.

Artikel ini ditulis oleh:

Kapolri: Budi Gunawan Belum Diputuskan Jadi Wakapolri

Jakarta, Aktual.co —Penentuan calon Wakapolri masih terus digodok Dewan Jabatan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti). Namun, Indonesia Police Watch mengklaim Polri sudah memutuskan bahwa Komjen Budi Gunawan (BG) telah disetujui sebagai orang nomor dua dikorps Bhayangkara tersebut.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti langsung mengkonfirmasi bahwa Komjen BG belum diputuskan Wanjakti mendampinginya sebagai Wakapolri.

“Belum. Tergantung hasilnya nanti yang direkomendasikan Wanjakti. Bisa saja dua nama, bisa saja satu nama,” kata Badrodin, di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/4).

Mantan Kapolda Jawa Timur itu menambahkan, Wanjakti akan bersidang hari ini memutuskan nama Wakapolri. “Insyaallah hari ini,” kata jenderal bintang empat itu.

Jebolan Akademi Kepolisian 1982 itu mengatakan, semua perwira tinggi berpangkat Komisaris Jenderal atau bintang tiga layak menjadi Wakapolri. Namun, lanjut dia, peluang paling besar nanti tergantung keputusan dari Wanjakti Polri. “Terserah nanti Wanjakti,” tutup mantan Kabaharkam.

Seperti diketahui sejumlah nama pati bintang tiga Polri layak menjadi Wakapolri. Mereka adalah Komjen BG, Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno, Irwasum Polri Komjen Dwi Priyatno, Kabareskrim Komjen Budi Waseso, Kabaintelkam Komjen Djoko Mukti Haryono, Sestama Lemhanas Komjen Suhardi Alius, Kepala BNN Komjen Anang Iskandar, Kepala BNPT Saud Usman Nasution, dan mantan Sestama Lemhanas Komjen Boy Salamuddin.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain