28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36586

PDIP: Reshuffle Kabinet Sulit Dihindari

Jakarta, Aktual.co — Wakil Sekjen DPP PDIP, Ahmad Basarah mengatakan bahwa tak tertutup kemungkinan terjadi reshuffle kabinet bila melihat kondisi kekinian terkait dengan anjloknya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK.
“Menurut saya salah satu faktor tidak maksimalnya kinerja pemerintahan Jokowi adalah kinerja kabinet yang tidak maksimal, maka pilihan reshuffle kabinet memang sulit dihindari,” kata Basarah, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (20/4).
Diketahui, dari survei Poltracking Indonesia, didapat 48,5 persen publik tak puas dengan pemerintah Jokowi-JK. Lebih tinggi 4,5 persen dari masyarakat yang puas dengan pemerintah, yaitu sebesar 44 persen.
“Publik cenderung tidak puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK sebesar 48,5 persen,” kata Di‎rektur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha, di Jakarta, Minggu (19/4). 
Kinerja Jokowi pun sama ikut memudar. Di hasil survei, masyarakat yang puas dengan yang tidak puas oleh kinerja Jokowi selama enam bulan ini, hanya terpaut tipis 0,4 persen.
“46,4 persen publik cenderung tidak puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo,” ujar Hanta. 
Publik yang puas sebesar 47 persen dan yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab 6,6 persen.
Poltracking Indonesia mengambil sampel dari 1.200 responden WNI yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah. 
Dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Metode survei wawancara ‎dan tatap muka rentang 23-31 Maret 2015. Sumber dana internal yang dihimpun untuk ‎survei publik.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Kejagung Tangkap Buronan Kasus Korupsi Bank Mandiri

Jakarta, Aktual.co —Tim intelijen Kejaksaan Agung (Kejagung) bersama Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menangkap buronan kasus korupsi Bank Mandiri, Jimmy Witarsa di Lottemar Wholesale, Waru, Sidoarjo Jawa Timur, Senin (20/4).
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Tony T Spontan, menjelaskan Jimmy merupakan tersangka korupsi pemberian kredit Bank Mandiri kepada PT. Sejahtera Bahtera Agung (SBA) di tahun 2008. Dengan perkiraan kerugian sebesar Rp 90 miliar. 
“Berdasarkan Sprindik No : Print-1415/O.5.1/Fd.1/12/2014 tanggal 8 Desember 2014, dan dinyatakan DPO (Daftar Pencarian Orang) sejak Februari 2015,” ujar Tony di Jakarta, Senin (20/4).
Saat penangkapan, yang bersangkutan kooperatif. Artinya tidak ada perlawanan yang dapat mengganggu penangkapan tersebut. “Berjalan lancar (penangkapan),” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

280 Mesin Pertanian Disalurkan ke Petani Oku Timur

Jakarta, Aktual.co — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan 280 bantuan alat mesin pertanian kepada petani Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Provinsi Sumatera Selatan, Senin (20/4). Menteri Pertanian melakukan penyerahan langsung tahap pertama kepada petani desa Talang Giring sebanyak 27 unit traktor roda dua, enam unit pemipil jagung, 31 pompa air dan enam unit alat panen, sisanya akan dilakukan secara bertahap.

“Alat mesin pertanian ini untuk menambah produktifitas pada sektor pertanian, di mana Kabupaten Oku Timur menjadi daerah andalan untuk pertanian di Sumatera Selatan,” kata Menteri Pertanian pada saat kunjungannya ke Sumatera Selatan.

Ia menjanjikan kepada Oku Timur, jika program Indeks Pertanian-200 dapat berjalan maksimal dan mendorong produksi beras hingga satu juta ton untuk Sumatera Selatan , maka akan ada penambahan bantuan alat mesin pertanian sebanyak 206 unit. Selain penyerahan alat mesin pertanian, Menteri juga turun ke sawah dan melakukan penanaman secara manual bersama petani desa Talang Giring sebagai tanda penanaman perdana IP-200 dan IP-300 di desa itu.

Selama ini petani di Talang Giring hanya dapat memanen padi setahun sekali, dengan IP-200 dan IP-300 ini yang didukung oleh jaringan pengairan tersier seluas 6.021 ha daerah Muncak Kabau di Kabupaten Oku Timur, petani dapat menanam dua kali dalam setahun sehingga meningkatkan jumlah produksinya.

Bupati Oku Timur Herman Deru berharap dengan kedatangan Menteri ke daerah tersebut dapat menyemangati para petani untuk bersama-sama mencapai program swasembada beras yang dicanangkan oleh Pemerintahan Jokowi-JK. “Saat ini seluas 126.357 hektar yang ada di Oku Timur terdiri dari sawah 77.746 hektar dan tahun lalu mengasilkan 825 ribu ton gabah kering panen dan 500 ribu ton beras pada tahun lalu,” kata Heru.

Dengan program IP-200 dan IP-300 ditargetkan Oku Timur dapat menyumbang hingga 933.479 ton gabah kering panen pada tahun 2015. Menteri Andi juga melakukan dialog dengan petani untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi mereka. Setelah itu, Menteri Andi melakukan kunjungan ke Kabupaten Banyuasin yang juga merupakan daerah pusat beras di Sumatera Selatan.

Artikel ini ditulis oleh:

La Nyala Heran Menpora Bekukan PSSI

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti mengaku heran dengan surat pembekuan PSSI yang dilayangkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
“Pada 17 April ada surat dari Menpora yang menyakatan PSSI di bekukan. Anehnya surat itu beredar sekitar pukul 12.00 siang menjelang pemilihan di arena kongres,” ujar La Nyalla, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi X DPR RI, Jakarta, Senin (20/4).
La Nyalla mengaku mengetahui surat tersebut sebelum kongres PSSI di Surabaya. “Tapi karena kongres sudah jadi agenda PSSI yang diendorse oleh FIFA sehingga terus laksanakan kongres,” katanya.
La Nyalla menuturkan alasan Menpora membekukan PSSI berdasarkan surat peringatan sebelumnya. Awalnya, lanjut La Nyalla, pemberian SP 1 kepada PSSI karena tetap menjalankan 18 klub untuk ikut kompetisi.
“Mungkin kata Menpora, kok ISL 18 klub bukan 16,  karena yang tidak diijinkan itu Persebaya dan Arema, tapi kita tetap jalankan,” tuturnya.
Kemudian, PSSI sudah menjawab alasan tersebut bahwa Persebaya dan Arema tidak bermasalah.
“Akhirnya keluarlah SP 2. Isi suratnya sama, di kasih waktu 1×24 jam. Tapi karena semua sudah berada di kongres Surabaya, tak ada jawaban, keluarlah SP3,” 
“Intinya semua PSSI dibekukan Menpora karena melibatkan Persebaya dan Arema karena di perbolehkan main,” kata La Nyalla.

Artikel ini ditulis oleh:

Indonesia Suluh Kebangkitan Asia-Afrika (Bagian 7)

Setelah semua delegasi masuk ke Gedung Merdeka, sekitar pukul 09.00 WIB, rombongan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta, tiba di depan Gedung Merdeka; disambut rakyat dengan sorak-sorai dan pekik “merdeka”. Di depan pintu gerbang Gedung Merdeka kedua pucuk pimpinan pemerintah Indonesia itu disambut oleh lima Perdana Menteri negara sponsor. Setelah diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia: “Indonesia Raya”, Presiden Soekarno mengucapkan pidato monumentalnya yang berjudul “Let a New Asia and New Africa be Born” (Lahirlah Asia Baru dan Afrika Baru).

Pada bagian pembukaan pidatonya, Presiden Soekarno antara lain mengingatkan bahwa:  Perjuangan melawan kolonialisme berlangsung sudah sangat lama, dan tahukah Tuan-tuan, bahwa hari ini adalah hari ulang tahun yang masyhur dalam perjuangan itu? Pada tanggal 18 April 1775, kini tepat 180 tahun yang lalu, Paul Revere pada tengah malam mengendarai kuda melalui distrik New England memberitahukan tentang kedatangan pasukan-pasukan Inggris dan tentang permulaan Perang Kemerdekaan Amerika, perang anti-kolonial yang untuk pertama kali dalam sejarah mencapai kemengangan. Mengenai perjalanan berkuda di tengah malam ini penyair Long-fellow menulis: ‘Teriakan menentang, bukan karena takut/Suara di malam gelap, ketok pintu, dan sepatah kata yang akan berkumandang sepanjang masa…/Ya, ia akan berkumandang sepanjang masa….’

Bung Karno lantas menyadarkan kembali perjuangan dan penderitaan rakyat Asia-Afrika. Gedung Merdeka sekarang ini, menurutnya, tidak hanya diisi oleh pemimpin-pemimpin Asia-Afrika yang hidup, tetapi juga oleh semangat dan jiwa “yang tak dapat dimatikan, tak dapat dijinakkan, dan tak dapat dikalahkan” dari generasi yang lalu dalam perjuangan kemerdekaannya.

Kemudian, beliau meyerukan semangat “bhinneka tunggal ika” dari dunia Asia-Afrika:  Ya, ada sifat berlainan di antara kita. Siapa yang akan membantahnya? Negara besar dan kecil ada dalam Konferensi ini, yang rakyatnya memeluk hampir semua agama di bawah kolong langit ini, agama Buddha, Islam, Kristen, Khonghucu, Hindhu, Zainisme, Agama Sikh, Zoroaster, Shinto dan lain-lain. Hampir segala paham politik kita jumpai di sini, Demokrasi, Monarkhie, Theokrasi, dengan segala bentuk yang berbeda-beda. Dan praktis semua ajaran ekonomi ada wakilnya di Gedung ini, Marhaenisme, Sosialisme, Kapitalisme, Komunisme dalam segala variasi dan kombinasi yang aneka-warna.Tetapi apa salahnya ada aneka-warna, asal ada persatuan keinginan dan cita-cita?

Tentang pentingnya persatuan dari segala keragaman ini, Bung Karno menyatakan: Saya berharap konferensi ini akan menegaskan kenyataan, bahwa kita, pemimpin-pemimpin Asia dan Afrika, mengerti bahwa Asia dan Afrika hanya dapat menjadi sejahtera, apabila mereka bersatu, dan bahkan keamanan seluruh dunia tanpa persatuan Asia-Afrika tidak akan terjamin. Saya harap konferensi ini akan memberikan pedoman kepada umat manusia, akan menunjukkan kepada umat manusia jalan yang harus ditempuhnya untuk mencapai keselamatan dan perdamaian. Saya berharap, bahwa akan menjadi kenyataan, bahwa Asia dan Afrika telah lahir kembali. Ya, lebih dari itu, bahwa Asia Baru dan Afrika Baru telah lahir!

Akhirnya beliau berpesan bahwa kolonialisme dengan segala bentuknya adalah hal yang jahat seraya mengingatkan bahwa kemerdekaan politik saja bukanlah akhir dari perjuangan melawan kolonialisme itu: Dan saya minta kepada Tuan-tuan, janganlah hendaknya melihat kolonialisme dalam bentuk klasiknya saja, seperti yang kita di Indonesia dan saudara-saudara kita di berbagai wilayah Asia-Afrika mengenalnya. Kolonialisme mempunyai juga baju modern, dalam bentuk penguasaan ekonomi, penguasaan intelektuil, penguasaan materiil yang nyata, dilakukan oleh sekumpulan kecil orang-orang asing yang tinggal di tengah-tengah rakyat….Dimana, bilamana dan bagaimanapun ia muncul, kolonialisme adalah hal yang jahat, yang harus dilenyapkan di muka bumi.

Bersambung

Oleh: Yudi Latif, Chairman Aktual

Artikel ini ditulis oleh:

Pangdiv Kostrad: Poso Ideal Untuk Latihan Perang

Jakarta, Aktual.co — Panglima Divisi Infanteri II Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen TNI Bambang Haryanto memiliki kesan tersendiri selama latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Poso baru-baru ini.
“Ternyata Poso menjadi lokasi latihan tempur yang sangat ideal,” kata Panglima PPRC TNI itu kepada wartawan di Poso, Sulteng, Jumat (17/4) setelah mengakhiri latihan tempur yang melibatkan 3.200 personel tersebut.
Jenderal bintang dua yang alumni Akademi Militer 1984 itu tidak merinci kriteria ideal yang ia maksudkan. Ia hanya mengatakan bahwa latihan yang berlangsung 18 hari itu mencapai hasil yang diinginkan, baik dari aspek peningkatan profesinalisme prajurit maupun penciptaan rasa aman di masyarakat.
Dari aspek topografi, Gunung Biru di Kecamatan Poso pesisir yang menjadi sasaran utama latihan tempur tersebut terletak di ujung Teluk Tomini, dan hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Poso yang memiliki pelabuhan laut tempat sandar kapal-kapal perang.
Lokasi sasaran gempuran mesin perang TNI itu juga hanya sekitar lima kilometer dari Bandara Kasiguncu Poso yang menjadi pusat kendali operasi latihan sejak 31 Maret sampai 17 April 2015.
“Alhamdulillah, selama latihan berlangsung, tidak ada musibah yang menimpa anggota saya dan juga seluruh peralatan tempur yang digunakan,” kata mantan Danrem 174/Waninggap Papua tersebut.
Selama latihan tempur berlangsung, mantan Asops Kasdam II/Sriwijaya itu mengaku tidak pernah meninggalkan Kota Poso dan area latihan. Karena itu ia mengaku dekat dengan warga setempat dan memuji rakyat Poso yang sangat terbuka dan ramah tamah menyambut TNI.
“Daerah ini berpotensi besar untuk maju pesat seperti daerah lainnya bila keamanan wilayah ini terjaga dengan baik,” kata Bambang Haryanto yang menjabat Panglima Divisi Infanteri II Kostrad sejak 19 Mei 2014 itu.
Seorang staf Divif II Kostrad mengaku bahwa selama berada di Poso, Mayjen Bambang Haryanto tidak mau menerima pelayanan yang berbeda dengan bawahannya.
“Kalau makan misalnya, beliau selalu menyatu dengan prajurit bahkan soal menu makanan, beliau tidak mau dibedakan antara dirinya dan anak buah,” ujar staf bidang komunikasi tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain