27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36592

KPK: Alasan Jero Banyak Dipakai Pelaku Korupsi Bela Diri

Jakarta, Aktual.co — Menanggapi tudingan pihak Jero Wacik yang menyatakan bahwa penetapan tersangka atas dirinya bermuatan politik, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai alasan tersebut sudah sering dijadikan alat untuk membela diri oleh para tersangka korupsi.
Anggota Biro Hukum KPK Yadyn saat membacakan tanggapan atas permohonan praperadilan Jero menjelaskan bahwa tidak sedikit perkara yang ditangani KPK dinilai dan dianalisis oleh pihak-pihak tertentu dengan menggunakan anasir-anasir politik.
“Bahkan anasir politik sering digunakan sebagai modus atau cara untuk membela diri,” tuturnya dalam sidang lanjutan praperadilan Jero Wacik di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (20/4).
Menurut dia, alasan tersebut berkaitan dengan wewenang KPK untuk melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap perkara korupsi yang melibatkan penyelenggara negara sering bersinggungan dengan tokoh atau kepentingan politik.
Namun, ia mengatakan, KPK selalu membuktikan perkara-perkara tersebut dengan menggunakan kaidah hukum dan alat bukti yang sah, sehingga pembuktian yang dilakukan oleh KPK selalu diterima oleh pengadilan.
“Termohon (KPK) sama sekali tidak mempunyai tujuan apapun dalam menetapkan pemohon (Jero Wacik) sebagai tersangka selain tujuan yang ditetapkan dalam Pasal 4 UU Nomor 30 Tahun 2002 yaitu meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam surat permohonan praperadilannya, kuasa hukum Jero Wacik menilai bahwa penetapan tersangka atas kliennya bernuansa politis.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Petani Tebu Tolak Penggabungan GKP dan GKR

Jakarta, Aktual.co —   Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2015-2019 menargetkan produksi gula mencapai 3,8 juta ton. Namun, hal tersebut menimbulkan polemik dalam indutri gula di dalam negeri yang terbagi dalam dua kelompok, yakni gula kristal putih (GKP) untuk kebutuhan langsung dan gula kristal rafinasi (GKR) untuk kebutuhan industri makanan/minuman.

Beberapa pihak menilai perlu adanya penyatuan antara GKP dan GKR agar neraca gula Indonesia dapat dengan mudah dihitung. Namun, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menolak keras hal tersebut.

“Indonesia belum siap untuk itu. Luas areal gula tebu kita saat ini masih 470 ribu hektar (ha), bisa kalau sudah 750 ribu ha, produksi tebu bisa ditingkatkan dari 75 ton per ha menjadi 100 ton per ha, rendemen 10 persen, dan kapasitas terpasang pabrik gula bisa 500 ribu ton cane perday (TCD),” ujar Ketua Umum APTRI, Arum Sabil di Menara Kadin Jakarta, Senin (20/4).

Arum juga mengatakan jika GKP dan GKR saat ini disatukan, akan banyak pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan.
“Mereka seolah-olah niatnya baik, tapi kenyataannya ngga begitu,” pungkasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Kementerian Pertanian kebutuhan langsung GKP tahun 2015 mencapai 2,81 juta ton, dengan konsumsi rumah tangga mencapai 1,63 juta ton, industri rumah tangga 398 ribu ton, dan konsumsi khusus 781 juta ton. Sedangkan kebutuhan industri GKR mencapai 2,62 juta ton, industri besar mencapai 2,2 juta ton (85 persen), industri menengah 370 ribu ton dan industri kecil dan mikro sebesar 100 ribu ton yang totalnya mencapai 15 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Aneka Manfaat Minum Kopi (2): Terhindar dari Diabetes dan Kanker Payudara

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —Wanita yang minum empat cangkir kopi berkafein setiap hari, hampir 60 persen lebih rendah terserang resiko diabetes tipe 2 dibandingkan yang jarang minum kopi.

Penelilti UCLA menemukan, bahwa minuman ini kaya mineral magnesium dan kromium yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.

Selain itu, kopi juga bisa mengatasi stres. Ternyata bau kopi dapat membantu meminimalkan efek kurang tidur pada tubuh. Para peneliti menemukan, bahwa ketika stres keluar, tikus yang kurang tidur hanya mencium bau kopi (bisa memicu aktivitas gen yang dikenal untuk melindungi sel-sel saraf dari kerusakan yang berhubungan dengan hormon stres, red).

Kemudian, kopi juga bisa menurunkan resiko kanker payudara. Penelitian menemukan wanita yang minum kopi rebus di Skandinavia, lebih dari empat kali sehari berguna terhadap penurunan resiko kanker payudara, dibandingkan dengan perempuan yang tidak pernah minum kopi dalam sehari.

Sementara itu, peneliti dari Belanda menemukan, bahwa orang yang minum kopi dalam takaran sedang, secangkir dalam sehari, bisa turunkan risiko penyakit jantung sebesar 20 persen, dibandingkan dengan mereka yang kurang minum kopi setiap harinya.

“Antioksidan kopi mungkin memiliki efek perlindungan,” kata Keri Gans M.RD, yang berpraktek di kota New York.
Kemudian, Peneliti Italia menerangkan, bahwa kafein bisa mencegah kanker pada kepala dan leher. Dibandingkan dengan mereka yang jarang minum kopi, mereka yang minum empat cangkir atau lebih dalam sehari, bisa berkurang terserang risiko kanker mulut dan tenggorokan (sebanyak 40 persen).

Namun, minum kopi berlebihan juga dapat menganggu tidur Anda atau bahkan insomnia, sakit perut, serangan jantung mendadak, gugup, cepat emosi, dan mual. Dan, yang perlu diingat juga, jangan terlalu banyak menambahkan gula atau kreamer pada kopi Anda.

“Menambahkan banyak kalori ke kopi benar-benar dapat meningkatkan risiko untuk penyakit seperti stroke dan diabetes,” kata Gans.

Dokter menyarankan, agar wanita hamil atau orang dengan masalah kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau gula darah tinggi, membatasi asupan kafein. Anda bisa konsultasikan dengan dokter terdekat,  jika khawatir tentang kopi apa saja yang layak dikonsumi.

Artikel ini ditulis oleh:

Sektor Tambang-Pertanian Berkontribusi Besar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta, Aktual.co — Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan sektor pertambangan dan pertanian berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia karena dua sektor tersebut berkontribusi besar menggerakkan perekonomian.

“Faktor komoditas tambang dan pertanian cukup signifikan. Selama tambang dan pertanian belum meningkat secara pesat, memang pertumbuhan ekonomi ke kepala 6 persen butuh waktu,” ujar Mirza saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/4).

Bank Indonesia sendiri sebelumnya menilai ke depan terdapat risiko bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2015 dapat mengarah ke batas bawah kisaran 5,4-5,8 persen. Pencapaian tingkat pertumbuhan tersebut diperkirakan akan dipengaruhi seberapa besar dan cepat realisasi berbagai proyek infrastruktur yang direncanakan pemerintah, selain konsumsi yang tetap kuat dan ekspor yang secara gradual. “Tentu ada peluang tumbuh di atas 5,4 persen. Tergantung anggaran pemerintah cepat mencairkan, kemudian proyek-proyek berjalan,” kata Mirza.

Menurut Mirza, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak berdiri sendiri karena merupakan bagian dari sistem ekonomi global. Dunia saat ini sedang perlambatan ekonomi, hanya Amerika Serikat yang tidak. Perlamabatan ekonomi di dalam negeri terjadi karena harga minyak dan komoditas ekspor seperti batu bara, CPO, dan karet yang masih turun.

“Indonesia kena dampak eksternal tersebut. Kita lihat penghasil komoditas seperti Sumatera, Kalimantan, perlambatannya cukup dalam. Sementara Jawa tidak trgantung CPO dan karet pertumbuhannya 5,5 sampai 6 persen, mungkin 5,3 sampai 6 persen di Jawa. Memang itu yang kemudian membuat kami dari 5,4-5,8 persen cenderung di batas bawah di 5,4 persen di 2015,” kata Mirza.

Artikel ini ditulis oleh:

WEF-EA 2015, Indonesia-Malaysia Bahas Peningkatan Harga Karet Alam

Jakarta, Aktual.co — Indonesia dan Malaysia tengah melakukan pembicaraan untuk meningkatkan harga komoditas karet alam yang dalam kurun waktu ini terus mengalami penurunan, di mana tercatat harga karet alam kurang lebih hanya sebesar 1,5 dolar Amerika Serikat per kilogram.

“Saya baru bertemu Menteri Perdagangan Malaysia, beberapa isu yang saya bicarakan tentang bagaimana kita untuk mengangkat kembali harga komoditas yang saat ini jatuh,” kata Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, di sela-sela acara “World Economic Forum on East Asia” (WEF-EA), di Jakarta, Senin (20/4).

Rachmat mengatakan, sesungguhnya, beberapa negara khususnya aanggota ASEAN yang memiliki kepentingan terhadap kenaikan harga karet dunia tersebut antara lain adalah Indonesia dan Malaysia, serta Thailand dan juga Vietnam. “Malaysia punya kepentingan, Thailand dan juga Vietnam khususnya terkait harga karet dan kopi,” ujar Rachmat.

Dalam pertemuan tersebut, selain membahas tentang rencana peningkatan harga komoditas tersebut, Indonesia dan Malaysia juga membicarakan tentang peningkatan perdagangan antarkedua negara dalam lima tahun kedepan. “Juga dibicarakan upaya peningkatan perdagangan dalam lima tahun kedepan yang mencapai 30 miliar dolar AS,” ucap Rachmat.

Dalam WEF-EA tersebut, lanjut Rachmat, pihaknya akan memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk memberikan penjelasan terkait rencana pemerintah dalam waktu lima tahun kedepan, dan apa-apa saja yang sudah dilakukan selama ini. “Kita akan memberikan penjelasan terkait rencana pembangunan kedepan, termasuk pembangunan infrastruktur seperti tol laut,” kata Rachmat.

Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah oleh World Economic Forum untuk menghelat WEF-EA yang ke-24 yang mengusung tema “Anchoring Trust in East Asias New Regionalism”. Pertemuan tersebut akan dihadiri para pemimpin pemerintahan dunia, para CEO, dan cendekiawan serta diperkirakan menjadi ajang bisnis terbesar di Asia Timur. Dan kurang lebih sebanyak 700 CEO atau pimpinan perusahaan dunia direncanakan akan menghadiri perhelatan yang digelar di Jakarta pada 19-21 April 2015.

Beberapa CEO yang akan hadir diantaranya dari Australia, Kamboja, Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Italia, Jepang, Kuwait, Lebanon, Malaysia, Myanmar, Belanda, Tiongkok, Filipina, Korea, Rusia, Singapura, Swiss, Swedia, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.

Artikel ini ditulis oleh:

Bilateral Afrika Selatan dan Indonesia Telah Ditandatangani

Menlu Afrika Selatan Maite Emily Nkoana (kedua kanan) bersiap mengikuti sidang pleno kedua dalam Pertemuan Tingkat Menteri Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Senin (20/4). Menlu Afsel Maite Emily menandatangani nota kesepahaman dengan Indonesia dalam sejumlah bidang. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Berita Lain