27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36591

Alex Nurdin Diperiksa 7 Jam Seputar Wisma Atlet

Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin diserbu wartawan usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Senin (20/4/2015). Alex Nurdin diperiksa penyidik KPK sekitar 7 jam sebagai saksi seputar kasus korupsi pembangunan wisma Altet. AKTUAL/MUNZIR

Pemerhati Perempuan: Hari Kartini Bukan Soal Sanggul dan Kebaya

Jakarta, Aktual.co —  Pemerhati perempuan dan anak Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April bukan hanya soal sanggul dan kebaya.

“Peringatan Hari Kartini jangan hanya mengenai sanggul dan kebaya. Tapi bagaimana meningkatkan peran bersama, agar perempuan Indonesia berkualitas, cerdas, melahirkan anak yang sehat, dan menjadikan keluarga sejahtera,” ujar Linda usai acara peringatan HUT ke-88 Anindyati Sulasikin Murpratomo di Kantor Kowani, Jakarta, Senin (20/4).

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak era Kabinet Indonesia Bersatu II itu, menjelaskan masih banyak pekerjaan rumah masalah perempuan yang harus diselesaikan.

Mulai dari tingginya angka kematian ibu melahirkan, perdagangan manusia, tingkat kesehatan perempuan, hingga pelecehan seksual.

“Pada 2009, jumlah pejabat eselon 1 perempuan hanya sembilan persen, kemudian pada 2014 meningkat menjadi 14 persen. Saya kira ini kemajuan. Ke depan, peran serta perempuan harus semakin ditingkatkan,” jelas dia.

Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan perempuan harus maju dan bermartabat.

“Semua itu bisa dicapai melalui keluarga,” ujar Giwo.

Giwo menambahkan perlu adanya upaya pemberdayaan perempuan di daerah-daerah tertinggal. Para perempuan di Tanah Air harus diberi kesempatan untuk ikut serta pada semua bidang.

“Sayangnya, banyak perempuan yang masih malu padahal mereka cerdas,” tukas Giwo.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

KPK: Lemahnya Pengawasan Kebijakan Gula Ciptakan ‘Rent Seeking’

Jakarta, Aktual.co —  Gula sebagai salah satu dari lima komoditas pangan strategis yang masuk dalam prioritas ketahanan pangan nasional. Hal ini tercantum dalam Peraturan Presiden No 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Dalam hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2014 terhadap tata niaga impor komoditas pangan strategis, KPK menemukan kelemahan pada kebijakan tersebut serta lemahnya pengawasan peredaran gula rafinasi. Hal itu berpotensi menciptakan rent seeking melalui pembocoran gula rafinasi ke pasar tradisional.

“Atau memanfaatkan celah dengan mengajukan permohonan impor gula mentah untuk idle capacity setiap tahunnya. Ini sangat merugikan petani tebu kita,” ujar Wakil Ketua Umum KPK, Zulkarnaen di Menara Kadin Jakarta, Senin (20/4).

Lebih lanjut dikatakan dia, selama tahun 2004 hingga 2015 KPK telah menerima 185 laporan permasalahan gula di Indonesia. Meliputi penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan aset perkebunan gula dan pabrik gula, penyalahgunaan subsidi tebu, penyalahgunaan subsidi tebu, mark up harga gula, perbuatan curang penentuan rendemen, dan penyalahgunaan prosedur importasi gula.

“Saat ini pengkajiannya sudah kita mulai tahun ini. Ke depannya, supaya kita mencegah adanya hal-hal yang dapat merugikan negara. Kalau selama ini ada yang merasa dirugikan mengenai permasalahan gula bisa melapor ke kami,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Kemenhuham Bahas Peraturan Penganti UDD Tentang KPK dengan DPR

Menteri Hukum dan HAM, Yassona Laoly (kiri) bersalaman dengan Ketua Komisi III DPR RI, Aziz Syamsudin usai menggelar rapat kerja di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/4/2015). Rapat kerja membahas Peraturan Pengganti Undang-undang tentang Plt KPK. Rapat diawali pemaparan latar belakang penerbitan Perppu Nomor 1 tahun 2015. AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Dituding Terlibat UPS, Ini Kata Ketua Fraksi Demokrat-PAN DPRD DKI

Jakarta, Aktual.co — Fraksi Demokrat-PAN DPRD , Lucky P Sastrawiria tidak terima atas penyataan yang digelontorkan oleh Komite Aksi Mahasiswa Untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) yang menuduh anggota partainya terlibat dalam kasus pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS).  
Lucky menduga bahwa aksi organisasi yang menuding sejumlah kader partai Demokrat periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini karena ada upaya penghancuran citra partai Demokrat yang sebentar lagi akan menggelar konggers.
“Itu upaya pembunuhan karakter partai Demokrat, kan kita sebentar lagi mau konggres, itu kerjaan orang-orang yang tidak suka dengan kami,” kata Lucky saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (20/4).
Ketika disinggung apakah dirinya selaku Ketua Fraksi dan beberapa anggotanya terlibat kasus pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) yang telah menciduk dua orang anak buah Gubernur Ahok yakni Alex uman dan Zainal Sulaiman, dengan tegas Lucky mengaku tidak terlibat dan mengklaim dirinya bersih.
“Abang bersih, abang gak terlibat itu, udah itu orang demo gak usah diambil pusing, tadinya sih saya mau laporin ke polisi, tapi biarin ajalah cape buang-buang duit,” kilahnya.
Seperti diketahui puluhan warga yang menamakan diri Komite Aksi Mahasiswa Untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD, Rabu (8/4/2015).
Para pengunjuk rasa menuntut agar pimpinan DPRD mendukung pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan alat penyedia daya listrik atau UPS tahun 2014.
Para pengunjuk rasa membawa spanduk bergambar orang-orang yang mereka tuding sebagai tersangka kasus korupsi UPS.
Orang-orang tersebut adalah Ketua DPRD DKI periode 2009-2014 Ferrial Sofyan, serta para anggota Komisi E pada periode tersebut, yakni Firmansyah, Igo Ilham, Sahrianta Tarigan, Fahmi Zulfikar, Misan Samsuri, Lucky Sastrawiria, Sandy SAP, dan Neneng Hasanah.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Kapolri Badrodin Tinjau Pengamanan KAA di Senayan

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti meninjau lokasi posko pengamanan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2015). Kapolri langsung memberikan arahan kepada seluruh jajaran kepolisian yang bersiaga selama kegiatan Konferensi. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Berita Lain