29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36594

Indonesia Suluh Kebangkitan Asia-Afrika (Bagian 5)

Segera setelah itu, Panita memperbaiki gedung-gedung untuk persidangan, yaitu Gedung Merdeka, bekas tempat sosialiteit Belanda yang dulu namanya “Concordia”, yang pernah tebakar kalau tidak salah waktu peristiwa “Bandung Lautan Api”.

Tempat penginapan untuk sekitar 1.500 tamu peserta dan 500 wartawan juga dipersiapkan secara saksama. Gedung Dana Pensiun dirapikan dan diberi nama baru: Gedung Dwiwarna. Demikian juga halnya terhadap Hotel Homann, Preanger, Astoria, Orient, dan lain-lain; dan juga bungalow-bungalow di sepanjang Jalan Lembang dan Ciumbuleuit untuk para ketua Delegasi. Juga Masjid Agung Bandung, lapangan terbang, stasiun kereta api, jalan besar dari Jakarta ke Bandung dan jalan-jalan tertentu di Kota Bandung sendiri.

Jaringan hubungan telegram dan telepon ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan tuntutan konferensi internasional. Tak ketinggalan keseriusan mempersiapkan para penerjemah untuk berbagai bahasa yang sebagian didatangkan dari luar negeri. Dalam perhelatan akbar seperti ini, perlu semangat gotong-royong dan tanggung jawab semua pihak.

Hal ini diingatkan oleh Bung Karno pada 1.700 barisan keamanan yang terdiri dari CPM dan para prajurit lainnya: “Tidak ada tugas yang tidak penting. Baik saudara-saudara karena yang berdiri di bawah panas yang terik, atau basah kuyup, maupun orang-orang yang duduk ber-Konferensi dalam kamar-kamar, mempunyai tugas yang sama pentingnya, yang minta tanggung jawab.”

Semangat penyelenggara mendapat suntikan motivasi baru. Di tengah-tengah kesibukan mempersiapkan konferensi, 14 sarjana humanis kenamaan dari berbagai aliran dan kepercayaan di Amerika Serikat mengirimkan surat kepada PM Ali. Di antara mereka terdapat nama-nama: Miss Emily G. Back, seorang ekonom dan sosiolog, pemenang Hadiah Nobel untuk Perdamaian; penulis wanita Pearl Buck, pemenang Hadiah Nobel, dan juga pemenang Hadiah Pulitzer; S.R. Marlow, mahaguru agama; Lewis Munford, ahli filsafat dan sejarah, dan lain-lain. Surat itu, selain mengharapkan suksesnya Konferensi A-A, juga berisi kalimat-kalimat sebagai berikut:

Banyak penduduk dunia hidup dalam kemelaratan, banyak yang hidup dirundung ketakutan, banyak lagi yang asyik membentuk blok-blok. Di tengah-tengah tekanan dan kekacauan situasi demikian, kami membuat surat ini untuk menganjurkan kepada Tuan: bukanlah keragu-raguan tetapi keberanian, bukannya perhitungan-perhitungan tetapi kebijaksanaan, bukannya tindakan-tindakan sesuka sendiri, tetapi disiplin, bukannya rencana untuk sesuatu blok tetapi kemajuan cita-cita universal.

Bersambung

Oleh: Yudi Latif, Chairman Aktual

Artikel ini ditulis oleh:

Menlu: Kerangka Komprehensif NAASP Bab Baru Kerjasama Asia-Afrika

Jakarta, Aktual.co — Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menilai bahwa kerangka Kemitraan Strategis Baru Asia-Afrika (NAASP) yang lebih komprehensif akan membuat kerja sama diantara negara-negara Asia dan Afrika menjadi lebih terstruktur, sistematis, dan intensif.
“Saya yakin kerangka komprehensif NAASP ini akan membawa bab baru dalam kerja sama Asia-Afrika. Kerangka ini akan memungkinkan negara-negara Asia Afrika untuk melakukan kerja sama yang terstruktur, sitematis dan intensif,” kata Menlu Retno, dalam pidato pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri KAA 2015 di Jakarta, Senin (20/4).
Menurut dia, kerangka komprehensif NAASP itu dapat membuka jendela baru bagi berbagai kesempatan kerja sama antara negara-negara Asia dan Afrika, serta membangun jembatan bagi kedua benua.
“Kerangka NAASP ini berisi mekanisme operasional, yang menjelaskan kerja sama penuh negara Asia Afrika untuk memastikan implementasi yang efektif,’ ungkap dia.
Selain itu, kata Menlu, kerangka komprehensif NAASP memberikan pendekatan praktis yang tidak hanya bergantung dalam area kerja sama, tetapi melibihi prioritasnya.
Terkait upaya untuk menjembatani kerja sama antar dua benua (Asia dan Afrika), Retno mengatakan, Indonesia sebagai Ketua “Indian Ocean Regional Association” (IORA) periode 2015-2017 akan mempromosikan kerja sama konektivitas maritim.
“Laut yang luas memisahkan benua kita. Sebagai Ketua IORA 2015-2017, Indonesia akan mempromosikan kerja sama konektivitas maritim. Hal ini akan memperpendek jarak antara Asia dan Afrika.”

Artikel ini ditulis oleh:

Subhanallah, Ayat Suci Al Quran Terpampang di Dinding Universitas Harvard

Jakarta, Aktual.co —  Mungkin tidak ada di benak Anda, ada kutipan ayat Al Quran dipajang di dinding Fakultas Hukum, Universitas Harvard, Amerika Serikat. Ayat itu dipajang karena mencerminkan prinsip keadilan.

Sontak, foto di dinding tersebut membuat para pengguna media sosial, Facebook dan Twitter ramai memperbincangkannya. Selain ayat Al Quran dalam bahasa Inggris, dinding Fakultas Hukum Harvard juga menghadirkan, piagam perdamaian Magna Carta serta teori sejumlah filosof populer.

Padahal, Negeri Paman Sam dikenal sebagai negara yang Liberal. Islam sendiri masih sebagai agama minoritas di sana. Namun di Universitas Harvard, tepatnya di Fakultas Hukum yang terletak di Massachusetts, Amerika Serikat, terpajang potongan ayat dari surat An-Nisa.

”Fakultas Hukum Harvard menyebut ayat suci sebagai salah satu ekspresi terhebat tentang keadilan sepanjang sejarah,” tulis surat kabar Arab Saudi, Ajel, dikutip Huffington Post, beberapa waktu yang lalu.

Ayat Al Quran itu diukir di tembok yang menghadap pintu masuk utama Fakultas Hukum Harvard. Harvard mengabadikan ayat itu sebagai kata-kata terbaik tentang keadilan.

Mahasiswa Arab Saudi yang sedang menimba ilmu di Universitas Harvard, Abdullah Jumma yang pertama kali melihat, bahwa tulisan yang terpampang di gerbang masuk Fakultas Hukum itu merupakan petikan ayat suci Al Quran.

Lantaran takjub, Jumma langsung memfoto dan menyebarkan foto tulisan ayat Al Quran tersebut lewat jejaring sosial Twitter.

‘Saya yakin ayat Al Quran telah ditulis oleh Fakultas Hukum yang menampilkan ekspresi terhebat tentang keadilan dalam sejarah dunia,” kata Jumma,

Potongan ayat itu ditulis dengan kalimat berbahasa Inggris. Dinding yang diberi nama Words of Justice itu juga mencantumkan frasa dari piagam perdamaian Magna Carta serta sejumlah filsuf-filsuf terkenal. Berikut arti petikannya tersebut dalam bahasa Indonesia.  
 
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi, karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan(kebaikannya).

Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.”
Selain itu, di sana juga ada petikan ayat Al Quran, Surat An Nisa 4:135.

“O ye whi believe!  Stand out firmly for justice, as witnesses To Allah, even as against Yourselves, or your parents, Or your kin, and whether It be (against) rich or poor: For Allah can best protect both.”

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biar pun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau pun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. “

Di bawah tulisan terjemahan ayat Al Quran tersebut, ada kutipan Magna Carta of King John yang isinya juga bertutur tentang keadilan. ‘Tidak seorang pun menghendaki kita mengingkari atau menunda tegaknya hak atau keadilan’.

Di dinding sisi sebelahnya, ada kutipan pemikiran filusuf Marian Wright Edelman dan Thomas Aquinas.

Sekedar informasi Harvard merupakan Perguruan Tinggi Hukum tertua di Amerika Serikat. Universitas ini pun memiliki perpustakaan hukum terbesar di dunia. Banyak tokoh-tokoh penting dunia yang lahir dari kampus ini, di antaranya, Presiden AS Barrack Obama, Mark Zuckerberg, Steve Ballmer dan para jurnalis serta penulis berpengaruh di dunia.

Artikel ini ditulis oleh:

Bappenas: Investasi WEF untuk Sektor Prioritas

Jakarta, Aktual.co — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof A. Chaniago mengatakan pemerintah akan mengarahkan investasi yang diperoleh dari Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2015, agar mengalir ke sektor-sektor yang sesuai dengan prioritas pembangunan nasional.

“Pemerintah, dari WEF mengincar derasnya aliran investasi untuk sektor pangan, energi, maritim dan infrastruktur, di tengah upaya pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 5,7 persen,” ujar Andrinof di Tangerang, Senin (20/4).

Dirinya akan dorong ke sektor Infrastruktur dan sektor-sektor prioritas. Peran investor akan sangat penting dalam percepatan pembangunan nasional. Pemerintah, juga mencoba mengarahkan investor agar tertarik dalam berinvestasi di program-program infrastruktur dasar.

“Jika swasta melihatnya tidak layak secara ekonomi, infrastruktur dasar itu tetap akan dibangun oleh pemerintah. Atau pemerintah mengandalkan BUMN, atau lewat penyertaan modal negara (PMN) BUMN,” tutur dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

BPKAD Bantah Pernyataan Ahok Terkait Pencairan APBD

Jakarta, Aktual.co —Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahwa APBD 2015 bisa cair hari ini, dibantah bawahannya sendiri, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono.
Kata Heru, butuh waktu sampai APBD 2015 sebesar Rp 69,28 triliun bisa digunakan.
“Kita teken sama-sama dengan paraf DDN (Kementerian Dalam Negeri). Sore diajukan kepada Pak Gubernur,” ujar Heru di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (20/4). 
Bersama Kemendagri, ujar Heru, Pemprov DKI lewat Biro Hukum akan membahas satu persatu pasal dan melakukan koreksi. 
“Jadi pasal bunyinya begini, koreksinya begini. Biro Hukum paraf, kemudian masuk ke Gubernur, saya yang bawa verbalnya. Untuk angka sendiri Gubernur sudah oke,” ujar mantan Wali Kota Jakarta Utara itu.
Setelah itu, untuk pencairannya masih diperlukan lagi namanya Surat Pencairan Dana (SPD).  Itu diperkirakan butuh waktu kurang lebih satu minggu. “Jadi SPD dahulu baru cair dan bisa digunakan oleh SKPD yang mengajukan,” kata Heru.

Artikel ini ditulis oleh:

DPRD Tangerang Bantah Kucurkan Dana Minim Untuk Disporabudpar

Jakarta, Aktual.co — Legislator Kabupaten Tangerang, Banten, membantah telah mengucurkan dana APBD 2015 minim kepada aparat Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) untuk kesenian daerah sehingga mengganggu kegiatan.

“Itu tidak benar, maka sesungguhnya adalah aparat yang menanggani tidak mampu meyakinkan dalam membuat program yang diusung,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Nazil Fikri di Tangerang, Senin (20/4).

Nazil mengatakan aparat Disporabudpar Pemkab Tangerang tidak sanggup meyakinkan Tim Pengelolaan Anggaran Daerah (TPAD) menyangkut aneka kagiatan yang akan dilaksanakan.

Pernyataan tersebut terkait Kepala Disporabudpar Pemkab Tangerang Syaifulloh menyatakan pihaknya tidak dapat mengelar kesenian dalam skala besar karena anggaran tersedia terbatas.

Bahkan untuk tahun 2015, pihaknya hanya menerima kucuran APBD sebesar Rp180 juta sedangkan biaya kesenian daerah memerlukan sekitar Rp650 juta.

Hal tersebut belum termasuk untuk honorpara juri dan ongkos transportasi bila mengelar acara kesenian di luar daerah.

Sebagai contoh, ketika mengelar kesenian di Ancol, Jakarta Utara beberapa waktu lalu, hanya dilaksanakan dalam skala kecil karena keterbatasan anggaran.

Demikian pula ada agenda nasional yang rencananya dilaksanakan di TMII, Jakarta Timur terpaksa dibatalkan karena tidak ada dana.

Meski begitu, pihaknya hanya mengelar kesenian daerah dengan skala kecil dan disesuaikan keuangan yang tersedia.

Nazil menambahkan aparat Disporabudpar harus dapat memberikan gambaran yang jelas soal kegiatan yang direncanakan agar ketika pra APBD maka dana tersebut dapat ditambah.

APBD Kabupaten Tangerang 2015 sebesar Rp4,4 triliun dan pengunaan terbesar diantaranya pada sektor pembangunan insfrastruktur jalan, jembatan dan bangunan publik, pendidikan dan kesehatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain