26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36613

Sapi Ngamuk Lalu Mati, Warga Bandar Ratu Resah

Jakarta, Aktual.co —Warga di Kelurahan Bandar Ratu, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dibuat resah oleh fenomena sapi peliharaan mereka dalam sebulan terakhir. 
“Warga di sini resah karena sapi yang awalnya sehat mengamuk sebelum mati,” kata Sudirman, warga Kelurahan Koto Jaya, di Mukomuko, Minggu (19/4).
Kejadian serupa, ujar dia, sudah dialami oleh lima ekor sapi milik warga yang menunjukkan perilaku sama sebelum mati.
Dia pun meminta pihak kesehatan hewan di daerah agar segera melakukan sosialisasi untuk cara mengatasi dan memberikan pertolongan pertama terhadap sapi itu.
“Warga di sini tidak tahu mau melapor kemana, karena selama ini belum ada petugas peternakan yang memberikan sosialisasi tentang kesehatan hewan,” ujar dia.
Agar ke depannya warga tahu dan dapat mengantisipasinya jika ada kejadian serupa.
Karena, akibat peristiwa itu warga mengalami kerugian materi mencapai puluhan juta rupiah.
“Kita berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Karena tidak hanya pemilik hewan yang rugi tetapi warga juga resah karena sapi itu sebelum mati mengamuk terlebih dahulu sehingga merusak pagar,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Survei: Sebagian Besar Publik Setuju Kabinet Jokowi Dirombak

Jakarta, Aktual.co —Tak puas dengan kinerja pemerintahan Joko Widodo, sebagian besar publik setuju dilakukan reshuffle.
Survei Poltracking Indonesia, didapat ada 41,8 persen publik yang setuju dilakukan reshuffle terhadap menteri-meneteri yang kerjanya dianggap ‘melempem’.
“Secara umum publik setuju bisa dilakukan perombakan di Kabinet Kerja,” kata Di‎rektur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha, di Jakarta, Minggu (19/4).
Dalam survei itu, jumlah publik yang tak setuju kabinet dirombak hanya 28 persen. 
Kata Hanta, hasil survei lembaganya menunjukkan masyarakat yang tidak puas ingin kabinet Jokowi dirombak. Dari hasil surveinya, ketidakpuasan publik paling tinggi di bidang ekonomi, mencapai 66,6 persen. Lalu disusul bidang hukum sebanyak 55,6 persen, menyusul di bidang keamanan 50,7 persen.
Karena itu, dia menyarankan Jokowi melakukan perombakan kabinet secara ekstrem. “Selain sebagai penyegaran, perombakan dilakukan untuk memperbaiki performa dan kinerja Kabinet Kerja,” ujar dia.
Survei Poltracking Indonesia diperoleh dari 1.200 responden yang merupakan WNI yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Dengan margin of error ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Metode survei wawancara ‎dan tatap muka pada rentang 23-31 Maret 2015. Sumber dana internal yang dihimpun untuk ‎survei publik.

Artikel ini ditulis oleh:

La Nyala Tegas Tolak Intervensi Kemenpora di PSSI

Surabaya, Aktual.co —Ketua Umum PSSI La Nyala Mataliti bertekad tetap menolak segala bentuk intervensi dari pihak luar. Dia juga berkali mengatakan tidak akan memecat anggotanya tanpa alasan.
Tersirat dia menentang pembekuan yang dilakukan Menteri pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
“PSSI tidak akan menghentikan anggotanya tanpa ada alasan tertentu. PSSI juga menolak segala bentuk intervensi, apalagi di luar sepak bola yang sejatinya justru merusak sepak bola. Siapa yang merusak, akan kita hadapi.” ujar La Nyala saat terima jabatan sebagai Ketua PSSI, di hotel JW Mariot Surabaya, Minggu (19/4) malam.
Pria yang sebelumnya menjadi Wakil Ketua Umum PSSI ini berjanji akan membawa sepak bola Indonesia lebih maju. Jika ada pihak-pihak luar yang berupaya merusak sepak bola, lanjut La Nyala, harus diselesaikan telerbih dahulu, sebelum konflik semakin panjang dan bisa memecah belah. “Kalau kita bersatu, pasti kuat,” ujar dia dengan nada yakin.
La Nyala diketahui menang mutlak atau mendapatkan 92 suara dari 106 pemilik suara sah yang mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang diwarnai demo pendukung Persebaya 1927. Pesaingnya, Syarif Bastaman hanya meraup 14 suara.
KLB PSSI sendiri dianggap datar, karena persaingan kurang seimbang. Menyusul mundurnya beberapa calon yang mempunyai basis dukungan kuat. Salah satu kandidat terkuat yang mengundurkan diri adalah Joko Driyono. Pria yang saat ini menjabat sebagai Sekjen PSSI sebenarnya mendapatkan dukungan dari pemilih suara yang menginginkan Ketua Umum PSSI adalah orang yang paham dengan Liga.
Bahkan sosok Joko Driyono masuk dari calon yang memiliki kriteria yang diinginkan oleh mantan Ketua Komite Normalisasi dan mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar. Dia juga mendapatkan dukungan dari manajer Persib Bandung Umuh Muchtar.
Meski sudah terpilih ketua baru, kepengurusan PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti terancam tidak mendapatkan legalitas dari pemerintah. Apalagi Menpora Imam Nahrawi disaat KLB berlangsung membekukan PSSI. Dampak dari pembekuan tersebut, pemerintah berencana membentuk Tim Transisi yang akan mengelola semua aktifitas persepakbolaan nasional yang selama ini dikendalikan oleh PSSI.
Menanggapi pembekuan PSSI oleh pemerintah, La Nyalla menegaskan PSSI tetap berjalan. “Saya nggak merasa dibekukan. PSSI tetap jalan meski tidak di bawah Kemenpora. Yang jelas kami akan konsultasi dulu dengan tim hukum PSSI,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Kurang Personel, Kepolisian TN Gunung Leuser Kesulitan Tangkap Pembalak Liar

Medan, Aktual.co —Tim Satuan Polisi Reaksi Cepat (SPORC) Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) mengaku kewalahan dalam menangani aksi perambahan di Taman Nasional Gunung Leuser.
Koordinator Penyidik Pengawai Negeri Sipil (PPNS) BBTNGL, P. Turnip mengatakan, ketersediaan personil yang sedikit menyebabkan sulitnya melakukan patroli di kawasan hutan.
“Jika memasuki kawasan dengan membawa personel yang banyak, kita dihadapkan pada permasalahan pelanggaran hak asasi manusia, dan lain-lain,” ujar Turnip kepada wartawan, Minggu (19/4).
Padahal, dari estimasi yang dilakukan di kawasan Besitang, ada sebanyak puluhan ribu hektar yang sudah dirambah. “Sekitar 22 ribu hektare yang sudah dirambah,” ungkap dia.
Disebutkan Turnip, dari awal tahun 2015, penangkapan terhadap yang diduga perambah hutan di TNGL sudah dilakukan sebanyak 6 kali.
Pertama, satu truk bermuatan kayu beserta 3 orang pelaku di Dusun Pantai Buaya, Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, pada tanggal 21 Januari 2015. 
Kemudian penangkapan satu minibus bermuatan 48 batang kayu meranti dan damar beserta pelaku seorang mantan anggota TNI di Sawit Seberang pada tanggal 31 Januari 2015. 
Khusus yang melibatkan mantan anggota TNI, PPNS BBTNGL dibantu oleh Petugas POM. Subdenpom Binjai melakukan penggeledahan kilang kayu milik salah satu anggota TNI Koramil 04 Medan Kota dan menyita beberapa barang bukti kayu yang diduga berasal dari dalam kawasan TNGL. Kasus ini telah dilimpahkan kepada Subdenpom Binjai. 
Berlanjut, penangkapan satu truk bermuatan kayu olahan berupa kusen dan daun pintu beserta 2 orang pelaku pada tanggal 10 Februari 2015. 
Kamis (20/2) lalu, penangkapan terhadap Rusli Usman dan Fikrianto, bersama barang bukti berupa bahan olahan kayu meranti sebanyak 1.050 gagang cangkul tanpa dokumen berbahan meranti batu dari TNGL. 
“Dan yang tangkapan yang kelima kemarin, pada Senin (16/3) kemarin, kita menyita 4 ton kayu ilegal dari kawasan TNGL Sekoci, Langkat, Sumut, Senin. 
Dati tiga pelaku, seorang merupakan anggota Marinir, yakni Praka Mar H (34). Dua lainnya yaitu sopir truk WN (35) dan kernetnya M (30) ditangkap bersama barang bukti.

Artikel ini ditulis oleh:

Polisi Taman Nasional Gunung Leuser Tangkap Pembawa Kayu Ilegal

Medan, Aktual.co —Tim Satuan Polisi Reaksi Cepat (SPORC) Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) berhasil menahan truk pembawa kayu yang diduga illegal. Kayu didapat dari perambahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Empat pembawa kayu juga ikut diamankan. Mereka yakni: Sukarmin (55), warga Kampung Barak Gajah 4, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Langkat; Beni Setiawan SB (19), warga Barak Gajah 3; M. Nasir Berutu (33), warga Dusun Wonorejo, Desa Lama Baru, Kecamatan Sei Lepan, Langkat; dan Mahmud Ajis Gultom (43), warga Dusun Damar Itam 5, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Langkat.
Koordinator Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BBTNGL, P. Turnip mengatakan penangkapan dilakukan di Desa Curai, Kecamatan Pangkalan Brandan, Langkat, Sabtu (18/4) kemarin pukul 23.00 Wib saat truk tengah menuju Kota Medan. 
“Sukarmin beserta 3 orang temannya membawa kayu olahan kusen pintu dan jendela dari kayu damar,” jelas Turnip, kepada wartawan, Minggu (19/4)
Dalam penangkapan itu, petugas menyita 21 keping kayu olahan jenis damar yang sudah jadi, berupa kusen untuk jendela, pintu, dan ventilasi.
Tersangka, mengaku membeli kayu dari seseorang bernama Ujang yang mengambil kayu dari kawasan hutan di Barak Gajah seharga Rp 4 juta untuk kemudian dijualnya dalam bentuk jadi sebesar Rp12 juta.
“Jadi Sukarmin mengatakan bahwa kayunya berasal dari TNGL, lalu dia olah untuk memenuhi permintaan dari pak Wakijo, seorang Kepala Desa di Pangkalan Prandan untuk dibuat kusen jendela dan pintu rumahnya yang sedang dibangun,” kata dia.
Status keempat orang tersebut, akan ditetapkan dalam dua atau tiga hari ke depan. Menurut Turnip, besar kemungkinan keempat orang tersebut akan ditetapkan sebagai tersangka, termasuk si Kepala Desa yang memesan kayu.
“Kalau ada yang menguatkan, kita naikkan statusnya menjadi tersangka. Kuat dugaan kepala desa itu tahu kayu itu ilegal. Dia bisa dikenakan pasal ikut turut serta,” jelas Turnip.
Pihaknya, sambung Turnip akan menjerat para pelaku dengan pasal 12 huruf D dan E tentang mengangkut, menguasai dan memiliki hasil hutan tanpa disertai dokumen legal Undang-undang Ri No 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Kerusakan Hutan dengan ancaman hukuman penjara selama 1 sampai 5 tahun. 

Artikel ini ditulis oleh:

Survei: Publik Tak Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi

Jakarta, Aktual.co —Baru jalan setengah tahun, kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla mulai memudar. 
Dari survei Poltracking Indonesia, didapat 48,5 persen publik tak puas dengan pemerintah Jokowi-JK. Lebih tinggi 4,5 persen dari masyarakat yang puas dengan pemerintah yang hanya 44 persen.
“Publik cenderung tidak puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK sebesar 48,5 persen,” kata Di‎rektur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha, di Jakarta, Minggu (19/4). 
Kinerja Jokowi pun sama ikut memudar. Di hasil survei, masyarakat yang puas dengan yang tidak puas oleh kinerja Jokowi selama enam bulan ini, hanya terpaut tipis 0,4 persen.
“46,4 persen publik cenderung tidak puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo,” ujar Hanta. 
Publik yang puas sebesar 47 persen dan yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab 6,6 persen. 
Untuk Wakil Presiden Jusuf Kalla pun tak jauh berbeda. Publik cenderung tidak puas dengan kinerjanya, jumlahnya mencapai 45,3 persen.
Sedangkan publik yang menilai puas terhadap kinerja JK dari 1.200 responden hanya 44,8 persen. Sisanya sebesar 9,8 persen menjawab tidak tau atau tidak menjawab.
Di survei kali ini, Poltracking Indonesia mengambil sampel dari 1.200 responden WNI yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah. 
Dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Metode survei wawancara ‎dan tatap muka rentang 23-31 Maret 2015. Sumber dana internal yang dihimpun untuk ‎survei publik.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain