26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36614

Arema Cronus Berharap Kisruh PSSI Segera Tuntas

Jakarta, Aktual.co —Arema Cronus Indonesia Malang, Jawa Timur, optimis masalah persepakbolaan di Tanah Air bisa segera tuntas. Sehingga klub bisa segera konsentrasi pada kompetisi yang beberapa kali tertunda. Termasuk pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga. 
Media Officer Arema, Sudarmaji mengatakan pihaknya berharap sepakbola di Indonesia tidak sampai terkena sanksi dari FIFA. “Karena sanksi itu akan merugikan banyak pihak. Kita juga yakin Menpora dan PSSI bisa duduk bersama untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia,” kata dia, di Malang, Minggu (19/4).
Dia juga berharap terpilihnya La Nyalla Mahmud Mattaliti sebagai Ketua Umum PSSI yang baru bisa menjadi harapan baru bagi kemajuan sepak bola di Tanah Air. Bahkan secepatnya berkomunikasi dengan pemerintah (Menpora) agar kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015 juga bisa segera bisa bergulir kembali.
Menurut Sudarmaji, liga ini domainnya PSSI dan yang menyelesaikan juga PSSI. Namun pembekuan PSSI akan berdampak luas terhadap seluruh komponen sepak bola di Indonesia. “Meski demikian, saya yakin dan optimistis masalah ini akan segera tuntas dan kompetisi bisa bergulir kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ridwan Hisjam, menyatakan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dianggap sebagai biang kerok dari permasalahan persepakbolaan di Indonesia dan akhirnya Menpora, Imam Nahrawi, menjatuhkan sanksi administratif berupa pembekuan PSSI.
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan langkah BOPI yang awalnya melarang lima klub tampil di LSI 2015 menjadi titil awal dari polemik sepak bola yang tidak berkesudahan.
Rekomendasi BOPI ada 13 klub yang boleh ikut dalam kompetisi LSI dan lima klub dilarang ikut, termasuk Arema Cronus. Karena putusan itu, gejolak pun muncul, sebab beberapa klub kecewa dengan keputusan BOPI dan akhirnya terjadi pertemuan yang berujung pada pembuatan pakta integritas antara DPR RI dan Kemenpora.
“Ada 18 tim yang boleh ikut LSI sesuai pakta integritas yang ditandatangani Direktur LSI dan Menpora itu, tapi kenapa Menpora tidak menepatinya. Karena BOPI tetap berkukuh menyatakan Arema dan Persebaya tidak layak ikut liga itulah, yang mengakibatkan Menpora menjatuhkan sanksi pembekuan PSSI,” kata Ridwan.
Melihat kondisi tersebut, kata Ridwan, pihaknya bakal melakukan koordinasi dengan anggota komisi lainnya dan akan melakukan rapat internal membahas pembekuan PSSI tersebut. “Kita akan rapat untuk mengambil langkah terkait pembekuan PSSI ini,” ucapnya.
Selain Ridwan Hisjam, anggota Komisi X DPR RI yang mewakili wilayah Malang raya, yakni Moreno Soeprapto dan Dewanata Kresna Prosakh juga getol memperjuangkan Arema agar bisa berkompetisi di LSI 2015, meski BOPI telah mencoret tim tersebut dari kepesertaanya di ajang LSI.
Kondisi kisruh dan terjadi polemik persepakbolaan nasional seperti sekarang ini juga pernah terjadi sekitar tahun 2010-2011 atau pasca-digelarnya Kongres Sepak Bola Nasional di Malang yang dihadiri oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada tahun itu ada dua kompetisi yang bergulir, yakni Liga Prima Indonesia (LPI) yang anggaran dan dana operasionalnya disokong oleh salah seorang pengusaha ternama di Tanah Air dan LSI yang didanai oleh masing-masing klub.
Pada saat itu ada beberapa klub yang terpecah menjadi dua, di antaranya Arema dan Persebaya serta munculnya sejumlah klub baru yang berkompetisi di ajang LPI.
Sementara kompetisi LSI diikuti klub-klub besar dan ternama di Tanah Air, seperti Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, Persib Bandung, Arema LSI, Persebaya, dan Persija Jakarta.

Artikel ini ditulis oleh:

KAA Sepakati Deklarasi Dukungan untuk Palestina

Jakarta, Aktual.co —Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting/SOM) Konferensi Asia Afrika menyepakati Deklarasi Dukungan untuk Palestina.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyampaikan dukungan itu menjadi satu-satunya dari tiga dokumen yang sudah lebih dahulu disepakati di pertemuan SOM, karena tidak ada isu-isu baru.
“Deklarasi Palestina dari dulu sudah ada. Deklarasi Palestina saat ini untuk kembali lagi menekankan negara-negara Asia Afrika terhadap proses upaya memperoleh kemerdekaan bagi Palestina,” kata Arrmanatha di Jakarta, Minggu (19/4).
Kata dia, pejabat tinggi yang hadir di pertemuan tidak ada yang keberatan dengan isu Palestina. Hari ini pun tidak ada penambahan paragraf terkait isu itu.
Namun ‘nasib’ serupa tak dialami pembahasan dua dokumen lainnya. Yakni dua paragraf di Bandung Message dan tiga paragraf di Deklarasi Kemitraan Strategis Baru Asia-Afrika (NAASP), yang pembahasannya justru masih ‘alot’.
Arrmanatha mengatakan masih ada beberapa hal yang belum disepakati. “Baik itu perubahan kalimat, bukan penambahan substansi, tetapi penajaman substansi. Jadi, kami akan kasih waktu dan diharapkan sudah selesai,” ujar dia.
Pertemuan-pertemuan Konferensi Asia Afrika (KAA) fokus membahas tiga dokumen utama, yaitu Bandung Message, Deklarasi Penghidupan Kembali Kemitraan Strategis Asia-Afrika Baru, dan Deklarasi Dukungan Kemerdekaan Palestina.
Pertemuan para pejabat tinggi (Senior Official Meeting/SOM) KAA fokus pada elaborasi ketiga dokumen tersebut. SOM juga dimanfaatkan untuk finalisasi pembahasan bahasa yang dipakai dalam ketiga dokumen tersebut.
Pembahasan ketiga dokumen utama itu kemudian akan dilanjutkan pada Pertemuan tingkat Menteri Asia-Afrika (Asia Africa Ministerial Meeting), dan hasil dari pembahasan ketiga dokumen itu akan diputuskan pada saat Pertemuan Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan (Asia Africa Leaders Summit).

Artikel ini ditulis oleh:

Pegawai Pemprov DKI Bekerja Seperti Biasa Selama KAA

Jakarta, Aktual.co —Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI tidak akan diliburkan selama berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan semua aktivitas tetap berjalan normal seperti biasa. “Semuanya tetap bekerja,” kata Ahok, di Jakarta, Minggu (19/4).
Kata dia, aktivitas kerja seperti hari-hari biasa tidak akan terlalu banyak berpengaruh terhadap kondisi lalu lintas selama KAA.
“Saya pikir tidak apa-apa tidak ada libur pegawai. Lagi pula, biasanya juga sudah macet. Paling nanti kalau ada tamu negara yang mau lewat, tinggal diatur saja lalu lintasnya,” ujar dia.
Untuk pengaturan lalu lintas di Jakarta selama KAA di Jakarta, kata dia, telah diserahkan kepada Ditlantas Polda Metro Jaya.
Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI juga akan ikut membantu. Dia yakin para petugas dan aparat bisa mengatur lalu lintas dengan baik.
Diakui Ahok, dirinya justru khawatir apabila pegawai atau kegiatan-kegiatan di Jakarta diliburkan justru akan ganggu aktivitas perekonomian. Diketahui, KAA ke-60 dilaksanakan mulai 19 hingga 23 April 2015 di Jakarta dan 24 April 2015 di Bandung. Sejumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam KAA di Jakarta, diantaranya pertemuan pejabat senior (Senior Official Meeting) kawasan Asia-Afrika dan Pertemuan Puncak Bisnis Kawasan Asia-Afrika (Asia-Africa Business Summit).

Artikel ini ditulis oleh:

Ini Jadwal KTT Asia Afrika ke-60 di Bandung dan Jakarta

Jakarta, Aktual.co — Peringatan 60 Tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika digelar di Jakarta dan Bandung pada 19-24 April. 
Jadwalnya, pada 19 April diadakan Pertemuan pejabat tingkat tinggi kawasan Asia-Afrika. Kemudian, dilanjutkan dengan Pertemuan Tingkat Menteri pada 20 April. 
Pada 21-22 April, diselenggarakan Pertemuan Puncak Bisnis Kawasan Asia-Afrika (Asian-African Business Summit).
Selanjutnya pada 22 April digelar pelaksanaan KTT hari pertama. Pada 23 April pelaksanaan KTT hari kedua, dan direncanakan akan ada jamuan makan malam oleh Presiden Joko Widodo untuk para kepala negara. 
Pada 24 April, hari terakhir rangkaian pelaksanaan KAA, akan dilakukan napak tilas (historical walk) KAA oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan di Bandung.
Sebanyak 32 kepala negara atau kepala pemerintahan serta 86 utusan negara akan menghadiri KAA 2015. 
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Luar Negeri, kepala negara atau kepala pemerintahan yang telah mengonfirmasi akan hadir dalam Peringatan KAA ke-60. 
Antara lain dari negara Brunei Darussalam, Jordania, Swaziland, Tiongkok, Korea Utara, Iran, Madagaskar, Malawi, Myanmar, Namibia, Sudan, Timor Leste, Vietnam, Zimbabwe, Bangladesh, Kamboja, Mesir, Gabon, Malaysia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Thailand.

Artikel ini ditulis oleh:

Indonesia Minta Isu ISIS Tak Dibicarakan di KTT Asia Afrika

Jakarta, Aktual.co —Isu Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) tidak dibahas di Pertemuan Pejabat Tingkat Tinggi (Senior Official Meeting) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika, yang digelar hari ini, Minggu (19/4).
Disampaikan Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jaafari, hal itu merupakan permintaan khusus dari Indonesia sendiri.
“Secara tekstual tidak ada (pembahasan IS), namun tentu ada pembahasan mengenai terorisme secara umum,” kata dia, di Jakarta, Minggu (19/4).
Padahal, kata Jaafari, ada keterlibatan warga dari sekitar 62 negara dalam ISIS. Sehingga diperlukan kerja sama banyak pihak untuk mencegah sikap-sikap seperti itu.
Ditegaskan dia, keterlibatan warga dari 62 negara tersebut tidak mewakili negaranya masing-masing, melainkan hanya mewakili individu.
Fenomena terorisme, ujar dia, bukan sebuah reaksi sikap sektarian dari kelompok yang berseberangan. Melainkan merupakan sebuah tindakan biadab anti kemanusiaan.
“Kita saksikan di Irak terutama, provinsi-provinsi yang menjadi korban IS adalah provinsi-provinsi Sunni, sehingga bukan karena konflik Sunni-Syiah karena semua juga ikut dirugikan oleh IS,” ucap dia.
Di Irak, tutur dia, juga ada pemeluk agama lain yang terkena dampak dari ISIS. Seperti Yazidi dan agama-agama lain, di mana para penganut agama-agama tersebut ada yang dibakar dan dibunuh.
“Ketika kita menyaksikan adanya pembunuhan, pemotongan kepala warga-warga tidak berdosa, penganiayaan kepada anak-anak kecil, maka tidak perlu lagi kami jelaskan kekejaman ISIS, kita semua menyaksikan kekejaman itu,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemerintah Diharapkan Bantu Industri Garam Madura

Jakarta, Aktual.co —Produksi garam di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, masih terkendala pemanfaatan teknologi dan pembangunan infrastruktur.
Bupati Sampang, Fannan Hasib mengatakan petani garam di Sampang masih membutuhkan uluran tangan pemerintah pusat. “Baik terkait pemanfaatan teknologi, maupun ketersediaan infrastruktur,” kata dia, di Sampang, Minggu (19/4)
Salah satunya kondisi akses jalan menuju tambak garam yang rusak dan butuh perbaikan. Sementara di satu sisi, kemampuan anggaran yang dimiliki Pemerintah Daerah belum cukup. Sehingga perlu peran aktif pemerintah pusat.
Dari sisi pemanfaatan teknologi, petani garam di Madura, khususnya di Kabupaten Sampang belum bisa memanfaatkan secara maksimal. Selain karena memang kemampuannya yang terbatas, juga karena olah produksi garam melalui bantuan teknologi semisal geomimbran membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Makanya, tanpa adanya peran aktif pemerintah pusat, rasanya sulit untuk bisa berkembang pesat, sesuai harapan pemerintah pusat selama ini,” kata dia.
Sebelumnya, Fannan juga sudah menyampaikan kendala dan tantangan petani garam di Kabupaten Sampang. Kata dia, Pemda sebenarnya telah melakukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi untuk peningkatan produksi garam.
Hanya saja, upaya itu belum maksimal karena keterbatasan anggaran, meski sudah ada peningkatan produksi.
Dia pun meminta pemerintah pusat bisa lebih proaktif membantu petani garam. Sehingga harapan pemerintah untuk mewujudkan program swasembada garam bisa segera terwujud.
Luas lahan garam di Kabupaten Sampang saat ini sekitar 5.545 hektare terdiri dari lahan garam rakyat seluas 4.300 hektare dengan kapasitas produksi sekitar 300.000 ton per tahun.
Lahan milik PT Garam sekitar 1.245 hektare dengan kapasitas produksi garam sekitar 60.000 ton per tahun. Dengan demikian, perkiraan produksi garam setiap tahunnya, sekitar 360. 000 ton.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain