31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36614

Negara Asia Afrika Hadapi Tantangan Sama di Sektor Perikanan

Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim menyatakan, tantangan yang sama dalam sektor perikanan dialami oleh beragam negara yang menjadi peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Indonesia.

“Negara-negara Asia Afrika menghadapi tantangan yang sama di bidang pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan,” kata Abdul Halim di Jakarta, Senin (20/4).

Menurut Abdul Halim, tantangan yang sama itu antara lain minimnya konektivias hulu ke hilir sehingga masyarakat pelaku perikanan skala kecil kurang mendapatkan kesejahteraan. Selain itu, ujar dia, masih tingginya angka pencurian ikan khususnya di perairan Indonesia sehingga KAA 2015 ini sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk menegaskan sikap pemerintah RI dalam memerangi pencurian ikan. Serta, lanjutnya, pemerintah RI dinilai juga bisa menagih komitmen hitam di atas putih dari negara-negara peserta KAA terkait hal tersebut.

Sekjen Kiara juga menyoroti maraknya praktek perampasan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil untuk aktivitas merusak seperti reklamasi dan pertambangan yang kerap terjadi di negara-negara Asia dan Afrika, baik dilakukan oleh perusahaan lokal maupun asing. “Upaya yang bisa dilakukan adalah mencapai kesepahaman bersama terkait penegakan hukum, penghentian perampasan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan mengambil langkah bersama menyuarakan hak-hak konstitusional masyarakat pesisir,” katanya.

Untuk itu, ia juga menegaskan pentingnya kerja sama di bidang pengelolaan dan perdagangan sumber daya kelautan dan perikanan, khususnya memperkuat pelaku perikanan skala kecil.

Sebelumnya, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menyatakan praktik mafia perikanan sangat kuat yang terindikasi dengan mencuatnya ke permukaan sejumlah kasus hukum terkait sektor kelautan dan perikanan di Tanah Air. “KNTI yakin bahwa praktik mafia perikanan sangat kuat. Oleh karena itu aparat penegak hukum sebaiknya memprioritaskan pengungkapan pelaku utama mafia perikanan,” kata Ketua Umum KNTI M Riza Damanik di Jakarta, Minggu (5/4).

Menurut dia, pengungkapan pelaku utama mafia perikanan harus dilakukan kepada pihak-pihak baik yang bersembunyi dibalik perusahaan nasional/asing, birokrasi, maupun institusi penegakan hukum.

KNTI menilai dari dua kasus “illegal fishing teranyar” yaitu putusan ringan kapal raksasa (> 4.000 GT/gross tonnage) pengangkut ikan berbendera Panama MV Hai Fa, dan terungkapnya praktik perbudakan di Benjina, menjelaskan proses penegakan hukum di laut Indonesia kurun 5 bulan terakhir hanya sedikit memberikan efek jera.

Bahkan, lanjutnya, hal itu juga dinilai belum berhasil menakut-nakuti dari mereka yang belum tertangkap, seperti terjadi di Benjina. Ia juga mengemukakan bahwa hal itu juga diperparah dengan lemahnya koordinasi dan perbedaan prioritas antar lembaga.

Artikel ini ditulis oleh:

Wapres: Pertalite Untuk Perbaiki Kualitas Bahan Bakar

Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang kemudian dialihkan ke pertalite merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kualitas bahan bakar.

“Premium itu masih RON 88 harus ditingkatkan, itu berguna untuk memperbaiki kelancaran kendaraan masing-masing karena premium oktannya tinggi,” kata Wapres di Jakarta, Senin (20/4).

Menurut Wapres, karena kualitasnya lebih baik dari premium maka otomatis harganya juga lebih tinggi. Wapres mengatakan, bahan bakar petralite merupakan produk baru dengan kualitas oktan diatas bahan bakar minyak premium. Menurut dia, petralite tidak akan diberikan subsidi namun harga yang dipatok akan berada di bawah harga BBM Pertamax. Kisaran harga pertalite dengan RON 90 dikisaran Rp8.000-Rp8.300 per liter di bawah Pertamax yang saat ini berkisar Rp8.600 per liter.

Sebelumnyan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan pihaknya telah memberi “lampu hijau” atau izin kepada PT Pertamina (Persero) untuk meluncurkan varian baru BBM pengganti premium bernama pertalite.

Menurut Sudirman, peluncuran pertalite untuk menghapus secara bertahap peredaran premium di masyarakat, produk premium memiliki fitur yang tidak ramah lingkungan dan kerap menimbulkan kecurigaan lantaran spesifikasinya yang sudah tidak ada di pasar internasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Lebih Mengenal Fenomena Alam Menakjubkan ‘Waterspouts’

Jakarta, Aktual.co —Jika di Indonesia terkenal dengan sebutan ‘Puting Beliung’ yang merupakan sebutan lokal untuk tornado berskala kecil.

Sementara itu, fenomena alam lain yang lebih besar sering disebut dengan tornado (atau pusaran air, red) yang membumbung tinggi hingga ke langit dikenal dengan sebutan “Waterspouts” pernah terjadi di beberapa negara Eropa, Selandia Baru, Great Lakes, Florida AS, Antartika bahkan hingga ke Indonesia. “Waterspouts” biasanya berkembang di atas perairan laut tropis yang hangat.

Para ilmuwan berpendapat, bahwa badai ini terbentuk di atas air dan sangat berbahaya karena bisa mencapai kecepatan 305 km/jam. Bahkan, di pusaran air ini dianggap sebagai salah satu penyebab banyaknya kapal atau pesawat tenggelam di Segitiga Bermuda dengan 400-500 pusaran setiap tahunnya.

Dalam penelitiannya, para ilmuwan yang mempelajari “Waterspouts” menggolongkan badai itu dalam dua kategori diantaranya, ‘Waterspouts’ tentang cuaca tenang dan ‘Watespouts’ tornadik.

Untuk ‘Waterspouts Tornadik’ kebanyakan berawal sebagai tornado di atas tanah atau daratan dan kemudian pindah berjalan ke atas air. Kekhawatiran banyak orang, bila badai ini terjadi setidaknya dapat mendatangkan malapetaka dengan angin kencang, hujan es dan petir yang berbahaya.

Sedangkan, ‘Waterspouts’ cuaca tenang berkembang dalam cuaca yang tenang. Mereka terbentuk hanya di atas air terbuka, berkembang di permukaan air dan benar-benar naik ke langit menuju awan. Sementara itu, untuk ukuran semua ‘Waterspouts’ dapat berkisar dari hanya beberapa kaki, hingga beberapa ratus kaki lebarnya.

Seperti kekuatan di alam lainnya, ‘Waterspouts’ dapat menjadi indah dan berbahaya. Pasalnya fenomena alam ini juga dikenal dapat membalikkan perahu, merusak kapal-kapal besar, dan mengancam kehidupan lainnya.

Menurut NOAA, cara terbaik untuk menghindari ‘Waterspouts’ yakni, bergerak pada sudut 90 derajat terhadap pergerakan ‘Waterspout’. Jangan bergerak mendekatinya, karena beberapa ‘Watespouts’ bisa sama berbahayanya dengan tornado.

Artikel ini ditulis oleh:

KPK Catat 185 Laporan Masalah Gula

Jakarta, Aktual.co – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat dari tahun 2004 hingga 2015 terdapat 185 laporan permasalahan pada industri gula. Menurut Wakil Ketua KPK, Zulkarenaen laporan tersebut menyangkut permasalahan lahan, produksi, dan indikasi lainnya.

“Dengan instansi terkait kita dorong untuk membenahi tata kelola sistem adminsitrasi, masalah yang ada sangat beragam, masih dalam pemetaan kita, dalam tahap pengkajian,” ujar Zulkarnaen di Menara Kadin Jakarta, Senin (20/4).

Lebih lanjut dikatakan dia, saat ini yang terpenting adalah mengoreksi data-data yang ada pada industri gula. Pasalnya, jika data yang ada diperbaiki dan sama dengan yang lain, masalah selanjutnya akan dapat ditangani.

“Sampai saat ini masih kita kaji apakah ada indikasi kerugian negara atau tidak, kita sifatnya lebih ke pencegahan, agar jangan sampai terjadi kerugian,” kata dia.

Zul juga mengatakan pihaknya saat ini bekerjasama dengan Polri, Kadin, serta beberapa Kementerian lainnya ikut mendukung swasembada gula. “Tahun ini pengkajian sudah kita mulai, kita undang instansi terkait, kajiannya dengan semuanya, dengan ahli yang tidak ada konflik kepentingannya, ” pungkasnya.

Untuk diketahui, gula merupakan salah satu dari lima komoditas strategis pangan Indonesia, yaitu beras, jagung, kedelai, dan daging sapi. Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2015-2019 menargetkan produksi gula mencapai 3,8 juta ton untuk swasembada gula.

Hal tersebut menimbulkan polemik dalam industri gula di dalam negeri yang terbagi dalam dua kelompok, yakni gula kristal putih (GKP) untuk kebutuhan langsung dan gula kristal rafinasi (GKR) untuk kebutuhan industri makanan/minuman.Beberapa pihak menilai terdapat rembesan GKR ke pasar GKP. Berdasarkan hasil veifkasi Kementerian Perdagangan (Kemendag), rembesan gula rafinasi tersebar di 716 pengecer, di 111 pasar di 12 provinsi di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemerintahan Jokowi Belum Memuaskan, PDIP Anggap Wajar

Jakarta, Aktual.co — Wakil Sekjen DPP PDIP, Ahmad Basarah menyebut wajar jika ada persepsi publik yang belum puas terhadap pemerintahan Jokowi-JK.
Dirinya berpandangan, setidaknya ada beberapa faktor yang membuat kinerja pemerintah menjadi terhalang.
“Pertama kondisi politik nasional yang masih terimbas konflik kepentingan pasca pilpres yang masih belum juga selesai, bahkan perseteruan itu dilanjutkan di parlemen dengan membuat blok politik KMP dan KIH hingga saat ini,” ucap Basarah, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (20/4).
Menurut dia, perseteruan politik antara KIH dan KMP di DPR memakan waktu sekitar tiga bulan, dan praktis pada masa itu hubungan pemerintah dan DPR mengalami stagnasi.
“Kedua, masa adaptasi presiden dan wakil presiden bersama para menteri-menterinya terlalu lamban sehingga belum menemukan chemistry atau format yang sesuai sehingga mereka bisa cepat bekerja dalam satu rampak barisan pemerintahan yang solid,”
“Ketiga, paradigma pemerintahan yang dibangun oleh presiden Jokowi belum sepenuhnya dapat diterima parpol pengusung dan pendukungnya. Jokowi menganggap bahwa parpol pengusung hanya merupakan salah satu bagian yang sama dengan kelompok pendukung lainnya dalam proses politik kemenangan Jokowi sebagai presiden waktu itu, sehingga Jokowi membuat pola komunikasi dan koordinasi yang sama antara parpol pengusung dan pendukungnya dengan kekuatan pendukung Jokowi lainnya di luar parpol,” tandas Anggota Komisi III DPR RI itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Polisi Disiagakan di Gedung Tinggi dan Jembatan Penyeberangan

Jakarta, Aktual.co — Untuk menjaga keamaan selama berlangsungnya Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Jakarta-Bandung, aparat kepolisian disiagakan diberbagai titik. Salah satunya melakukan pengamanan ditempat seperti di jembatan penyeberangan maupun gedung-gedung tinggi.
Demikian disampaikan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo kepada wartawan, Senin (20/4).
“Sudah dilakukan pengamanan setiba mereka tiba di tanah air, mulai datang, ke hotel sampai ketempat acara mereka nanti di JCC dan juga di Bandung akan di kawal,” ujarnya.
Dikatakan Hendro bahwa pengamanan terhadap seluruh kepala negara atau delegasi di tanah air hingga kembali ke negara masing-masing. Selain itu sambung Hendro bahwa pihaknya juga menempatkan personilnya di jembatan penyeberangan mulai dari hotel Borobudur sampai dengan venue penyelenggaraan KAA, di Jakarta Convention Center (JCC).
“Total ada sekitar 13 jembatan penyeberangan. Masing-masing tempat tersebut ditempatkan lima personel anggota kepolisian,” tambahnya.
Lebih lanjut Hendro menambahkan bahwa pihaknya juga menempatkan personilnya di gedung tinggi dari hotel Borobudur menuju JCC juga, ada sekitar 13 gedung pencakar langit. 
“Di setiap gedung tersebut pihaknya menempatkan satu regu keamanan, berjumlah sepuluh anggota,” paparnya.
Untuk pengamanan di JCC, lanjut Hendro pihaknya menempatkan personil berjumlah kurang lebih total ada 1.500 personel TNI dan 400 petugas kepolisian yang berjaga-jaga.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain