22 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36665

Bonek 1927 Bentrok dengan Bonek La Nyalla

Surabaya, Aktual.co — Bentrokan terjadi antara suporter persebaya 1927 pendukukung Persebaya Surabaya PT Indonesia versi Saleh Mukadar dengan suporter Persebaya versi PT Mitra Muda Inti Berlian di bawah komando La Nyalla.
Bentrokan terjadi saat iring-iringan suporter bonek 1927, dari Polda Jatim, menuju ke mes persebaya di Gelora 10 November,
Namun, saat melintas jalan Raya Darmo, tepat di depan mes Bonek Persebaya Surabaya, spontan rombongan bonek 27 behenti dan memanjat pagar mes bonek Persebaya Surabaya. Karena sebelumnyta sudah ada petugas polisi yang berjaga di mess, akhirnya dihadang oleh polisi.
Namun, hadangan polisi justru membuat ratusan bonek Persebaya 1927 marah, hingga akhirnya mereka melempari mess bonek yang lokasinya persis di depan Taman Bungkul.
Aksi lempar batu yang terjadi hampir 15 menit, sempat membuat suporter yang ada di dalam mess kewalahan.
Beruntung, polisi pengawal Bonek Persebaya 1927 yang mengawal dari polda langsung memaksa Bonek 1927 mundur.
Dari pantuan, polisi pengawal Bonek dari polda yang melakukan iring-iringan memang sempat kecolongan. Lantaran mereka mengawal di belakang suporter. Dan  saat berusha menyalip, selalu dihalang-halangi suporter sehingga para suporter berhasil berhenti di depan maskas Persebaya PT Mitra Inti Berlian hingga terjadi bentrok.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemerintah Pilih Kasih Soal Larangan Minuman Beralkohol

Denpasar, Aktual.co — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, menuturkan jika Bali mendapat aturan berbeda soal larangan minuman beralkohol. Larangan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran Minuman Beralkohol Golongan A.

Menurut Arya Weda, Menteri Perdagangan melalui Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri, telah mengeluarkan surat Nomor 04/PDN/4/2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengendalian, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol golongan A.

Menurutnya, tiga poin aspirasi masyarakat Bali telah diakomodasi dalam aturan tersebut. Aspirasi pertama agar pengendalian minuman beralkohol diatur oleh pemerintah daerah sudah tercantum dalam pasal 2 ayat 1.

Bupati/wali kota dan gubernur untuk daerah khusus dapat menetapkan tempat-tempat tertentu sebagai tempat penjualan mikol untuk diminum langsung di tempat dengan memperhatikan karakteristik daerah dan budaya lokal.

Kedua, terkait aspirasi untuk melibatkan koperasi, BUMD maupun kelompok usaha juga sudah diakomodir dalam pasal 4 ayat 1 mengenai kebijakan minuman alkohol golongan A untuk diminum langsung di tempat atau di kawasan objek pariwisata. Aturan ini hanya untuk wisatawan asing atau wisatawan domestik yang telah berusia 21 tahun atau lebih yang dibuktikan dengan kartu identitas.

“Ketiga, usulan DPD RI untuk melibatkan desa adat atau desa pakraman sebagaimana yang tercantum dalam pasal 5 ayat 2 yaitu dalam hal diperlukan bupati atau wali kota dan gubernur dapat melibatkan tokoh adat setempat dalam melakukan pengawasan peredaran dan penjualan minuman beralkohol golongan A untuk diminum langsung di tempat,” kata Arya Weda di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, Kamis (16/4).

Sementara itu, mengenai titik-titik pariwisata, Arya Weda meminta agar diinventarisasi di mana saja wilayah tersebut. “Mengenai titik pariwisata saya mengusulkan agar diinventarisir titik-titik wilayah pariwisata mana yang  akan masuk ke dalam pembinaan dari peraturan ini,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Disperindag Provinsi Bali, Ni Wayan Kusumawathi mengaku siap melaksanakan aturan tersebut. “Tidak ada salah paham. Jadi, kita laksanakan sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Pertamina Ngaku Belum Pikirkan Pasokan LNG Bojonegara

Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) mengaku masih belum memiliki keputusan terkait dari manakah pasokan gas akan berasal untuk mengisi kebutuhan Receiving Terminal LNG Bojonegara, Banten, Jawa Barat, yang tengah dibangun dengan menggandeng PT Bumi Sarana Migas.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) telah resmi menggandeng PT Bumi Sarana Migas yang diketahui milik anak dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yakni Solihin Kalla untuk membangun proyek LNG (Gas Alam Cair) Receiving Terminal Bojonegara, Banten, Jawa Barat. Kerja sama ini sudah sampai pada tahap penandatanganan Head of Agreement (HoA) yang dilakukan pada 1 April 2015 lalu oleh Direktur Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Yenni Andayani dan Direktur PT Bumi Sarana Migas Solihin Kalla serta disaksikan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.

“Nah itu kan karena dia terminal LNG jadi gas nya sebenarnya bisa multisource multidestination yah, jadi nanti kita pertimbangkan,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro kepada Aktual di Jakarta, ditulis Kamis (16/4).

Lanjutnya, sehingga ke depan akan dipikirkan dari mana pasokan gas akan didatangkan untuk memenuhi kebutuhan terminal LNG ini.

“Apakah nanti memang LNG-nya diadakan oleh Pertamina karena memang Pertamina juga mempunyai pengalaman dalam melakukan trading LNG kan sebagai agen nya pemerintah, atau nanti (dicari) mekanisme apa yang paling cocok untuk kerja sama ini,” ungkap Wianda.

Selain itu, Wianda juga angkat bicara terkait rumor yang menyebutkan bahwa berdasarkan hasil prefeasibility study proyek ini telah dinyatakan tidak layak lantaran lokasi laut yang dinilai terlalu dangkal.

“Kalau itu yang saya tau masih berproses yah, mungkin bukan pada posisi layak atau tidak layak, tapi mungkin proses reviewnya itu ya yang sampai pada akhirnya prefeasiblity study ini sudah diselesaikan sudah ada HOA-nya. Untuk kita menindak ke proses berikutnya kan perlu review lagi. Nah itu mungkin seharusnya selanjutnya bisa dikordinasikan di situ,” terangnya.

“HOA itu biasanya belum memuat sesuatu yang critical atau krusial. Jadi HOA bisa dibilang juga semacam nota kesepahamanlah,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Djohar Harap Pengurus PSSI yang Baru Tak Hapus Program Lama

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Djohar Arifin Husin berharap ketua maupun pengurus baru PSSI, tidak menghapus program-program yang dijalankan selama ini apabila dirinya tidak lagi manjabat.

“Biasanya kalau ada pengurus baru, dihilangkan semua dan mulai dari nol lagi. Sekarang kami sudah “on the track” dengan program-program yang telah dijalankan,” kata Djohar saat di kantor PSSI, Jakarta, Kamis (16/4).

Menurut Djohar, FIFA juga sudah menilai luar biasa dengan program yang telah kami jalani, karena sekarang kami sudah mempunyai fondasi yang kuat untuk membangun sepak bola yang berprestasi. “Misalnya, program Indonesia Millennium Football Development (IMFD), itu semacam piramida sehingga nantinya pondasi kita jadi kuat dengan memproduksi pemain-pemain handal,” tuturnya.

Ia berharap, sekitar enam tahun ke depan, Indonesia akan berada di peringkat teratas ASEAN dan merangkak ke level papan atas di Asia, karena kita mempunyai jutaan pemain berkualitas yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu, kata Djohar, program yang juga sedang dijalani PSSI adalah meminta bantuan FIFA mengirimkan instruktur pelatih level FIFA untuk tempatkan di Jakarta.

“Dulu kan salah satu cara kami adalah mengirim pelatih untuk mengambil kursus sertifikat internasional, itu bisa dua sampai tiga orang yang ikut kursus tersebut dalam waktu dua sampai tiga bulan,” ujarnya.

Pada Sabtu 18 April mendatang akan dilangsungkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015 di Surabaya dengan agenda utama pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode 2015-2019.

Setelah menjalani proses pencalonan, Komite Pemilihan menetapkan sembilan bakal calon Ketua Umum PSSI.

Sembilan nama tersebut adalah petahana Djohar Arifin Husin, La Nyalla Mattalitti, Joko Driyono, Ahsanul Qosasih, Bernhard Limbong, Subardi, M. Zein, Sarman, dan Syarif Bastaman.

Artikel ini ditulis oleh:

Putin Yakin Perekonomian Rusia Kembali Normal Dalam Dua Tahun

Jakarta, Aktual.co — Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, perekonomian negaranya akan kembali tumbuh dalam waktu kurang dari dua tahun, meski masih berada di bawah sanksi ekonomi dari negara Barat akibat sengketa di Ukraina.

Dalam tanya-jawab melalui sambungan telphon dengan warga, yang disiarkan televisi nasional, Putin mengakui bahwa perekonomian Rusia kini berada di tengah masa sulit, karena harga minyak dunia anjlok dan sanksi dari Eropa serta Amerika Serikat.

Namun, saat ditanya mengenai perkiraannya tentang perekonomian Rusia pulih dalam dua tahun, dia mengatakan, “Dengan yang kami saksikan sekarang, yaitu penguatan mata uang rubel dan pertumbuhan pasar. Saya yakin itu akan terjadi lebih cepat, mungkin dalam kurun waktu sekitar dua tahun,” kata Putin meyakinkan, dilansir dari Reuters, Kamis (16/4).

Putin menegaskan bahwa masalah perekonomian Rusia berasal dari sanksi Barat, termasuk pelemahan rubel, inflasi tinggi, dan penurunan pendapatan negara.

Bank sentral Rusia memperkirakan bahwa perekonomian akan berkontraksi sekitar 3,5 sampai empat persen pada tahun ini dan kemudian menguat menjadi satu sampai 1,6 persen pada tahun berikutnya.

Putin mengatakan bahwa sanksi-sanksi dari negara Barat sepenuhnya bertujuan politis karena mereka ingin “membatasi” pengaruh Rusia.

“Saya berpendapat bahwa sanksi-sanksi itu tidak terkait langsung dengan kejadian di Ukraina,” kata dia dengan menerangkan bahwa sanksi itu masih tetap diberlakukan meski Rusia beranggapan Kiev gagal memenuhi kewajiban sesuai kesepakatan gencatan senjata di Ukraina bagian timur.

Putin juga mengungkapkan bahwa dia telah mendiskusikan sanksi-sanksi ekonomi tersebut dengan para pemimpin kelompok bisnis Rusia.

“Saya mengatakan kepada mereka bahwa kita tidak bisa berharap pencabutan sanksi karena kebijakan tersebut sepenuhnya bertujuan politis,” kata dia.

Ketenaran Putin di Rusia melonjak sejak negaranya menguasai semenanjung Krimea dari Ukraina pada dua tahun lalu. Namun akibatnya, hubungan dengan negara-negara Barat memburuk dan berada pada titik terendah sejak berakhirnya Perang Dingin pada seperempat abad lalu.

Pemimpin negara-negara Barat menuduh bahwa Moskow telah menyuplai kelompok separatis pro-Rusia dengan persenjataan untuk berperang dengan pasukan pemerintah di Ukraina bagian timur. Rusia membantah tuduhan itu dan balik menyerang dengan mengatakan bahwa Barat-lah yang menjadi dalang tergulingnya presiden pro-Moskow pada Februari 2014 lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Panitia: Persiapan KLB PSSI 2015 Berjalan Lancar

Jakarta, Aktual.co — Ketua Panitia Penyelengara Kongres Luar Bisa (KLB) PSSI 2015, Budi Setiawan mengatakan persiapan jelang hari H, Sabtu (18/4), berjalan dengan lancar.

“Sampai saat ini, (Kamis, 16/4) persiapan lancar-lancar saja, karena KLB ini bukanlah dipersiapkan satu atau dua hari kemarin, tapi kami persiapkan sejak lama,” kata Budi saat dihubungi wartawan, Kamis (16/4).

Seperti diwartakan sebelumnya, KLB PSSI tahun ini, akan diselenggarakan di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jawa Timur, dengan agenda utama adalah, memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2015-2019.

Dalam KLB PSSI ini, sembilan nama, akan bersaing sebagai calon Ketum PSSI, mereka adalah, Djohar Arifin Husin, Subardi, Achsanul Qosasih, La Nyalla Mattalitti, Joko Driyono, Bernhard Limbong, M. Zein, Sarman dan Syarif Bastaman.

Namun, penyelenggaraan KLB kali ini dibayangi penolakan dan demonstrasi oleh pendukung klub Persebaya Surabaya 1927, Bonek.

Salah satu pentolan Bonek 1927, Andie Peci, mengaku sudah mengirimkan surat ke Polda Jatim dan kepada Gubernur Jatim, dengan harapan KLB PSSI itu tak diberikan izin.

Andie Peci mengungkapkan, pertimbangan yang membuat Bonek 1927 menolak penyelenggaraan KLB PSSI tersebut, karena PSSI masih terlibat konflik dengan PT Persebaya Indonesia, karena dilaporkan ke Pengadilan Negeri terkait dualisme dengan Persebaya Surabaya yang dikelolah PT Mitra Muda Inti Berlian.

“Hubungan PSSI dengan Persebaya 1927 termasuk suporter Bonek yang berjumlah hingga ribuan, juga tidak harmonis,” terang Andi di Surabay, Kamis (16/4).

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain