27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 367

Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirine, Strobo dan Rotator, Pengamat: Kebijakan nya Harus Komprehensif Dan Konsisten

Ambulans terlihat di luar Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand

aktual.com- Beberapa hari lalu, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengambil kebijakan untuk pembekuan sementara penggunaan sirine dan strobo untuk kendaraan tertentu dalam kegiatan pengawalan.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat politik dan CEO Point Indonesia, Karel Susetyo mengatakan, kebijakan tersebut bagus tapi harus komprehensif dan konsisten. Karena selama ini terjadi pembiaran atas pelanggaran sirine, strobo dan juga lampu rotator untuk kepentingan di luar kedinasan.

“Kalau ada razia atas pelanggaran tersebut sifatnya hanya hangat-hangat tai ayam. Bahkan ada yang dikenakan tilang dan tidak. Sehingga operasionalisasi kebijakan nya membingungkan masyarakat,” ucapnya.

Untuk itu Karel menyarankan, pertama agar Polri melarang penjualan sirine, strobo dan lampu rotator secara bebas.

“Sampai hari ini kita bisa secara bebas membeli dan memasang ketiganya di toko aksesoris mobil. Sehingga dengan mudah terjadi penyalahgunaan pemakaian di luar kedinasan,” tambahnya.

Kedua, Polri harus mewajibkan mobil dinas atau ambulans yang menggunakan sirine, strobo dan lampu rotator untuk melepas kaca film alias menggunakan kaca bening.

“Sehingga dengan demikian, masyarakat di jalan bisa melihat langsung siapa yang memakai kendaraan tersebut. Apakah memiliki wewenang atau tidak? Dan juga apakah sedang dalam rangka kedinasan atau tidak?,” tukasnya.

Menurutnya, publik kerap melihat penyalahgunaan kendaraan ambulans untuk kepentingan pribadi. Ambulans yang seharusnya mengangkut pasien gawat darurat malah digunakan untuk mengangkut keluarga dari si oknum pengemudi.

Selain itu, kata Karel, ada juga praktek lainnya, kendaraan dinas milik Polri dan TNI digunakan untuk mengangkut anak sekolah, entah untuk keperluan kegiatan luar ruang ataupun Pramuka.

“Jelas ini menyalahi aturan yang ada. Karena sirine, strobo dan lampu rotator hanya dapat digunakan untuk kegiatan kedinasan dan dipakai oleh mereka yang berwenang dalam kegiatan tersebut, tutup Karel. ***

Anggota DPRD Jakarta Kritik Pemeliharaan Jalan Usai Kecelakaan Maut di Flyover Pancoran

Jakarta, aktual.com – Seorang pengendara motor meninggal dunia setelah berusaha menghindari lubang dan menabrak pembatas jalan di flyover Pancoran, Jakarta Selatan. Menyikapi hal ini, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Ali Lubis, menyoroti kondisi pemeliharaan jalan di Ibu Kota.

“Saya pikir adanya kejadian kecelakaan akibat jalan rusak seperti ini sangat konyol ya, apalagi sampe menimbulkan kecelakaan dan korban jiwa terhadap masyarakat. Ini artinya pengawasan dan pemeliharaan terhadap jalan di Jakarta yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga wajib dipertanyakan,” kata Ali Lubis kepada wartawan, Senin (22/9/2025).

Ali menegaskan bahwa dana yang dialokasikan untuk perbaikan jalan di Jakarta cukup besar, sehingga seharusnya dapat digunakan secara optimal. Ia juga meminta pemerintah provinsi bertindak tegas.

“Padahal anggaran untuk biaya perbaikan jalan setiap tahunnya dianggarkan cukup besar, ini saya kira udah fatal ya dan saya meminta Gubernur Jakarta Mas Pramono agar mengambil langkah tegas kepada jajaran anak buahnya termasuk melakukan evaluasi di Dinas Bina Marga karena kejadian ini harus ada yang bertanggung jawab,” tuturnya.

Menurut Ali, kasus kecelakaan akibat jalan berlubang bukanlah peristiwa baru. Ia menilai hal tersebut seharusnya bisa dicegah jika pemeliharaan dilakukan dengan baik.

“Apalagi kejadian memakan korban seperti ini akibat jalan rusak sudah berulang kali terjadi di Jakarta. Sangat bisa dong untuk dicegah jika dilakukan pengawasan dan pengecekan. Apalagi flyover itu kan melengkung jalannya. Kan anggaran pemeliharaan jalan cukup kok,” ujarnya.

Diketahui, kecelakaan tunggal tersebut terjadi di flyover Pancoran pada Jumat (19/9) pagi. Seorang wanita berinisial RM (31) menghindari lubang sebelum akhirnya menabrak pembatas jalan.

“Menurut keterangan saksi, sebelum terjadinya kecelakaan lalu lintas, kendaraan sepeda motor sedang melaju ke arah barat di Jalan MT Haryono wilayah Jakarta Selatan,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani kepada wartawan, Jumat (19/9).

Selain RM, tercatat dua pengendara lain juga menjadi korban kecelakaan di lokasi yang sama akibat kondisi jalan berlubang.

Informasi mengenai kecelakaan yang dialami RM diumumkan melalui TMC Polda Metro Jaya sekitar pukul 06.15 WIB, Jumat (19/9). Kejadian itu berlangsung di flyover Pancoran arah Kuningan, Jakarta Selatan.

Sementara itu, pada pukul 07.45 WIB di hari yang sama, TMC Polda Metro Jaya kembali melaporkan insiden lain, di mana seorang pengendara motor hilang kendali di Jalan MT Haryono tepatnya di flyover Pancoran arah Kuningan, Jakarta Selatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

6 Rekomendasi Makanan Tradisional Jawa Tengah Favorit

Makanan Khas Jawa Tengah
Makanan Khas Jawa Tengah

Jakarta, aktual.com – Sejak lama, makanan tradisional Jawa Tengah banyak digemari oleh masyarakat karena variasi dan cita rasanya. Tidak heran, beragam orang memilih makanan ini untuk program UMKM.

Adapun UMKM adalah usaha mikro, kecil, dan menengah yang biasanya dijalankan oleh individu.

Sebelum menentukan makanan tradisional Jawa Tengah yang ingin dicoba, kenali beberapa pilihannya terlebih dahulu di bawah ini!

Rekomendasi Makanan Tradisional Jawa Tengah

Di Jawa Tengah, terdapat banyak sekali rekomendasi makanan tradisional yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Beberapa rekomendasi makanan tradisional Jawa Tengah di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Selat Solo

Selat solo adalah salah satu rekomendasi makanan tradisional Jawa Tengah yang dipengaruhi Eropa. Dari isinya, makanan ini dilengkapi daging sapi manis dengan berbagai bumbu, mulai dari bawang, cuka, dan kecap.

Dengan kombinasi rasa yang khas, hidangan ini menjadi pilihan banyak orang untuk berbagai acara. Biasanya, selat solo disantap bersama sayur yang menambah kesegarannya.

2. Gudeg Koyor

Kemudian, gudeg koyor hadir sebagai salah satu makanan khas Semarang. Berbeda dengan gudeg Jogja, makanan tradisional ini berisikan urat kaki sapi yang kenyal dan gurih.

Umumnya, gudeg disantap bersama nasi dan siraman bumbu kuning kental. Dengan demikian, rasanya unik dan kaya kelezatan.

3. Nasi Bogana

Sementara itu, ada juga nasi bogana asal Tegal. Di dalamnya, terdapat nasi putih dengan beragam pilihan lauk, seperti opor ayam, telur pindang, dendeng, oseng tempe, dan buncis. Tak hanya itu, nasi ini disajikan dengan sambal bawang yang nikmat.

Nasi bogana biasanya dibungkus dalam daun pisang sehingga memiliki tampilan estetis sekaligus memperkuat rasa dan aromanya.

4. Tempe Mendoan

Sebagai rekomendasi makanan tradisional Jawa Tengah selanjutnya, tempe mendoan merupakan gorengan khas Banyumas yang sering menjadi lauk soto. Berasal dari kata mendo ‘lembek’, tempe ini dibuat dengan menggoreng sebentar yang membuat bagian luarnya renyah, namun dalamnya tetap lembut.

Selain soto, makanan ini juga sering mendampingi pecel dan nasi uduk, bahkan sering disantap sebagai camilan oleh beragam kalangan.

5. Soto Kudus

Lalu, ada soto kudus yang biasanya disajikan dalam mangkuk kecil. Dengan kuah hangat dan potongan daging lembut, makanan ini menjadi jenis soto favorit banyak orang.

Tidak hanya itu, makanan berkuah ini biasa disajikan dengan taoge, telur rebus, dan bawang goreng sehingga makin kaya cita rasanya.

Berbeda dari soto lainnya, makanan khas Kudus ini memiliki kuah bening dari kaldu ayam dan tanpa santan. Selain itu, soto ini biasanya ditambahkan sereh sehingga aromanya makin sedap.

6. Mi Goreng Jawa

Terakhir, mi goreng Jawa kini hadir sebagai salah satu menu makanan tradisional Jawa Tengah favorit. Berkat penambahan kecap manis, mi goreng ini mempunyai cita rasa dan warna yang menggiurkan.

Supaya makin menarik bagi mata dan lidah, tambahkan baso, daging ayam, atau seafood sebagai pilihan isian sesuai selera.

Demikian beberapa rekomendasi makanan tradisional Jawa Tengah yang dapat dicoba. Biasanya, makanan ini dapat ditemukan di tempat makan terdekat maupun UMKM seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

Yuk, dukung terus UMKM Indonesia dengan membeli berbagai produk lokal di Shopee. Bawa pulang produk lokal berkualitas dengan harga terjangkau serta berbagai penawaran menariknya!

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Gempa Guncang Sukabumi dan Bogor Picu Aktivitas Sesar Aktif Dangkal

Seismograf mencatat kekuatan gempa bumi.
Seismograf mencatat kekuatan gempa bumi.

Jakarta, aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa bumi yang mengguncang wilayah Sukabumi-Bogor pada 20–21 September 2025 dipicu aktivitas sesar aktif dangkal dengan mekanisme geser (strike-slip fault).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa gempa utama berkekuatan magnitudo 4,0 terjadi pada Sabtu (20/9) pukul 23.47 WIB itu berada di kedalaman tujuh kilometer di darat tepatnya di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Berdasarkan bentuk gelombang gempa yang terekam sensor seismik DBJI Darmaga dan CBJI Citeko, gempa ini jelas merupakan gempa tektonik, bukan gempa vulkanik,” katanya.

BMKG mencatat gempa tersebut dirasakan warga di Kalapanunggal dan Kabandungan dengan intensitas III–IV MMI, di Pamijahan dan Leuwiliang dengan intensitas III MMI, di Bogor II–III MMI, serta di Palabuhanratu dan Depok dengan intensitas II MMI.

Gempa yang terjadi menyebabkan kerusakan ringan pada lima rumah di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, yang dihuni sekitar 20 jiwa. Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini.

Kerusakan bangunan terjadi karena kombinasi hiposenter gempa yang dangkal, kondisi tanah lunak di lokasi terdampak, serta struktur bangunan rumah warga yang belum memenuhi standar tahan gempa.

BMKG juga mencatat telah terjadi 39 gempa susulan pascagempa utama, dengan magnitudo terbesar M3,8 dan terkecil M1,9. Dari jumlah itu, lima di antaranya dirasakan masyarakat.

Daryono menambahkan gempa merusak di wilayah ini bukan kali pertama terjadi.

Pada Maret 2020 gempa di Kabandungan merusak ratusan rumah, disusul kejadian Desember 2023, yang merusak 61 rumah, serta peristiwa Juli 2000 yang juga menimbulkan banyak kerusakan di beberapa kecamatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Erick Out. Pembubaran Kementerian BUMN?

Jakarta, Aktual.com – Presiden Prabowo Subianto menunjuk Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Dony Oskaria sebagai pelaksana tugas (Plt) Menteri BUMN. Alih-alih menempatkan Menteri BUMN baru pengganti Erick Thohir, Prabowo membiarkan posisi Menteri BUMN itu kosong.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan penunjukkan Dony ini tak lepas dari posisinya di Danantara sebagai COO. Dony pun ditugaskan mempercepat proses pembenahan BUMN yang sekarang dilaksanakan Danantara dan Kementerian BUMN.

Langkah Presiden Prabowo Subianto ini bisa menjadi sinyal kuat rencana Kementerian BUMN akan dibubarkan usai lahirnya Danantara. Danantara yang diharapkan menjadi super holding BUMN akan menjadi lembaga mandiri tidak di bawah Kementerian.

Baca juga:

Prabowo Resmi Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, Erick Thohir Duduki Kursi Menpora

Pengamat BUMN Herry Gunawan menyatakan, momentum kosongnya kursi Menteri BUMN merupakan waktu yang tepat untuk membubarkan Kementerian tersebut. Terlebih, Kementerian itu sudah tidak banyak mengurusi persoalan BUMN. Saat ini, katanya, kewenangan Kementerian BUMN hanya tersisa sebagai regulator dan pengawas.

“Fungsi pengawasan bisa diberikan ke Kemenkeu ataupun Kemenko Perekonomian, tanpa perlu ada Kementerian BUMN. Secara regulasi Danantara bisa ikut aturan BI, OJK, dan aturan terkait korporasi lainnya,” papar Direktur Next Indonesia Center ini.

Herry menyampaikan, keberadaan Kementerian BUMN diperlukan kala BUMN dalam Undang-undangnya dinyatakan sebagai kekayanan negara yang dipisahkan. Namun, pasca UU BUMN yang baru, di mana BUMN disebut sebagai lembaga private, maka bukan ranah Kementerian BUMN lagi untuk mengurusinya.

“Lembaga private itu artinya seperti korporasi pada umumnya, bukan kekayaan negara yang dipisahkan, ini saja sudah berbeda. Jadi tidak perlu lagi diurus Kementerian BUMN, karena BUMN yang sekarang adalah lembaga private, sepantasnya diurus oleh Danantara. Untuk itu, sudah sepatutnya Kementerian BUMN dibubarkan,” jelas Herry.

Baca juga:

Empat Pejabat Kabinet Prabowo yang Dicopot Hari Ini

Ia pun menyontohkan negara tetangga seperti Singapura dengan Temasek Holdings, dan Malaysia dengan Khazanah Nasional Berhad. Temasek dan Khazanah merupakan BUMN yang melakukan fungsi Sovereign Wealth Fund (SWF), yang kinerjanya luar biasa tapi tidak memerlukan Kementerian BUMN tersendiri.

“Di kedua negara itu dan di negara yang ada SWF tidak ada Kementerian BUMN. Selain karena pemborosan juga karena mereka menganggap sudah cukup diatasi oleh SWF mereka,” paparnya.

Saham Dwiwarna Hingga Campuraduk Status Pegawai Jadi Catatan

Terkait posisi Kementerian BUMN yang masih sebagai pemegang kuasa saham dwiwarna di perusahaan BUMN, menurut Herry, bisa digantikan oleh Danantara yang menerima inbreng saham dari pemerintah.

“Jadi kuasanya menteri BUMN dicabut saja. Tinggal cabut kuasanya dan sahamnya dialihkan ke Danantara, kan pengalihan saham saja,” ucapnya.

Baca Juga:

Isu Kementerian BUMN Dihapus, DPR: Jangan Selesaikan Masalah dengan Membakar Lumbung

Adapun mengenai perusahaan BUMN yang masih berstatus perusahaan umum (perum) ataupun yang mendapat penugasan pemerintah (public service obligations/PSO), Herry menyampaikan, BUMN tersebut bisa ditempatkan di bawah BPI. Sedangkan, perusahaan BUMN yang sudah perseroan terbatas di bawah Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai holding operasional Danantara.

“Ya tinggal penyesuain saja, bukan hal sulit,” ucap Harry.

Baca Juga:

Daftar 30 Wakil Menteri Rangkap Jabatan Jadi Komisaris BUMN

Soal pegawai Kementerian BUMN, Harry mengusulkan, bagi yang status Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa dilimpakan ke Kementerian lain sesuai kompetensinya. Bagi yang belum berstatus ASN bisa saja masuk ke Danantara.

“Jangan dilebur ke Danantara karena ada persoalan teknis yang tidak mudah. Pegawai di Kementerian BUMN kan rata-rata ASN, sementara di Danantara bukan ASN. Kalau dilebur ada persoalan gap remunerasi, dan gap iklim kerja. Danantara pola pikirnya sangat korporasi, sementara Kementerian BUMN sangat birokratis. Kalau dilebur, efek buruknya, jangan-jangan Danantara jadi lambat gara-gara terlalu birokratis yang dibawa ASN dari Kementerian BUMN,” paparnya.

Apakah Danantara sudah siap menerima semua wewenang dari Kementerian BUMN? Menurutnya, pengalihan wewenang tersebut bukan soal Danantara apakah sudah siap atau belum, tapi merupakan mandat dari UU BUMN yang baru dan PP 10/2025 soal tata kelola organisasi Danantara.

“Sudah harus dilakukan karena sudah mandat. Momentumnya yang pas ya sekarang,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Erobi Jawi Fahmi
Eka Permadhi

PORSENI INI-IPPAT Jateng 2025: Sinergi & Silaturahmi Notaris-PPAT

Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) yang digelar Pengurus Wilayah Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan Pengurus Wilayah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Jawa Tengah. Aktual/HO

Klaten, aktual.com – Lebih dari 900 peserta memadati Klaten, Jawa Tengah, pada 19–20 September 2025 untuk mengikuti Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) yang digelar Pengurus Wilayah Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan Pengurus Wilayah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Jawa Tengah. Mengusung tema “Sportif, Kreatif, Bersinergi INI – IPPAT Jawa Tengah”, ajang ini menjadi momentum penting mempererat kebersamaan dua profesi strategis di bidang hukum pertanahan.

Suasana penuh antusias terlihat sejak hari pertama. Peserta datang dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Tengah, membawa semangat sportivitas dan kreativitas. Rangkaian lomba bulutangkis, tenis meja, futsal, tarik tambang, defile, hingga tari kreasi menjadikan acara ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga perayaan persaudaraan.

Ketua Pengurus Wilayah IPPAT Jawa Tengah, Wedy Asmara, mengaku terkejut dengan tingginya animo peserta.

“Alhamdulillah acara ini berjalan dengan sangat meriah dan respon dari teman-teman sangat apresiatif. Saya tidak menyangka animonya akan setinggi ini. Lebih dari 900 peserta ikut, belum termasuk penonton. Harapan kami PORSENI ini bisa digelar setiap tahun,” ujar Wendy Asmara, dalam siaran persnya, Senin, 22 September 2025.

Antusiasme itu semakin terasa saat panitia menyatukan dua organisasi besar dalam satu ajang. Ketua Pengurus Wilayah INI Jawa Tengah, Al Halim, menegaskan pentingnya kebersamaan.

“Kami dua organisasi, IPPAT dan INI, bergabung menyelenggarakan PORSENI. Ini untuk mempersatukan seluruh anggota. Ke depan, acara ini akan menjadi rutinan dua tahunan. Ada bulutangkis, tenis meja, futsal, tarik tambang, defile, hingga tari kreasi,” jelasnya.

Kolaborasi ini juga mendapat dukungan dari pemerintah. Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo, menyebut PORSENI sebagai sarana pembentukan karakter.

“Ini cara menanamkan kedisiplinan, semangat, kerjasama, koordinasi dan sinergi. Harapannya, ini akan berbuah kinerja yang lebih baik,” tegasnya.

Sinergi juga didukung penuh oleh jajaran BPN Jawa Tengah. Kepala Kantor Pertanahan Klaten, Siti Aisyah, menyampaikan harapan agar kegiatan ini berkelanjutan.

“Kami mendukung penuh PORSENI IPPAT-INI 2025 di Klaten. Semoga event ini mempererat silaturahmi dan memperkuat sinergi antara IPPAT, INI, dan BPN sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin baik dan profesional,” tuturnya.

Ajang ini juga melahirkan berbagai pemenang yang membanggakan. Dalam kategori Defile, kreativitas terbaik diraih Kabupaten Demak, sedangkan Kota Magelang meraih Juara Favorit. Kabupaten Banyumas menyabet penghargaan Kreativitas Musik. Lomba Rias & Busana dimenangkan oleh Karanganyar (Juara 1), diikuti Kota Semarang (Juara 2) dan Kabupaten Semarang (Juara 3).

Untuk kategori utama, Harapan 3 diraih Kota Surakarta, Harapan 2 Kota Semarang, Harapan 1 Kendal, Juara 3 Kudus, Juara 2 Karanganyar, dan Juara 1 Klaten. Gelar juara umum PORSENI 2025 diraih Kabupaten Kendal sebagai Juara Umum 1 dan Kota Semarang sebagai Juara Umum 2.

PORSENI tahun ini menjadi bukti bahwa olahraga dan seni mampu mempersatukan dua profesi penting. Tepuk tangan penonton saat penutupan menandai keberhasilan acara yang tak hanya melahirkan pemenang, tetapi juga memperkuat solidaritas. Harapan besar kini tertuju pada penyelenggaraan PORSENI berikutnya yang diharapkan semakin kreatif dan membawa manfaat bagi seluruh anggota.

Berita Lain