26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36718

Dikunjungi Perdana Menteri Norwegia, Keamanan di Jambi Diperketat

Jakarta, Aktual.co — TNI dan Polri akan memperketat sistem keamanan kunjungan kerja dari Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg, ke Kabuapten Bungo, Provinsi Jambi. Kunjungan itu dalam rangka melihat langsung kehidupan Suku Anak Dalam (SAD) di kabupaten tersebut.
“Untuk menjaga keamanan kunjungan kerja Pedana Menteri Norwegia itu, pihaknya menurunkan sekitar seribu personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan dengan sistem pengamanan yang sudah diatur dalam ketentuan,” kata Komandan Korem 042/Gapu, Kolonel Inf Harianto, Rabu (15/4).
Saat ini pasukan sudah ditempatkan di lokasi masing-masing untuk mengamankan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg yang dijadwalkan Rabu, siang ini tiba di Bandara Kabupaten Bungo dan agendanya setelah bermalam di Bungo, pada Kamis pagi (16/4) akan langsung ke Jambi untuk melaksanakan audiensi dengan komunitas kebun sawit.
Pengamanan kedatangan Perdana Menteri tersebut sudah disiagakan 1.000 personel TNI melibatkan satuan-satuan yang ada di Kabupaten, Polda Jambi dan Korem 042 Gapu, jelas Harianto.
Hal senada juga dikatakan Kapolda Jambi, Brigjen Pol Bambang Sudarisman melalui Kasubdit Penmas Bidang Humas, Kompol Wirmanto. Dia mengatakan personel dikerahkan seribu yang tergabung TNI dan Polri.
“Personel itu akan disebarkan di seluruh Bungo dan Kota Jambi dengan sistem pengamanan tertutup dan terbuka dibawa kendali pihak TNI yakni Korem 042 Gapu,” kata Kompol Wirmanto.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Jasa Keuangan Swiss Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 4,7 Persen

Jakarta, Aktual.co —  Berdasarkan data ekonomi Januari-Febaruari 2015 yang belum menunjukkan perkembangan signifikan, Perusahaan jasa keuangan Swiss (UBS) merevisi proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 menjadi 4,7 persen dari sebelumnya 5 persen. Salah satu indikator itu adalah pemulihan harga komoditi yang selama tahun berjalan belum membantu perekonomian.

“Data terkini memperlihatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil belum sampai titik terdalam, sementara itu pergerakan harga komoditas terlihat tidak membantu. Dengan demikian, perekonomian Indonesia dapat berkurang percepatannya pada 2015 dan tidak sesuai asumsi konsensus,” menurut Ekonom senior UBS wilayah Asia Tenggara dan India, Edward Teather, dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (15/4).

UBS juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 menjadi 5,6 persen dari 5,8 persen. Namun, Edward mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terpacu ketika kebijakan moneter diperlonggar dan penyerapan belanja infrastruktur meningkat.

“Selama ini kami melihat tentang pertumbuhan permintaan dan kebutuhan sejajar, namun saat ini kami mengurangi proyeksi pertumbuhan PDB menjadi 4,7 persen dari 5 persen di tahun 2015. Demikian pula, kami menurunkan revisi kami untuk pertumbuhan di tahun 2016 menjadi 5,6 persen, dari 5,8 persen,” jelasnya.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi masih melambat hingga Februari 2015, jika melihat data penjualan dari kinerja ekspor, impor, bahan baku semen, dan juga kendaraan bermotor.

Dia mengatakan dua faktor pelambatan pertumbuhan ekonomi tahun berjalan ini yakni jatuh temponya siklus pinjaman yang mendera dunia usaha, dan penurunan harga komoditas. Proyeksi UBS untuk harga komoditi batu bara termal, kata dia, mengalami penurunan harga sebesar 13 persen.

Sementara, kata dia, terjadi peningkatan harga untuk batu Brent sebesar tujuh persen. Namun, kata dia, hal tersebut tidak banyak membantu karena batubara termal yang menjadi ekspor utama Indonesia.

Meskipun demikian, lanjut dia, sentimen positif terlihat dari peningkatan produksi industri manufaktur sebesar 2,3 persen (year on year) pada Februari 2015.

Di sisi lain, menurut dia, otoritas moneter Bank Indonesia akan melihat neraca transaksi berjalan akan membaik pada kuartal I 2015, namun kembali tertekan pada tiga kuartal setelahnya. Meskipun demikian, dia meyakini defisit neraca transaksi berjalan akan lebih baik pada 2015 dibanding 2014. Pada tahun 2014, defisit neraca transaksi berjalan Indonesia tercatat 2,95 persen terhadap PDB atau sekitar 26,2 miliar dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Presiden Korsel Bergelut dengan Skandal Suap

Jakarta, Aktual.co — Presiden Korea Selatan, Park Geun-Hye, menyatakan akan menghukum “siapa pun” yang terlibat korupsi, sementara ia menghadapi skandal penyuapan, yang berkembang dan melibatkan perdana menteri serta pembantu dekat lain.

“Saya tidak akan mengampuni siapa pun, yang bertanggung jawab melakukan korupsi,” kata Park dalam sidang pejabat pemerintah, dikutip AFP, Rabu (15/4).

Itu adalah pernyataan pertama Park menyangkut skandal tersebut, yang menyebabkan seorang pelaku usaha berpengaruh melakukan bunuh diri.

Sementara memerintahkan dilakukan penyelidikan menyeluruh dan tanpa batas, Park mengatakan pemerintahannya bertanggung jawab untuk “mencabut akar korupsi serta melakukan reformasi politik secara lengkap”.

Sung Wang-Jong, mantan kepala perusahaan konstruksi yang mengatalami kebangkrutan, tewas gantung diri pekan lalu di sebuah bukit dekat kediamannya di Seoul.

Di sakunya, para penyelidik menemukan sebuah catatan yang berisi daftar nama delapan orang dan sosok yang ditengarai terlibat dalam kasus penyuapan uang.

Mereka yang namanya tercantum dalam daftar tersebut termasuk Perdana Menteri Lee Wan-Koo dan kepala staf kepresidenan Lee Byung-Kee.

Bunuh diri Sung itu muncul di saat ia akan diperiksa oleh para jaksa negara terkait tuduhan bahwa ia membentuk sebuah pendanaan yang basah dengan uang gelap perusahaan untuk menyuap para politisi dan pejabat-pejabat pemerintah.

Artikel ini ditulis oleh:

Terlibat Kasus Suap, Enam Pemain Vietnam Diskors Seumur Hidup

Jakarta, Aktual.co — Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) memvonis hukuman skorsing seumur hidup, terhadap enam pemain karena terbukti terlibat pengaturan hasil pertandingan dalam kompetisi liga di negara tersebut tahun 2014.

Dilansir dari Reuters, Rabu (15/4), para mantan pemain klub Dong Nai itu juga dihukum denda 130 juta dong atau sekitar enam ribu dolar AS, karena menerima suap sekitar 200 juta dong pada kompetisi Liga Vietnam itu.

Polisi Vietnam pada Juli lalu, menahan para pemain tersebut setelah curiga saat Dong Nai dikalahkan Quang Ninh Coal 3-5.

Kasus suap sudah cukup lama menghantui sepak bola Vietnam. Kasus penahanan pelatih, pemain dan petaruh sudah menjadi hal yang biasa.

Di Vietnam sepak bola merupakan olahraga paling populer. Perjudian dalam sepak bola juga marak di sana meskipun ilegal.

Artikel ini ditulis oleh:

Bulan Depan, Pertamina Akan Luncurkan Produk BBM Terbaru

Jakarta, Aktual.co — Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan bahwa pihaknya berencana meluncurkan produk bahan bakar minyak (BBM) terbaru dengan harga yang lebih murah dari Pertamax.

Rencananya, produk tersebut akan dipasarkan pada Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) yang di luar rute angkutan umum mulai bulan depan. Produk BBM terbaru ini diharapkan dapat mengurangi konsumsi Premium bagi kendaraan pribadi.

“Strategi kami Premium hanya untuk angkot,” kata Ahmad saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (15/4).

Ia menjelaskan, produk tersebut nantinya akan dikhususkan untuk dijual pada jalur yang tidak dilalui angkot. Untuk itu, di tahap awal, pemasarannya akan digencarkan di kota besar saja.

“Yang ada premium hanya jalur angkot. Yang tengah kota yang produk baru, rencananya dijual di kota besar nanti,” ucap dia.

Ia menambahkan, produk BBM baru ini memiliki kandungan RON di antara Premium dan Pertamax. Untuk memasarkannya Pertamina juga akan mengurangi fasilitas penjualan Premium pada SPBU sehingga tidak ada investasi baru untuk menambah produk BBM baru tersebut.

“Nozzle kita ganti premium, tangki kita ganti punya premium,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Impor 2 KG Sabu, Warga Negara Rusia Dituntut 17 Tahun Penjara

Jakarta, Aktual.co — Seorang wanita berkewarganegaraan Rusia, Magnaeva Aleksandra (26) yang kedapatan mengimpor sabu-sabu seberat dua kilogram dituntut 17 tahun penjara dan denda Rp10 miliar subsider enam bulan kurungan karena terbukti bersalah.
“Terdakwa tanpa hak dan melawan hukum mengimpor narkotika golongan I bentuk tanaman melebihi lima gram,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Gusti Putu Gede Atmaja dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim I Wayan Sukanila di Pengadilan Negeri Denpasar, Rabu (15/4).
JPU menganggap perbuatan terdakwa telah melanggar Pasal 113 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dalam dakwaan pertama.
Hal yang memberatkan, hukuman terdakwa karena dapat membawa dampak negatif bagi daerah Bali sebagai daerah pariwisata, dan dapat merusak dirinya sendiri termasuk generasi muda.
Dalam dakwaan, disebutkan bahwa terdakwa Magnaeva Aleksandra ditangkap oleh petugas Bea Cukai Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali, pada 7 Desember 2014, karena kedapatan membawa narkotika jenis sabu-sabu sebarat 2.101 gram bruto.
Terdakwa membawa barang haram itu dari Hongkong dengan menggunakan pesawat Hongkong Airlines dengan nomor penerbangan 707.
Saat terdakwa dan barang bukti melewati mesin X-Ray, petugas melihat ada benda yang mencurigakan di dalam tas terdakwa.
Kecurigaan petugas akhirnya membuahkan hasil saat tas milik terdakwa dibuka, dan di dalam tas tersebut petugas menemukan lima bungkus plastik yang di dalamnya berisi sabu-sabu seberat dua kilogram.
Terdakwa yang didampingi penasehat hukumnya, Hari Purwanto itu dalam sidang pekan depan Rabu (22/4) mengajukan pembelaan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain