30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36762

Atlet Putri Bulutangkis Siasati Komentar Negatif di Medsos

Jakarta, Aktual.co — Atlet-atlet putri pemusatan pelatihan nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, menyiasati agar mental mereka tetap terjaga saat menghadapi tanggapan dan komentar terkait penampilan mereka menjelang ataupun setelah bertanding.

“Kritik yang muncul di media jejaring sosial seperti Twitter mungkin disampaikan dengan bahasa yang kurang halus. Tapi, itu dapat menjadi masukan bagi saya untuk introspeksi diri,” kata atlet tunggal putri PBSI Hanna Ramadhini selepas berlatih di pelatnas PBSI Cipayung Jakarta, Selasa (14/4).

Atlet peringkat 61 dunia itu mengaku selalu berusaha meningkatkan kemampuannya selain sikap rendah hati agar dapat bermain tanpa beban.

“Jika saya mudah menyerah, saya akan semakin diremehkan oleh orang lain. Saya harus meningkatkan latihan teknik, karena saat bertanding pada babak kualifikasi Singapura Terbuka 2015 saya kalah. Itu berarti permainan saya masih biasa-biasa saja karena kalah dengan sesama pemain kualifikasi,” kata atlet yang mencapai putaran perempat final turnamen tingkat super series India Terbuka 2015.

Atlet putri asal klub Mutiara Cardinal Bandung itu juga punya siasat untuk mengatasi kejenuhan yaitu dengan bertemu orang tua di Bandung saat libur latihan.

“Saya berasal dari Tasikmalaya. Kalau saya pulang kampung, waktu saya habis di jalan. Biasanya saya bertemu mama di Bandung, lalu kami jalan-jalan,” kata atlet berusia 19 tahun itu.

Hanna juga berusaha menghibur diri dengan menonton film, pijat, serta tidur cukup agar tidak jenuh berlatih setelah mengikuti pertandingan internasional.

Siasat yang hampir sama juga dilakukan atlet ganda putri Rosyita Eka Sari Putri yang mengaku bangga terpilih mewakili Indonesia dalam turnamen Piala Sudirman 2015 dan SEA Games 2015.

“Saya masa bodoh dengan komentar negatif di media jejaring sosial. Selama saya mampu berlatih dengan benar, saya serahkan kepada Tuhan untuk hasilnya,” kata atlet yang akan berpasangan dengan Della Destiara Haris dalam Piala Sudirman 2015 itu.

Rosyita mengaku motivasi terbesarnya untuk selalu bersemangat dalam pertanding internasional adalah kerja keras orangtua yang mengantarkannya berlatih ke klub bulu tangkis di Yogyakarta pada 2007.

“Saya dulu diantar bapak saya untuk berlatih bulu tangkis saat masih kelas II sekolah dasar. Setelah delapan tahun, masa saya justru santai-santai di pelatnas?” ujar gadis kelahiran 6 Juli 1996 itu.

Meskipun Rosyita mengakui mental bertanding akan terbentuk sendiri, atlet asal klub Djarum Kudus itu juga memanfaatkan waktu libur latihan pada Minggu untuk menyegarkan pikiran.

“Biasanya saja jalan-jalan bersama teman-teman pelatnas agar tidak jenuh saat harus berlatih di lapangan,” kata atlet yang juga sempat berpasangan dengan Maretha Dea Giovani dan Melvira Oklamona itu.

Baik Hanna maupun Rosyita juga mengaku selalu meminta doa restu dari orang tua mereka sebelum bertanding demi kemenangan tim dan kejayaan bulu tangkis Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Bappenas Larang Migas Digunakan Sebagai Pendapatan Negara

Jakarta, Aktual.co —  Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengimbau kepada pemerintah agar tidak menggunakan sektor migas sebagai komoditas untuk mengisi pendapatan negara.

“Kita harus mulai mengubah pola pikir, penerimaan negara tidak boleh menggunakan ekspor migas karena kita sudah terlalu lama bertindak seperti itu,” ujar Direktur Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan Bappenas Josaphat Rizal Primana di Jakarta, Selasa (14/4).

Menurut dia, perubahan pandangan tersebut harus dilakukan mengingat saat ini jumlah cadangan sumber daya mineral Indonesia semakin berkurang dan dikhawatirkan akan terjadi krisis energi dalam waktu dekat.

Ketika ditemui dalam acara seminar “Indonesia dan Diversifikasi Energi”, ia menyebutkan terdapat dua indikator utama yang menunjukkan Indonesia harus mengurangi ekspor komoditas mineral dan migasnya ke luar negeri, katanya menjelaskan.

Pertama, Indonesia merupakan negara terbesar pengekspor batu bara di dunia, padahal cadangannya hanya tiga persen di dunia.

“Selain itu, kita juga menjadi salah satu negara pengekspor gas terbesar. Padahal cadangannya hanya 2,5 persen di dunia,” tukas Josaphat.

Selanjutnya, indikator kedua ialah masih rendahnya kondisi ketersediaan energi Indonesia, sehingga memunculkan rasio yang rendah yaitu sekitar 650kwh/kapita, jauh lebih rendah dibanding vietnam yang mencapai lebih dari 1.000kwh/kapita.

“Kita masih jauh tertinggal. Jangan bandingkan dengan Malaysia yang sudah 3.000kwh/kapita, atau Singapura 5.000kwh/kapita,” ujarnya menjelaskan.

Oleh sebab itu, ia mengimbau agar pemerintah lebih mendahulukan kepentingan pemenuhan energi di dalam negeri sebelum menjualnya ke luar negeri.

Pada kesempatan yang sama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyampaikan bahwa Indonesia perlu memikirkan sumber energi baru selain bahan bakar fosil.

“Kita habis-habisan memberi subsidi energi yang akan habis. Rp2.600 triliun kita keluarkan dalam 10 tahun untuk fosil, tapi subsidi untuk energi baru sangat kecil,” tukas Menteri Sudirman.

Ia juga mengimbau kepada pemerintah dan masyarakat, agar mengubah ‘mindset’ (pola pikir) bahwa sumber energi baru bukan lah energi alternatif seperti yang dipahami secara umum selama ini.

“Jangan lagi menyebut ini alternatif, karena itu artinya cuma cadangan. Sekarang harus berpikir bahwa yang baru justru yang utama, karena yang fosil pasti akan habis pada waktunya,” ujarnya menegaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

BNPT Libatkan Ulama Antisipasi Paham Radikalisme

Makasar, Aktual.co — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melibatkan ulama untuk mengantisipasi penyebaran paham radikalime ISIS di Sulawesi Selatan.

Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigjen Pol Rudi Sufahriadi, mengatakan pihaknya sementara mengkaji hukum apa yang bisa diterapkan secara nasional untuk mengantisipasi banyaknya orang Indonesia yang berangkat ke Suriah dan Irak. Selama ini, BNPT melakukan upaya preventif dengan membina mereka yang sudah kembali ke Indonesia.

“Yang paling baik adalah mencegah agar mereka tidak berangkat kesana (Suriah dan Irak). Bahayanya, kalau mereka yang kembali membawa ajaran yang ada disana kesini. Kemudian, keahlian mereka baik dalam berperang hingga membuat bom, digunakan untuk hal yang tidak baik,” kata Rudi, di sela-sela Sosialisasi Sinergitas Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme di Sulsel, di Ruang Pola Kantor Gubernur, Selasa (14/3).

Menurut Rudi, ada dua kemungkinan mengapa banyak yang berbondong-bondong ke Suriah dan Irak. Pertama, motif ekonomi karena mereka dijanjikan gaji yang cukup besar. Kemudian, karena mereka didoktrin untuk berjihad dan mendirikan negara Islam.

“Anggota ISIS sudah banyak, dari Pulau Sulawesi, Jawa, dan Kalimantan. Karena itu, semua daerah kami awasi,” ujarnya.

Sementara, anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga mantan Ketua NU, Hasyim Muzadi, mengatakan, di dunia ini ada perang terhadap terorisme. Tetapi, negara luar yang berperang terhadap terorisme memiliki banyak agenda lain, tidak sekadar masalah terorisme. Sedangkan di Indonesia, kalau menyelesaikan masalah terorisme memang hanya untuk mengatasi terorisme, tidak ada agenda lain.

“Negara lain agendanya banyak,” kata Hasyim.

Untuk memberantas terorisme dan radikalisme, Hasyim mengaku selama ini pihak-pihak berkepentingan belum mengefektifkan peran para ulama. Padahal, hanya para ulama yang bisa mengurai mainset pemikiran agama yang keras itu.

“Intinya, bagaimana penguatan pemikiran Islam yang moderat itu dikumandangkan terus di segala penjuru. Sekarang kan kalah ramai dengan yang radikal,” terangnya.

Sedangkan, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menilai, masalah radikalisme dan terorisme adalah sesuatu yang selalu harus waspadai. Meskipun, tidak berarti itu terjadi secara pasti di daerah kita. Semua pihak tidak boleh lengah untuk radikalisme dan terorisme karena bisa berujung pada sesuatu yang tidak mengenakkan, menimbulkan ketakutan, dan kecemasan.

“Kita sudah melihat bagaimana pengaruh ISIS di seluruh dunia. Padahal dalam Islam, saat perang kita tidak boleh bunuh perempuan dan anak-anak. Kita sudah bahas dengan para ulama dan bentuk desk di kabupaten dan kota,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Mensos Khofifah Gagas Revolusi Karakter

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Sosial (Kemensos) menggagas revolusi karakter guna menumbuhkan kembali kepedulian sosial pada jiwa warga Indonesia.

“Kami akan meluncurkan revolusi karakter yang berdasarkan butir delapan dan sembilan Nawa Cita (program Presiden Jokowi),” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Selasa (14/4).

Revolusi karakter adalah revolusi kesetiakawanan sosial yang diharapkan akan menumbuhkan kembali kepedulian sosial. Rencananya, program itu akan diluncurkan pada 20 Mei bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Mensos menjelaskan representasi karakter sosial manusia Indonesia adalah melalui tangan, maka diharapkan tangan yang memberi kepedulian kepada sesama dan melalui mulut yang menyebarkan kepedulian.

“Melalui tangan dipresentasikan dengan tangan peduli sesama, tangan yang tulus memberi, menjalin silaturahmi, menyayangi sesama dan tangan yang ringan menolong,” katanya.

Revolusi karakter melalui mulut yang dipresentasikan melalui tulus mendoakan, lembut menasehati, selalu berempati, mulut yang tersenyum, ramah menyapa dan jujur.

Sementara itu, laman KPU mencatat butir kedelapan dari sembilan butir Nawa Cita adalah “Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia”.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

BMKG Imbau Pemerintah Waspadai Musim Kemarau

Jakarta, Aktual.co — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemerintah melakukan persiapan menjelang musim kemarau yang diprediksi akan mulai terjadi pada akhir April-Juni 2015 di sebagian besar wilayah Indonesia.

“(Pemerintah) Harus memperhatikan pengelolaan air dan penyimpanannya terutama di waduk-waduk, agar bisa cukup hingga akhir kemarau,” kata Kepala Analisis Iklim dan Subdivisi Informasi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan di kantornya di Jakarta Pusat, Selasa (14/4).

BMKG memperkirakan pada tahun 2015 ada kemungkinan terjadinya fenomena “el nino” walaupun diprediksi berkategori lemah dan tidak mempengaruhi awal musim kemarau.

“Tetapi di daerah-daerah tertentu akan ada potensi kemarau yang lebih kering,” tutur dia.

Walau BMKG sendiri memprediksi awal musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan April-Juni 2015, lembaga iklim dan cuaca nasional itu belum bisa memperkirakan kapan musim hujan akan dimulai kembali.

“Kami belum bisa memperkirakan sampai kapan kemarau berakhir, bisa saja bulan Oktober sudah musim hujan,” ujar Ardhasena.

Secara keseluruhan, BMKG memperkirakan sifat hujan pada musim kemarau diperkirakan masih normal di sebagian besar daerah di Indonesia (64 persen).

Sebagian besar daerah di Indonesia (34,5 persen) akan mengawali musim kemarau di waktu yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, disamping ada juga yang lebih cepat (33 persen) dan lebih lambat (32,5 persen).

Di Provinsi DKI Jakarta, BMKG memprediksi musim kemarau terjadi sekitar minggu keempat Mei 2015, sementara di Banten kemarau akan terjadi antara Mei-Juni 2014, sama dengan Provinsi Jawa Barat.

Sementara di wilayah Pulau Jawa bagian tengah hingga ke timur, musim panas diperkirakan terjadi antara Mei-Juni.

Di sebagian besar Pulau Sumatera, kemarau diperkirakan akan terjadi antara Juni-Juli, begitu juga di Kalimantan dan Sulawesi.

Sedangkan di sebagian wilayah Nusa Tenggara, musim kemarau telah dimulai sejak Maret, namun sebagian lagi khususnya di arah timur, awal kemarau akan terjadi pada rentang April-Mei 2015.

Di wilayah Maluku, kemarau diprediksi akan terjadi pada Agustus-September, sementara di Papua terjadi direntang waktu Mei-Juli 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

UN Berbasis Komputer Hanya Digelar di Sekolah Yang Mumpuni

Jakarta, Aktual.co — Pelaksanaan Ujian Nasional berbasis Computer Based Test (CBT) atau menggunakan perangkat komputer untuk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) baru dapat digelar di enam sekolah.

“Saat ini masih beberapa (sekolah saja) yang mumpuni melaksanakan CBT,” kata Direktur Pendidikan Madrasah Nur Kholis di Jakarta, Selasa (14/4).

Enam madrasah tersebut adalah MAN Insan Cendekia Serpong, MAN Insan Cendekia Gorontalo, MAN Insan Cendekia Jambi, MAN Bangil Pasuruan, MAN Model Palangkaraya dan MTsN 2 Kota Kediri.

Menurut data dari Kementeria Agama, pelaksanaan UN CBT MAN akan dilaksanakan 13-16 April dan 20-21 April 2015.

Sedangkan UN Susulan MAN akan dilaksanakan pada 27-29 April 2015.

Dalam data tersebut juga menjelaskan bahwa UN bukan penentu kelulusan siswa dari satuan pendidikan.

Kemudian, kelulusan siswa dari satuan pendidikan ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan.

Setiap siswa juga wajib mengikuti UN minimal satu kali.

Namun, UN dapat ditempuh beberapa kali untuk perbaikan pencapaian standar.

Siswa dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai sikap minimal naik dan lulus ujian sekolah atau madrasah.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain