Jakarta, Aktual.co —Nampaknya, keluarga besar Presiden RI, Joko Widodo saat ini sedang disibukkan dengan berbagai persiapan penikahan putra sulungnya, Gibran Rakabuming dengan Selvi Ananda.

Kabar bahagia yang datang dari keluarga Presiden Jokowi dan Ibu Negara, Iriana Jokowi kali ini merupakan kejutan besar bagi rakyat Indonesia.

Untuk diketahui, Tuty Adib akan menjadi perancang busana kedua mempelai yang akan dilangsungkan di bulan Juni 2015.

“Seluruh pesanan busana untuk pernikahan harus selesai di bulan Mei, sebab acara prosesi pernikahan akan dilangsungkan pada bulan Juni nanti,” kata Tuty.

Tuty Adib, perancang yang dimintai tolong oleh Iriana mengaku telah mempersiapkan busana untuk tiga tahapan. Yaitu, busana untuk pengajian, midodareni, dan akad nikah. Baik untuk kedua mempelai maupun keluarga inti.

Di tempat yang berbeda, keluarga calon besan juga sudah mulai bersiap. Rumah sederhana, tempat Selvi dan keluarga tinggal di Jalan Kutai VII, Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah mulai dihias. Dan saat ini mulai dirampungkan.

Beberapa waktu yang lalu, para pekerja mengecat rumah dengan warna krem. Sedangkan, besi kanopi depan rumah dicat warna putih. Putri Solo tersebut bersama keluarganya sudah tinggal di rumah kontrakan tersebut sekitar 5 tahun.

Putra Jokowi, Gibran juga kerap berkunjung ke rumah tersebut. Sebelumnya, keluarga Selvi tinggal di kawasan Semanggi.

Sementara itu, persiapan pernikahan juga sudah sampai ke Kantor Urusan Agama (KUA). Selvi terpantau sudah mengurus berkas pernikahannya di KUA Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.

Di kesempatan yang berbeda, Kepala KUA Pasar Kliwon, Solo, Arbain Basyar mengatakan pihak keluarga Selvi sudah mengurus berkas-berkas seperti surat rekomendasi numpang nikah di kantornya.

“Berdasarkan informasi, dia akan menikah di wilayah KUA Banjarsari,” ujar Arbain, beberapa waktu yang lalu.

Lokasi tersebut dipilih mengingat, lantaran keluarga Selvi tinggal di alamat Jalan Kutai VII Sumber, Banjarsari. Hanya saja berdasarkan keterangan identitas, keluarga Selvi masih tercatat sebagai warga Kecamatan Pasar Kliwon.

Dan, juga Jokowi juga pernah mendatangi KUA Banjarsari untuk melakukan konsultasi terkait rencana pernikahan anaknya.

Lalu siapakah Selvi calon menantu RI 1 tersebut?

Selvi Ananda Putri. Selvi sekarang ramai diperbincangkan di dunia maya. Sebagai putri Solo, dinilai memiliki kepribadian yang sangat baik. Dia tidak seperti Puteri-puteri Indonesia lainnya yang hidup glamour.

Lahir pada 9 Januari 1989, Selvi Ananda merupakan alumnus STIE Surakarta. Dia pun bekerja di salah satu Bank Swasta Nasional di Solo. Selvi disebut-sebut memiliki kemampuan bahasa asing yang sangat bagus. Selain itu, putri pasangan Didit dan Partini tersebut pun terkenal rendah hati.

Kedua orangtuanya merupakan penjual makanan di pusat kuliner Gladak Langen Bogan (Galabo) di Solo. Menu andalannya adalah ayam goreng dan sambal belut.

Apa yang dilakukan Presiden Jokowi sekaligus ingin mengajarkan kepada rakyat Indonesia, untuk hidup secara sederhana. Bahwa, kesederhanaan yang ditunjukkan Presiden RI ke-7 kali ini merupakan hal yang harus lebih diutamakan.

Boleh dikatakan, pernikahan Gibran dengan Selvi sangatlah berbeda dengan putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyoono (SBY). Pada 2011 lalu, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), akan menikah dengan putri politisi PAN Hatta Rajasa, Siti Ruby Aliya Rajasa.

Artikel ini ditulis oleh:

Papua, Aktual.co — Majelis hakim Pengadilan Negeri Timika, Papua, Selasa menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepada RM, terdakwa utama kasus pembunuhan terhadap almarhum Korea Waker, Kepala Suku Dani pada awal Agustus 2014.
Vonis tersebut dibacakan oleh ketua majelis hakim, Ronald Lauterboom SH dengan anggota Fransiskus Baptista SH dan Faizal Kossa SH dalam persidangan yang berlangsung Selasa (14/4).
Hadir dalam persidangan tersebut, terdakwa RM yang tidak didampingi pengacaranya, serta Jaksa Penuntut Umum Ramti Butar-butar SH dan Paula Siregar SH dari Kejaksaan Negeri Timika.
Majelis hakim berpendapat, bahwa perbuatan terdakwa RM memenuhi unsur pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana sebagaimana didakwakan oleh JPU.
Hal yang memberatkan terdakwa yaitu perbuatannya menimbulkan keresahan sosial di Timika. Pasalnya, buntut dari peristiwa meninggalnya Korea Waker, terjadi konflik sosial antara warga asli dan warga dari luar Papua di Timika hingga memicu jatuhnya sejumlah korban jiwa.
Terhadap vonis majelis hakim PN Timika itu, baik terdakwa RM menyatakan pikir-pikir. Adapun JPU Ramti Butar-butar menyatakan masih menunggu keputusan terdakwa. Pasalnya, JPU Ramti Butar-butar dalam persidangan sebelumnya juga mengajukan tuntutan hukuman penjara seumur hidup terhadap terdakwa RM.
Sementara satu terdakwa lainnya yakni HV sebelumnya sudah divonis 10 tahun penjara oleh majelis hakim PN Timika.
Dari fakta-fakta yang terungkap selama persidangan, diketahui bahwa RM dan kekasihnya HV bersekongkol untuk menghabisi korban yang juga terlibat cinta segitiga dengan HV. HV masih berstatus sebagai pelajar kelas 2 SLTA di salah satu sekolah di Timika.
Kematian Korea Waker yang jenazahnya ditemukan oleh seorang warga di sekitar Jembatan Kali Merah, Kampung Logpon-Pigapu pada Senin (11/8) memicu serangkaian aksi kekerasan di Kota Timika.
Insiden kematian Korea Waker ini menyebar luas hingga mengakibatkan situasi Kota Timika mencekam. Aktivitas warga pun lumpuh total dan warga berjaga-jaga dengan membawa aneka jenis senjata tajam.
Hanya dalam waktu satu dua hari setelah kejadian itu, sejumlah warga Timika tewas dibantai oleh orang tak dikenal di beberapa lokasi.
Beberapa korban meninggal itu antara lain Muhammad Said (70), Muhammad Agung Kulaken (27), Noris Timang, Indra Afriadi Saputra (14) dan Arfi Duran (36). Sedangkan dua korban yang mengalami luka-luka yakni Saiful (35) dan Ahmad Rumra (48) serta Tini.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby