Jakarta, Aktual.co — Ketika mendengar rekannya, Olga Syahputra wafat pada Jumat (27/3) sore, lantaran sakit. Kesedihan pun terlintas dibenak penyanyi sekaligus presenter, Ratna Listy. Ratna mengaku banyak kenangan yang pernah dilalui bersama sahabatnya tersebut.

“Sebenarnya usia Olga memang jauh sama aku. Tapi, aku cukup dekat sama dia. Buat aku dia itu lucu orangnya dan nggak pernah sepi kalau ada dia, ” kenang Ratna Listy dihubungi Aktual.co, melalui sambungan telepon, Jumat (27/3) malam.

“Dulu sebelum Olga tenar kayak sekarang, sampai-sampai aku salut sama dia. Karena baru-baru muncul di televisi nama Olga sering masuk nominasi untuk sebuah award, ” terang Ratna Listy menambahkan.

Bagi Ratna, sosok Olga merupakan pejuang bagi keluarganya. Bahkan, semangat positif yang ada pada dirinya, selalu teringat dalam diri pemilik album ‘Teringat-ingat’ tersebut.

“Bagi aku Olga Syahputra itu pejuang keluarga. Meskipun setiap manusia ada plus minusnya, buat aku dia itu orang yang hangat dan baik selama aku kenal, ” tutup eks presenter ‘Bedah Rumah’ ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, penembakan dua TNI di Aceh tidak terkait dengan gerakan separatis, tapi lebih kepada kriminal.
“Sebenarnya tidak ada kaitannya dengan separatis. Saya cek ke Kapolri intinya seperti itu,” kata Wapres di Istana Wakil Presiden di Jakarta, Jumat (27/3).
Wapres mengatakan tindakan kriminal itu karena ada beberapa oknum yang merampok memakai senjata mungkin ada senjata yang lama pada masa konflik.
Dua anggota TNI AD dari satuan Kodim 0103 Aceh Utara meninggal dunia yaitu Sertu Hendrianto dan Serda Indra Irawan.
Mereka diculik belasan orang bersenjata. Keduanya kemudian ditemukan tewas dalam kondisi luka tembak pada Senin (23/3).
Terkait pelaku penambakan, TNI kini bekerja sama dengan polisi dan terus melakukan pengejaran.
Namun hingga kini, aparat keamanan belum berhasil mengindentifikasi pelaku penembakan terhadap dua personel TNI dari Kodim 0103 tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Denpasar, Aktual.co — Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta, menyebutkan bahwa pelaksanaan Kongres III akan diadakan di Surabaya, Jawa Timur.
Demokrat tengah dihantui perpecahan internal sebagaimana dilanda PPP dan Golkar. Agar tak terjadi perpecahan di tubuh partai, SBY dianggap sebagai figur pengayom, perekat dan simbol pemersatu bagi internal Partai Demokrat.
“Kami membutuhkan simbol pemersatu karena sekarang musimnya partai pecah. Figur atau sosok yang mampu menjaga soliditas partai ada pada Pak SBY,” kata Mudarta.
Mudarta menegaskan, dalam rapat dan konsolidasi internal Partai Demokrat bersama seluruh kader partai, simpatisan dan peserta yang memiliki hak suara telah memantapkan piilihan politik mendukung dan memilih SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat untuk lima tahun mendatang.
“11 pemilik suara sah di Bali dalam Kongres Demokrat mendatang akan memilih dan mendukung Pak SBY sebagai ketua umum partai. Yang memiliki hak suara yakni DPD Demokrat 2 suara dan sembilan DPC Demokrat masing-masing 1 suara. Jadi 11 pemilik suara sah telah bulat 100 persen  mendukung Pak SBY,”tegas Mudarta.
Diakui, komunikasi politik dengan Ketua DPD Demokrat se-Indonesia dan hasil temu kader pada 7 Maret 2015, di Bali, semua secara bulat mendukung SBY untuk kembali memimpin partai berlambang Mercy tersebut.
“Pak SBY merupakan tokoh nasional bahkan dunia. Partai Demokrat membutuhkan figur yang mampu membawa partai bersaing dalam pentas politik nasional dan daerah baik itu pilkada serentak atau agenda politik lainnya,” papar Mudarta.

Artikel ini ditulis oleh:

Jakarta, Aktual.co — Kuasa hukum Raja Bonaran Situmeang, Wilfrid Sihombing berharap pemerintah bisa merelalisasikan wacana pemberian remisi kepada terpidana korupsi. Menurutnya, remisi adalah bentuk implementasi dari Hak Asasi Manusia (HAM).
“Sesama warga negara punya HAM. Kita harus hargai HAM. Bukan karena sebagai pelaku (koruptor) jadi dideskritkan,” harap Wilfrid ketika berbincang dengan Aktual.co, Jumat (27/3).
Lebih jauh disampaikan Wilfrid, setiap tersangka yang sudah mendekap di dalam tahanan, pastinya mempunyai keinginan untuk menjadi lebih baik. Dia pun meyakini jika hal itu juga dirasakan oleh terpidana korupsi.
“Lalu dipenjara, setiap narapidana pasti keinginan untuk berubah,” ujarnya.
Meski begitu, ketika diminta berkomentar terkait poin-poin di dalam PP Nomor 99 Tahun yang perlu direvisi oleh pemerintah, Wilfrid enggan bersuara. “Kalau untuk itu (poin yang perlu direvisi), saya No comment,” pungkasnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Yasonna melontarkan wacana untuk memberikan pengurangan masa tahanan untuk koruptor. Salah satu langkahnya adalah dengan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2012, yang di dalamnya mengatur tentang pemberian remisi untuk pelaku kejahatan khusus.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby