30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37274

Akhir Pekan, Rupiah Kembali Melemah Tembus Rp13.044

Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, bergerak melemah sebesar 54 poin menjadi Rp13.044 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp12.990 per dolar AS.

Analis mengungkapkan bahwa sentimen eksternal mengenai kenaikan suku bunga the Fed masih mendominasi pasar valas di dalam negeri sehingga investor cenderung mengamankan asetnya dengan melepas mata uang rupiah.

“The Fed masih akan terus membayangi mata uang negara berkembang dunia termasuk rupiah hingga ada kepastian waktu kenaikan suku bunga. Faktor itu yang membuat nilai tukar rupiah kembali mengalami depresiasi terhadap dolar AS,” ujar Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Jumat (27/3).

Menurut dia, untuk sementara waktu pelaku pasar uang cenderung menghindari aset-aset berisiko dan dolar AS menjadi sasaran beli, meski ekspektasi data makroekonomi Indonesia seperti inflasi dan neraca perdagangan Indonesia masih positif.

“Badan Pusat Statistik sedianya akan merilis data makro ekonomi Indonesia pada pekan depan, ekspektasinya masih cukup positif namun diperkirakan efeknya tidak terlalu besar terhadap rupiah karena sentimen global cenderung menopang dolar AS,” katanya.

Ia mengharapkan bahwa pemerintah dapat lebih fokus lagi untuk menjaga ekonomi mikro, selama ini pemerintah cenderung mengarahkan kebijakannya untuk makro seperti pembangunan infrastruktur.

“Penjagaan makro dan mikro ekonomi diharapkan seiring, diharapkan harga bahan pangan pokok tidak mengalami kenaikan secara tiba-tiba seperti yang terjadi pada harga beras,” katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (27/3) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.064 dibandingkan hari sebelumnya, Kamis (26/3) di posisi Rp13.003 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

John Terry Resmi Perpanjang Kontrak dengan Chelsea

Jakarta, Aktual.co — Kapten ‘The Blues’, John Terry akhirnya memperpanjang kontraknya di klub Chelsea sampai dengan akhir musim 2015-16.

Skipper berusia 34 tahun itu sebelumnya santer dikabarkan bakal meninggalkan klub asal London tersebut, di akhir musim ini, lantaran tak kunjung menekan perpanjangan kontrak.

Pelatih Chelsea, Jose Mourinho mengaku senang dengan kabar ini. Menurutnya, berita tentang Terry yang memutuskan bersama tim sampai musim depan dapat menjaga motivasi tim yang kini tengah berjuang menjauh dari kejaran Manchester City dari klasemen Liga Primier Inggris, dengan keunggulan enam poin dengan satu pertandingan lebih.

“Kontrak baru ini bukan untuk mengatakan ‘terima kasih banyak’. Dia adalah bek top.” ucap Mou-panggilan akrab Jose Mourinho, demikian BBCSport melaporkan.

Mou baru-baru ini mengatakan dia bisa “menjamin” Terry akan ditawari kontrak baru, yang sejalan dengan kebijakan Chelsea menawarkan mereka yang berusia lebih 30 tahun, dari penawaran hanya satu tahun.

Sekedar informasi, Terry telah memenangkan 13 penghargaan dengan klub Stamford Bridge sejak melakukan debutnya pada tahun 1998, dengan memenangkan Liga Champions, Liga Europa, tiga gelar Premier League, lima trofi Piala FA dan tiga kemenangan Piala Liga dan mencatat 550 penampilan bersama ‘The Blues’.

“Saya senang bahwa ia benar-benar layak kontrak baru ini setelah musim di mana ia telah memainkan 40 kali,” tandas Mou.

Artikel ini ditulis oleh:

Kadin Nilai Wajar Perusahaan Besar Minta Pengecualian L/C

Jakarta, Aktual.co — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung kebijakan pemerintah dalam melakukan Letter of Credit (L/C) untuk komoditas Crude Palm Oil (CPO), batubara, mineral (termasuk timah), dan migas. Pasalnya, kebijakan tersebut dapat mendukung pengusaha ekspor untuk melakukan hilirisasi dan nilai tambah bagi komoditasnya.

Anggota Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi Kadin, Suharyadi mengatakan penerapan LC tersebut dapat memperbaiki pencatatan ekspor Indonesia. Namun menurutnya, penerapan L/C tersebut juga seharusnya didukung pemerintah melalui proses hilirisasi yang lebih baik.

“Sekarang hilirisasi bagi komoditas-komoditas yang masuk dalam aturan L/C itu belum optimal, tidak heran kalau pengusaha yang bergerak di sektor-sektor tersebut menentang kebijakan L/C,” ujar Suharyadi di Menara Kadin Jakarta, Jumat (27/3).

Lebih lanjut dikatakan dia, jika pemerintah memberikan dukungan hilirisasi pada sektor-sektor tersebt, menurutnya para pengusaha itu tidak akan menolak kebijakan L/C.

“Sejauh ini kan belum sempurna, contohnya saja hilirisasi produk CPO yang sampai sekarang masih sedikit dukungannya,” jelasnya.

Mengenai beberapa perusahaan yang meminta pengecualian untuk tidak melakukan L/C, Suharyadi mengatakan hal tersebut wajar terjadi. Namun, menurutnya pengecualian tersebut jangan sampai selamanya diberikan oleh pemerintah.

“Karena mereka pemain utama, sehingga bergaining power tinggi. Pemerintah boleh saja melakukan pengecualian, tapi harus dikasih batas waktu tertentu, jangan sampai selamanya mendapat pengecualian L/C,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kementerian Perdagangan melalui peraturan 04/M-DAG/PER/1/2015 mewajibkan ekspor CPO, batubara, mineral (termasuk timah), serta minyak dan gas bumi untuk melakukan L/C. Selain untuk kelengkapan catatan ekspor, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menilai bahwa peraturan tersebut dibuat untuk menjaga keberlangsungan sumber daya alam di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Dave Laksono Kaget Ruang F-Golkar Dijaga Polisi

Anak Ketua Umum Golkar versi Ancol, Agung Laksono yang juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dave Laksono, terkejut saat tiba di ruang Fraksi Golkar di lantai 12 Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (27/3/2015). Adanya aparat kepolisian yang berjaga di ruangan Fraksi Golkar ini lantaran adanya informasi bahwa Partai Golkar kubu Agung Laksono ingin mengambil alih ruangan fraksi yang kini masih diduduki oleh kubu Aburizal Bakrie. AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Kejagung Tak Jelas Tentukan Ekeskusi Mati Gelombang Kedua

Jakarta, Aktual.co — Pelaksanaan eksekusi mati tahap II yang akan dilaksanakan Kejaksaan Agung, sampai sekarang belum menemukan titik jelas, karena alasan masih adanya yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Tribagus Spontana mengaku sampai sekarang masih menunggu hasil putusan PK tiga terpidana mati.
“Beberapa terpidana lain yang masih menunggu hasil sidang PK yakni Sylvestre, Serge Areski Atlaoui (WN Prancis) kasus narkotika dan Martin Anderson alias Belo (WN Ghana) kasus narkotika,” kata dia di Jakarta, Jumat (27/3).
Dia menjelasakan, khususnya sidang Silvestre sudah dimulai namun hasilnya belum ada. “Kita masih menunggu hasil putusan tersebut.”
Sampai sekarang juga Kejagung belum memastikan eksekusi terhadap duo anggota Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, bersama delapan terpidana mati lainnya, pada Maret 2015.
“Saya pastikan bukan pekan ini, bulan ini belum saya pastikan. Setelah masuk isolasi juga ada jeda waktu. Ya kita harus tunggu,” kata dia.
Dia menegaskan Jaksa Agung RI HM Prasetyo nantinya akan mengumumkan secara pasti kapan tanggalnya pelaksanaan eksekusi mati yang dikecam oleh Pemerintah Australia itu. 
Menurut dia, Kejagung sudah menerima 10 surat penolakan permohonan grasi yang diajukan terpidana mati. “Apakah akan seluruhnya dan dimana eksekusinya jaksa agung akan mengumumkan. Sabar,” katanya. 
Dia menjelaskan untuk mengeksekusi mati itu harus melihat sejumlah pertimbangan secara baik, termasuk psikologis terpidana juga turut diperhatikan.
 Jadi, kata dia, untuk pelaksanaan eksekusi mati itu harus melihat persiapannya sampai 100 persen. 
“Sembari kita memperhatikan dan menghormati proses hukum yang ada,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Januari-Februari Rugi USD210 Juta, Pertamina: Angka Formal Tunggu Pembukuan

Jakarta, Aktual.co —   PT Pertamina (Persero) dikabarkan kembali menelan kerugian di sepanjang Februari 2015 lalu. Bahkan, sepanjang Januari-Februari 2015 lalu Pertamina laba bersih Pertamina anjlok menjadi minus USD210 Juta.

Berdasarkan data yang dimiliki Aktual, pada periode Januari-Februari 2014, pendapatan Pertamina mencapai USD11,64 miliar, namun pada Januari-Februari 2015 turun 40,93 persen menjadi USD6,87 miliar.  Sedangkan laba bersih Januari-Februari 2015 minus USD0,21 miliar, padahal pada bulan yang sama di tahun 2014, Pertamina berhasil meraup untung sebesar USD0,49 miliar.

Menanggapi hal itu, Direktur Keuangan Pertamina Arif Budiman menyampaikan bahwa kerugian Pertamina Januari-Februari selain dikarenakan pengaruh harga jual yang jatuh tajam, juga pengaruh persediaan produk dan bahan baku tahun lalu.

“Selain pengaruh harga jual yang jatuh tajam, masih ada juga pengaruh sisa persediaan produk dan bahan baku tahun lalu yang pada saat dibeli waktu itu dalam kondisi harga industri yang tinggi,” kata Arif melalui pesan singkatnya kepada Aktual, Jakarta, Jumat (27/3).

Terkait angka kerugian, Arif masih enggan menyebutkan secara rinci dan memilih menunggu hasil pembukuan dari perolehan kuartal I-2015.

“Angka yang formal dan lebih akurat akan diperoleh di akhir kuartal I,” ujarnya.

Sebelumnya, VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan bahwa pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan lantaran masih harus menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

“Belum RUPS, jadi belum dapat kami state,” kata Wianda kepada Aktual melalui pesan elektroniknya, Jakarta, Kamis (26/3).

Sementara dalam data yang miliki Aktual tadi, Pertamina menyebutkan bahwa faktor yang mendorong meruginya perseroan adalah karena rendahnya realisasi penjualan karena kuantitas penjualan produk BBM dan non BBM periode Januari 2015 lebih rendah dibanding Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) proporsional 2015. Selain itu,  kuantitas lifting minyak mentah periode Januari 2015 hanya tercapai 67,47% jika dibandingkan RKAP proporsional 2015.

Terkait kapan akan dilaksanakannya RUPS, Wianda mengaku masih menanti keputusan dari Pemerintah.

“Menunggu keputusan Kementerian BUMN,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain