Jakarta, Aktual.co — Mabes Polri berencana akan memasukan 12 warga negara Indonesia yang masih ditahan otoritas Turki ke dalam program pembinaan deradikalisasi. Program itu baru akan dilakukan setelah belasan WNI tersebut dideportasi.
“Mereka masuk program pembinaan deradikalisasi oleh BNPT yang bekerja sama dengan pemerintah daerah, dan ulama,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Div Humas Mabes Polri Kombes Rikwanto dikantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis, (26/3).
Dikatakan Rikwanto, dalam program tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Teroris akan menelaah sejauh mana pemahaman dan keterlibatan ke-12 WNI tersebut, dengan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS).
“Apakah karena kesadaran sendiri, cuci otak, atau ikut keluarga,” ucap Rikwanto. “Mereka akan dipilah-pilah dan tidak semua ditahan,” ujarnya.
Rencananya, lanjut Rikwanto, belasan WNI yang ditangkap saat hendak menyeberang ke Suriah itu akan dipulangkan sesegera mungkin. “Dalam satu sampai tiga hari ke depan,” kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.
Adapun empat WNI lainnya, menurut Rikwanto, masih tetap berada di Turki. Mereka, kata Rikwanto, memiliki masalah dengan keimigrasian di pemerintah Turki sehingga diperiksa lebih sama. Ditambah lagi, salah satu di antara mereka ada yang sedang hamil.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Jakarta, Aktual.co — Pasca Bandara Soekarno Hatta, Panitia Kerja Keselematan, Keamanan dan Kualitas Penerbangan Komisi V DPR RI, akan tinjau tiga bandara lainnya.
Anggota Komisi V DPR RI Fauzih H Amro mengatakan hasil peninjaun awal sedang diproses karena masih akan lakukan tinjauan ke bandara-bandara lainnya.
“Lagi proses masih meninjau bandara lain,” ujar Fauzih, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (26/3).
Panja Komisi V berencana meninjau bandara di Batam, Makassar dan Bali pada 31 Maret hingga 2 April mendatang.
Peninjauan dimaksudkan agar kemenhub lebih fokus terhadap keselamatan penerbangan nasional kedepannya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan sekaligus membenahi persoalan penerbangan di Indonesia.
Seperti diketahui, musibah kecelakaan pesawat dan jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 yang menelan ratusan korban jiwa beberapa waktu lalu, menjadi alasan Komisi V membentuk Panja Keselamatan, Keamanan, dan Kualitas Penerbangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Jakarta, Aktual.co — ‎Kepolisian Daerah Aceh tengah memburu pelaku penembakan terhadap Brigadir dua polisi Sayed M Reza yang terjadi pada Rabu (25/3) malam. Saat ini Polres Pidie Provinsi Aceh sudah mengantongi identitas pelaku penembakan tersebut.
“Pelaku dikenali berinisial DA, sekarang dalam pencarian,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto, di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (26/3).
‎Dia menjelaskan, Pelaku, DA ini adalah bandar narkoba. Peristiwa itu terjadi setelah korban hendak menggagalkan transaksi narkoba. Namun, ketika hendak dibekuk, pelaku merebut senjata korban. “Senjata anggota (Polisi Sayed) direbut oleh DA dan ditembakkan ke korban,” jelasnya.
‎Kejadian ini bermula ketika anggota Satuan Narkoba itu sedang sedang melakukan operasi. Saat itu ia menyamar sebagai pembeli. Transaksi dengan DA sebagai bandar ganja di depan SMP Beungga Desa Pulo Ie, Mukim Bengga, Kecamatan Tangse. Korban ditembak dan mengenai bagian punggung. Setelah kejadian itu, pelaku kabur
Sebelumnya, Kapolres Pidie Ajun Komisaris Besar Muhajir mengatakan, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Chiek Di Tiro, Sigli. Namun, karena luka parah, nyawanya tak bisa diselamatkan. Peluru menembus ke bagian rusuk sebelah kiri. “Ia ditembak saat hendak menangkap bandar narkoba. Kami masih mengejar pelaku,” kata Muhajir.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby