26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37319

Sengketa Blok Migas Sebuku, Menteri ESDM: Pemda Bentuk BUMD Bersama

Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said serta sejumlah gubernur telah menyelesaikan sengketa blok minyak dan gas Sebuku yang terletak di perairan perbatasan antara Provinsi Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

“Rapat yang dipimpin Wapres adalah untuk mencari solusi pengelolaan beberapa blok migas di wilayah yang bertetangga antara Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan. Diskusinya sangat baik, semua pihak menyampaikan solusi dan terjadi kesepakatan mengenai blok Sebuku,” kata Menteri ESDM Sudirman Said di Kantor Wapres Jakarta, Rabu (25/3) sore.

Menurut dia, kedua pemda telah memahami prinsip kerja sama yang akan membentuk badan usaha milik daerah bersama yang akan dikelola secara berkelanjutan. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan blok Sebuku akan dibagi dua untuk masing-masing daerah.

“Hal yang akan dikelola BUMD adalah sahamnya. Tentu supervisinya ada di SKK Migas. Kami ingin memberikan pesan ke pemda bahwa definisi saham paritispasi adalah kepemilikan dan yang pasti setelah proyek menghasilkan maka akan mengalir ke kas daerah sebagai sumber pendapatan daerah atau PAD,” katanya.

Sementara itu Gubernur Sulawesi Barat Anwar mengatakan pengelolaan blok migas Sebuku akan mengikuti arahan Wapres dan Kementerian ESDM.

“Masing-masing daerah akan bentuk badan usaha bersama untuk mengelola ini (blok Sebuku), jadi tidak perlu banyak, sarannya tadi dikelola bersama dan berkelanjutan,” kata Anwar.

Gubernur Kalimantan Selatan Rudy mengatakan kedua pemda akan membangun “special purpose company” yang bentuknya BUMD sebagai pemegang saham.

“Tadi disampaikan Menteri ada mitra yang akan mengelola ‘participating interest’ dan tentu mitranya yang akan kami utamakan adalah Pertamina. Kami mengutamakan perusahaan nasional yang menjadi mitra,” katanya.

Wilayah kerja Sebuku sudah beroperasi dengan produksi gas dan 94 barel kondensat. Seluruh wilayah berada dalam kawasan perbatasan dan tahap eksplorasi butuh sekitar 7-10 tahun kedepan untuk mengetahui cadangan migas ke-8 titik migas yang belum beroperasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Nahdliyin Dihimbau Tak Terpancing Gerakan Radikalisme Berkedok Jihad

Semarang, Aktual.co — Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlotul Ulama KH As’ad Said Ali menghimbau kepada warga Nahdliyin, agar tidak terpancing gerakan radikalisme yang mengatasnamakan jihad.
“Jihad paling besar itu adalah menghadapi hawa nafsu. Jihad memberikan yang benar kepada orang lain dan mengajak orang lain masuk Islam dengan contoh baik,” ucap dia usai seminar bertajuk “Islam Dalam Benturan Peradaban Dunia: Proyeksi Pecahnya NKRI” di kampus UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/3).    Dia menjelaskan jihad sesuai pemahaman agama Islam adalah memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat dengan contoh baik. Selain itu, dakwah yang disampaikan dengan cara yang santun dan bijaksana. “Bukan sebaliknya memusuhi orang lain. Itu namanya bukan dakwah, tapi interpretasi politik untuk menguasai,” ungkapnya.
Dirinya yakin kelompok radikali di Indonesia, tidak dapat berkembang pesat, karena dasar negara Indonesia dibangun bukan atas dasar radikal.
Meski begitu, tambah As’ad Said, bila kelompok radikal dibiarkan, maka akan berkembang dan mengganggu keamanan negara.
“NU dalam berdakwa berpegang pada tawasut, tawazun dan tasamun. Karena Negara menghadapi situasi ini, maka NU tidak bisa berdiam diri dan harus turun tangan untuk ikut aktif membantu negara dalam menghadapi radikalisme yang semakin berkembang akibat diproklamirkan Khilafah Islamiyah Ala al Bagdadi,” kayanya.
Menurutnya, dalam pandangan NU paska khilafah khulafairosyidin tidak ada lagi khilafah, melainkan khilafah kesultanan. Hal demikian menjadi interpretasi politik kelompok radikal yang ingin berkuasa yang didasari pemahaman Islam tidak secara utuh.

Artikel ini ditulis oleh:

OJK Uji Lembaga Keuangan Antisipasi Pelemahan Rupiah

Jakarta, Aktual.co —  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan uji ketahanan kepada lembaga jasa keuangan di Tanah Air untuk mengantisipasi dan memastikan kinerjanya tidak terganggu akibat dampak fluktuasi rupiah yang melemah akhir-akhir ini.

Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah akan mempengaruhi kinerja dan profil risiko lembaga jasa keuangan, baik melalui peningkatan risiko pasar maupun risiko kredit.

“Hasil uji yang kami lakukan menunjukkan bahwa secara umum lembaga jasa keuangan memiliki daya tahan yang cukup untuk mengatasi tekanan yang terjadi belakangan ini,” ujar Muliaman saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (25/3).

Selain melakukan uji ketahanan, OJK juga menugaskan pengawas untuk melakukan pemeriksaan di bank-bank termasuk aktivitas kustodian.

Muliaman menuturkan, tujuan pemeriksaan tersebut adalah untuk memastikan bahwa transaksi valuta asing yang dilakukan oleh pelaku industri maupun investor di pasar saham adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan riil (genuine demand) dan tidak digunakan untuk hal-hal yang bersifat spekulatif.

“Apabila dalam pemeriksaan ditemukan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti, OJK melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya menjaga stabilitas nilai tukar,” kata Muliaman.

Dalam dua minggu terakhir, nilai tukar rupiah memang mengalami pelemaha hingga menembus Rp13.000 per dolar AS.

Berdasarkan kurs referensi (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah menguat pada Rabu menjadi Rp12.932 per dolar AS, dibandingkan hari sebelumnya Rp12.972 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Polres Bekasi Taksir Kerugian Kebakaran Produksi Palet Rp 1 Miliar

Jakarta, Aktual.co — Polresta Bekasi Kota, Jawa Barat, mencatat kerugian materi akibat peristiwa kebakaran di lahan produksi palet di Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, mencapai sekitar Rp 1 miliar.

“Peristiwa kebakaran itu berlangsung pagi tadi pukul 05.00 WIB di lahan milik CV Anugrah Jaya belakang Hotel Merbabu,” kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo di Bekasi, Rabu (25/3).

Menurut dia, kebakaran tersebut sempat membuat panik warga sekitar di RT.01/02, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu. Lahan kosong tanpa bangunan yang terbakar itu berukuran 20×15 meter persegi yang selama ini dimanfaatkan sebagai tempat produksi palet atau tatakan barang.

“Hasil investigasi kami mencatat pemilik lahan itu bernama Denko (45) warga Perumahan Kalimas II, Tambun,” katanya.

Menurut keterangan saksi yang merupakan Satpam setempat, Timan 42 tahun, api diperkirakan berasal dari mesin pengering kayu yang menjalar dan membakar seluruh kayu palet. Kobaran api di lokasi kejadian menjalar dengan cepat akibat hembusan angin kencang.

“Korban jiwa nihil. Kerugian materi hingga saat ini terhitung Rp1 miliar lebih,” katanya.

Dikatakan Siswo, api tersebut dapat dipadamkan 11 unit pemadam kebakaran Kota Bekasi pada pukul 07.30 WIB.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Mengkawatirkan, Jumlah Utang Global Lebih Besar dari Jumlah GDP Global

Jakarta, Aktual.co —Sebuah report yang dirilis The McKinsey dan Global Institute soal global debt kali ini cukup serius untuk disimak.

Report itu dilansir kemudian oleh The Guardian (15/2) dalam sebuah berita dengan tajuk “Global debt has grown by $57 trillion in seven years following the financial crisis”.  Intinya, report itu mengungkap bahwa global debt tumbuh dari USD57 trillion ke USD 199 trillion sejak krisis finansial global pada tahun 2008 lalu.

Dalam report itu disebut bahwa jumlah total global debt saat ini hampir tiga kali lebih besar daripada perekonomian global.  “Total debt as a share of GDP stood at 286% in the second quarter of 2014 compared with 269% in the fourth quarter of 2007,” demikian The Guardian.

Ya, ternyata total jumlah global debt 2,8 kali lebih besar dari total jumlah GDP seluruh negara yang ada di dunia ini.
Ini sebuah pertumbuhan yang mengkhawatirkan.

Adapun rasio utang pemerintah terhadap GDP (Government debt to GDP ratio) ternyata juga ikut meningkat sejak 5 tahun terakhir ini. Yang menarik, justru negara-negara “penting” seperti Jepang, AS, beberapa negara Uni Eropa bahkan Tiongkok rasionya sangat tinggi (lihat ilustrasi tabel).
 
Dalam report itu juga mengungkap fakta bahwa rasio utang rumah tangga terhadap pendapatan (household debt to income ratio) ternyata juga meningkat.

Artinya, sebagian besar kehidupan negara dan rumah tangga hampir di seluruh dunia ternyata tergantung dari utang. Uniknya, ini juga terjadi di negara-negara yang dianggap makmur. Bukan hanya negara miskin.

Ini fakta menarik bahwa sebenarnya utang-lah yang menghidupi kita. Dan report ini juga menjelaskan bahwa benar adanya bahwa budaya utang menjadi budaya ekonomi baru. Dan benar juga bahwa utanglah yang menjadi pondasi penting berjalannya perekonomian global saat ini.

Ini bahaya…

Artikel ini ditulis oleh:

Penyerapan Beras Bulog Terkendala Harga

Jakarta, Aktual.co —  Penyerapan beras petani oleh Bulog di wilayah Jawa Barat masih terkendala tingginya harga jual beras di tingkat petani maupun penggilingan akibat adanya kenaikan harga sejak Bulan Januari.

“Penyerapan terus diupayakan, meski terkendala harga gabah maupun beras yang masih tinggi di atas harga pokok pembelian (HPP),” kata Kepala Humas Bulog Divre Jabar Sumarna Muharif di Bandung, Rabu (25/3).

Ia menyebutkan, beberapa daerah di Jabar sudah memasuki musim panen, namun harga gabah masih tinggi, bahkan di beberapa daerah ada kenaikan pascaadanya kenaikan HPP beberapa waktu lalu.

Harga pokok pembelian (HPP) 2015 yakni untuk gabah di tingkat petani Rp4.600 sedangkan di penggilingan Rp4.650. Sedangkan HPP untuk beras saat ini Rp7.300 GKG.

Sedangkan harga beras medium saat ini sebagian besar masih di atas harga HPP, sehingga jelas menyulitkan percepatan penyerapan oleh Bulog.

Tingginya harga beras premium ikut mendongrak harga beras medium yang menjadi target penyerapan beras Bulog.

“Untuk beras premium tertinggi di Bandung Rp11.000 per kilogram di penggilingan, sedangkan terendah Rp8.500 di Karawang. Sedangkan garga premiumnya selisihnya sekitar seribuan, jelas masih di atas HPP,” kata Sumarna.

Meski demikian, kata Sumarna Bulog Jabar tetap akan memaksimalkan penyerapan melalui Mitra Dolog di daerah yang sebagian besar adalah pemilih penggilingan.

Selian itu gerakan Satgas Bulog juga dilakukan maksimal di daerah untuk melakukan penyerapan secara jemput bola. Satgas dioptimalkan dan bersinergi dengan Mitra Dolog di daerah.

“Selain memaksimalkan Mitra di lapangan, kami juga masuk ke Gapoktan di tingkat petani, diharapkan mereka bisa menjadi pendukung kami di lapangan. Pendekatan sudah dilakukan di beberapa daerah,” katanya.

Ia menyebutkan, Gapoktan merupakan potensi menjadi mitra Bulog dalam penyerapan ke depan. Kerja sama itu juga diharapkan bisa menjadi penjaga stabilitas harga di beras.

“Mereka kami ajak kerja sama, itu sangat strategis karena bisa ikut menjaga stabilitas harga. Sedangkan bila dijual ke tengkulak kemungkinan akan merusak harga,” katanya.

Lebih lanjut, Sumarna menyebutkan akhir Maret ini akan menjadi awal musim panen raya di sejumlah sentra padi Jabar.

“Tahun 2015 ini Bulog Jabar menargetkan penyerapan sebanyak 390.000 ton. Mudah-mudahan pada panen raya bisa melakukan penyerapan secara maksimal,” katanya.

Sedangkan untuk stok beras Bulog Jabar saat ini untuk dua bulan ke depan, namun April dan Mei 2015 jumlah stok akan bertambah dengan adanya panen raya di sejumlah daerah di provinsi itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain