30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37503

DEN Nilai Terlalu Beresiko Swasta Bangun Pembangkit Listrik

Jakarta, Aktual.co —  Dewan Energi Nasional (DEN), Tumiran berharap Pemerintah bisa memberikan privilege untuk PLN agar bisa tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan negara penyedia Powerplant, jaringan, transmisi, dan distribusi sebagaimana yang dilakukan oleh negara tetangga seperti Malaysia dan Jepang.

“PLN memang  perusahaan yang harus memberi pelayanan jasa, tapi kan dia bisa aja membangkitkan energi, menjual energi dengan tujuan memberikan jasa, mestinya PLN bisa seperti itu. Banyak kan perusahaan-perusahaan di Malaysia mulai powerplant, transmition, distribution. Jepang juga punya. Cuma memang dibagi menjadi beberapa company,” ujar Anggota DEN, Tumiran di Jakarta, Kamis (19/3).

Menurutnya, wacana regionalisasi PT PLN (Persero) merupakan langkah yang tidak bijak dan terlalu beresiko. Jika swasta dibiarkan menguasai pembangkit, dapat menimbulkan masalah baru. Pemerintah diharapkan dapat menghindari hal-hal seperti biaya produksi, dan mahalnya tarif listrik.

“Bisalah mereka (PLN). Sekarang tata-lah organisasi PLN, bagaimana dia bisa dibentuk menjadi tulang punggung, jangan bangun pembangkit kita kasihkan swasta, seolah swasta yang mau diajak berpartisipasi semua. Terlalu beresiko,” tandas dia.

Perlu diketahui, Regionalisasi PLN merupakan program mengubah status PLN sebagai BUMN kelistrikan dari badan usaha penyedia ketenagalistrikan dari sisi hulu ke hilir, menjadi hanya sebagai perusahaan jasa penyedia jaringan, distribusi, transmisi, dan perusahaan jasa perawatan, infrastruktur listrik.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Lulung Heran Ahok Baru Sekarang Berikan Password E-Budgeting ke Dewan

Jakarta, Aktual.co —Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham (Lulung) Lunggana mempertanyakan alasan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan ‘password’ sistem e-budgeting ke DPRD DKI.
Pasalnya password e-budgeting baru diberikan Ahok setelah sistem tersebut jadi biang masalah dan polemik antara eksekutif dan legislatif. “Kenapa sesudah jadi masalah baru kita dikasih password e-budgeting?” kata Lulung di DPRD, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (19/3).
Jika memang e-budgeting digadang-gadang bisa menjadikan managemen yang baik dan teruji, kata Lulung, mengapa tidak dibahas bersama sejak awal. Apalagi e-budgeting akuntabilitasnya dapat dikontrol dan bisa mengurangi sisa anggaran dan mencegah korupsi. “Tapi malahan e-budgeting dikunci (Ahok) sebelum pembahasan (APBD),” ujar dia.
Lulung membantah anggapan bahwa DPRD saat ini ‘terpecah’ dengan diberikannya password e-budgeting ke Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi untuk menjalankan fungsi pengawasan. Kata Lulung, hal itu bukan bentuk tindakan dualisme ketua dewan. “Nggak ada dualisme, kita kan belum rapat Banggar (Badan Anggaran). Kita harus rapat evaluasi terakhir di Banggar,” kata dia.
Diketahui, jelang batas akhir waktu yang diberikan Kementerian Dalam Negeri kepada Pemprov-DPRD DKI untuk segera menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015, sikap Gubernur Ahok tiba-tiba ‘melunak’.
Jika sebelumnya dia selalu ngotot mengatakan tak akan kompromi dengan DPRD untuk APBD 2015, kini dia malah menawarkan Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi untuk ikut mengawasi penginputan anggaran lewat sistem e-budgeting Pemprov DKI yang dilakukan hari ini. 
“Pak Pras (Prasetio Edi Marsudi) sudah saya minta hadir dan lihat (proses penginputan). Nanti kita kasih dia password (sistem e-budgeting),” kata dia, di Balai Kota DKI, Kamis (19/3). Bukan hanya Pras, kata Ahok, anggota dewan lainnya juga diundang untuk ikut hadir dalam proses input ke dalam sistem e-budgeting.
Hari ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI memang lakukan pertemuan ‘massal’ antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Guna memperbaiki draf RAPBD yang sudah dievaluasi Kemendagri.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tuty Kusumawati, mengatakan pertemuan dilakukan usai mendapat masukan dan kritik dari Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta. “Jadi besok (Kamis) mau dibahas dan dicermati (anggaran) yang ada e-budgeting antara Dewan, TAPD dan SKPD,” kata Tuty Rabu (18/3).
Dalam pertemuan itu dilakukan perbaikan-perbaikan di draf APBD.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono menambahkan, di pertemuan massal itu akan langsung dilakukan penginputan dengan menggunakan e-budgeting yang dilakukan Bappeda. “Kalau ada penambahan nilai yang masukan SKPD. Sedangkan kalau ada perubahan rekening akan diberikan dari saya,” ujar Heru.  

Artikel ini ditulis oleh:

BPJS: Karyawan Aset Terbesar Perusahaan

Jakarta, Aktual.co — Kepala Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Salemba Jakarta, Budiono mengatakan bahwa karyawan merupakan aset terbesar yang terdapat dalam setiap perusahaan.

“Aset terbesar adalah karyawan, bukan materi atau barang berharga lainnya yang dimiliki oleh perusahaan,” kata Budiono di kantornya di Jakarta, Kamis (19/3).

Ia menjelaskan, pemikiran karyawan dianggap sebagai buruh pekerja adalah salah, maka terkadang hubungan antar karyawan dengan para pimpinan terbatas dengan jarak yang jauh, atau masih kaku tidak akrab.

“Apabila seorang pimpinan menganggap karyawan sebagai aset, maka kedua pihak akan saling menjaga dan maksimal dalam menjalankan kewajibannya,” tuturnya.

Oleh karena itu, BPJS Ketenagakerjaan berusaha melindungi dan menjamin masa depan setiap karyawan yang ada di Indonesia, agar aset paling berharga bisa dipertahankan.

Di lain kesempatan, BPJS Ketenagakerjaan juga telah menyosialisasikan undang-undang perlindungan tenaga kerja kepada masyarakat melalui Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.

Ia mengatakan sebanyak 380 perusahaan swasta telah dipanggil ke kejaksaan negeri terkait belum terdaftarnya para tenaga kerja yang bekerja di perusahaan tersebut.

“Sesuai prosedur kami memanggil mereka yang belum terdaftar dan menjelaskan tentang peraturan kewajiban yang sudah ditentukan, namun yang hadir baru 140 perusahaan,” tuturnya.

Menurutnya, semua sudah sesuai prosedur aturan yang berlaku mengenai UU No. 24 Tahun 2011 dan UU No. 40 Tahun 2004, tentang perusahaan wajib mendaftar BPJS Ketenagakerjaan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Eksekusi Mati Belum Dilakukan, DPR: Presiden Harus Tegas

Jakarta, Aktual.co — Presiden Jokowi diminta mengambil sikap tegas terhadap terpidana mati kasus narkoba yang hingga saat ini tidak kunjung dieksekusi.
Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon, mengatakan sikap tegas itu diperlukan untuk memberikan kepastian. Pasalnya, eksekusi mati yang belum juga dilaksanakan menimbulkan polemik, terlebih pada politik luar negeri Indonesia nantinya.
“Pemerintah harus menyampaikan kepada publik, apakah akan mengeksekusi atau menunda, ini yang saya kira harus dilakukan pemerintah. Kalau mau menunda eksekusi lantaran persahabatan dengan negara yang ada, sehingga harus dipikirkan, artinya kita menjaga hubungan baik,” ucap Fadli, di Gedung Parlemen, Senayan, Kamis (19/3).
Fadli mengungkapkan, sikap presiden terhadap pemberantasan narkoba tentu perlu didukung. Jadi, eksekusi tergantung presiden.
“Lebih bagus presiden sebelum ngomong dipikir-pikir dululah karna ini sudah tercatat, dipertimbangkan dulu dengan masak apapun yang mau dsampaikan ke publik. Jadi jangan nanti kepala negara lain itu tersinggung dan akhirnya dunia internasional mengucilkan kita,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

DEN: Tak Bijak Pembangkit Listrik Diswastakan

Jakarta, Aktual.co —  Dewan Energi Nasional (DEN) menyatakan ketidaksepakatannya dengan Pemerintah terkait wacana regionalisasi PT PLN (Persero). Hal itu dianggap rencana yang tidak bijak dan terlalu beresiko.

Perlu diketahui, Regionalisasi PLN merupakan program mengubah status PLN sebagai BUMN kelistrikan dari badan usaha penyedia ketenagalistrikan dari sisi hulu ke hilir, menjadi hanya sebagai perusahaan jasa penyedia jaringan, distribusi, transmisi, dan perusahaan jasa perawatan, infrastruktur listrik.

“Engga dululah, jangan dulu, tidak ada dasarnya sekarang. PLN itu manja, kelola Indonesia dari dulu tidak maju maju,” kata Anggota DEN, Tumiran, di kantornya, Jakarta, Kamis (19/3).

Menurutnya, dengan dibiarkannya swasta menguasai pembangkit, dapat menimbulkan masalah baru dan pemerintah diharapkan dapat menghindari hal itu.

“Siapa yang bertanggung jawab terhadap pengembangan teknologi pembangkit? Siapa yang bertanggung jawab terhadap harga cost produksi? Kalau negara kan bisa,” ujarnya.

Menurutnya, peralihan regionalisasi itu tidak mudah. Tidak bijak jika tiba-tiba pembangkit listrik yang menguasai hidup masyarakat banyak menjadi diswastakan.

“Saya kira tidak sesederhana itulah, sekarang PLN ga berkembang itu kan terlalu banyak intervensi. Sekarang kita tidak bisa menyuruh PLN untuk bangun, lalu tiba-tiba pembangkit di swastakan. Ini saya kira bukan sesuatu yang bijak,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Polda Aceh Bongkar Penyelundupan 5 Kg Ganja

Banda Aceh, Aktual.co — Kepolisian Daerah Aceh berhasil menggagalkan penyelundupan 4,8 ton ganja yang hendak dibawa ke Pulau Jawa di kawasan Kreung Raya, Aceh Besar. Ganja itu disita dari dua truk berisi 4.813 bal ganja kering beserta empat tersangka. Mereka adalah SF (31), NS (41), M (55) dan M (29).
Informasi yang diterima Aktual.co, Kamis (19/3) truk bernomor polisi BM 8713 RE dan BL 8846 A. Ganja itu dibawa dari Lamteuba Kabupaten Aceh Besar menuju Ladong Aceh Besar. Untuk mengelabui polisi, ganja itu diletakkan di bawah kayu bakar.
Direktur Satuan Narkoba Polda Aceh Kombes Pol Trapsilo menyebutkan seluruh tersangka merupakan warga Aceh Besar. Mereka bertindak sebagai sopir dan kernet truk. Sementara itu polisi sedang mencari pemilik ganja itu.
“Polisi sudah mengendus tindakan mereka sejak dari Lamteuba. Kini kita kembangkan penangkapan ini dan memburu pemiliknya,” ujar Kombes Trapsilo.
Dijelaskan ganja itu akan dibawa ke Pulau Jawa. “Pemiliknya masih kita telusuri,” pungkas Kombes Trapsilo.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain