29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37518

DPR Pertanyakan Komitmen Pemerintah Ekstensifikasi Obyek Cukai Baru

Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi XI DPR RI, Muhammad Misbakhun menilai pemerintah tak kreatif dalam mencari sumber pendanaan dari sektor cukai. Selalu saja yang dikejar hanya cukai rokok, padahal masih banyak objek cukai baru selain rokok untuk sumber pendanaan negara seperti cukai untuk minuman berkarbonasi, pengenaan cukai gula, serta bea masuk untuk tembakau.

“Jangan hanya cukai rokok saja yang terus menerus dikejar-kejar oleh Pemerintah untuk dinaikkan tarif cukainya ketika target penerimaan cukai di APBN dinaikkan,” ujar Misbakhun yang juga sekretaris Panja Penerimaan Negara Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (19/3).

Menurutnya, jika pemerintah ngotot menaikan cukai maka industri hasil tembakau nasional (IHT) terancam gulung tikar. Tahun 2006, jumlah IHT berjumlah 4.416. sementara, tahun 2012, IHT tersisa 1.000. Banyaknya IHT yang gulung tikar akibat pemerintah tiap tahun naikkan cukai rokok.

Dirinya mempertanyakan komitmen Pemerintah untuk melakukan ekstensifikasi obyek cukai baru. Apakah proyeksi penerimaan cukai ini masih konvensional, hanya mengandalkan cukai IHT? Padahal ada banyak peluang lain untuk mendorong keragaman penerimaan negara dari sisi cukai, tidak semata mata mengandalkan dari cukai hasil tembakau.

“Perlu diversifikasi kebijakan cukai yang harus dibuat oleh pemerintah untuk mendukung pengembangan kebijakan cukai lainnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah Direktur Institute for Development of Economy and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai, penurunan penerimaan cukai di triwulan I menandakan pemerintah mengevaluasi secara menyeluruh terhadap kebijakan cukai, utamanya cukai atas rokok. Pasalnya, pemerintah mendapatkan 80% lebih cukai berasal dari industri hasil tembakau alias rokok.

“Dengan tren seperti itu, kebijakan hasil cukai dievaluasi total. Konsumsi rokok inelastis, permintaan tetap tinggi tetapi penerimaan cukai justru turun drastis,” tegasnya.

Soal rencana mengenakan cukai ganda dalam kurun waktu satu tahun juga dinilai Enny kurang tepat. Akan lebih baik kebijakan cukai yang ada dievaluasi total karena ada disparitas tinggi antar golongan sehingga memicu moral hazard.

“Pemerintah sah saja mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai sistem cukai baru tetapi realitasnya penerimaan turun. Masa mau tutup mata terus,” kritik Enny.

Menurut dia, kalangan industri termasuk industri hasil tembakau (IHT) ini sudah patuh membayar pajak dan cukai. Namun, pemerintah justru menekan terus dengan kebijakan yang tidak rasional, seperti menaikan cukai tanpa terlebih dahulu melakukan evaluasi.

“Tidak seharusnya pemerintah menaikkan cukai tinggi-tinggi sementara ada masalah dengan daya beli,” tegas Enny.  

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Menko Maritim Pastikan Tujuh Smelter Beroperasi di 2015

Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Susilo memastikan tujuh pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) senilai 1,4 miliar dolar AS sebagai bagian dari upaya hilirisasi siap beroperasi tahun 2015.

“Sudah siap beroperasi tujuh smelter baru, terdiri dari satu smelter alumunium dan enam smelter nikel,” ujarnya seusai rapat koordinasi membahas sektor minerba di Jakarta, Rabu (18/3) malam.

Indroyono mengatakan dengan adanya smelter ini berarti Indonesia bisa memperoleh nilai tambah dari proses hilirisasi, yang dalam jangka panjang bermanfaat untuk mendorong peningkatan sektor ekspor nasional. “Dengan membangun smelter, bisa mengolah bijih di dalam negeri. Itu nilai tambah tinggi sekali. Bijih nikel kalau kita jual mentah 50 juta ton harganya 2 miliar dolar AS, tetapi kalau kita olah didalam negeri itu 4 juta ton menghasilkan 1 miliar dolar AS,” ujarnya.

Indroyono menambahkan pemerintah akan mempercepat investasi proyek smelter lainnya, yang masih tertunda, melalui berbagai kerjasama dengan perusahaan swasta maupun lembaga non profit serta lembaga pendidikan.

Lembaga-lembaga tersebut antara lain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan ITS Surabaya yang bisa membantu percepatan pembangunan smelter berkapasitas kecil.

“Pembangunan smelter untuk mineral kita coba untuk dipercepat. Termasuk pembangunan yang baru. Nanti banyak sekali mulai 2015-2019 yang selesai dibangun dan beroperasi baik nikel, bijih besi, pasir besi dan alumunium,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Komunikasi Ahok Tak Cerminkan Gaya Pemimpin

Jakarta, Aktual.co — Perseteruan yang terjadi antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD DKI Jakarta kian memanas, terlebih ketika Ahok mengeluarkan komunikasi politik yang dinilai tidak mencerminkan sebagai pejabat publik.
Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH), Muhamad Hatta Taliwang menilai sikap yang ditujukan Ahok itu, lantaran tidak dapat membedakan komunikasi antara ruang tertutup atau pribadi dengan ruang publik.
“Ketika status seseorang berubah maka gaya komunikasinya berubah, jadi kalau kita komunikasi dengan teman di dalam ruang tertutup publik itu tidak menjadi masalah. Tetapi ketika kita bicara dalam tataran jabatan itu ada etika, standar dan komunikasinya hal seperti itu tidak perlu diajarkan,” kata Hatta ketika berbincang dengan Aktual.co beberapa waktu lalu, di Jakarta, Kamis (19/3).
Menurut dia, seharusnya mantan Belitung Timur itu dapat belajar dari pendahulunya bagaimana gaya komunikasi pejabat publik ketika berada di ruang terbuka. Hatta pun mengambil contoh, sikap seperti Mensesneg Moerdiono.
“Moerdiono yang sehari-hari bicaranya lancar, tetapi ketika dia dalam posisi sebagai Mensesneg yang mengatasnamakan negara, maka dia hati-hati sekali dalam berbicara,” ucapnya.
“Ahok ini tidak bisa membedakan ruang biasa pribadi dengan ruang dia sebagai pejabat, sehingga itu yang membuat dia makin banyak masalah dengan lantaran komukasinya itu,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Rupiah Unjuk Gigi, Tinggalkan Level Rp 13.000

Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis (19/3) pagi bergerak melesat meninggalkan level Rp 13.000. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, mata uang Garuda menguat tajam ke level Rp 12.990 per dollar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.150 per dolar AS.

Laju Rupiah kemarin menguat pasca rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang masih mempertahankan level BI rate 7,5 persen. Selain itu, adanya perkiraan The Fed yang masih bersikap dovish memberikan angin segar pada laju Rupiah.

“Di pasar spot global, terjadinya aksi ambil untung terhadap laju Dolar AS turut memberikan sentimen positif bagi Rupiah,” ujar kepala riset dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Pada Kamis (19/3) laju Rupiah diperkirakan Reza berada di atas target level resisten 13.200, yakni Rp13.168-13.159 (kurs tengah BI). Menurutnya, pergerakan laju Rupiah masih dapat berlanjut.  “Apalagi jika diiringi dengan hasil dari The Fed yang belum akan memberikan kepastian kenaikan Fed Fund Rate,” pungkasnya.

Sementara itu Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya mengatakan, rupiah diproyeksikan menguat seiring tertekannya dollar AS.  Sesuai dugaan, the Fed menghilangkan kata “sabar” dalam pernyataanya. Akan tetapi, di luar dugaan, survei internal the Fed justru memangkas proyeksi suku bunga the Fed sehingga menyebabkan harapan kenaikan suku bunga yang agresif jatuh. Hal tersebut ersamaan dengan kejatuhan indeks dollar AS dan imbal hasil US Treasury hingga dini hari tadi. Mata uang lain seperti yen dan euro pun mendapatkan momentum untuk menguat tajam terhadap dollar AS.

“Dollar AS diperkirakan masih akan lemah di perdagangan Asia pagi ini,” demikian risetnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: KPK Era Abraham Samad, Ibas Dapatkan Kekebalan

Jakarta, Aktual.co — Nama Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas kerap disebut-sebut dalam sejumlah kasus. Terpidana kasus Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin salah satu pihak yang kerap menyebut Ibas menerima ‘fee’ dari berbagai proyek.
Pakar Hukum Pidana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Khairul Huda menilai, tak disentuhnya Ibas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jilid III atau era pimpinan Abraham Samad karena selama ini mendapatkan kekebalan hukum.
“Selama ini ketika Abraham Samad menjadi ketua KPK jilid III, memang kasus-kasus yang menyeret nama Ibas sepertinya dapat imunity atau kekebalan. Tapi KPK jilid III yang dipimpin Taufiqurrachman Ruki saya yakin bisa memperbaiki hal itu dan memperjelas segala tuduhan terhadap Ibas,” ujar Khairul kepada wartawan di Jakarta, Kamis (19/3).
Dengan diberhentikan sementara Abraham Samad sebagai ketua KPK, dia yakin Ibas tidak akan mendapatkan imunitas lagi seperti yang selama ini dia dapatkan. Terlebih selama ini, sambung dia, Samad terkesan memiliki hubungan special dengan Partai Demokrat. 
“Ruhut Sitompul kan sudah pernah bilang bahwa Samad jadi ketua KPK karena didorong PD dan Bambang Widjajanto karena didorong Partai Golkar. Jadi sangat masuk akal kalau kemudian Samad melindungi orang-orang dekat yang jadi penguasa di Partai Demokrat.”
Belum lagi, sambung Khairul, selama Samad memimpin ada 36 kasus yang ditangani KPK jilid III mangkrak. Sehingga bisa saja masyarakat menurutnya menyimpulkan kalau Samad bisa mempertersangkakan seseorang dengan bukti yang tidak kuat.
“Ini yang harus dijelaskan oleh pimpinan KPK sekarang. Jika Ruki bisa mengatakan masih ada 36 kasus, maka ini adalah pekerjaan rumah yang harus diluruskan Ruki.”
Ruki dan kawan-kawan harus menjelaskan apakah tudingan Nazaruddin dan kawan-kawan terhadap Ibas berdasar dan memiliki bukti atau tidak. Jika tidak ada buktinya, maka Ruki harus menejelaskan hal itu dan jika ada buktinya Ruki pun harus menjelaskan hal itu sambil memprosesnya.
“Namun saat ini pimpinan KPK sendiri memiliki banyak tugas seperti memperbaiki hubungan komonikasi antar lembaga, memperjelas status 36 kasus dan menghadapi gugatan para tersangka yang memprareadilkan KPK.”
Sebelumnya Muhammad Nazaruddin menuding ada aliran dana ke Ibas dan Partai Demokrat. Bahkan usai menjalani pemeriksaan di KPK, Rabu (18/3) lalu, dia menuduh kembali bahwa ada aliran dana dari hasil proyek alat kesehatan yang dimenangkan Permai Group untuk pemenangan Susilo Bambang Yudhoyono dalam pilpres 2009 dan dana tersebut diserahkan kepada Ibas.
“Diperiksa soal uang yang dikeluarkan dari Permai. Uang yang dikasihkan ke Ibas‎ berapa, terimanya di mana saja, terkait dengan proyek apa saja. Terus uang yang diserahkan dari Permai untuk kepentingan pilpres SBY berapa,” kata dia saat keluar gedung KPK.
Meski tidak menyebut jumlah pasti uang yang mengalir seperti yang ditudingkannya, namun Nazaruddin menjelaskan bahwa semua ada dalam daftar tertulis.  “Tengok di pilpres 2009, ada list-nya,” kata dia.
Nazaruddin mengatakan, proyek alat kesehatan tersebut merupakan salah satu proyek mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Menurutnya, hasil dari proyek tersebut akan digunakan untuk membiayai pemenangan pilpres mantan Presiden SBY pada Pilpres 2009.
Sementara Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)  terus menolak tuduhan demi tuduhan yang dialamatkan kepadanya tanpa mau melakukan gugatan terhadap pihak-pihak yang menyebut namanya menerima uang. Ibas hanya bisa sabar menghadapi berbagai tuduhan yang dialamatkan kepadanya. 
“Alhamdulillah, saya masih diberikan kesabaran dan terus berpikir positif atas semua tuduhan bung Nazar,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

IHSG Dibuka Menguat 31,916 Poin ke Level 5.445,07

Jakarta, Aktual.co —  Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini, Kamis (19/3) dibuka menguat  31,916 poin atau 0,59% ke level 5.445,07 pada pra pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan Indeks LQ45 naik 8,068 poin (0,86%) ke level 948,733. The Fed menjadi sentimen utama bagi IHSG.

Membuka perdagangan, IHSG melaju 40,209 poin (0,74%) ke level 5.453,268. Indeks LQ45 menanjak 9,152 poin (0,97%) ke level 949,569. Sementara itu, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun 0,48% ke level 5.413,15 atau  melemah 26 poin terkena tekanan jual sejak pembukaan perdagangan.

Dari 507 saham yang terdaftar di Bloomberg Dollar Index, 106 saham naik, 165 saham bergerak turun, dan 236 saham stagnan. Sebanyak 8 sektor melemah dan hanya 1 sektor yang menguat. Investor asing yang sejak pekan lalu melepas saham kini mulai lakukan aksi beli. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa pun kompak menguat.

Penguatan tersebut merespon positif ditetapkannya level target suku bunga the Fed masih di bawah 0,25 persen dengan rencana kenaikan suku bunga the Fed baru akan dilakukan selambat-lambatnya bulan September tahun ini.

Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terus melesat 43,141 poin (0,80%) ke level 5.456,863. Sementara Indeks LQ45 naik 9,447 poin (1,01%) ke level 950,142.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain