Dolar AS Melemah; Wallstreet Menguat, Harga Emas Naik
Jakarta, Aktual.co — Kurs dolar AS menghentikan penguatannya terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah angka penjualan ritel di negara itu keluar negatif. Penjualan perdagangan ritel untuk Februari turun 0,6 persen dari Januari, gagal memenuhi ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,3 persen, kata Departemen Perdagangan AS pada Kamis.
Sebuah penurunan mengejutkan dalam penjualan ritel mengurangi kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya pada pertengahan tahun. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,65 persen menjadi 99,142 pada akhir perdagangan.
Para pejabat Fed akan berkumpul pada minggu depan dalam sebuah pertemuan kebijakan, di mana mereka diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade.
Sementara itu, dalam pekan yang berakhir 7 Maret, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal AS disesuaikan secara musiman turun 36.000 menjadi 289.000, dari tingkat revisi pekan sebelumnya, kata Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0603 dolar dari 1,0535 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4854 dolar dari 1,4934 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7685 dolar dari 0,7578 dolar. Dolar AS dibeli 121,36 yen Jepang, lebih rendah dari 121,51 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun tipis ke 1,0058 franc Swiss dari 1,0102 franc Swiss, dan merosot ke 1,2710 dolar Kanada dari 1,2762 dolar Kanada.
Sementara itu, saham-saham di Wall Street menghentikan penurunan dua hari berturut-turut pada Kamis (Jumat pagi WIB), melonjak setelah bank-bank besar AS lolos uji ketahanan atau “stress test” oleh Federal Reserve dan dolar mundur dari tertinggi 12-tahun.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 259,83 poin (1,47 persen) menjadi berakhir pada 17.895,22. Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 25,71 poin (1,26 persen) menjadi ditutup pada 2.065,95, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 43,35 poin (0,89 persen) menjadi 4.893,29.
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena melemahnya dolar AS memberikan dukungan kepada logam mulia. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 1,3 dolar AS, atau 0,11 persen, menjadi menetap di 1.151,90 dolar AS per ounce.
Emas mendapat dukungan karena indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,31 persen menjadi 99,37 pada pukul 18.00 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, sehingga pelemahan greenback membuat aset-aset dalam mata uang dolar termasuk emas lebih murah bagi investor, sehingga meningkatkan daya tarik emas. Sementara itu, kenaikan emas telah mendorong beberapa pedagang mulai melakukan ambil untung posisi jangka pendek mereka setelah penurunan tujuh sesi selama delapan hari perdagangan terakhir.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis menunjukkan klaim pengangguran awal jatuh 36.000 pada minggu berakhir 7 Maret menjadi 289.000. Data pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan menekan emas, namun analis mengatakan laporan tersebut tidak mungkin membangun harapan untuk laporan pekerjaan bulanan yang kuat.
Perak untuk pengiriman Mei naik 15,1 sen, atau 0,98 persen, menjadi ditutup pada 15,516 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 0,5 dolar AS, atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 1.114,90 dolar AS per ounce.
Artikel ini ditulis oleh:
















