24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38190

Rupanya, Bibi Kim Jong Un Masih Hidup

Jakarta, Aktual.co —Bibi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang lama absen dari publik sejak suaminya dieksekusi dikabarkan dalam keadaan hidup. Demikian dinas intelijen Korea Selatan, Selasa (24/2), seperti yang dilansir CNN. Keberadaan dan nasib Kim Kyong Hui (68) selama ini menjadi fokus pemberitaan setelah suaminya, Jang Song Taek dihukum mati pada akhir 2013 karena dituduh merencanakan makar dan melakukan korupsi.

Setelah lama tak terlihat di hadapan publik memunculkan spekulasi bahwa perempuan yang dulu sangat berkuasa ini jatuh sakit, bahkan salah satu media ternama Korea Selatan menduga Kyong Hui sudah meninggal dunia. Namun, Badan Intelijen Korea Selatan (NIS) membantah berbagai laporan yang menyebut Kyong Hui sudah meninggal dunia.

“Mereka (NIS) mengatakan dia masih hidup,” kata Shin Kyoun-min seorang anggota parlemen setelah menggelar rapat dengan NIS, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Kim Kyong Hui pernah memiliki pengaruh besar saat menjadi petinggi di masa pemerintahan Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un.

Kyong Hui dan suaminya juga berperan besar dalam memuluskan jalan keponakannya Kim Jong Un untuk menduduki tampuk pemerintahan Korea Utara sepeninggal Kim Jong Il. Namun, kemudian Kim Jong Un menangkap dan mengeksekusi Jang Song Taek setelah dituduh berencana untuk menggulingkan pemerintah Korea Utara.

Jelang Pidato The Fed, IHSG Berpotensi Melemah

Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin bertahan di zona hijau. Meskipun minim sentimen dan diikuti dengan kembali melemahnya laju nilai tukar Rupiah.

Selain itu, penguatan laju IHSG ini bersamaan dengan ramainya penyerapan hasil lelang Sukuk pemerintah. Dari sisi nominal, penawaran yang masuk lebih rendah dari lelang Sukuk pemerintah sebelumnya.

“Namun jumlah nominal yang dimenangkan dapat lebih tinggi dari sebelumnya sehingga menghasilkan bid-to-cover ratio yang lebih besar,” ujar Analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Pada perdagangan Rabu (25/2) IHSG diperkirakan Reza berada pada rentang support 5.390-5.403 dan resisten 5.427-5.432. Masih adanya aksi beli, kata dia, membuat laju IHSG meninggalkan utang gap 5.342-5.372.

“Meski kami berharap adanya penguatan lanjutan, namun kami pun juga mewaspadai akan adanya potensi pelemahan dimana secara historis selama berlangsungnya pidato The Fed jarang sekali IHSG berada di zona positif,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Jelang Pidato The Fed, Rupiah Diperkirakan Melemah

Jakarta, Aktual.co — Pasca menguat, laju Rupiah kemarin kembali berada di zona merahnya. Setelah pelaku pasar mentransaksikan Dolar AS, seiring jelang pidato Gubernur The Fed.

“Pelaku pasar masih menunggu akan adanya kepastian dari The Fed terhadap penentuan waktu kenaikan suku bunganya. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan sikap dari Komisi Uni Eropa yang telah menerima proposal reformasi Yunani untuk perpanjangan bailout,” ujar Analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Pada Rabu (25/2), Reza memperkirakan Rupiah berada di di bawah target level support 12.825, yakni Rp12.876-12.860 (kurs tengah BI). Menurutnya, Rupiah diperkirakan kembali tertekan jelang pidato The Fed tersebut sehingga harapan pengutan lanjutan Rupiah kembali sirna.

“Tetap mewaspadai pelemahan lanjutan.” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Menag : Islam Tidak Mengenal Mayoritas dan Minoritas, Islam Untuk Semua



Jakarta, Aktual.co —Sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim, tradisi keislaman dan pemikiran Islam sangat mengakar kuat di negara ini. Fikih yang banyak dijadikan rujukan dalam kehidupan sehari-hari masyarkat muslim juga berkembang di negara ini. Oleh karena itu, fikih harus mampu menjawab berbagai persoalan bangsa yang tejadi saat ini.
Berikut pandangan Menteri Agama RI, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, dalam agenda diskusi yang diselenggarakan Maarif Institute bertema “Fikih dan Tantangan Kepemimpinan dalam Masyarakat Majemuk” di Jakarta. 

Artikel ini ditulis oleh:

Warnoto

Ibu Kota ISIS adalah Raqqa

Jakarta, Aktual.co — Tidak sulit untuk masuk ke jantung kota ISIS di Raqqa, Suriah. Yang sulit adalah keluar dari kota tersebut. Seorang aktivis bernama Abu Ibrahim al-Raqqawi menuturkan kisahnya selama hidup di ibu kota ISIS ini. Suaranya sangat tenang ketika berbicara kepada CNN. Namun, cerita horor tersembul di baliknya. Serangan udara. Eksekusi. Pemaksaan donor darah dan pernikahan dengan pejuang ISIS.

Al-Raqqawi bukan nama sebenarnya. Ini adalah identitas yang dipakai seorang pelajar medis salah satu penggagas kelompok aktivis bernama Raqqa is Being Slaughtered Silently. Menurut Raqqawi, ISIS telah menyiksa dan mengeksekusi salah satu anggota dari kelompoknya. ISIS menginginkan lebih banyak korban dari kelompok tersebut.

Namun, ancaman tersebut tidak dapat membungkam mulut Raqqawi untuk tetap menceritakan apa yang ia lihat. “Saya kehilangan hidup saya. Saya tidak bersekolah. Saya tidak punya masa depan. Saya tidak punya semuanya, tapi saya tidak ingin itu terjadi pada saya dan negara saya. Situasi yang memaksa saya menjadi seperti ini.

Saya tidak ingin menjadi terkenal. Saya tidak ingin orang mengetahui siapa saya atau apa yang saya kerjakan. Ini semua bagi kota saya dan bagi keluarga saya serta penduduk yang tak bersalah. Kami mencoba upaya terbaik. Kami mencoba menyelamatkan kota kami,” tuturnya. Ini adalah gambaran kondisi Raqqa yang diceritakan Raqqawi. CNN belum bisa memberikan konfirmasi secara independen, tapi penuturannya menunjukkan transformasi dramatis dari kota yang dahulu dikenal paling liberal di Suriah.

Pengamat: Kemampuan Bertempur Pasukan Kita Memprihatinkan

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie mengatakan dirinya sepakat dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu statemennya di akun @Ryamizard_R, yang menyebut jika Indonesia berperang, paling hanya mampu bertahan 3 hari.
Menurut dia, apa yang dikatakan Menhan itu bila ditinjau dari kekuatan energi yang digunakan untuk menggerakan alutsista sangat memprihatinkan.
“Sekarang aja ga usah ngomongin perang, sekarang aja TNI itu saja berapa berhutang kepertamina dan itu yang menurut saya aga tidak masuk akal,” kata Conni dengan nada mengkritisi kebijakan tersebut, saat menjawab pertanyan aktual.co, di Jakarta Pusat, Selasa (24/3).
“Seharusnya yang namanya keperluan pertahanan saharusnya tidak dianggap utang, sudah dananya terbatas,” imbuh dia.
Ia pun berpandangan, kondisi Indonesia dalam ketahanan energi saat ini jauh berbeda dengan negara-negara maju lainnya. Hal ini, sambung dia, lantaran saat bicara Energi Security Indonesia dalam copy paste sering kali setengah-setengah.
“Amerika Serikat (AS) itu kalau copy paste itu 1 sampai 3 nya itu jelas untuk energi terbarukan, tetapi nomor 4 itunya untuk membangun kekuatan Navy (angkatan laut) yang bisa di deploy kemanapun dibelahan bumi untuk protect crude oil. Sedangkan nomor 5 nya membangun strategic risert, ini yang belum dilakukan Indonesia,” tandasnya.
Sebelumnya sempat diberitakan, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu pesimis Indonesia bisa bertahan selama 3 hari jika terjadi perang. Kegundahan Menhan tersebut dipicu kurangnya cadangan ketahanan energy nasional, Di akun Ryamizard Ryacudu @Ryamizard_R, Menhan mengatakan jika Indonesia berperang, paling hanya mampu bertahan dalam beberapa hari.
“Info Militer Dunia menulis: Jika Indonesia Perang, Paling Hanya Bertahan 3 Hari, mengapa? Lantaran Indonesia tidak memiliki ketahanan energi yang cukup baik,” tulis Ryamizard.
Dijelaskan Ryamizard, hal ini berbeda dibanding dengan negara lain yang memiliki ketahanan energi yang baik. “Zero strategic kita. Kita nggak punya ketahanan energi, kalau Indonesia ini diblokir sana sini, kapal perang kita punya. Pesawat tempur kita punya tapi mau diisi bahan bakarnya pakai apa? Pakai air?” tulis Ryamizard.
Menhan juga prihatin karena ada fakta yang mengungkap Indonesia tidak punya cadangan BBM.
“Cadangan BBM kita jauh dibawah Neg2 tetangga! Bandingkan dengan Malaysia yang punya 30 hari, Jepang dan Korea 50 hari, Singapura 50 hari” dengan negara lain yang memiliki ketahan energi yang baik,” tutur Ryamizard. 

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Berita Lain