31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38586

Pembunuh Yasser Arafat Ditemukan

Jakarta, Aktual.co —Komite yang ditugaskan untuk menyelidiki kematian mendiang Presiden Yasser Arafat memastikan mantan Presiden Palestina itu tewas diracun. Komite juga mengatakan telah mengetahui identitas orang-orang yang meracuninya. Anggota Komite Sentral Fatah Jenderal Tawfiq Tirawi yang melakukan penyelidikan mengatakan mereka masih membutuhkan verifikasi detail sebelum merilis hasilnya kepada publik. Pernyataan tersebut disampaikan Tirawi saat wawancara dengan stasiun tv Ma’an.

“Kami memastikan perbuatan itu dilakukan oleh Israel. Namun kami masih mencari siapa orang yang paling bertanggung jawab langsung atas perbuatan itu,” kata Tirawi sebagaimana dikutip dari middleeastmonitor.com, Rabu (11/2). Stasiun televisi Al-Jazeera telah melakukan penyelidikan atas kematian Arafat pada tahun 2012.

Penelitian yang berlangsung selama sembilan bulan itu menemukan tingginya tingkat zat polonium, salah satu zat radioaktif, dalam barang-barang pribadi milik Yaser Arafat yang ia gunakan sebelum kematiannya. Tes laboratorium ini dilakukan oleh para ilmuwan Swiss. Mantan Presiden Palestina Arafat meninggal pada 11 November 2004, pada usia 75 tahun. Ia dimakamkan di Ramallah tanpa dilakukan tes forensik. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan pemerintah.

Banjir Jakarta, Walhi: Tata Kelola Lingkungan DKI Buruk

Jakarta, Aktual.co — Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengungkapkan banjir yang selalu berulang di ibu kota menunjukkan tata kelola lingkungan Jakarta yang buruk.

“Banjir Jakarta yang kejadiannya berulang itu menjadi bukti yang menunjukkan pembangunan selama ini tidak memperhatikan lingkungan,” kata Ketua Dewan Nasional Walhi Pusat Dadang Sudarja di Jakarta, Kamis (12/2).

Pembangunan yang terjadi di Jakarta sama sekali tidak memperhitungkan serta mengabaikan daya dukung dan tampung lingkungan. Seperti pembangunan mal yang tidak terkontrol bahkan ada beberapa yang didirikan di bantaran sungai seperti mal Mangga Dua.

Di tengah makin sedikitnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta maka seharusnya pembangunan di lahan kosong dan bantaran sungai terutama dengan luas yang cukup besar harus diperketat.

“Karena penyalahgunaan ruang dan alih fungsi lahan seperti itulah yang menjadi penyebab utama terjadinya banjir,” ujarnya.

Selain itu, kata Dadang, aspek pengurangan risiko bencana juga tidak menjadi prioritas dalam pelaksanaan pembangunan di ibu kota.

“Intinya jangan lagi ada pembangunan baru di lahan yang tersisa. Jangan ada tukar guling lagi lahan pemerintah ke swasta bahkan jika bisa tanah pihak swasta diambil karena anggaran Jakarta memungkinkan untuk itu,” ujarnya.

Lahan kosong itu harusnya diubah jadi RTH atau fasilitas waduk dan bantaran mustinya steril dari bangunan apapun terkecuali sarana pengendali banjir.

“Aturan juga menyebutkan di bantaran sungai harus merupakan RTH. Jadi semua harus ditertibkan agar bantaran menjadi steril terkecuali sarana pengendali banjir,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Pakar: Jangan Ada Wacana Lain, Presiden Harus Lantik BG

Jakarta, Aktual.co — Pakar Hukum Tata Negara Andi Irman putra Sidin menegaskan, Presiden Joko Widodo harus memberi kepastian kepada publik mengenai pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kepala Kepolisian RI (Kapolri).
“Presiden Jokowi harus cepat melantik Budi Gunawan menjadi Kapolri. Jadi, jangan ada wacana yang lain, yang saat ini harus dilakukan adalah Presiden harus cepat melantik Budi Gunawan,” ujar Irman, di Jakarta, Kamis (12/2).
Bahkan, kata dia, saat ini Presiden harus langsung menentukan jadwal pelantikan Budi Gunawan, bukan malah membuka wacana yang lain. Dengan demikian, Presiden akan memberikan jaminan hukum kepada publik.
Menurut dia, yang harus dipikirkan saat ini adalah kepentingan bangsa yang lebih besar dan jauh ke depan. Jangan sampai, kata dia, Presiden berpikir aspek politis dan yang lainnya.
“Di sini nggak ada politik-politikan, semuanya sudah clear, tinggal melantik saja,” tegasnya.
Kalau bicara politik, kita menyaksikan parlemen yang begitu bulat mendukung Budi Gunawan. Itu artinya, secara politik sudah tidak ada persoalan. Jadi, saat ini yang dipertaruhkan adalah sumpah jabatan Presiden, karenanya tidak ada alasan Presiden tidak melantik Budi Gunawan, paparnya

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Polda Metro: Broadcast 260 Begal Motor dari Lampung Hoax

Jakarta, Aktual.co — Polda Metro Jaya menyatakan pesan singkat (broadcast) yang beredar tentang “260 begal motor dari Lampung diturunkan di Jagorawi untuk melakukan aksi pembegalan” merupakan informasi tidak benar.
“Masyarakat tidak perlu khawatir karena itu informasi tidak benar,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Jakarta Kamis (12/2).
Kombes Martinus mengaku tidak pernah menyebarkan informasi terkait sekelompok pelaku kejahatan yang akan turun ke jalanan.
Martinus menjamin aparat Polda Metro Jaya akan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dari segala potensi aksi kejahatan.
Perwira menengah kepolisian itu menegaskan Polda Metro dan jajaran polres termasuk polsek secara berlanjut mengambil langkah preventif dan represif dengan menegakkan hukum terhadap pelaku kejahatan.
Langkah preventif dengan cara patroli rutin dan skala besar, menempatkan petugas bersenjata api di pos pantau dan menyebar petugas intelkam dan reserse.
Namun, Martinus mengimbau masyarakat tetap waspada ketika berada di jalan pada malam hari.
Martinus juga meminta warga menginformasikan soal penyebaran pelaku begal untuk melakukan aksi jahat itu merupakan informasi tidak benar agar menimbulkan keresahan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Asas Lex Specialis, Jadi Argumen KPK Angkat Penyelidik Sendiri

Jakarta, Aktual.co — Salah satu anggota Biro Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi Rasamala Aritonang mengatakan, KPK memiliki asas lex specialis atau bersifat khusus yang mengenyampingkan hukum umum lain dalam mengangkat penyelidik dan penyidik sendiri tanpa mengambil dari Polri.
“Kita punya Undang-Undang No 30 Tahun 2002 tentang KPK itu berlaku asas lex-specialis. Jadi di situ sudah disebutkan bahwa KPK punya kewenangan untuk mengangkat penyelidik, penyidik, dan penuntut umum,” kata Rasamala seusai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (12/2).
Rasamala mengatakan, KPK tidak sembarangan mengangkat penyelidik atau penyidik. Ia mengatakan, ada proses pelatihan lebih dulu yang diberikan KPK sebelum pengangkatan penyelidik dan penyidik.
“KPK dalam proses pengangkatan penyelidik itu telah dilatih terlebih dulu,” kata dia.
Rasamala juga menekankan bahwa pengangkatan seorang penyelidik tidak harus dengan latar belakang hukum.
Hal tersebut dikarenakan dalam penanganan tindak pidana korupsi banyak melibatkan aspek lain.
“Tindak pidana korupsi tidak melulu aspek hukum tapi juga aspek lainnya. Misalnya dalam pengadaan barang dan jasa ada korupsi gedung maka di situ diperlukan kemampuan seorang insinyur. Kalau korupsi keuangan di situ diperlukan akuntan,” kata dia.
Kendati demikian, Rasamala melanjutkan, dalam satu tim penyelidikan pasti ada penyelidik yang berlatar belakang hukum.
“Tapi dalam satu tim itu pasti ada yang berlatar belakang hukum,” kata dia.
Sebelumnya salah satu kuasa hukum Budi Gunawan, Maqdir Ismail mempermasalahkan status kepegawaian saksi fakta KPK Iguh Sipurba yang merupakan penyelidik non-Polri.
“Khusus soal penyelidik, dalam KUHAP tegas bahwa penyelidik adalah Polri. Nah ini tidak,” kata dia.
Kuasa hukum lainnya Frederich Yunadi juga mempertanyakan penyelidik KPK yang tidak berlatar belakang hukum.
Menurutnya, pengangkatan tersebut tidak sah dan melanggar undang-undang.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

BPBD DKI Minta Warga Waspada Akan Kiriman Air Dari Katulampa

Jakarta, Aktual.co — Ketinggian air di bendungan Katulampa hingga pukul 15.00 siang tadi telah mencapai 100 sentimeter atau berstatus siaga III.  Hal tersebut dikarenakan terjadinya intensitas hujan ringan di wilayah tersebut. 
“Pukul 15.00, ketinggian air sudah mencapai 100 sentimeter atau siaga III,” ujar Petugas Piket Pusat Pengendali dan Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Suratman, Kamis (12/2).
Menurutnya dengan naiknya debit air di bendungan Katulampa akan berdampak pula pada ketinggian air di Pintu Air Depok. “Perjalanan air dari Bendung Katulampa sampai ke Jakarta sekitar sembilan jam. Kemungkinan sampai pukul 00.00 malam nanti,” tambahnya.
Suratman menambahkan beberapa wilayah di Jakarta seperti  Cawang, Bukit Duri, Kampung Melayu, dan Bidara Cina akan mengalami banjir.  

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain