28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38586

Polisi Rawan jadi Beking Narkoba

Medan, Aktual.co — Peredaran Narkotika dan Obat-obat Terlarang (Narkoba) di berbagai wilayah di Indonesia masih tergolong tinggi. Dibuktikan, dari banyaknya penangkapan yang dilakukan baik pihak kepolisian maupun lembaga terkait, seperti Badan Narkotika Nasional (BNN).
Khususnya di Sumatera Utara, Kota Medan saat ini disebutkan tidak lagi menjadi kota transit barang haram itu, tapi telah menjadi lokasi yang dijadikan target operasi para pengedar narkoba.
Dalam bisnis haram itu, diakui, aparat penegak hukum jugak menjadi pihak yang paling diincar para pengedar. Aparat tak jarang dijadikan beking atau tempat berlindung untuk  memuluskan bisnis kotor itu. Atau, juga dijadikan target sebagai pemakai.
“Pengedar narkoba saat ini mendekati kepolisian untuk memuluskan bisnis haram tersebut,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo usai pemusnahan barang bukti Narkoba senilai Rp2,9 Milyar hasil tangkapan Polresta Medan, di Lapangan Cadika Pramuka Medan, Kamis (12/2).
Untuk mengantisipasi itu, kata Eko, pihaknya akan segera menggelar penanda tanganan fakta integritas. Ini dilakukan, agar anggota dalam jajarannya tidak terlibat dalam memuluskan serta memakai narkoba.
“Kalau terbukti bersalah maka polisi yang terlibat akan segera di proses dan dipecat dari pihak kepolisian,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

‘Matahari’ Dibuat Rio Febrian Saat Berada di Swedia

Jakarta, Aktual.co — Penyanyi pop papan atas Rio Febrian meluncurkan single terbaru berjudul ‘Matahari’, setelah tembang andalan “Memang Harus Pisah” yang dilepasnya tahun lalu mendulang sukses.

‘Matahari’ dibuat saat Rio melakukan workshop di Swedia pada Oktober 2014, melukiskan kerinduannya pada suasana tropis di Indonesia.

“Saat itu sudah masuk musim semi, hawa terasa dingin dan matahari jarang muncul. Tapi satu pagi saya terbangun, ternyata sang surya bersinar cerah,” kata Rio seperti dilansir dalam rilis pers Sony Music, Kamis (12/2)

Rio mengaku sangat kegirangan dan, meskipun matahari hanya muncul dalam hitungan satu jam, ia sudah mendapat inspirasi membuat satu komposisi lagu.

Dalam menggarap lagu itu, Rio berkolaborasi dengan Inu Numata dan produser Gustav Efraimsson. Musiknya dikemas dengan nuansa akustik dan mengekplorasi kemampuan vokal sang penyanyi menggunakan falset.

Rio yang memiliki warna vokal Bariton pun mengaku tertantang.

Seru banget. Ini pertama kalinya saya nyanyi dengan pendekatan yang berbeda. Musiknya juga asyik. Lagunya easy listening, dengan isian gitar akustik, synthesizer, dan ada isian string live-nya, katanya.

Rio mengaku energinya banyak terserap untuk menggarap musik Matahari, sehingga hanya sanggup membuat beberapa bait dan sisanya ia serahkan kepada Mhala Numata untuk melengkapi.

Karena perbedaan waktu enam jam, Mhala saat itu saya telpon sudah tengah malam. Langsung saya tembak untuk membuat lirik dengan kata kunci matahari. Dan langsung minta jadi saat itu juga, lanjut Rio.

“Hasilnya, jadilah sebuah lirik lagu dengan tema classic love. Berkisah tentang cinta yang diibaratkan sebagai seseorang yang ditunggu-tunggu kedatangannya untuk menghangatkan kehidupan, layaknya matahari. Simpel namun puitis dan langsung menyentuh hati,” tambahnya.

Single Matahari akan menjadi bagian album terbaru Rio Febrian yang rencananya dirilis bulan April 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Kubu KPK Pastikan Berkurangnya Saksi Bukan Karena Teror

Jakarta, Aktual.co — Rencananya tim kuasa hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menghadirkan tiga orang saksi dalam sidang lanjutan Praperadilan yang diajukan Komjen Pol Budi Gunawan. Namun KPK diketahui hanya menghadirkan satu orang saksi saja.
Kepala Biro Hukum KPK, Chatarina M Girsang memastikan, tak hadirnya dua saksi dari KPK bukan karena adanya teror. “Tidak ada, tidak,” kata Chatarina M Girsang usai persidangan beragenda pembuktian dari termohon di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/2).
Chatarina mengaku, dua saksi yang merupakan penyelidik aktif KPK tidak hadir karena tengah bertugas. Sedangkan yang hadir hanya satu saksi yakni penyelidik aktif dari Direktorat Penyelidikan KPK Ibnu C Purba.
Namun demikian, Chatarina meyakini satu saksi sudah cukup untuk menerangkan mekanisme penetapan tersangka.
“Jadi dalam KUHAP kalau beberapa saksi menerangkan hal yang sama, itu satu alat bukti saksi. Jadi kita kan waktunya sangat sedikit maka kita cari yang efektif dan efisien. Nanti saksi yang lain belum ketemu baru satu saksi. Jadi kalau saksi lain keterangannya sama, kami tidak akan ajukan lagi,” kata Chatarina.
Sementara itu untuk persidangan besok beragenda pembuktian terakhir dari KPK, kata Chatrina, pihaknya akan menghadirkan tiga saksi ahli yakni ahli pidana, Tata Negara dan Administrasi Niaga. 
Ketika disinggung adakah pengamanan untuk saksi ahli yang dihadirkan besok agar tak menjadi korban ‘teror’, Chatarina tak dapat memastikan. “Oh itu tanya pimpinan,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Tak Menolak Reklamasi Teluk Jakarta, PLN: Asal Jangan Ganggu Pembangkit

Jakarta, Aktual.co —Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak menolak proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Namun keberadaan proyek itu diminta tak mengganggu keberadaan pembangkit listrik di sana yang memasok kebutuhan 53 persen listrik Jakarta dan sekitarnya.  Disampaikan Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto, keberadaan pembangkit listrik di sana merupakan aset strategis dan masuk sebagai obyek vital nasional. Sebab memasok listrik untuk kawasan VVIP di Jakarta dan Tangerang. Seperti Istana Negara, Bandara Sokerano-Hatta, dan pusat bisnis terpadu Sudirman-Kuningan.
PLN, ujar dia, punya kepentingan menjaga keberlangsungan kinerja operasional pembangkit listrik yang terancam proyek reklamasi. “Seperti PLTGU/PLTU Muara Karang dan pembangkit listrik lainnya yang berada di wilayah pantura Jakarta,” ujar dia, di Jakarta, Kamis (12/2).
Sehingga, sambung Bambang, pembangkit listrik di sana bisa beroperasi secara maksimal guna menjamin kesinambungan dan keandalan pasokan listrik di Jawa-Bali. 
“Khususnya untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sebagai infrastruktur strategis yang menghasilkan listrik,” ujar dia.
Bila operasional pembangkit listrik PLN di Teluk Jakarta terganggu  reklamasi, Bambang memastikan akan ada dampak negatif terhadap pasokan listrik ke Ibu Kota DKI Jakarta.
Diakui Bambang, proses reklamasi untuk mendirikan kawasan pemukiman dan pusat-pusat bisnis di wilayah utara Jakarta itu berpotensi memberi dampak serius bagi lingkungan sekitarnya. 
“Terutama terhadap operasional PLTU/PLTGU Muara Karang.  PLTU/PLTGU ini, memiliki total kapasitas 1648 MW yang terdiri dari PLTG Blok 1 dengan kapasitas 508 MW, PLTGU Blok 2 berkapasitas 740 MW dan PLTU Unit 4 dan 5 berkapasitas  400 MW ,” kata dia. 
Sebelumnya, reklamasi Teluk Jakarta masuk di antara 17 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang sudah disetujui Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI untuk dibahas tahun ini. 
Yakni Revisi Perda No 8 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura, dan Raperda Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir di Pulau-Pulau Kecil DKI Jakarta. Dua raperda ini ditargetkan selesai Mei 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Status Tersangka, Menhub Disarankan Cari Orang Lain Selain Eddy

Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi V Ahmad HM Ali menyarankan menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk memilih orang lain yang lebih baik selain Eddi, selaku Dirjen Angkutan Lalu Lintas Jalan, yang menyandang status tersangka dalam dugaan kasus gratifikasi.
“Masalah Jonan melantik tersangka, menurut saya pribadi, kita juga harus mengedepankan asas praduga tak bersalah sehingga pada perspektif hukum, tersangka secara hukum tetap tidak bersalah. Bicara pada perspektif etika menjadikan seorang pejabat publik sebaiknya tidak, karena bukan asas yang baik. Kalau tersangka, orang pasti akan meragukan kredibilitasnya,” ujar Ali, Kamis (12/2).
Menurutnya, melantik seorang pejabat publik yang menjadi tersangka itu tidak salah secara hukum dan di mata hukum harus berlaku sama.
Pada dasarnya pejabat harus memberikan kepercayaan terhadap bawahannya dan publik.  Kepercayaan publik itulah yang akan menumbuhkan partisipasi publik.
“Itu sudah menghukum dia, kondisi itulah yang mempersulit pejabat publik yang dijadikan tersangka dan diberikan tanggung jawab.”

Artikel ini ditulis oleh:

Kementan Dapat Tambahan Anggaran Rp16 Triliun

Jakarta, Aktual.co — Komisi IV DPR RI menyetujui tambahan pagu APBN-P Kementrian Pertanian Tahun 2015 sebesar Rp. 16.918.669.000.000 berdasarkan hasil pembahasan di Badan Anggaran DPR RI.
Sehingga total APBNP kementrian pertanian tahun 2015 menjadi Rp. 32.797.980.657.000.
“Komisi IV DPR meminta kementerian pertanian untuk memprioritaskan realisasi program-program untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan untuk mwujudkan kedaulatan pangan pada APBNP tahun 2015,” ujar pimpinan rapat Edhy Prabowo di Komisi IV DPR, Kamis (12/2).
Sebelumnya komisi IV DPR RI telah menyetujui APBN Tahun 2015 hasil ‘refocusing’ Kementrian Pertanian sebesar Rp. 15.879.311.657.000.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain