31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38588

Cegah Banjir, DKI Berencana Bangun Pompa Air dan Tanggul

Jakarta, Aktual.co —  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun sejumlah pompa air sekaligus memperkuat tanggul sebagai solusi penanggulangan masalah banjir di Ibu Kota.

“Pembangunan sarana dan prasarana banjir diantaranya pemasangan pompa air serta peninggian tanggul laut saat ini masih belum selesai. Makanya, ingin kami percepat,” kata Kepala Dinas Tata Air DKI Agus Priyono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (12/2).

Menurut dia, master plan penanganan banjir di wilayah ibukota, dari hilir ke hulu, telah dirancang sedemikian rupa oleh Pemprov DKI.

“Di hilir, rencananya adalah memasang enam pompa besar di muara-muara sungai, yakni Pompa Kamal, Pompa Angke, Pompa Marina, Pompa Karang, Pompa Sentiong dan Pompa Sunter Hilir,” ujar Agus.

Dia menuturkan pekerjaan pemasangan enam pompa air besar tersebut akan dimulai pada tahun ini dan diperkirakan akan rampung secara keseluruhan dalam waktu sekitar dua atau tiga tahun.

“Dengan adanya pompa-pompa air tersebut, maka diharapkan banjir rob yang seringkali melanda wilayah pesisir utara Jakarta dapat berkurang,” tutur Agus.

Meskipun demikian, dia mengungkapkan keberadaan pompa-pompa air itu tetap harus diimbangi dengan peninggian tanggul agar semakin optimal dalam mengatasi banjir rob.

“Kalau tidak diimbangi dengan peninggian tanggul-tanggul laut, maka keenam pompa air itu tidak akan mampu mengantisipasi banjir rob. Kalau pompa dan tanggul itu ada, maka penanganan banjir akan semakin efektif,” ungkap Agus.

Lebih lanjut, dia mengatakan pekerjaan peninggian tanggul laut itu rencananya akan dimulai pada tahun ini dan diprioritaskan bagi daerah-daerah dengan tanggul laut yang masih rendah.

Sejumlah tanggul laug yang akan ditinggikan, antara lain tanggul laut di Kamal, Tanjungan, Kali Asin, Luar Batang, RE Martadinata, Cilincing dan Marunda.

Rencananya, tanggul laut di pesisir utara Jakarta itu akan membentang hingga sepanjang 32 kilometer. Akan tetapi, hanya 8 kilometer yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Lalu, dari 8 kilometer, Pemprov DKI bertanggung jawab mengerjakan sepanjang 4 kilometer dan 4 kilometer sisanya dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Kabareskrim: Kasus BW Perkara Kecil, Ada Korupsi Besar Yang Belum Dibuka

Jakarta, Aktual.co — Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso menyatakan kasus yang menjerat Bambang Widjojanto adalah perkara kecil. Menurutnya, masih banyak kasus korupsi yang tengah ditangani Bareskrim Polri dan lebih besar ketimbang kasus yang menyeret salah satu Wakil Ketua KPK sebagai tersangka.
“BW (Bambang Widjojanto) itu persoalan kecil, ada perkara korupsi besar yang kita tangani dan berhasil, nanti akan dibuka, semua akan dibuka pada saatnya,” kata Budi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (12/2).
Ditegaskan Budi, bukan dalam kasus yang menjerat jajaran pemimpin KPK ini saja Polri bertindak cepat. Dia mengaku, ada berbagai kasus seperti tindak pidana korupsi yang berhasil diungkap, namun kurang diexpose.
Budi menambahkan, kasus-kasus yang menyeret para petinggi KPK ini menjadi mencuat karena hubungan antara Polri dan lembaga antirasuah itu tengah memburuk.
“Kita sudah merespon semua kasus, masalah pertambangan kita tangani, masalah korupsi juga, adalah banyak hal. Kalau kasus-kasus ketua KPK ini kan enteng saja. Tapi karena menyangkut hubungan KPK Polri, jadi wah gitu kan,” kata Budi.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pengamat LIPI: Ahok Harusnya Bicara Penyelesaian Masalah, Bukan menyalahkan

Jakarta, Aktual.co —Sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ‘meledak-ledak’ dan cenderung menyalahkan pihak lain saat terjadinya banjir di Jakarta, disayangkan banyak pihak.
Salah satunya, disampaikan peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI), Firman Noor. Menurut dia, gaya komunikasi Ahok tidak layak untuk seorang pemimpin.
“Itu gaya komunikasi politik yang memang kurang tepat dalam posisi sebagai seorang gubernur,” kata Dosen FISIP Universitas Indonesia itu, saat dihubungi Aktual.co, Kamis (12/2).
Sebagai kepala daerah, ujar Firman, Ahok harusnya lebih banyak berbicara  pemecahan masalah, ataupun mengajak masyarakat untuk saling membantu dan mengawasi, dan bukan malah ‘gemar’ menyalahkan orang lain.
“Lebih ke ‘problem solving’, mengajak, atau bisa langsung menjelaskan apa persoalan yang ada dan memberi opsi penyelesaian,” ujar dia.
Diakuinya, gaya komunikasi Ahok yang ‘meledak-ledak’ justru cocok dipakai Ahok saat masih menjabat Wakil Gubernur. Sebab yang dihadapi Ahok saat itu adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI.
“Tidak mengherankan memang dia (Ahok) dulu diplot untuk membenahi masalah internal pemprov yang digambarkan banyak masalah,” bebernya.
Sedangkan saat sudah menjadi Gubernur DKI, menurut dia, persoalan yang ditemui Ahok tidak sesederhana itu lagi. Karena dia harus merangkul banyak pihak agar bisa bersama-sama menyelesaiakan permasalahan di Ibu Kota.
Sebelumnya, Ahok diketahui menuding ada upaya sabotase dan menyalahkan PLN atas banjir di Jakarta yang sampai menyentuh kawasan Istana Negara, Senin (9/2) lalu. Kata dia, air bisa sampai menggenangi Istana karena PLN melakukan pemadaman listrik di Waduk Pluit. Akibatnya, air di waduk itu meluber hingga sampai Istana.

Artikel ini ditulis oleh:

Mantan Panglima TNI Belum Mau Simpulkan Aksi Teror ke KPK

Jakarta, Aktual.co — Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto, mantan panglima Tentara Nasional Indonesia mengungkapkan Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan lembaga yang masih dibutuhkan.
 jika lembaga ini mengalami kelumpuhan, maka akan berakibat kepada kinerja terhadap pemberantasan korupsi.
“Kalau gelisah maka gak bisa melaksanakan fungsi dengan bagus,” kata Endriartono di gedung KPK, Jakarta, Kamis(12/2)
Menurut Endriartono terkait isu teror yang dialami pejabat struktural, penyidik dan pegawai KPK harus segera diselesaikan jika dibiarkan maka akan mengganggu kinerja lembaga anti rasuah tersebut.
“Kalau itu betul ada, ini harus sesuatu yang serius”, Kata Endriartono
Dia juga menambahkan dirinya saat ini belum dapat mengambil kesimpulan terkait terjadinya teror yang dialami pekerja lembaga anti rasuah tersebut.
 “Saya ingin mendapatkan penjelasan yang lebih,” tambah Endriartono.. 

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pengumuman Calon Kapolri, Menko Polhukam: Salah Praperadilannya Kenapa Mundur

Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinasi bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy menyebut keputusan terkait kepastian calon kapolri menunggu hasil praperadilan Komjen Budi Gunawan.
Proses sidang praperadilan yang mundur dari jadwal sebelumnya menjadi alasan belum diumumkannya keputusan calon kapolri oleh presiden.
“Kan praperadilannya mundur, yang salah ya praperadilannya dong kenapa mundur,” kata Tedjo, di Jakarta, kamis (12/2).
Menurutnya, Jokowi menunggu hasil dari praperadilan sebelum mengumumkan kepastian calon kapolri. 
“Kan harus ada kepastian hukum dong. tunggu saja,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemkot-PHRI Singkawang Siap Sukseskan Perayaan ‘Cap Go Meh’

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan barat, menggandeng Parhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) setempat untuk menyukseskan perayaan Cap Go Meh yang akan disaksikan wisatawan dari dalam dan luar negeri

Seperti biasanya, perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang akan berdampak positif ke pengelola hotel, restoran, rumah makan dan obyek serta daya tarik wisata (ODTW) kota ini, kata Plt Kepala Disbudparpora Singkawang, Apriyanto di Singkawang, Kamis (12/2).

“Akan banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Kota Singkawang guna menyaksikan “event” tahunan itu, terlebih Cap Go Meh ini merupakan event yang sudah mendunia serta mendapatkan pengakuan dari Unesco,” katanya.

Dia mengajak semua pihak termasuk para pengelola hotel, restoran, rumah makan dan pengelola obyek wisata untuk bersama-sama mendukung dan menyukseskan pelaksananaan event itu, .

Apriyanto menjelaskan, dukungan dari pelaku usaha khususnya di bidang pariwisata bisa dilakukan dengan memasang edaran yang dikeluarkan dari Kementerian Pariwisata.

“Dari surat edaran itu mewajibkan pemasangan logo Wonderful Indonesia dalam promosi pariwisata. Sementara ‘event’ ini juga menjadi promosi wisata, sehingga ini menjadi komitmen kita dalam menyambut Imlek dan Cap Go Meh,” tuturnya.

Untuk menyukseskan kegiatan itu, Pemkot Singkawang, akan memberikan dukungan dengan berupaya memberikan fasilitas dan regulasi.

Pada prinsipnya, kata dia, pengusaha hotel, restoran, rumah makan dan ODTW sudah siap menyambut “event” budaya itu.

Untuk memastikan kesiapan itu, Disbuparpora akan mengandeng PHRI untuk melakukan pengecekan terkait kelayakan kamar, toilet, kebersihan tempat, areal tempat makanan serta menu yang ditampilkan.

“Kita berupaya memberikan yang terbaik untuk tamu yang datang. Apabila ada kekurangan, maka kita akan berikan arahan sesuai dengan standarnya dan rencanakan sebelum Imlek sudah dilakukan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain