28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38610

Keberadaan PPA Dipercaya Bikin Gerah Jaksa Nakal

Jakarta, Aktual.co — Keberadaan Pusat Pemulihan Aset (PPA) Kejaksaan Agung diapresiasi. Sebab keberadaan divisi ini mampu mengoptimalkan pengembalian aset dan barang bukti kejahatan negara.
Selain itu, keberadaan PPA pun dipercaya membuat gerah Jaksa nakal yang biasa memanipulasi aset hasil tindak pidana kejahatan.
Demikian disampaikan pakar hukum pidana dan kriminologi Universitas Indonesia Ferdinand Andi Lolo, ketika dihubungi, Rabu (11/2).
 “Sistem yang ada di PPA ini membuat oknum jaksa tidak bisa ‘bermain-main’ lagi. Sekaligus memotong rantai korupsi di internal kejaksaan terkait penyimpangan aset dan barang bukti hasil kejahatan,” kata dia.
Menurut dia, sistem terintegrasi dan transparan, membuat peluang untuk bermain-main barang bukti akan sulit terulang kembali seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Sejatinya, menurut dia, ketika berbicara teoritis, penyimpangan menghilangkan barang bukti atau aset terpidana, untuk terjadinya korupsi internal di institusi penegak hukum tidak mungkin terjadi.
 “Namun dalam praktiknya, seringkali dimungkinkan penyimpangan tersebut terjadi. Hal ini dikarenakan kurangnya kontrol jaksa yang melakukan penyitaan itu sendiri,” kata dia.
Komisioner Komisi Kejaksaan RI, Kaspudin Nor menegaskan dirinya mendukung keberadaan PPA di Kejaksaan Agung. “Dari prestasi yang dicapai seperti mengembalikan uang negara senilai triliunan rupiah, saya kira inilah waktunya Kejaksaan untuk mensosialisasikan unit PPA,” kata Kaspudin.
Dikatakannya, jika suatu unit melaksanakan tugas dan fungsinya secara transparan serta akuntabel, maka uang hasil tindak pidana korupsi di Indonesia akan secara maksimal dikembalikan ke kas negara. “Dan PPA sudah membuktikan hal tersebut. Ketika berbicara prestasi, sudah sepatutnya unit ini diberikan apresiasi,” sambungnya.
Dirinya tak memungkiri pula jika selama ini, marak oknum kejaksaan yang bermain-main barang bukti maupun aset. “Bisa jadi, kehadiran PPA bakal membongkar semua barang bukti atau aset yang telah ‘dimakan’ para oknum jaksa tersebut,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Tim sembilan Ingin Hakim Praperadilan BG Terjaga Independensinya

Jakarta, Aktual.co — Tim independen meminta Komisi Yudisial untuk terus mendukung supaya independensi hakim tunggal yang memimpin sidang praperadilan Budi Gunawan kepada KPK dapat tetap terjaga.
“Kami ingin hakim Sarpin Rizaldi yang memimpin sidang praperadilan tersebut terjaga kehormatan serta independensinya, meskipun nanti bisa ada banyak tekanan yang datang dari mana saja,” kata anggota Tim 9, Jimly Asshidiqie di gedung Komisi Yudisial Jakarta, Rabu (11/2).
Jimly mengemukakan, bahwa Tim 9 ingin berjaga-jaga supaya Hakim Sarpin tidak merasa terintimidasi meskipun tidak menutup kemungkinan akan banyak tekanan yang datang dari mana saja.
“Keinginan kami supaya hakim dapat terjaga kehormatannya disambut KY dengan sangat responsif, disamping ketegasan melalui pernyataan, namun KY juga mengambil langkah-langkah untuk menjaga hakimnya supaya tetap independen,” ujar Jimly.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Bambang Widjojanto Bicara Ke Media Soal Teror KPK

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojajnto (kiri) didampingi Deputi Pencegahan KPK Johan Budi (kanan) memberikan penjelasan terkait teror yang diterima sejumlah pekerja dan staff, saat konferensi pers, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/2/2015). KPK menganggap teror yang diterima sudah mengarah pada penghilangan nyawa terhadap sejumlah pekerja dan staff KPK. AKTUAL/MUNZIR

BNPB: Banjir Berpeluang Hingga Maret 2015

Jakarta, Aktual.co — Banjir masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hingga Maret 2015, demikian dikatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/2).

“Berdasarkan prakiraan cuaca dan sejarah, banjir masih berpeluang terjadi hingga Maret 2015,” kata Sutopo.

Menurut dia, hingga saat ini jumlah pengungsi akibat banjir masih naik turun. Untuk Jakarta saat ini diperkirakan sekitar 5.900 orang mengungsi di beberapa lokasi.

“Kebutuhan logistik bagi pengungai masih mencukupi. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

APBD DKI Dikembalikan, DPRD: Tidak Sesuai Dengan Aturan

Jakarta, Aktual.co — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang sebelumnya dikembalikan Kementerian Dalam Negeri karena dianggap ilegal sebab tidak sesuai dengan aturan.

“Penyebab ilegal karena APBD itu seharusnya sama dengan yang dibacakan diparipurna, itu intinya. Sekarang APBD yang dikirim Pemprov kemarin ke Kemendagri, itu yang belum dibahas, makannya dikembalikan dan tidak memiliki kekuatan legalitas karena belum ada tandatangan para pimpinan dewan,” kata Wakil Ketua DPRD Mohammad Taufik di Jakarta, Rabu (11/2).

Taufik juga mengatakan angka yang diajukan tidak boleh melebihi dari Rp73 triliun karena yang diajukan pertama kali oleh Pemprov DKI adalah sejumlah itu. “Namun ketika diajukan oleh mereka adalah versi yang berbeda makannya jadi ilegal,” katanya.

Taufik juga mengatakan hak untuk mengajukan budgeting tersebut ada di dewan dengan bukti legislasi dari ketua DPRD. Dia juga menambahkan pada Senin malam (9/2) pimpinan dewan telah menandatangani dokumen tersebut dan telah mengirimkan ke Kemendagri.

“Sudah ditandatangani kemarin dan semalam kayanya juga langsung dikirim,” ujarnya.

Selain itu ada juga kejanggalan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dimana telah memasukan anggaran E-budgeting ke dalam nomenklatur. Padahal kata Taufik, E bugeting itu harusnya di masukan kedalam nomenklatur setelah adanya persetujuan di rapat paripurna.

“Seharusnya ketok palu dulu baru masukin ke nomenklatur,” katanya menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Menelisik Tradisi Angpao dalam Perayaan Imlek

Jakarta, Aktual.co — Perayaan Imlek tidak terlepas dari pemberian angpao sebagai bentuk tradisi dalam merayakan Tahun Baru China. Warna merah dalam amplop melambangkan kebaikan dan kesejahteraan di dalam kebudayaan Tionghoa. Warna merah juga menunjukkan kegembiraan, semangat yang pada akhirnya akan membawa nasib baik.

Memberikan angpao kepada generasi muda (muda-mudi yang belum menikah) merupakan suatu tradisi dan budaya masyarakat Tionghoa saat merayakan Tahun Baru Imlek.  Harapan dari pemberian angpao yaitu, agar si penerima angpao bisa mendapatkan keberuntungan dan nasib baik sepanjang Tahun Baru China tersebut.

Nilai uang yang di dalam Angpao hanyalah untuk menyenangkan si penerima angpao, yang benar-benar memiliki artinya adalah si amplop (kantong) merahnya tersebut. Jadi membuka angpao di depan pemberi angpao adalah perilaku yang tidak sopan.

Pada masa Dinasti Qin di Tiongkok, orang-orang tua biasa mengikat uang koin dengan benang merah. Uang itu disebut yāsuì qián (壓祟錢) yang berarti “uang pengusir roh jahat”, dipercaya dapat melindungi orang-orang tua dari penyakit dan kematian.

Yāsuì qián kemudian digantikan amplop merah semenjak bangsa China menemukan metode printing. Uang tersebut selanjutnya disebut yāsuì qián (壓歲錢), aksara sui yang digunakan bukan berarti “roh jahat” melainkan “usia tua”.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain