28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38616

Menteri Rini Surati Menkeu Susulkan PMN Tiga BUMN

Jakarta, Aktual.co — Menteri Negara BUMN Rini M Soemarno menyurati Kementerian Keuangan untuk menambah Penyertaan Modal Negara (PMN) di tiga badan usaha milik negara yaitu PT PLN, PT Askrindo dan Perum Jamkrindo dalam RAPBN-P 2015.
“PMN untuk PT PLN kami usulkan sebesar Rp5 triliun dan masing-masing Rp500 miliar kepada Askrindo dan Jamkrindo,” kata Menteri BUMN Rini M Soemarno, di Jakarta, Rabu (11/2).
Ia menyatakan sudah menyampaikan surat kepada Kementerian Keuangan untuk mengusulkan kucuran modal untuk tiga perusahaan itu. Setelah mendapat “lampu hijau” dari Kementerian Keuangan, maka akan dimintakan persetujuan dari Komisi VI DPR selaku mitra kerja Kementerian BUMN.
“Usulan PMN untuk PLN, Askrindo dan Jamkrindo sesuai dengan program Pemerintah yang sedang memprioritaskan pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, dan pengembangan Kredit Usaha Rakyat (KUR),” katanya.
Dengan begitu ia menambahkan, ada kemungkinan PMN untuk tiga BUMN tersebut diusulkan pada tahun 2016, sejalan dengan prioritas utama menyangkut infrastruktur, energi dan UKM.
Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad mengatakan mendukung suntikan modal untuk Askrindo dan Jamkrindo karena keduanya merupakan perusahaan yang memberikan penjaminan terhadap KUR yang disalurkan perbankan kepada usaha-usaha kecil.
“PMN jika diberikan Pemerintah kepada Jamkrindo dan Askrindo dapat memperkuat struktur permodalan kedua BUMN tersebut. Sedangkan PMN untuk PLN sejalan dengan kebutuhan perseroan akan dana besar untuk membangun dan memperbaiki pembangkit,” katanya.
Sebelumnya, pada Rabu (11/2) dinihari, Komisi VI menyetujui PMN kepada 27 BUMN dalam RAPBN-P Tahun 2015 senilai Rp37,276 triliun. Nama PLN, Askrindo dan Jamkrindo tidak masuk dalam daftar penerima karena perusahaan yang bersangkutan memang tidak diusulkan.
Adapun 27 BUMN penerima PMN 2015 meliputi PT Angkasa Pura sebesar Rp2 triliun, PT ASDP Indonesia Ferry Rp1 triliun, PT Pelni Rp500 miliar, PT Hutama Karya Rp3,6 triliun, Perum Perumnas Rp2 triliun, PT Waskita Karya Tbk Rp3,5 triliun, PT Adhi Karya Tbk Rp1,4 triliun, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Rp3,5 triliun, PT Permodalan Nasional Madani Rp1 triliun.
Selanjutnya PT Garam Rp300 miliar, Perum Bulog Rp3 triliun, PT Pertani Rp470 miliar, PT Sang Hyang Seri Rp400 miliar, PT Perikanan Nusantara Rp200 miliar, Perum Perikanan Indonesia Rp300 miliar, PT Dirgantara Indonesia Rp400 miliar, PT Dok Perkapalan Surabaya Rp200 miliar, PT Dok Kodja Bahari Rp900 miliar, PT Industri Kapal Indonesia Rp200 miliar.
PT Aneka Tambang Rp3,5 triliun, PT Pindad Rp700 miliar, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Rp2,75 miliar, PT Perusahaan Pengelola Aset Rp2 triliun, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia Rp250 miliar, PT Pelindo VI Rp2 triliun, PT Krakatau Stell Rp956 miliar (noncash), PT Bahana PUI Rp250 miliar (noncash).

Artikel ini ditulis oleh:

Peneliti Berusaha Ungkap Rahasia ‘Terdalam’ Inti Bumi

Jakarta, Aktual.co — Tim peneliti internasional telah menemukan salah satu fenomena, rahasia terdalam Bumi, inti dari Planet kita – yang disebut ‘bola besi padat’ – memiliki inti yang tersembunyi. Dan, ini disebut “inner core” tampaknya memiliki beberapa peristiwa yang sangat menarik.

“Fakta bahwa Bumi kita memiliki dua wilayah yang jelas berbeda dapat memberitahu kita sesuatu tentang bagaimana inti telah berkembang,” papar Dr. Xiaodong Song, Profesor Geologi dari University of Illinois sekaligus penulis yang terlibat dalam penemuan, mengatakan dalam pernyataan tertulisnya.

“Sebagai contoh, selama sejarah Bumi, inti mungkin memiliki perubahan yang sangat revolusioner dalam perkembangan deformasi-nya.  Ini mungkin memegang kunci bagaimana Planet Bumi berkembang. Kami (Peneliti) berada tepat di tengah – secara harfiah, di pusat Bumi “.

Dalam studi, para peneliti Illinois bersama rekan-rekan mereka di Nanjing University Tiongkok mengukur bagaimana gelombang seismik bergaung dan berjalan melalui Bumi pasca gempa bumi yang terjadi antara tahun 1992 hingga 2012.

Peneliti menganalisis coda gempa itu (bentuk gelombang seismik yang mengikuti gempa tersebut) memberikan petunjuk tentang apa yang ada di dalam Bumi.

“Ide dasar dari metode sekitar untuk beberapa waktu. Dan, orang-orang telah menggunakannya untuk jenis lain di sekitar permukaan. Tapi, kami sedang mencari solusinya melalui pusat Bumi, “kata Song dalam pernyataannya.

Kemudian, apa yang para peneliti temukan?
Data gelombang seismik menunjukkan, bahwa kristal besi di daerah terdalam dari titik inti timur-barat, sedangkan kristal besi di daerah inti dalam terluar titik utara-selatan. Para peneliti menyimpulkan bahwa harus ada ‘inner core’ yang berbeda yang memakan sekitar setengah diameter inti dalam keseluruhannya.

“Orang-orang telah memperhatikan perbedaan cara gelombang seismik berjalan melalui bagian luar dari inti dalam dan terdalam, tetapi tidak pernah terjadi sebelumnya seperti saat ini. Ilmuwan menyarankan bahwa keselarasan besi kristal yang membentuk wilayah tersebut benar-benar miring dibandingkan dengan bagian terluar , ” beber Dr. Simon Redfern, Profesor Ilmu Bumi dari Universitas Cambridge, di Inggris, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan kepada BBC News.

“Bila itu benar, itu akan berarti bahwa sesuatu yang sangat besar terjadi untuk perputaran orientasi inti untuk mengubah keselarasan kristal dalam inti utara-selatan seperti yang terlihat hari ini di bagian terluarnya.”

Penelitian tersebut dipublikasikan secara online dalam Nature Geoscience Journal pada 9 Februari 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

DPR Sayangkan Kemen LH dan Kehutanan Tak Tambah Anggaran

Jakarta, Aktual.co — Komisi IV DPR menyayangkan tidak adanya perubahan program dan anggaran di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kementerian ini tak meminta tambahan alokasi anggaran, padahal Komisi IV  menganggap perlu adanya tambahan alokasi anggaran guna meningkatkan pengendalian lingkungan hidup dan kehutanan.
“Anggaran ini belum mencerminkan perubahan format restorasi menuju hutan yang hebat,” ujar Anggota Komisi IV, Made Urip, saat Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri LH dan Kehutanan, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/2).
Menurutnya, kecilnya anggaran yang diajukan menggambarkan keadaan program kerja yang tidak berkembang dari periode sebelumnya.
Anggota Komisi IV Firman Subagyo menyebut bahwa pagu anggaran KLH dan Kehutanan tidak menampakkan perubahan signifikan. Padahal jika dilihat dari tugas kementerian ini untuk mengolah masalah kehutanan menjadi sorotan dunia, ditambah tugas dan beban KLH digabung kementerian kehutanan, anggaran tersebut dianggap tak sebanding.
“Harus rajin lobi Bappenas dan Menteri Keuangan, sebab bukan hanya DPR yang menentukan keuangan,” katanya.
Komisi IV DPR RI menyetujui APBNP yang diusulkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebesar Rp6,7 triliun.
Alokasi Rp6,7 triliun ini dipecah dengan sumber dana rupiah murni sebesar Rp5,4 triliun atau sebesar 80,44 persen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp1.2 triliun atau sebesar 17,48 persen, Hibah Luar Negeri Rp123 miliar atau 1,84 persen, Pinjaman luar negeri sebesar Rp 16 miliar atau 0.24 persen. Sementara akan dialokasikan untuk 13 program kerja di KLH dan Kehutanan.

Artikel ini ditulis oleh:

Alasan Petugas Parkir Sabang Tak Digaji Dua Kali UMP

Jakarta, Aktual.co —Ucapan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahwa petugas parkir di parkir elektronik di Jalan Sabang dapat gaji dua kali Upah Minimum Provinsi (UMP) atau sekitar Rp4 juta, ternyata sulit direalisasikan.
Itu diakui sendiri oleh Kepala UPT Parkir Provinsi DKI Jakarta, Sunardi Sinaga. Meski pemasukan parkir elektronik di Jalan Sabang meningkat hingga Rp280 juta, kata dia, tetap saja sulit menggaji petugas parkir hingga dua kali lipat.
Ini penjelasan Sunardi. “Di Jalan Sabang (pemasukan) sebulan kita hitung kemarin dapat sekitar Rp280 juta. Selama ini kita di Jalan Sabang dapat 500 ribu dikali 30 hari cuma dapat Rp15 juta. Tapi sekarang (sejak e-parking) transaksi mencapai Rp280 juta,” ujar dia, di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (11/2). 
Kendati pendapatan melonjak, kata Sunardi, itu masih harus dibagi ke pihak swasta yang menjadi operator mesin parkir. Sisanya, barulah dibagi rata ke petugas parkir di Jalan Sabang yang berjumlah 40 orang.
“Jika gaji rata-rata 40 orang kali Rp2,6 juta aja jadinya Rp100 juta. kalau dia langsung dikasih dua kali UMP DKI ya habis dong. Buat operator apa? Biaya lain pakai apa?” ujar dia.
Idealnya, kata dia, petugas parkir di Jalan Sabang tak lebih dari 20 orang. Oleh karena itu, Sunardi masih belum bisa menjanjikan kapan penerapan upah 2 kali UMP pada juru parkir bisa terealisasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Moody’s: Harga Minyak Rendah Tidak Akan Picu Pertumbuhan Dunia

Jakarta, Aktual.co — Harga minyak rendah biasanya membantu melumasi roda bisnis dan memacu pertumbuhan ekonomi global, tetapi Moody’s pada Rabu (11/2) mengatakan pihaknya tidak akan merevisi perkiraan untuk G20, mengutip berbagai penyeimbang untuk “windfalls” (dana tak terduga) yang diharapkan.
“Untuk ekonomi-ekonomi G20, kami perkirakan pertumbuhan PDB masing-masing hanya di bawah 3,0 persen pada 2015 dan 2016, tidak berubah dari 2014 dan dari Prospek Makro Global (Global Macro Outlook) kami pada November 2014,” kata lembaga pemeringkat kredit dalam laporan prospek terbaru.
“Di kawasan euro, Jepang dan Brazil, dan beberapa importir minyak bersih lainnya di G20, penurunan harga minyak terjadi dalam lingkungan ekonomi yang tidak menguntungkan,” kata Marie Diron, wakil presiden senior Moody’s untuk kebijakan kredit.
Dia menunjuk ke angka pengangguran yang tinggi dan ketidakpastian politik baru di beberapa negara-negara zona euro, serta kebijakan moneter dan fiskal yang ketat Brazil.
“Dalam konteks ini, sebagian besar dari keuntungan pendapatan dari harga minyak yang lebih rendah kemungkinan lebih banyak ditabung daripada dibelanjakan,” tulis Diron.
Kelompok 20 meliputi negara-negara industri dan berkembang terkemuka. Moody’s memperkirakan pertumbuhan PDB di bawah 1,0 persen pada 2015 di zona euro dan Jepang.
Amerika Serikat dan India “adalah salah satu penerima keuntungan terbesar (di antara negara G20) dari minyak yang lebih murah, karena para konsumen dan perusahaan-perusahaan menghabiskan sebagian dari keuntungan dalam pendapatan riil,” kata Moody’s.
Lembaga yang berbasis di AS itu memperkirakan pertumbuhan PDB AS sebesar 3,2 persen pada 2015 dan 2,8 persen pada 2016, sementara itu memperkirakan ekonomi India tumbuh hampir 7,0 persen pada 2016.
Adapun negara-negara G20 penghasil minyak, kemerosotan harga akan memukul keras Rusia, memperburuk efek dari tren menurun yang sudah ada dalam potensi perekonomian dan krisis geopolitik sekitar peran Moskow dalam krisis Ukraina. Diron mengatakan, memprediksi “resesi tajam” akan berlangsung sampai 2017.
“Di Arab Saudi, belanja fiskal yang lebih tinggi akan mengurangi dampak negatif harga minyak yang lebih rendah dan membantu mempertahankan pertumbuhan yang positif,” kata dia.
Perkiraan ini didasarkan pada asumsi bahwa harga minyak akan tetap pada rata-rata 55 dolar AS per barel untuk Brent pada 2015. Kesimpulan Moody’s menyusul peringatan pada Selasa oleh Badan Energi International (IEA), yang mengatakan bahwa dampak bersih dari harga minyak yang rendah akan lebih moderat daripada yang diharapkan karena bertahannya rasa sakit dari krisis ekonomi global pada 2008 dan investasi yang lemah.

Artikel ini ditulis oleh:

ESDM Serahkan ke Pertamina Bangun Pipa Semarang-Balongan

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah akan menugaskan PT Pertamina (Persero) membangun dan mengoperasikan pipa gas ruas Semarang-Cirebon-Balongan yang dibangun dengan dana APBN secara tahun jamak (multiyears). Opsi tersebut diambil dengan alasan pelaksana sebelumnya yakni PT Rekayasa Industri tidak juga membangunnya.

“Rekind sudah mengembalikan hak khusus ruas Cirebon-Semarang itu ke pemerintah, sehingga opsinya pemerintah yang meneruskan,” ujar Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja sebelum rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (11/2).

Menurut dia, pemerintah akan memakai skema penyertaan modal negara (PMN) untuk membangun pipa sepanjang 270 km tersebut.

“Jadi, pemerintah yang membiayai dan Pertamina yang membangun serta mengoperasikannya,” katanya.

Pertamina, berhak mendapat PMN karena 100 persen dimiliki negara. Skema serupa juga telah dilakukan pada pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM untuk menugaskan Pertamina tersebut.

Wiratmaja juga mengatakan, pada 2015, pemerintah akan mengalokasikan dana untuk proyek pipa Semarang-Cirebon-Balongan senilai Rp112,5 miliar.

Dana tersebut digunakan untuk survei, penyiapan lahan, dan desain rinci (front end engineering design/FEED).

“Selanjutnya, APBN pada tahun-tahun ke depan akan membiayai tahapan proyek berikutnya,” ujarnya.

Pada 2016, kebutuhan dana APBN mencapai Rp2,25 triliun yang akan digunakan untuk pembebasan lahan dan konstruksi. Terakhir, pada APBN 2017 akan dialokasikan Rp1,5 triliun untuk kegiatan konstruksi hingga proyek beroperasi. Dengan demikian, total dana yang dibutuhkan Rp3,86 triliun.

“Kalau berjalan lancar, maka pada 2017, pipa sudah beroperasi,” ujarnya.

Untuk pasokan gas, menurut dia, akan berasal dari fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification/FSRU) di Jakarta milik PT Nusantara Regas dan yang akan dibangun di laut utara Semarang.

“Dengan demikian, industri akan berkembang di Jateng, tidak hanya Jabar dan Banten,” ujarnya.

Pola PMN, lanjut Wiratmadja, akan dilakukan juga pada pembangunan pipa gas ruas Balikpapan-Samarinda sepanjang 130 km. Pada 2015, APBN akan mengalokasikan dana Rp29,25 miliar untuk survei, penyiapan lahan, dan FEED. Lalu, pada 2016, akan dialokasikan Rp585 miliar untuk pembebasan lahan dan konstruksi dan 2017 Rp390 miliar untuk kegiatan konstruksi hingga operasi. Kebutuhan dana total sampai pipa Balikpapan-Samarinda beroperasi adalah Rp1,004 triliun. 

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain