29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38617

DPR Sayangkan Kemen LH dan Kehutanan Tak Tambah Anggaran

Jakarta, Aktual.co — Komisi IV DPR menyayangkan tidak adanya perubahan program dan anggaran di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kementerian ini tak meminta tambahan alokasi anggaran, padahal Komisi IV  menganggap perlu adanya tambahan alokasi anggaran guna meningkatkan pengendalian lingkungan hidup dan kehutanan.
“Anggaran ini belum mencerminkan perubahan format restorasi menuju hutan yang hebat,” ujar Anggota Komisi IV, Made Urip, saat Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri LH dan Kehutanan, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/2).
Menurutnya, kecilnya anggaran yang diajukan menggambarkan keadaan program kerja yang tidak berkembang dari periode sebelumnya.
Anggota Komisi IV Firman Subagyo menyebut bahwa pagu anggaran KLH dan Kehutanan tidak menampakkan perubahan signifikan. Padahal jika dilihat dari tugas kementerian ini untuk mengolah masalah kehutanan menjadi sorotan dunia, ditambah tugas dan beban KLH digabung kementerian kehutanan, anggaran tersebut dianggap tak sebanding.
“Harus rajin lobi Bappenas dan Menteri Keuangan, sebab bukan hanya DPR yang menentukan keuangan,” katanya.
Komisi IV DPR RI menyetujui APBNP yang diusulkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebesar Rp6,7 triliun.
Alokasi Rp6,7 triliun ini dipecah dengan sumber dana rupiah murni sebesar Rp5,4 triliun atau sebesar 80,44 persen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp1.2 triliun atau sebesar 17,48 persen, Hibah Luar Negeri Rp123 miliar atau 1,84 persen, Pinjaman luar negeri sebesar Rp 16 miliar atau 0.24 persen. Sementara akan dialokasikan untuk 13 program kerja di KLH dan Kehutanan.

Artikel ini ditulis oleh:

Alasan Petugas Parkir Sabang Tak Digaji Dua Kali UMP

Jakarta, Aktual.co —Ucapan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahwa petugas parkir di parkir elektronik di Jalan Sabang dapat gaji dua kali Upah Minimum Provinsi (UMP) atau sekitar Rp4 juta, ternyata sulit direalisasikan.
Itu diakui sendiri oleh Kepala UPT Parkir Provinsi DKI Jakarta, Sunardi Sinaga. Meski pemasukan parkir elektronik di Jalan Sabang meningkat hingga Rp280 juta, kata dia, tetap saja sulit menggaji petugas parkir hingga dua kali lipat.
Ini penjelasan Sunardi. “Di Jalan Sabang (pemasukan) sebulan kita hitung kemarin dapat sekitar Rp280 juta. Selama ini kita di Jalan Sabang dapat 500 ribu dikali 30 hari cuma dapat Rp15 juta. Tapi sekarang (sejak e-parking) transaksi mencapai Rp280 juta,” ujar dia, di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (11/2). 
Kendati pendapatan melonjak, kata Sunardi, itu masih harus dibagi ke pihak swasta yang menjadi operator mesin parkir. Sisanya, barulah dibagi rata ke petugas parkir di Jalan Sabang yang berjumlah 40 orang.
“Jika gaji rata-rata 40 orang kali Rp2,6 juta aja jadinya Rp100 juta. kalau dia langsung dikasih dua kali UMP DKI ya habis dong. Buat operator apa? Biaya lain pakai apa?” ujar dia.
Idealnya, kata dia, petugas parkir di Jalan Sabang tak lebih dari 20 orang. Oleh karena itu, Sunardi masih belum bisa menjanjikan kapan penerapan upah 2 kali UMP pada juru parkir bisa terealisasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Moody’s: Harga Minyak Rendah Tidak Akan Picu Pertumbuhan Dunia

Jakarta, Aktual.co — Harga minyak rendah biasanya membantu melumasi roda bisnis dan memacu pertumbuhan ekonomi global, tetapi Moody’s pada Rabu (11/2) mengatakan pihaknya tidak akan merevisi perkiraan untuk G20, mengutip berbagai penyeimbang untuk “windfalls” (dana tak terduga) yang diharapkan.
“Untuk ekonomi-ekonomi G20, kami perkirakan pertumbuhan PDB masing-masing hanya di bawah 3,0 persen pada 2015 dan 2016, tidak berubah dari 2014 dan dari Prospek Makro Global (Global Macro Outlook) kami pada November 2014,” kata lembaga pemeringkat kredit dalam laporan prospek terbaru.
“Di kawasan euro, Jepang dan Brazil, dan beberapa importir minyak bersih lainnya di G20, penurunan harga minyak terjadi dalam lingkungan ekonomi yang tidak menguntungkan,” kata Marie Diron, wakil presiden senior Moody’s untuk kebijakan kredit.
Dia menunjuk ke angka pengangguran yang tinggi dan ketidakpastian politik baru di beberapa negara-negara zona euro, serta kebijakan moneter dan fiskal yang ketat Brazil.
“Dalam konteks ini, sebagian besar dari keuntungan pendapatan dari harga minyak yang lebih rendah kemungkinan lebih banyak ditabung daripada dibelanjakan,” tulis Diron.
Kelompok 20 meliputi negara-negara industri dan berkembang terkemuka. Moody’s memperkirakan pertumbuhan PDB di bawah 1,0 persen pada 2015 di zona euro dan Jepang.
Amerika Serikat dan India “adalah salah satu penerima keuntungan terbesar (di antara negara G20) dari minyak yang lebih murah, karena para konsumen dan perusahaan-perusahaan menghabiskan sebagian dari keuntungan dalam pendapatan riil,” kata Moody’s.
Lembaga yang berbasis di AS itu memperkirakan pertumbuhan PDB AS sebesar 3,2 persen pada 2015 dan 2,8 persen pada 2016, sementara itu memperkirakan ekonomi India tumbuh hampir 7,0 persen pada 2016.
Adapun negara-negara G20 penghasil minyak, kemerosotan harga akan memukul keras Rusia, memperburuk efek dari tren menurun yang sudah ada dalam potensi perekonomian dan krisis geopolitik sekitar peran Moskow dalam krisis Ukraina. Diron mengatakan, memprediksi “resesi tajam” akan berlangsung sampai 2017.
“Di Arab Saudi, belanja fiskal yang lebih tinggi akan mengurangi dampak negatif harga minyak yang lebih rendah dan membantu mempertahankan pertumbuhan yang positif,” kata dia.
Perkiraan ini didasarkan pada asumsi bahwa harga minyak akan tetap pada rata-rata 55 dolar AS per barel untuk Brent pada 2015. Kesimpulan Moody’s menyusul peringatan pada Selasa oleh Badan Energi International (IEA), yang mengatakan bahwa dampak bersih dari harga minyak yang rendah akan lebih moderat daripada yang diharapkan karena bertahannya rasa sakit dari krisis ekonomi global pada 2008 dan investasi yang lemah.

Artikel ini ditulis oleh:

ESDM Serahkan ke Pertamina Bangun Pipa Semarang-Balongan

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah akan menugaskan PT Pertamina (Persero) membangun dan mengoperasikan pipa gas ruas Semarang-Cirebon-Balongan yang dibangun dengan dana APBN secara tahun jamak (multiyears). Opsi tersebut diambil dengan alasan pelaksana sebelumnya yakni PT Rekayasa Industri tidak juga membangunnya.

“Rekind sudah mengembalikan hak khusus ruas Cirebon-Semarang itu ke pemerintah, sehingga opsinya pemerintah yang meneruskan,” ujar Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja sebelum rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (11/2).

Menurut dia, pemerintah akan memakai skema penyertaan modal negara (PMN) untuk membangun pipa sepanjang 270 km tersebut.

“Jadi, pemerintah yang membiayai dan Pertamina yang membangun serta mengoperasikannya,” katanya.

Pertamina, berhak mendapat PMN karena 100 persen dimiliki negara. Skema serupa juga telah dilakukan pada pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM untuk menugaskan Pertamina tersebut.

Wiratmaja juga mengatakan, pada 2015, pemerintah akan mengalokasikan dana untuk proyek pipa Semarang-Cirebon-Balongan senilai Rp112,5 miliar.

Dana tersebut digunakan untuk survei, penyiapan lahan, dan desain rinci (front end engineering design/FEED).

“Selanjutnya, APBN pada tahun-tahun ke depan akan membiayai tahapan proyek berikutnya,” ujarnya.

Pada 2016, kebutuhan dana APBN mencapai Rp2,25 triliun yang akan digunakan untuk pembebasan lahan dan konstruksi. Terakhir, pada APBN 2017 akan dialokasikan Rp1,5 triliun untuk kegiatan konstruksi hingga proyek beroperasi. Dengan demikian, total dana yang dibutuhkan Rp3,86 triliun.

“Kalau berjalan lancar, maka pada 2017, pipa sudah beroperasi,” ujarnya.

Untuk pasokan gas, menurut dia, akan berasal dari fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification/FSRU) di Jakarta milik PT Nusantara Regas dan yang akan dibangun di laut utara Semarang.

“Dengan demikian, industri akan berkembang di Jateng, tidak hanya Jabar dan Banten,” ujarnya.

Pola PMN, lanjut Wiratmadja, akan dilakukan juga pada pembangunan pipa gas ruas Balikpapan-Samarinda sepanjang 130 km. Pada 2015, APBN akan mengalokasikan dana Rp29,25 miliar untuk survei, penyiapan lahan, dan FEED. Lalu, pada 2016, akan dialokasikan Rp585 miliar untuk pembebasan lahan dan konstruksi dan 2017 Rp390 miliar untuk kegiatan konstruksi hingga operasi. Kebutuhan dana total sampai pipa Balikpapan-Samarinda beroperasi adalah Rp1,004 triliun. 

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pemprov DKI Tetap Akuisisi Persija Meski Kondisi Keuangannya Tidak Sehat

Jakarta, Aktual.co — Langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil alih saham PT Persija terbilang nekat. Apalagi jika mendengar penjelasan pemilik klub Persija tentang kondisi keuangan klub berjuluk Macan Kemayoran itu.

“Kalau dibilang tidak sehat memang sudah tidak sehat (keuangan Persija),” kata Ferry usai menggelar pertemuan dengan Pemprov di Balai Kota, Rabu (11/2).

Saat ini, Persija sendiri mengaku kesulitan membayar sisa gaji pemainnya. Padahal kompetisi ISL akan bergulir 23 Februari mendatang. Jika tak menyelesaikan masalah tunggakan gaji pemain, Persija bakal dicoret dari keikutsertaan ISL.

Namun Ferry menegaskan Pemerintah Provinsi DKI sudah berkomitmen untuk menjadi pemilik saham mayoritas di Persija.

“Iya (akan diambil) iyakan itu memang kalau bicara soal balance yang ada memang, dan sudah terbukti ada tunggakan dan sebagainya,” ungkap Ferry.

Sekretaris Daerah Syaefullah yang hadir dalam pertemuan tersebut sebelumnya mengatakan bahwa tunggakan gaji pemain bukan urusan Pemprov.”Itu urusan merekalah manajemen,” seloroh Syaefullah.

Pemprov DKI Jakarta telah mengadakan pertemuan resmi dengan PT Persija. Pemprov bakal menunjuk PT JakPro sebagai pelaksana pengelolaan Persija jika saham mayoritasnya sudah resmi diakuisisi.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Kembangkan Kawasan Industri, Bayer Investasi Rp124 Miliar

Jakarta, Aktual.co — PT Bayer Indonesia, salah satu perusahaan di bidang farmasi, menginvestasikan dana sebesar 8,1 juta Euro atau senilai dengan Rp124,65 miliar untuk pengembangan kawasan industri mereka di Cimanggis (Cimanggis Plant).

“Tahun 2015 ini kami ingin mengembangkan bisnis kami dengan memproduksi ‘prescription products’ di Cimanggis Plant,” ujar CEO PT Bayer Indonesia Ashraf Al-Ouf di Jakarta, Rabu (11/2).

Ia menjelaskan “prescription products” yang akan diproduksi adalah produk perawatan kesehatan dengan resep dokter seperti antibiotik untuk kanker, antibiotik untuk mencegah stroke, produk anti pengentalan darah, produk anti hipertensi, dan produk perawatan untuk disfungsi menstruasi.

Sebelumnya, Bayer telah menginvestasikan 60 juta Euro atau senilai dengan Rp923,33 miliar untuk memproduksi produk perawatan kesehatan yang sifatnya “consumer care” atau bisa diakses dengan bebas oleh masyarakat seperti vitamin, obat sakit kepala, dan obat nyeri.

Ashraf menilai bahwa Indonesia adalah pasar yang sangat potensial untuk pengembangan bisnis farmasi dengan pertumbuhan pasar ditargetkan mencapai 5 miliar Euro atau senilai dengan Rp76,94 triliun pada tahun 2020.

“Ini sangat menarik karena tidak banyak negara yang memiliki pertumbuhan pasar sebesar itu, kami juga yakin bahwa dengan ekonomi yang terus tumbuh maka masyarakat kelas menengah akan memiliki akses kesehatan yang lebih baik,” tuturnya.

Berdasarkan data Bayer, Cimanggis Plant mampu memproduksi hingga 32 juta pak produk perawatan kesehatan pada 2014 lalu, dan 70 persen produksinya diekspor ke 30 negara di Eropa, Australia, Asia, dan Timur Tengah.

“Dengan adanya tambahan investasi ini kami menargetkan produksi akan bertambah hingga 50 juta pak dalam lima tahun mendatang,” kata Ashraf.

Pada 2013, Bayer Group mencatat penjualan global sebesar 40,15 miliar Euro dari 289 kantor perwakilan di seluruh dunia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain