26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38650

Ada Agenda Mendadak, Jokowi Tunda Bahas Calon Kapolri dengan Kompolnas

Jakarta, Aktual.co — Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan pihak kompolnas batal dilakukan karena ada agenda mendadak yang harus dilakukan Jokowi.
Tak diketahui apa agenda dadakan Jokowi tersebut hingga pembahasan soal calon kapolri ditunda.
“Ditunda, karena ada kegiatan presiden mendadak,” kata Anggota Kompolnas Edi Hasibuan, Selasa (10/2).
Kompolnas yang sudah berada di Istana sejak sore akhirnya hanya berdiskusi dengan Menko Polhukam, Menkumham, serta mensesneg.

Artikel ini ditulis oleh:

Tak Ajukan Anggaran Tambahan, Demokrat Khawatir KPK Terima Dana Asing

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak mengajukan penambahan anggaran dalam rancangan anggaran pendapatan belanja negara perubahan (RAPBN-P) menuai pertanyaan dari anggota komisi III DPR RI.
Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrat, I Putu Sudiartana pun mempertanyakan apakah tidak ada penambahan lantaran KPK menerima mendapat bantuan dari dana asing.
“Saya takut KPK tidak mengajukan usulan (penambahan dana), tetapi tau-tau nanti menerima dana dari luar negeri. Itu kita khawatir pak,” ucap Putu saat memberikan tanggapannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) pembahasan RAPBN-P KPK dengan Komisi III, di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa (10/2).
“Tetapi saya yakin pak, KPK disini bisa melaksanakan hukum sebagai panglima di negeri yang kita cintai ini,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, pimpinan sidang RDP Benny K Harman langsung mengkonfirmasi adanya kekhawatiran KPK yang diduga menerima aliran dana asing untuk melakukan proses kegiatan penegakan hukum, dalam hal ini pemberantasan Tipikor.
KPK yang diwakili Zulkarnain, membantah adanya dana yang disebutkan oleh politisi Demokrat tersebut.
Menurutnya, bantuan yang diterma KPK bukan dalam bentuk dana alias uang, melainkan dalam bentuk program.
“KPK selektif dalam menerima bantuan dari luar, biasa program. Kami tidak terima dalam bentuk uang, tetapi program. Kami lakukan bimbingan-bimbingan arahan kebijakan KPK, perbaikan pelayanan publik, dan sistem lebih baik,” ucapnya, usai mengikuti RDP Komisi III DPR.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Ahok Minta Lurah dan Camat Sediakan Logistik Untuk Pengungsi

Jakarta, Aktual.co — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta kepada seluruh lurah dan camat di wilayah ibukota agar menyediakan kebutuhan logistik bagi para pengungsi banjir.

“Saya minta semua lurah dan camat menyediakan makanan dan kebutuhan lainnya untuk para pengungsi di posko-posko banjir,” kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (10/2).

Menurut dia, kebutuhan logistik tersebut harus disediakan di posko-posko pengungsian, bukan diantarkan secara langsung kepada warga yang masih bertahan di rumah.

“Kalau sistemnya delivery (diantarkan ke rumah-rumah warga yang terendam banjir), terus terang kita tidak akan sanggup. Logistik itu harus disediakan di posko,” ujar Basuki.

Karena itu, dia pun menghimbau kepada seluruh warga yang rumahnya sudah mulai terendam banjir agar segera mengungsikan diri ke posko-posko pengungsian.

“Untuk warga yang rumahnya sudah mulai kebanjiran, saya minta supaya segera pindah ke tempat pengungsian, jangan memaksakan diri bertahan di rumah masing-masing. Kita tidak bisa antarkan logistik ke rumah,” tutur Basuki.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tinggi muka air di dua pintu air berada pada posisi siaga satu, yaitu pintu air Karet dengan ketinggian 650 cm dan pintu air Angke Hulu setinggi 300 cm.

Sedangkan, empat pintu air saat ini berada pada posisi siaga tiga, yakni pintu air Manggarai 810 cm, pintu air Pesanggrahan 150 cm, pintu air Pulogadung 570 cm dan pintu air Pasar Ikan 150 cm.

Untuk lima pintu air lainnya, antara lain Katulampa, Depok, Krukut Hulu, Cipinang Hulu dan Sunter Hulu saat ini berada pada kondisi siaga empat atau normal.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Meradang Pemadaman Waduk Pluit, Ahok ‘Sentil’ Kebijakan PLN

Jakarta, Aktual.co —Kekesalan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait banjir di Jakarta, merembet ke hal lain.
Jika sebelumnya dia mempermasalahkan keputusan PLN mematikan listrik Waduk Pluit, dia kembali ‘menyentil’ kebijakan lain perusahaan pelat merah itu di Jakarta.
Pertama, kebijakan PLN yang tidak memberi listrik untuk rencana penambahan gerbong kereta listrik (KRL). “Kita mau nambah gerbong, tapi PLN ngga mau kasih listrik sampai hari ini,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu di Balai Kota, Selasa (10/2).
Dia mempersilahkan wartawan untuk membuktikan kebenaran pernyataannya, dengan menanyakan langsung ke pihak Kereta Api. “Coba tanya Dirut PT Kereta Api hubungan dengan PLN gimana, minta listrik udah berapa lama ngga dikasih?” ujar dia.
Yang kedua, Ahok mempermasalahkan langkah PLN  mengalirkan listrik ke rumah yang tak memiliki surat izin. Dia mengaku tak mengerti hal yang melatarbelakangi keputusan-keputusan PLN itu.
“PLN kirim surat kepada kami menyatakan pada kami minta izin rumah-rumah tanpa IMB (Izin Mendirikan Bangunan) boleh disambungin listrik. Justru rumah kumuh jadi mewah gara-gara ada listrik,” kata dia. 

Artikel ini ditulis oleh:

Sosialisasi Legislasi Tidak Becus, Baleg Kritik Sekjen DPR

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Firman Soebagyo mengkritik kerja Kesekretariatan Jenderal DPR dalam hal sosialisasi program legislasi nasional. Selama ini, kesekjenan DPR yang dipimpin Winantuningtyastuti itu lebih menekankan sisi entertain dan melupakan substansi tujuan sosialisasi itu sendiri. 
“Sosialisasi tidak (lagi) berbentuk entertain. Anggaran sosialisasi ini sangat besar tapi untuk entertain. Seolah-olah bikin sinetron, harusnya kan melalui diskusi ilmiah,” terang Firman di Gedung DPR, Senayan, Selasa (10/2). 
Disampaikan, Baleg DPR ke depan mengedepankan asas kualitas dan kuantitas. Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya membuka ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memberikan kritik dan masukan. Keterbukaan yang disebutnya sangat penting ini sekaligus memposisikan DPR agar lebih aspiratif. 
Diakui Firman, anggota dewan bukanlah manusia super. Keberadaannya tidak selamanya benar. Di sisi lain, anggota dewan juga semestinya jujur pada dirinya sendiri. 
“Dengan pemilihan langsung, legislator terpilih ini sebagian bukan karena kualitas tetapi popularitas,” jelasnya. 
Di tempat yang sama, Koordinator Forum Masyarakat Perduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Sebastian Salang juga mengkritisi kinerja Setjen DPR dalam hal sosialisasi program legislasi nasional. 
Menurutnya, Sekjen DPR tidak mempunyai orientasi sosialisasi yang jelas sehingga substansi sosialisasi itu sendiri tidak tersampaikan dengan baik. Salang menyebut kemasan pemberitaan yang selama ini dibuat Setjen DPR.
“Bikin program yang jelas dong, jangan yang aneh-aneh. Gunakan sarana yang ada dengan memunculkan gagasan-gagasan terbaik, bukan aneh-aneh,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

PT TransJakarta: Lima Rute Bus Berhenti Beroperasi

Jakarta, Aktual.co — Hujan deras yang masih mengguyur wilayah ibukota sejak Minggu (8/2) malam sampai dengan Senin siang mengakibatkan sebanyak lima rute bus Transjakarta berhenti beroperasi.

“Ada lima koridor yang dihentikan operasionalnya pada hari ini karena jalurnya tertutup genangan air, sehingga bus tidak bisa lewat,” kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Antonius Kosasih di Jakarta, Selasa (10/2).

Menurut Antonius Kosasih, lima koridor tersebut, antara lain Koridor 2 (Pulogadung-Harmoni), Koridor 3 (Kalideres-Harmoni), Koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni), Koridor 10 (Cililitan-Tanjung Priok) dan Koridor12 (Pluit-Tanjung Priok).

“Selain lima koridor yang berhenti beroperasi, ada juga dua koridor yang mengalami perpendekan rute. Ini juga disebabkan tingginya genangan air,” ujar Kosasih.

Dia menuturkan dua koridor yang mengalami perpendekan rute itu adalah Koridor 5 (Kampung Melayu-Ancol) yang hanya beroperasi dari Kampung Melayu hingga Senen, dan Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) yang hanya beroperasi dari Pinang Ranti hingga RS Harapan Kita.

Sementara itu, dia menyebutkan lima koridor lainnya masih beroperasi secara normal, yakni Koridor 1 (Blok M-Kota), Koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas), Koridor 6 (Dukuh Atas-Ragunan), Koridor 7 (Kampung Rambutan-Kampung Melayu) dan Koridor 11 (Pulogebang-Kampung Melayu).

“Meskipun sudah beroperasi normal, untuk bus Transjakarta yang melintas dari Monas ke arah Kota dan dari Kota ke arah Monas masih agak terhambat,” tutur Kosasih.

Lebih lanjut, dia menjelaskan kendala yang dihadapi saat ini adalah kurangnya armada bus Transjakarta karena di Koridor 1 hanya bus swakelola saja yang beroperasi.

“Sedangkan bus operator Damri masih susah keluar dari pool akibat genangan air, namun masih terus diupayakan. Jadi, untuk sementara ini kita berlakukan sistem buka tutup,” ungkap Kosasih.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain