29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38672

KADIN: Kerugian Ekonomi Mencapai Triliunan Rupiah Akibat Banjir Jakarta

Jakarta, Aktual.co — Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta menyatakan bahwa banjir yang melanda ibu kota sejak kemarin dipastikan telah melumpuhkan aktivitas ekonomi dan perdagangan.

“Jalur distribusi stagnan, transportasi lumpuh, transaksi perbankan turun drastis dan aktivitas perkantoran banyak yang tutup,” kata Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang di Jakarta, Selasa (10/2).

Sarman mengatakan, dari pengamatan pihaknya, pusat-pusat bisnis di lima wilayah kota Jakarta, puluhan ribu kios dan toko tutup tidak beroperasi. Di wilayah Jakarta Timur di sepanjang Jatinegara Plaza, di wilayah Jakarta Barat Ciputra MalI, Citra Mall, Central Park, Glodok City, Pasar HWI, Glodok Jaya, Glodok Mangga Besar, Puri IndahMall, Roxi Square, Mall Taman Anggrek dan WTC Mangga Dua.

“Di Jakarta Pusat ada ITC Harco Mas, Mangga Dua Mall, Plaza Harco Electronic, dan pusat bisnis yang paling banyak terganggu adalah di daerah Jakarta Utara, disana ada Mangga Dua Square, Electronic City, ITC Mangga Dua, Kelapa Gading Mall, Mall Artha Gading, Mall Kelapa Gading Square, dan Mall Sport Kelapa Gading,” sebutnya.

Sedangkan, lanjut dia, pusat bisnis wilayah Jakarta Selatan lebih cenderung tidak separah di wilayah lain. Walaupun Mall buka namun kios banyak yang tutup dan pengunjung sepi akibat transportasi yang tidak bisa tembus ke lokasi dan banyak karyawan yang tidak masuk kerja.

“Kita perkirakan ada 75.000 ribu kios dan toko yang tersebar di pusat pusat perbelanjaan di wilayah kota Jakarta yang tutup. Jika omzet mereka per hari kita rata-ratakan Rp20 juta per hari hari maka kerugian yang dialami mencapai 1,5 triliun per hari. Kerugian ini hanya pada sektor perdagangan di pusat-pusat bisnis, belum termasuk kerugian akibat dari jalur distribusi yang stagnan,omzet hotel dan restoran yang juga dipastikan menurun, transaksi keuangan yang terganggu dan perkantoran yang banyak tidak beraktivitas akibat banyaknya karyawan yang tidak masuk kerja,” terangnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Komisioner KPK Wacanakan Kembali Hak Imunitas

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta agara mendapatkan hak imunitas. Permintaan itu menyusul pimpinan KPK kembali berhadapan dengan polisi. 
“Menurut saya yang perlu imunitas dari kriminalisasi. Sebab, kriminalisasi ini hal yang tidak ada bisa diadakan dengan rekayasa-rekayasa,” kata Wakil Ketua KPK Zulkarnain di Gedung DPR, Selasa (10/2).
Dia mengklaim, kondisi pelaporan dari masyarakat ini amat rentan dengan dugaan kriminalisasi. “Penegakan hukum tidak didasarkan dengan kebenaran dan keadilan yang objektif. Jadi dari aspek yuridis formal yang berkeadilan,” kata dia. 
Balum lagi, kata Zulkarnain ini terkait juga dengan DPR yang berniat melakukan revisi UU KPK dan UU Tipikor.
“Menurut saya prioritas mengenai amandemen atau RUU tipikor itu, misalnya dari sisi ancaman, dari sisi sistem. Kemudian kita juga sudah meratifikasi UNCAC, itu bisa diakomodir UU Tipikor. Termasuk UU Perampasan Aset, kan nggak ada, kalau itu bisa diakomodir kan itu bagus,” kata dia.
Dia mengatakan, jika DPR menyoal langkah KPK yang kurang dalam pencegahan, Zulkarnain menilai sepenuhnya pencegahan sudah dilakukan.
“Contoh, di pencegahan kita koordinasi saja dengan kementerian dan lembaga, katakan pertambangan, itu dampak positifnya, tujuan kita menertibkan pertambangan biar clear dan clean, dampak positifnnya, PNPB di kementerian ESDM dalam 3 bulan kita seminarkan, naik Rp 7 triliun,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Pemda Diminta Berhati-hati Terapkan UU Desa

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi I bidang Pemerintahan DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Amora Lubis mengatakan pemerintah daerah harus berhati-hati menerapkan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang pemerintahan desa.
“Sebagai implementasi UU tersebut, sedang disusun rancangan peraturan daerah (Ranperda). Rancangan ini akan dibuat dengan hati-hati agar pemerintahan administrasi nantinya tidak menggerus nilai-nilai pemerintahan adat,” kata dia, Senin (9/2).
DPRD Sumbar perlu mencari masukan dari seluruh kabupaten/kota agar Ranperda Pemerintahan Nagari sebagai implementasi UU Desa, nantinya dapat akomodatif terhadap nilai-nilai pemerintahan adat.
“Yang menjadi fokus kita adalah mengenai sistem pemerintahannya, kalau untuk sebutan pemerintahan nagari sudah tidak menjadi persoalan,” katanya.
Penyebutkan Nagari untuk pemerintahan terendah di Sumbar sudah tidak masalah, karena sudah diatur dalam UU dan UUD 1945 tentang desa dan desa adat. Namun bagaimana sistem pemerintahannya tidak diatur secara mendetail.

Artikel ini ditulis oleh:

Berbagai Penyakit yang Timbul di Musim Hujan dan Ini Solusinya

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —Musim hujan yang melanda Ibu Kota setiap hari, bahkan hingga menyebabkan kebanjiran, membuat kita harus waspada terhadap segala penyakit yang bisa menyerang siapa saja yang lemah dan rentan terhadap virus tersebut.

Ada beberapa penyakit yang harus diwaspadai di musim hujan ini, selain flu dan demam berdarah
1. Leptospirosis
Dikenal juga dengan penyakit kencing tikus, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. yang ditularkan dari hewan ke manusia, dan sebaliknya. Bakteri tersebut dengan mudah berkembang biak pada lingkungan yang becek, berlumpur, dan kotor.

Urine (air kencing) dari individu yang terkena penyakit ini merupakan sumber utama penularan. Saat banjir, air kencing tikus terbawa melalui banjir dan dapat masuk ke tubuh manusia melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata, dan hidung.

Jika timbul flu like syndrome, yaitu nyeri tenggorokan, batuk dan sakit kepala. Kulit dan mukosa menjadi berwarna kuning (jaundice), nyeri pada otot betis, sampai gangguan yang lebih berat lagi (dikenal dengan istilah sindrom Weil) pada hati, paru-paru, ginjal, dan timbul perdarahan. Kami sarankan, segeralah bawa ke dokter.

2. Cikungunya
Penyakit itu sudah ada sejak dulu, namun kini marak lagi setiap musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus cikungunya, juga ditularkan ke manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya demam mendadak, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang–, serta ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit.

Gejala lainnya adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada selaput mata, pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah, dan kadang-kadang disertai gatal pada ruam. Demamnya sering rancu dengan penyakit demam dengue, demam berdarah dengue, dan campak. Tetapi, nyeri sendi merupakan gejala yang menonjol.

3.  ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat berupa bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dapat berupa batuk dan demam, kalau berat dapat/ mungkin disertai sesak napas, nyeri dada dan lain-lain.

Untuk menangani penyakit ini, masyarakat diimbau untuk istirahat, pengobatan simtomatis sesuai gejala, mungkin diperlukan pengobatan kausal untuk mengatasi penyebab, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penularan pada orang sekitar, antara lain dengan menutup mulut ketika batuk, tidak meludah sembarangan.

Faktor berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir, juga berperan dalam penularan ISPA.

4. Penyakit kulit
Penyakit kulit, dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain pada musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Seperti, juga pada ISPA, maka faktor berkumpulnya banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir, juga berperan dalam penularan infeksi kulit.

5. Penyakit saluran cerna
Penyakit saluran cerna lain, misalnya demam tifoid. Dalam hal ini juga faktor kebersihan makanan memegang peranan penting.

6. Penyakit kronik
Selain itu juga perlu diperhatikan perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, dan apalagi bila banjir berhari-hari.

Maka dari itu, mencegah penyakit saat musim hujan adalah mengkonsumsi vitamin C. Konon katanya menurut para ahli vitamin C dapat membuat tubuh kebal terhadap penyakit. Vitamin C bisa anda dapatkan dari buah buahan, seperti jeruk, tomat, dan masih banyak lagi. Buah yang mengandung vitamin C pastilah kaya akan antioksidan yang membantu mengusir penyakit dalam tubuh.

Dan juga, segeralah mandi jika Anda sudah kehujanan. Jika anda membiarkan begitu saja, maka kuman-kuman penyebab penyakit akan mudah datang. Oleh karena itu, stabilkan suhu anda agar kuman yang terbawa oleh hujan tak akan menyebabkan Anda sakit.

Artikel ini ditulis oleh:

Maskapai Garuda Belum Setujui Penambahan Rute Jember – Surabaya

Jakarta, Aktual.co — General Manager PT Garuda Indonesia Tbk Area Jember, Jawa Timur, Syamsul Adnan mengatakan pihaknya belum mendapat persetujuan dari pusat terkait dengan rencana penambahan jadwal penerbangan rute Jember-Surabaya.
“Hingga kini belum ada konfirmasi dari kantor pusat tentang penambahan jadwal penerbangan dari tujuh kali menjadi 10 kali dalam seminggu, namun kami tetap menunggu jawaban terkait dengan penambahan frekuensi rute Jember-Surabaya PP,” kata Syamsul di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (10/2).
Maskapai berpelat merah itu berencana menambah frekuensi penerbangan sebanyak 10 kali dalam sepekan sesuai dengan permintaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember.
Menurut dia, pengajuan untuk menambah jadwal penerbangan sudah disampaikan kepada PT Garuda Indonesia di pusat, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni crew pesawat dan prasarana lainnya.
“Kami belum tahu kapan realisasi penambahan jadwal penerbangan Jember-Surabaya PP, namun hingga hari ini belum ada kepastian disetujui atau tidak,” tuturnya.
Pihak Garuda mencatat kerugian sebesar Rp4,3 miliar untuk penerbangan dengan rute Jember-Surabaya sejak penerbangan perdana pada 17 Juli hingga 31 Desember 2014 di Bandara Notohadinegoro Jember.
Ia enggan berkomentar terkait dengan kerugian penerbangan rute Jember-Surabaya tersebut menjadi salah satu penyebab belum disetujuinya penambahan jadwal penerbangan di Bandara Notohadinegoro.
Sebelumnya, Pemkab Jember meresmikan penambahan jadwal penerbangan Garuda Indonesia sebanyak 10 kali dalam sepekan dari sebelumnya sebanyak tujuh kali dalam sepekan.
Penambahan frekuensi penerbangan itu rencananya direalisasikan pada akhir Februari atau paling lambat 31 Maret 2015.
Penerbangan perdana Garuda Indonesia di Bandara Notohadinegoro Jember sejak 16 Juli 2014 dengan rute penerbangan komersial Jember – Surabaya dan menggunakan pesawat jenis ATR-72 600 berkapasitas 70 orang.

Artikel ini ditulis oleh:

Mendagri Belum Temukan Indikasi Penyelewengan di Draf APBD DKI

Jakarta, Aktual.co —Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum temukan indikasi penyelewengan di draf Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 yang dikembalikan.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan draf APBD DKI 2015 dikembalikan karena dianggap tidak sesuai format perencanaan anggaran yang sesuai peraturan. “Belum mengarah ke sana (penyelewengan). Kan juga ada auditnya,” ujar Tjahjo di Batam, Senin (9/2) kemarin.
Sebuah koreksi, ujar Tjahjo adalah hal yang wajar saja. Meski sebuah daerah berstatus status wajar tanpa pengecualian, namun tetap perlu dikoreksi apabila realitasnya tidak sesuai. 
Politisi PDI-P itu menuturkan sebelumnya Kemendagri memberi waktu dua pekan Pemprov DKI memperbaiki pengajuan anggaran APBD. Namun, metode atau format pengajuan yang disampaikan ternyata belum sesuai dengan yang sudah ditetapkan di peraturan.
“Supaya seragam, kita kembalikan lagi untuk diperbaiki. Saya kira antara Gubernur dengan DPRD harus sama dalam rangka menyusun perencanaan anggaran,” kata dia.
Dijelaskan Tjahjo, penyeragaman metode pengajuan anggaran penting dilakukan, karena bisa berpotensi terjadinya penyelewengan. Pertama, menyangkut perencanaan anggaran; kedua menyangkut retribusi dan pajak; ketiga, masalah dana badan bantuan sosial. Menurutnya tiga hal itu harus dicermati, terkait skala prioritas yang harus optimal. “Kalau perencanaannya betul, maka pelaksanaannya betul.” 
Sebelumnya, Tjahjo juga mengatakan kekurangan yang ditemui di draf APBD DKI 2015 yakni seperti tidak ada ringkasan APBD, dan tidak ada Pembiayaan Belanja Tidak Langsung. “Yang intinya struktur dan format Raperda tidak sesuai dengan PP 58/05 dan PMDN 13/06. Oleh karenanya tentu tidak dapat dievaluasi oleh kementerian dalam negeri,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain