29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38678

Manfaatkan TI, Lemsaneg Waspadai Kebocoran Data Negara

Jakarta, Aktual.co — Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), Djoko Setiadi mengatakan pemanfaatan teknologi informasi (TI) dan komunikasi dalam memfasilitasi sistem administrasi dan penyelenggaraan pemerintah sudah menjadi kebutuhan primer.
“Semakin canggih teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan tentunya akan sangat membantu dalam pencapaian efektivitas dan efisiensi penyelesaian tugas dan fungsi suatu kementerian atau lembaga,” kata Djoko di Jakarta, Selasa (10/2).
Menurut Djoko, pemanfaatan teknologi informasi tersebut harus selalu diperbarui penggunaannya agar sesuai dengan perkembangan teknologi saat sekarang ini.
Namun demikian, kata Djoko, satu hal yang perlu dicermati adalah potensi kerawanannya dari pemanfaatan kecanggihan teknologi tersebut.
“Apabila tidak diwaspadai akan menyebabkan terbukanya sistem komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan pihak yang tidak berkepentingan dapat mengakses untuk berbagai kepentingan yang dimiliki oleh suatu lembaga,” katanya.
Ia mengatakan, penyelenggaraan persandian memang bukan satu-satunya cara untuk melindungi keamanan informasi.
“Namun, melalui persandian akan dapat diminimalisir segala kemungkinan bocornya informasi bersifat rahasia yang dampaknya tentu akan mengganggu kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan,” tuturnya.
Ia mengingatkan, secanggih apapun sistem keamanan yang diaplikasikan tanpa dilandasi kesadaran pengamanan dari para penggunanya hasilnya akan sia-sia.
“Oleh karena itu, ‘security mindedness’ dan ‘security awareness’ dari segenap penyelenggara negara mutlak dibutuhkan sehingga akan menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan sistem pengamanan informasi yang kami kembangkan,” pungkas Djoko.

Artikel ini ditulis oleh:

Ratusan Masa Banjiri PN Selatan Dukung BG

Jakarta, Aktual.co — Gabungan masa dari elemen masyrakat dan Mahasiswa kembali banjiri gedung pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Masa yang tergabung dalam Front Revolusioner dan Kamerad, beberapa kali melakukan orasi mendukung calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan.
Masa ini, menuntut agar Presiden Joko Widodo melantik Komjen BG. Mereka juga meminta hakim praperadilan memutus perkara Komjen BG seadil-adilnya serta meminta komisioner KPK segera di tangkap.
Berdasarkan pantauan langsung aktual.co hingga saat ini demo tersebut di kawal ketat oleh ratusan anggota kepolisian. Lalu lintas didepan PN Jaksel terpantau padat merayap akibat banyaknya masyarakat yang hadir di PN Jaksel

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Melawan Lupa, Program ‘One Day No Rice’ Masih Berlaku?

Jakarta, Aktual.co — Pada tanggal 10 Februari 2012 lalu, Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail menginstruksikan seluruh penjual makanan di kantin di Balai Kota Depok untuk tidak menjual nasi yang terbuat dari beras setiap hari Selasa, namun menyediakan makanan pengganti seperti kentang, singkong, dan umbi-umbian lainnya dan ini dinamakan ‘One Day No Rice’ (ODNR) .

Melalui program ‘One Day No Rice’ tersebut, masyarakat diminta untuk mengurangi konsumsi beras dan beralih ke makanan pokok lain seperti umbi-umbian yang sebenarnya tersedia dalam jumlah besar di pasar tradisional.

Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail menyatakan, bahwa dengan mengurangi konsumsi beras padi sehari sekali dan mengonsumsi beras jagung, tapioka, ubi kayu, dan pisang dua kali dalam sehari, maka akanmenjadikan manusia lebih sehat. Program ini juga bermanfaat untuk menjaga harga beras tetap stabil.

Badan Ketahanan Pangan Nasional menyebutkan bahwa program ‘One Day No Rice’ berpotensi mengurangi jumlah kemiskinan dengan mengurangi pasokan beras bagi rakyat miskin. Dengan memperkaya santunan bagi rakyat miskin (tidak hanya pada beras), maka beras yang dialokasikan bisa dibagikan ke lebih banyak rakyat miskin. Bagian yang dikurangi tersebut ditambahkan dengan bahan pangan lain seperti umbi-umbian dan jagung.

Program ini telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari pemerintah pusat dan penghargaan rekor MURI. Nur Mahmudi Ismail juga telah didaulat sebagai Wali Kota teladan karena pelaksanaan program ini. Menteri Pertanian mempertimbangkan program ini untuk menjadi program nasional.

Artikel ini ditulis oleh:

PSK Ditemukan Tak Bernyawa di Resosialisasi Argorejo Sunan Kuning Semarang

Jakarta, Aktual.co — Seorang pekerja seks komersial penghuni Resosialisasi Argorejo Sunan Kuning Semarang, Jawa Tengah, berinisial NH, 18 tahu ditemukan sudah tak bernyawa.
Korban diduga manjadi korban pembunuhan di lokasi itu, Selasa (10/2) dini hari. Pelaku pembunuhan diduga kekasih korban yang tengah hamil sekitar tiga bulan itu.
Korban ditemukan tak benyawa di salah satu rumah tinggal di Resosialisasi Sunan Kuning Gang Argorejo I No 27 Kota Semarang, dengan sejumlah luka lebam di wajah dan tubuhnya.
Salah seorang warga Umi Kulsum, 37 tahun, mengatakan korban merupakan penghuni di resosialisasi ini. “Baru pindah dari Bandungan, belum bekerja,” kata pemilik rumah tinggal yang dihuni korban tersebut.
Menurut dia, seorang pria yang diduga pacar atau suami korban itu juga tinggal di rumah itu. Dia mengaku, sebelumnya sempat mendengar keributan dari rumah yang dihuni korban.
Dari keributan itu, dia melihat korban dibawa masuk ke dalam taksi dengan kondisi penuh luka lebam. Selain itu, sejumlah warga juga membawa seorang pria yang belum diketahui identitasnya.
Laki-laki tersebut sempat berusaha kabur hingga dikejar-kejar oleh warga. “Tidak tahu namanya, tadi dikejar-kejar warga,” tambahnya.
Sementara itu, nyawa korban yang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Tugurejo Semarang tidak tertolong. Polisi yang menerima laporan tentang kejadian itu langsung memasang garis polisi di sekitar rumah tinggal korban dan melakukan pemeriksaan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Banjir DKI, Ahok Salahkan Warga Tak Izinkan Pembangunan Sodetan

Jakarta, Aktual.co —Ada saja yang disalahkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengenai penyebab banjir yang masih menggenangi Jakarta.
Sebelumnya, sudah ada tudingan sabotase dan pompa ‘loyo’ yang disalahkan Ahok. Pagi tadi, giliran masyarakat DKI yang disalahkan sang gubernur. Yang disebut tak memberi izin bagi Pemprov DKI untuk bangun sodetan.
Kata dia, masyarakat Jakarta egois karena tidak mau izinkan Pemprov DKI bangun sodetan di dataran tinggi.
“Saya ngerti ini psikologis. Dulu sebelum Waduk Pluit ada, kamu nggak rela di tempat yang tinggi izinkan sodetan. Karena kamu yakin begitu disodet airnya balik lagi ke tempat kamu,” kata Ahok di Balai Kota, Selasa (10/2).  Sambung Ahok, “Itu dulu, sekarang kami berusaha meyakinkan mereka.” 
Masalah lain, mengenai rencana meninggikan jalan. “Kalau Pekerjaan Umum nggak mau, ya kita saja. Kalau nggak dibongkar, air yang disodet nggak bisa masuk ke pompa,” ungkap dia.
Kemarin, diketahui Istana Negara dan kawasan Monas di Jakarta Pusat tak luput dari banjir. Terkesan kelimpungan, Ahok keluarkan dua pernyataan berbeda.
Jika di pagi tadi saat baru tiba di Balai Kota DKI, dia menuding banjir di kawasan Istana negara dan Monas disebabkan adanya sabotase.
Usai rapat pimpinan, Ahok seakan meralat tudingannya, dan memberi alasan lain mengapa objek-objek vital di Ibu Kota tak lolos dari genangan banjir. Kali ini, alasannya adalah kekurangan pompa penyedot. 
“Pompa kita ga cukup, kapasitas ngga cukup. Bukan drainase (yang buruk) jadi karena pompanya ngga cukup termasuk kerendam tadi itu pompanya,” ujar mantan Bupati Belitung Timur itu, usai memimpin Rapim di Balai Kota DKI, Senin (9/2) kemarin.
Kata dia, pompa-pompa yang sudah disiagakan menyedot genangan, ternyata banyak yang rusak akibat terus dipaksa ‘bekerja keras’ sejak Minggu malam (8/2) kemarin. Bersamaan dengan intensitas hujan yang terus turun hingga hari ini. “Dia pompa terus dari jam 8 malem terlalu panas dia ngga kuat lagi,” papar dia.
Ahok pun menginstruksikan jajarannya untuk memperbaiki pompa-pompa tersebut agar dapat kembali bekerja.

Artikel ini ditulis oleh:

Sidang Diskors, Kuasa Hukum BG Bakal Hadirkan Empat Saksi

Jakarta, Aktual.co — Sidang praperadilan yang telah diajukan oleh Komisaris Jenderal Budi Gunawan (BG) diskors istirahat makan siang. Sidang diskors hingga pukul 13.30 WIB.
“Sidang diskors hingga pukul 13.30 WIB lalu pemeriksaan saksi,” ucap hakim Sarpin di ruang sidang, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (10/2).
Usai sidang diskors, kuasa hukum BG Maqdir Ismail menyebut akan menghadirkan 4 orang saksi. Dari saksi-saksi tersebut, ada saksi yang merupakan eks penyidik KPK dan penyidik Bareskrim.
“Ada mantan penyidik KPK dan penyidik Bareskrim. Ada lah (namanya) jangan sekarang,” ucap Maqdir.
Namun demikian, dia tak menyebutkan soal nama penyidik yang akan bersaksi itu. “Nanti saja kita di persidangan,” kata Maqdir.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain