29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38677

Pertumbuhan Ekonomi India Mengherankan bagi Sejumlah Ekonom?

Jakarta, Aktual.co — Perekonomian India tumbuh sebesar 7,5 persen di bulan Oktober dan Desember 2014. Namun, terdapat sejumlah pertanyaan mengenai angka Produk Domestik Bruto (PDB) yang setelah dihitung kembali angkanya berbeda.

Para ekonom mengatakan, bahwa perhitungan tersebut perlu dilakukan dengan hati-hati.

Pertumbuhan untuk tiga bulan sebelumnya juga telah direvisi naik tajam menjadi 8,2 persen, dari perhitungan sebelumnya 5,3 persen.

Selain itu, pelayanan statistik India merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7,4 persen untuk tahun ini sampai akhir Maret.

Dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 6,9 persen dengan menggunakan rumusan baru, dan 4,7 persen  sebelum formula direvisi diperkenalkan.

Cara baru negara itu menghitung PDB membuat bingung para analis sejak dirilis bulan lalu.

India mengatakan rumusan baru lebih dekat dengan standar internasional. Namun para analis mengatakan, data baru tidak berkorelasi dengan indikator ekonomi lainnya, termasuk produksi industri dan pabrik.

Namun demikian, beberapa ekonom mengungkapkan, bahwa angka terbaru harus segera direvisi dan rata-rata para ekonom tersebut ragu atas angka pada saat Bank Sentral India berbicara tentang perlambatan.

Jyotinder Kaul, ekonom utama di HDFC Bank, juga mempertanyakan “kredibilitas” dari angka tersebut.

“Jelas butuh kredibilitas untuk menghitung angka-angka ini. Tidak ada apapun di suatu tempat secara substansial berubah untuk menunjukkan bahwa kita berada di tempat lain,” ujar Kaul seperti dilansir BBC Business, Senin (9/2) kemarin.

“Pandangan saya adalah perekonomian tentu membuat jalan, tapi tidak ada indikator lain menunjukkan bahwa kita telah benar-benar membuat jalan keluar.”

Untuk diketahui, India diyakini berada di tengah-tengah perlambatan ekonomi terburuk sejak tahun 1980-an dengan pertumbuhan di bawah 5 persen, tingkat yang dianggap terlalu rendah untuk menghasilkan lapangan kerja bagi jutaan orang muda.

Perdana Menteri India Narendra Modi memenangkan pemilihan umum tahun lalu pada janji untuk mereformasi dan menghidupkan kembali perekonomian serta menarik investor asing jika benar-benar dibutuhkan.

Optimisme tersebut berkembang di bawah Perdana Menteri Modi, namun negara belum melihat salah satu reformasi seperri janjinya untuk menghidupkan kembali perekonomian India.

Artikel ini ditulis oleh:

Akhirnya, Ahok Minta Maaf Soal Banjir Jakarta

Jakarta, Aktual.co —Akhirnya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengucap permintaan maaf kepada warga Jakarta atas masih terjadinya banjir di Ibu Kota.  
Kata Ahok, dirinya meminta maaf karena Pemprov DKI ternyata masih belum berhasil mengatasi banjir.
“Pertama kita harus minta maaf kepada masyarakat bahwa fakta DKI itu belum bisa menyelesaikan banjir yang aliran kiri (barat) dan aliran kanan (timur),” ucap dia, di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (10/2). 
Namun dia tetap mengklaim kalau banjir Jakarta yang terjadi Senin (9/2) kemarin, lebih cepat surut ketimbang banjir-banjir sebelumnya. “Yang sekarang cuma sebentar surut,” klaim dia. 
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengaku sudah memahami ‘pesan’ dari Wakil Presiden Jusuf Kalla agar Jakarta bisa atasi banjir.
Jurus andalan pun dikeluarkannya, yakni pompa air. Kata Ahok, bila ada perusahaan yang ingin melakukan pembangunan, harus gunakan pompa air. Agar saat hujan, air bisa langsung dibuang ke sungai, dan bukan malah ke pemukiman warga. 
“Kita sudah mulai menyadari sesuai pesan Pak JK, Jakarta terjadi penurunan permukaan tanah. Jadi kalau mau buka tanah harus pakai pompa di ujung sungai terdekat,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Guna Mengetahui Motif, Polisi Bawa Korban Pembacokan

Jakarta, Aktual.co — Polsek Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, membawa seorang korban pembunuhan untuk dilakukan otopsi ke rumah sakit Haji Adam Malik Medan.
“Kita bawa korban pembunuhan untuk dilakukan otopsi guna mengetahui motif dibalik pembunuhan itu,” kata Kepala Kepolisian Sektor Padang Tualang AKP Firman Perangin-angin, di Padang Tualang, Selasa (10/2).
AKP Firman menjelaskan peristiwa pembunuhan di Simpang Bukit Tua Kecamatan Padang Tualang, terhadap Hendra, 30 tahun, mengalami luka pembacokan di leher hampir putus, langsung kita larikan ke rumah sakit Adam Malik Medan untuk dilakukan otopsi.
Kejadian pembunuhan itu sekitar pukul 03.00 Wib, saat korban bersama seorang tersangka yang sudah diketahui identitasnya sedang minum tuak di salah satu tempat di kawasan itu.
“Tersangka menebaskan parangnya ke leher korban saat keduanya sedang bersama-sama minum tuak, lalu pelaku melarikan diri.”
Aparat polisi yang menerima informasi langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melihat korban sudah bersimbah darah.
“Langsung kita bawa ke Medan untuk keperluan otopsi, sementara tersangka berinisial R, sudah kita kejar karena melarikan diri, beserta alat bukti satu buah parang yang dibawanya.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Kuasa Hukum BG Beberkan 60 Bukti Tertulis

Jakarta, Aktual.co — Tim kuasa hukum Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan menunjukkan lebih dari 60 bukti tertulis dalam sidang praperadilan lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/2).
Bukti tertulis yang berupa surat-surat keputusan hingga kliping media massa tersebut, sudah sebanyak 62 nomor. Pada beberapa nomor bukti juga terdapat turunan huruf a hingga d.
Bukti-bukti tersebut berupa surat putusan praperadilan perkara lain yang pernah dikabulkan, surat panggilan dan surat perintah dimulainya penyidikan (sprindik) kasus Budi Gunawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, surat keputsan presiden dan keputuasan Kapolri, serta riwayat hidup Budi Gunawan.
Selain itu bukti-bukti juga diambil dari pemberitaan media massa seperti cuplikan video penetapan tersangka BG di televisi, kliping Harian Kompas dan Majalah Tempo, kutipan berita di media online.
Kutipan berita-berita tersebut terkait pemberitaan tentang perkembangan status tersangkanya Budi Gunawan. Sampai saat ini penyerahan dan pemeriksaan bukti-bukti tertulis masih berlangsung dan belum ada tanggapan dari pihak KPK.
Selain menunjukkan bukti tertulis, kuasa hukum BG juga akan menghadirkan sejumlah saksi fakta. Sebelumnya kuasa hukum BG, Frederich Yunadi mengatakan akan menghadirkan lebih dari 20 saksi dalam persidangan praperadilan.
Pada Senin (9/2) sidang praperadilan telah mengagendakan pembacaan permohonan gugatan pihak Budi Gunawan disertai dalil-dalilnya.
Selain itu, hakim juga memberikan kesempatan pada pihak KPK untuk memberikan jawaban terhadap permohonan gugatan. Dalam jawaban atau tanggapannya, KPK menolak seluruh alasan permohonan praperadilan yang diajukan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Manfaatkan TI, Lemsaneg Waspadai Kebocoran Data Negara

Jakarta, Aktual.co — Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), Djoko Setiadi mengatakan pemanfaatan teknologi informasi (TI) dan komunikasi dalam memfasilitasi sistem administrasi dan penyelenggaraan pemerintah sudah menjadi kebutuhan primer.
“Semakin canggih teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan tentunya akan sangat membantu dalam pencapaian efektivitas dan efisiensi penyelesaian tugas dan fungsi suatu kementerian atau lembaga,” kata Djoko di Jakarta, Selasa (10/2).
Menurut Djoko, pemanfaatan teknologi informasi tersebut harus selalu diperbarui penggunaannya agar sesuai dengan perkembangan teknologi saat sekarang ini.
Namun demikian, kata Djoko, satu hal yang perlu dicermati adalah potensi kerawanannya dari pemanfaatan kecanggihan teknologi tersebut.
“Apabila tidak diwaspadai akan menyebabkan terbukanya sistem komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan pihak yang tidak berkepentingan dapat mengakses untuk berbagai kepentingan yang dimiliki oleh suatu lembaga,” katanya.
Ia mengatakan, penyelenggaraan persandian memang bukan satu-satunya cara untuk melindungi keamanan informasi.
“Namun, melalui persandian akan dapat diminimalisir segala kemungkinan bocornya informasi bersifat rahasia yang dampaknya tentu akan mengganggu kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan,” tuturnya.
Ia mengingatkan, secanggih apapun sistem keamanan yang diaplikasikan tanpa dilandasi kesadaran pengamanan dari para penggunanya hasilnya akan sia-sia.
“Oleh karena itu, ‘security mindedness’ dan ‘security awareness’ dari segenap penyelenggara negara mutlak dibutuhkan sehingga akan menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan sistem pengamanan informasi yang kami kembangkan,” pungkas Djoko.

Artikel ini ditulis oleh:

Ratusan Masa Banjiri PN Selatan Dukung BG

Jakarta, Aktual.co — Gabungan masa dari elemen masyrakat dan Mahasiswa kembali banjiri gedung pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Masa yang tergabung dalam Front Revolusioner dan Kamerad, beberapa kali melakukan orasi mendukung calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan.
Masa ini, menuntut agar Presiden Joko Widodo melantik Komjen BG. Mereka juga meminta hakim praperadilan memutus perkara Komjen BG seadil-adilnya serta meminta komisioner KPK segera di tangkap.
Berdasarkan pantauan langsung aktual.co hingga saat ini demo tersebut di kawal ketat oleh ratusan anggota kepolisian. Lalu lintas didepan PN Jaksel terpantau padat merayap akibat banyaknya masyarakat yang hadir di PN Jaksel

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain