29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 38703

Depan Gambir Tergenang, Cikini-Istiqlal Macet

Jakarta, Aktual.co —Akibat genangan air setinggi 15cm di depan Stasiun Gambir Jakarta Pusat, arus kendaraan dari arah Cikini menuju Masjid Istiqlal macet. 
Antrian kendaraan terjadi, mengingat ruas jalan hanya bisa dilalui satu kendaraan saja. Kemacetan juga terjadi di arah sebaliknya (Istiqlal-Cikini).
Dari pantauan Aktual.co, jalan sempat ditutup petugas kepolisian dan dialihkan menuju Medan Merdeka Selatan. Namun karena antrian yang terus mengular, petugas pun kewalahan dan kembali membuka jalan.
Beberapa pemilik kendaraan roda dua pun terpaksa mendorong motor mereka yang mogok lantaran nekat menerobos genangan air. 

Artikel ini ditulis oleh:

ESDM Uji Coba Distribusi Gas Melon Lewat Kartu Sakti

Jakarta, Aktual.co — Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mengkaji distribusi tertutup untuk gas elpiji ukuran 3 kilogram atau yang biasa disebut gas melon. Nantinya gas melon hanya akan disalurkan untuk pemegang yang memiliki kartu kendali.

“Konsepnya pemegang kartu beralamat di daerah sekitar yang berhak mendapatkan elpiji 3 kg,” kata Sekretaris Ditjen Migas Kementerian ESDM, Hufron Asrofi di kantornya, Senin (9/2).

Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya telah melakukan uji coba penggunaan kartu kendali tersebut di sejumlah daerah.

“Pendataannya pun dilakukan langsung oleh Ditjen Migas,” terangnya.

Nantinya, lanjut dia, pihaknya juga memiliki opsi untuk menggunakan basis data dari Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang menjadi kartu saktinya Presiden Joko Widodo.

“Tapi regulasi harus kita perbaiki terlebih dahulu,” lanjut dia.

Hufron menambahkan, sebelumnya telah terdapat syarat yang bisa mendapatkan gas melon hanya rumah tangga yang masih menggunakan minyak tanah (kerosene). Jika disepakati dengan data kartu sakti, maka pembelian gas melon nantinya konsumen harus menyertakan kartu tersebut.

Sayangnya, Hufron masih belum mengetahui langkah pengawasan teknis agar kartu tersebut tidak berpindah tangan, dan disalahgunakan.

“Nah itu juga yang jadi masalah,” dalihnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

GP Ansor Waykanan Gelar Lomba Baca Puisi Secara Online

Jakarta, Aktual.co — Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, menggelar lomba baca puisi sebagai upaya nyata berpartisipasi aktif mengampanyekan migrasi aman dan mencegah terjadi perdagangan orang.

“Puisi yang dibuat mengisahkan lika-liku dan penderitaan buruh migran sebagai peringatan keharusan adanya perlindungan bagi calon tenaga kerja Indonesia, baik dari sisi internal calon pekerja maupun sisi eksternal pemerintah,” kata Direktur Program Ansor Digdaya (Mendidik Generasi Memberdayakan Masyarakat) Kabupaten Waykanan Heri Amanudin di Blambanganumpu, Senin (9/2).

Lomba itu, kata dia, bisa diikuti seluruh pelajar SMA sederajat di Indonesia. Peserta bisa meng-“upload” pembacaan puisi melalui YouTube dengan hastag atau tanda pagar #AnsorProMigrasiAman diikuti nama lengkap peserta, dan selanjutnya link video dikirim ke surat elektronik (surel) [email protected] dengan subject: Pro Migrasi Aman.

Pada saat pengiriman link video, lanjut dia, peserta diharuskan melampirkan (attachment) biodata lengkap berikut foto diri.

“Link pembacaan puisi diterima panitia selambat-lambatnya pada tanggal 27 Februari 2015 pukul 23.00 WIB,” ujarnya.

Puisi-puisi yang ditetapkan panitia untuk dibaca peserta adalah “Soli Gadis Sumba” karya Rieke Diah Pitaloka, “Balada TKI” karya Heru Sutadi, “Elegi Nirmala Bonet” karya Mega Vristian, dan “Intan Terpendam” karya Dinda Astri seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Lampung.

Satu peserta hanya boleh membaca dan meng-“upload” satu dari puisi-puisi yang ditetapkan panitia dan bisa dicari melalui Google, serta selanjutnya akan dinilai oleh dewan juri berkompeten secara on line, yaitu Irman Syah, penyair, aktor, dan performer kelahiran Magek Sumatera Barat yang bergiat pada Komunitas Satra Kalimalang Bekasi (Jawa Barat) dan Komunitas Planet Senen Jakarta.

Juri lainnya adalah Oyos Saroso H.N., penyair dan jurnalis kelahiran Purworejo, Jawa Tengah, yang hingga kini mewarnai denyut kehidupan sastra di Lampung.

Kemudian, Faisal Riza, pantomimer, teaterawan, dan aktivis pendamping anak-anak buruh migran di Ledokombo Jember, Jawa Timur, yang mengenyam pendidikan di Akademi Seni Drama dan Film Indonesia (Asdrafi) serta Institut Seni Indonesia (ISI) di Yogyakarta.

“Sebagai organisasi yang taklelah meyakini ‘NKRI Harga Mati’, sudah menjadi keharusan bagi kami, pemuda Nahdlatul Ulama (NU) untuk berperan aktif terlibat dalam gerakan-gerakan yang membawa kemaslahatan bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” katanya pula.

Lomba yang terselenggara atas kerja sama dengan International Organization for Migration (IOM) Indonesia dan Justice Peace Integrity of Creation (JPIC) FSGM tersebut memperebutkan total hadiah Rp1,5 juta, trofi, serta sertifikat bagi tiga pemenang.
“Juara pertama mendapatkan Rp750 ribu, juara kedua Rp500 ribu, dan juara ketiga Rp250 ribu,” kata Heri lagi.

Dewan juri akan menilai pembacaan puisi berdasarkan penghayatan, mimik atau ekspresi dalam menyampaikan puisi, raut muka, dan gerak tubuh, lalu intonasi atau nada yang tepat dan teratur disesuaikan dengan rima. Selanjutnya, pelafalan (pembeda vokal dan konsonan yang dipertegas menonjolkan karakteristik puisi), serta penampilan (busana dan sikap percaya diri).

“Pembacaan puisi bisa diiringi alat musik, seperti gitar, piano, atau seruling. Penilaian juri antara 0–100, dan keputusan tersebut bersifat mutlak atau tidak dapat diganggu gugat. Pengumunan pemenang dilakukan pada tanggal 7 Maret 2015 melalui media online dan cetak,” ujar Heri.

Pengambilan video pembacaan puisi boleh menggunakan kamera HP dengan sudut pandang (angle) yang diharapkan, yaitu medium shot (MS) atau menampilkan bagian tubuh dari pinggang ke atas.

Informasi lebih lanjut bisa menghubungi 085609555768 atau @GPANSORWK1, demikian Heri Amanudin.

Artikel ini ditulis oleh:

Pantauan Banjir Jakarta Satu Jam Terakhir

Jakarta, Aktual.co —Perkembangan banjir di sejumlah titik di Jakarta dalam satu jam terakhir belum menunjukkan perubahan berarti. Ketinggian air belum menyurut.
Berikut hasil pantauan Aktual.co di twitter TMC Polda Metro Jaya, pukul 16.00Wib, Senin (9/2):
Pukul 15.00Wib, banjir setinggi 30centimeter menggenangi Perumnas 1 Bekasi Barat, Jawa Barat. Masih di Bekasi Barat, air setinggi kurang lebih 60 centimeter juga menggenangi Perum Naga, Medan Satria, Pasar Famili setinggi 40cm. Lalu di Perum Kali Abang Bahagia Rw 04  ketinggian air 50 cm dan Kalibaru 40 cm.
Di Pintu Gerbang Utama Satpas SIM Jalan Daan Mogot Jakarta Barat ketinggian air pukul 15.10Wib dilaporkan mencapai 30-40cm. Pukul 15.08Wib, genangan air setinggi 30-35 cm terjadi di depan halte Swadarma Jalan Ciledug Raya Jakarta Selatan.
Di kilometer 1 arah Grogol, arus lalu lintas juga dilaporkan padat imbas dari banjir di Jalan Daan Mogot. Pukul 15.39Wib tadi, banjir di depan Harco Mangga Dua, Jakarta Utara dilaporkan masih terjadi. 
Air setinggi setengah meter juga dilaporkan menggenang di Jalan Bendungan Hilir Raya, depan RSAL Mintoharjo, Jakarta Pusat, pukul 15.37Wib.
Dalam waktu yang tidak berjauhan, kondisi lalu lintas di Jalan Maruya depan Perum Meruya Indah genangan dilaporkan setinggi 30cm sepanjang 150 meter. Pengguna kendaraan diharapkan berhati-hati saat melintas. Banjir Jalan di Jalan Budi Utomo 1, Jakarta Pusat sudah berangsur-angsur menyurut. 
Genangan air setinggi 10cm juga terjadi di depan Sumber Waras Roxy Square pukul 15.39Wib. lalu lintas dilaporkan padat.
Di Jakarta Timur, pukul 15.47Wib tadi, banjir setinggi 40cm akibat meluapnya Kali Bambu Apus di Jalan Hankam Cilangkap, Jakarta Timur. Petugas mengusahakan mencegah luapan dengan menutup tanggul. 

Artikel ini ditulis oleh:

Hasto: Beberapa Bukti Jadi Bahan Penyelidikan Bareskrim Polri

Jakarta, Aktual.co — Pelaksana Tugas (Plt) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa dirinya telah meyerahkan semua bukti-bukti terkait dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad.
Dia menegaskan bahwa bukti-bukti yang diserahkan sudah memenuhi persyaratan agar KPK membentuk Komite Etik (KE). Namun, dia tetap menyerahkan semua keputusan di tangan Abraham Samad Cs.
“Bukti-bukti sudah saya serahkan selengkapnya, dan ini menurut saya memenuji persyaratan dibentuknya KE tersebut,” ujar Hasto usai pertemuan dengan Komisioner KPK, Senin (9/2).
Lebih jauh disampaikan Hasto, beberapa bentuk bukti sudah diserahkan ke lembaga ‘super body’ itu. Tapi ada beberapa bukti yang belum diserahkan karena masih dijadikan bahan penyelidikan oleh Bareskrim Mabes Polri.
Meski begitu, ketika ditanya adakah bukti remakan baik gambar maupun suara yang membuktikan adanya percakapan yang disinyalir sebagai pelanggaran kode etik, Hasto hanya diam seribu kata.
“Buktinya tentu saja adalah bukti-bukti pertemuan. Ada banyak lah ada foto, ada pernyataan saksi di situ kemudian ada bukti-bukti juga yang masih dipegang oleh Bareskrim,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Ketua MUI: Umat Islam Punya Tanggung Jawab Terhadap NKRI

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan buah tangan umat Islam Indonesia. Untuk itu, umat Islam Indonesia, mempunyai tanggung jawab terhadap masa depan NKRI.
Sementara itu, Kongres Umat Islam Indonesia VI di Yogyakarta pada 8-11 Februari 2015 diikuti oleh sekitar 775 orang yang terdiri dari 700 orang peserta utusan dan 75 pemantau.
Para peserta berasal dari MUI, perwakilan ormas Islam tingkat pusat, pondok pesantren, perguruan tinggi, lembaga-lembaga Islam domestik dan mancanegara, kalangan profesional dan tokoh perorangan.
Dalam pembukaan tampak hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Tampak pula Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Dalam sambutannya Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambut baik penyelenggaraan Kongres Umat Islam Indonesia VI.
Ia menyatakan sebagai salah satu kesultanan (kerajaan Islam) di Indonesia, Yogyakarata memiliki sejarah dan peran penting dalam pergerakan Islam.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain