Jakarta, Aktual.co — Berdasarkan data Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), wisatawan internasional jumlahnya mencapai 1,1 miliar pada 2014, meningkat 4,7 persen dari tahun sebelumnya.

Amerika Serikat (AS) dan Asia merupakan negara yang paling banyak dikunjungi wisatawan tersebut. Selanjutnya, Eropa berada dipoisi ketiga yang paling banyak dikunjungi.

Sedangkan,  jumlah wisatawan yang mengunjungi Sub-Sahara Afrika nampaknya tidak terpengaruh pada isu penyakit Ebola yang marak pada beberapa waktu lalu.

Tidak berbeda jauh, wisatawan internasional yang mengunjungi wilayah Timur Tengah juga mengalami kenaikan. Meskipun terdapat kekhawatiran pada beberapa negara di wilayah tersebut.

Namun, pihak UN mengatakan, data tersebut bisa berubah kapan pun dan bersifat volatil. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Umum Organisasi Pariwisata Dunia PBB , Taleb Rifai.

“Selama beberapa tahun terakhir, pariwisata menunjukkan penguatannya secara mengejutkan, yang disokong dengan kegiatan ekonomi dan kontribusi fundamental untuk memulihkan ekonomi dunia, yang pada akhirnya menghasilkan miliaran Dolar AS dan menciptakan lapangan kerja,” ujar Rifai, demikian dilansir BBCBusiness, Selasa (27/1).

Adanya Ebola di beberapa negara Afrika Barat, terbukti tidak menggoyahkan jumlah wisatawan untuk mengunjungi Sub-Sahara Afrika, peningkatannya mencapai tiga persen.

Hampir setengah wisatawan internasional dari negara bagian Utara, Selatan, dan Mediterania paling banyak mengunjungi Eropa. Namun demikian, jumlah wisatawan internasional pada Eropa Tengah dan Timur tidak mengalami perubahan. Bahkan, jumlah wisatawan asal Rusia mengalami penurunan sekitar enam persen.

AS sebagai negara yang paling sering dikunjungi wisatawan internasional mengalami kenaikan sebesar 7 persen. Dengan, peningkatan wisatawan internasional yang mengunjungi Meksiko mencapai dua digit angka, dan Amerika Utara delapan persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Jakarta, Aktual.co — Politisi Partai Gerindra Fary Djemi Francis mengatakan bahwa izin ekspor yang diselipkan dalam MoU perpanjangan izin ekspor hasil tambang konsentrat melanggar Undang-undang No 4 tahun 2009 tentang Minerba.
“Kita tidak melarang MoU yang telah ditandatangani, tapi dalam MoU itu ada poin tentang pemberian izin ekspor hasil tambang konsentrat. Izin ekspor itu yang kita minta agar pemerintah mencabutnya,” kata Fary, di Jakarta, Rabu (28/1).
Pada Desember 2013, Komisi VII DPR dan Menteri ESDM telah menyepakati bahwa pemerintah akan melakukan larangan ekspor mineral mentah terhitung sejak 12 Januari 2014. 
Berdasarkan hal itu, seharusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan ekspor setelah berkonsultasi dengan DPR.
“Tetapi praktiknya terkait dengan izin eksport dalam MoU tersebut, pemerintah tidak pernah menginformasikan, apalagi berkonsultasi dengan DPR,” kata dia.
Izin tersebut dinilai telah melanggar pasal 170 UU nomor 4 tahun 2009 tentang Minerba. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa setelah lima tahun PT Freeport harus melakukan pemurnian. 

Artikel ini ditulis oleh:

Jakarta, Aktual.co — Di sela-sela kesibukannya, Erick Estrada mengeluhkan terkait jalan rusak di wilayah Jabodetabek, akibat guyuran hujan yang melanda beberapa hari terakhir.

“Kalau ditanya lubang di jalan mengganggu atau tidak, jelas itu mengganggu dan juga rawan kecelakaan lalu lintas,” keluhnya kepada Aktual.co, di kawasan Epicentrum, Jakarta, Selasa (27/1) malam.

Pria berambut kriting tersebut menerangkan, Jakarta sebagai satu contoh kota lain di Indonesia, sarana serta prasarananya masih rusak dimana terdapat jalan berlubang. Kata ia, bagaimana mau dijadikan contoh bagi daerah di wilayah lain di tanah air.

“Untuk Bapak Gubernur Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mungkin pastinya ia peka ya terhadap masalah seperti itu, tapi mungkin sedikit lebih diperhatikan dan mengambil tindakan atas jalanan yang berlubang. Seperti di daerah Lenteng Agung, itu sama sekali belum pernah diperhatikan pemerintah, padahal jalannya rusak parah,” keluhnya lagi.

Erick berharap, Ahok agar cepat dalam bertindak memperbaiki jalan yang rusak agar pengendara lainnya merasa nyaman berlalu lintas.

Sekedar informasi, Erick Estrada sukses memerankan tokoh lucu di film layar lebar ‘Rock N Love’ bersama personel Band Kotak lainnya. Aktingnya membuat penggemar ‘Rock N Love’  tersenyum dan terhibur.

Artikel ini ditulis oleh:

Jakarta, Aktual.co — Polres Kota Denpasar, Bali, siap mengamankan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung, menjelang pelaksanaan eksekusi mati dua terpidana berkewarganegaraan Australia.
Wakil Kepala Polresta Denpasar Ajun Komisaris Besar Polisi Nyoman Artana menjelaskan, pengamanan akan dilakukan seperti biasanya.
“Pengamanan seperti biasa saja karena tidak ada gejolak,” kata di Denpasar, Rabu (28/1). 
Meski demikian, pihaknya juga belum mendapat informasi terkait tempat dan waktu pelaksanaan eksekusi tersebut. “Kami belum tahun apa eksekusi itu di sini atau di tempat lain.”
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menolak permohonan grasi kedua terpidana mati Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
Dengan penolakan itu, otomatis keduanya dipastikan segera akan dieksekusi mati di tengah pro dan kontra termasuk gelombang penolakan dari Pemerintah Australia.
Pemerintah Australia melalui Perdana Menteri Tony Abbot sebelumnya meminta Pemerintah Indonesia mengampuni keduanya dari jeratan eksekusi.
Sementara itu menjelang pelaksanaan eksekusi tersebut, pengacara keduanya yakni Todung Mulya Lubis berencana mengajukan Peninjauan Kembali untuk kedua kalinya.
Dia menjelaskan bahwa upaya tersebut merupakan upaya luar biasa untuk mencari keadilan bagi anggota jaringan penyelundup narkotika jenis heroin seberat 8,2 kilogram yang ditangkap tahun 2005.
Sejak beberapa hari terakhir, keluarga Myuran dan Andrew intensif mengunjungi keduanya di Lapas Kerobokan. Tak hanya keluarga, kerabat dan teman mereka, perwakilan dari Konsulat Jenderal Australia di Denpasar juga tidak ketinggalan mendampingi warganya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu