30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39112

Penyelidikan Kasus Komedian Mandra Masuk Tahap Akhir

Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mendalami proses penyelidikan kasus dugaan korupsi program siap siar TVRI, tahun anggaran 2012.
“Masih berproses. Jalan (meminta keterangan) terus dilakukan,” kata Kapuspenkum Tony Tribagus Spontana, di Kejaksaan Agung, Selasa (27/1).
Namun demikian, Tony tidak dapat memastikan peningkatkan status penyelidikan kasus tersebut ke penyidikan dan hingga ditetapkannya seorang tersangka.
“Tentu, sesuai dengan ketentuan perundangan. Bila cukup bukti akan dibawa ke forum gelar perkara (ekspose) untuk ditentukan sikap hukum berikutnya,” jelas Tony.
Meski begitu, dari keterangan berbagai sumber di Kejagung, penyelidikan kasus tersebut memasuki tahap akhir dan selanjutnya ditentukan sikap dan proses hukum berikutnya.
Sekedar informasi, penyelidikan kasus ini terkait dengan dugaan mark up (penggelembungan biaya) proyek program siap siar TVRI. Namun, belum diketahui secara pasti berapa jumlah kerugian negara terkait perkara tersebut.
Dalam kaitan itu, komedian kondang Mandra telah diundang dan diminta keterangan oleh tim jaksa penyelidik.
Selain itu, sejumlah pihak terkait lainnya juga telah diminta keterangan. Sesuai dengan ketentuan perundangan, setelah tahapan penyelidikan, maka akan diikuti dengan tahapan penyidikan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

DKI Resmi Turunkan Tarif Angkutan Umum

Jakarta, Aktual.co — Sesuai usulan mengenai perubahan tarif yang diutarakan oleh Organisasi Angkutan Daerah (Organda) ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, terhitung sejak Senin (27/1) secara resmi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menurunkan harga tarif angkutan umum. 
Demikian disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kepada wartawan, Selasa (27/1).
“Turun 500 perak perpenumpang. Tapi paling di lapangan cuma turun 300 perak,” katanya.
Meski telah diturunkan tarif angkutan umum, kata Ahok sapaan Basuki dirinya belum menandatangani Surat Keputusan (SK) Gubernur terkait penetapan tarif tersebut. Ahok sendiri telah meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta segera memberlakukan perubahan tarif itu.
“Akan ditandatangani, tapi sambil jalan hari ini sudah harus mulai berlaku. Saya minta Dishub untuk segera berlakukan, supaya tidak terlalu lama,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Antisipasi Pergeseran Rel, PT KAI Siagakan Petugas Selama 24 Jam

Jakarta, Aktual.co — Untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya pergeseran rel akibat tingginya intensitas hujan, membuat PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiagakan petugasnya di perlintasan yang rawan longsor.  
“Dampak dari berlangsungnya musim penghujan, selain dapat merendam perlintasan kereta api juga kerap menimbulkan longsor serta korosi,” ujar Senior Manager Corporate Communication PT KAI Daops I Jakarta, Bambang  Prayitno, Selasa (27/1). 
Dikatakan Bambang untuk daerah yang rawan banjir seperti perlintasan rel KA yang kerap tergenang hingga rawan longsor berada di perlintasan Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebon Jeruk serta perlintasan Rawa Buaya – Kalideres.
“Kedua titik itu menjadi langganan banjir saar musim penghujan. Untuk mengantisipasinya, kami sudah menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam,” katanya. 
Terlebih, kata Bambang, pihaknya saat ini tengah melakukan pergantian rangkaian rel di perlintasan KA Pesing Koneng sepanjang 50 meter.
“Pergantian rangkaian rel kami lakukan sebagai bentuk antisipasi adanya gangguan perjalanan kereta api. Selain itu, kami juga siagakan petugas yang akan berjaga selama 24 jam di perlintasan rawan longsor,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Pengrajin Batik Harus Ikuti Perkembangan Teknologi Digital

Jakarta, Aktual.co —Harus ikuti perkembangan, itu yang disarankan Ketua Harian Yayasan Batik Jabar Komarudin Kodiya kepada para pengrajin batik di Indonesia. Untuk itu, para pengrajin batik harus menyiapkan SDM yang punya kemampuan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas desain. 
“Pengrajin perlu mengikuti perkembangan, salah satunya menyiapkan SDM dengan pengetahuan mumpuni di bidang digital, meningkatkan kualitas disain serta pemasaran,” kata Komarudin, di Bandung, Selasa (27/1).
Meski keaslian dalam produk perlu diperhatikan, menurut dia, di sisi lain perlu ada kolaborasi sinergi dengan teknologi yang bisa mendukung produktivitas, kualitas maupun kebutuhan pasar. Sedangkan saat ini, sebagian pengrajin batik sudah mulai menggunakan konsep digital dalam desain batiknya. Meski sebagian besar masih menggunakan konsep tradisional.
Selain itu Komarudin juga menyebutkan pengrajin batik perlu menyiapkan kapabilitas dan kualitas tenaga kerja dengan menaikkan upah kerja minimum agar mereka tidak beralih ke pengusaha-pengusaha baru.
“Pengrain harus bisa memaintenance pekerjanya agar mereka bisa tetap bertahan. Salah satunya meningkatkan kapabilitas mereka termasuk menyesuaikan upah kerja mereka,” katanya.
Terkait adanya klaim dan munculnya motif batik dari sejumlah negara termasuk di Eropa, menurut dia merupakan hasil sistem cetak. Yang menjadi masalah kata dia bukan ketika motif kain batik dijual di Eropa, tetapi ketika suatu negara mengklaim suatu motif dan melarang motif itu beredar.
“Sah-sah saja bila kain batik dari Indonesia sampai ke pasar Eropa, justru kami merasa bangga, tetapi kalau sebuah negara melarang produksi motif batik di luar negeri baru kami lawan,” katanya.
Terkait keragaman motif batik, Komar menyarankan pemerintah daerah memfasilitasi untuk mendaftarkan ragam hias daerahnya masing-masing agar bisa dijadikan sebagai aset daerah tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Ruas Jalan di Jakarta Tergenang Air, Kemacetan Panjang Tak Terhindari

Jakarta, Aktual.co — Hujan yang mengguyur sejak Selasa (27/1) dini hari tadi mengakibatkan sejumlah ruas jalan di Jakarta pagi ini tergenang air. Sejumlah ruas yang mengalami genangan air pun mengakibatkan kemacetan panjang disejumlah ruas jalan baik yang menuju genangan atau pun tempat yang menjadi jalur alternatif.
@TMCPoldaMetro dalam akunnya mengatakan sejumlah ruas jalan yang saat ini tergenang air seperti di Tol Kebun Jeruk KM 2 arah Tomang air mencapai ketinggian 10 sentimeter. 
Untuk di daerah Kamal arah Cengkarang air di wilayah tersebut mencapai 30 centimeter, sehingga membuat sejumlah kendaraan terpaksa melajukan kendaraannya dengan sangat hati-hati. Bahkan nampak sejumlah pengendara terpaksa harus memutar balik mencari jalur alternatif guna menghindari mogok motor.
Sementara itu tepat di depan Universitas Tarumanegara air menggenangi ruas jalan tersebut mencapai 30 sentimeter. Dan tepat disamping kantor Mapolsek Matraman, Jakarta Timur air setinggi 30 sentimeter juga menggenangi jalan. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Diterpa Kasus BW Tak Surutkan KPK Telisik Zulkifli Hasan

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi mamastikan penyebutan nama Ketua MPR Zulkifi Hasan di persidangan kasus suap alih fungsi hutan di Riau masih terus dikembangkan. Terlebih lagi, penyebutan nama tersebut ada dalam rekaman antara Annas Maamun dan Gulat Mendali Emas Manurung.
Namun demikian, lembaga yang dikomandoi oleh Abraham Samad itu sedikit tersendat, karena muncul kasus yang menjerat salah satu pimpinan KPK yaitu Bambang Widjojanto di Mabes Polri dalam kasus pemberian keterangan palsu di persidangan sengketa Pilkada Kotawaringin Barat yang digelar di Mahkamah Konstitusi.
“Masih berlanjut. Memang dengan adanya kasus BW, KPK agak terganggu,” kata Deputi Bidang Pencegahan KPK Johan Budi ketika dikonfirmasi, Senin (26/1).
Dia mengatakan, biasanya KPK update terkait kasus-kasus termasuk dengan kasus yang diduga akan menyeret Zulkifli Hasan. Namun, yaitu tadi, Johan mengaku sedkit terganggu dengan adanya kasus Bambang Widjojanto.
“Karena biasanya mengumumkan ini itu. Tapi karena ada kasus ini (BW) harus mengumumkan BW dulu,” katanya.
Jaksa KPK juga memutar rekaman sadapan antara Annas Maamun dengan Gulat Manurung, pengusaha yang juga ketua Asosiasi Petani Sawit wilayah Riau.
Ada dua rekaman sadapan yang diperdengarkan dalam persidangan Gulat Manurung. Rekaman pertama yang diputar terkait berita acara pemeriksaan nomor 64 kala Annas diperiksa penyidik KPK.
Tapi rekaman yang diputar hanya beberapa detik. “Komisi IV jangan lupa,” kata Annas kepada Gulat dalam sambungan telepon.
Sedangkan pada rekaman sadapan kedua, terdengar Annas menyebut nama Zulkifli yang saat itu masih menjabat menteri kehutanan, saat dirinya berbincang dengan Gulat termasuk menyebut ‘DPR’.
“Untuk DPR RI, begitu, jadi kita tidak perlu berulang-ulang,” kata Annas dalam rekaman yang diperdengarkan di persidangan. Gulat merespon perkataan Annas dengan mengatakan, “Iya Pak, Bapak pun tak perlu bolak balik Jakarta, gitu ya Pak,” kata Gulat.
“Pak Menteri minta ini diselesaikan,” sambung Annas dalam percakapan telepon tersebut lantas kembali menyinggung DPR. 
“Jangan lupa Komisi IV juga itu,” kata Annas diiyakan Gulat dalam percakapan.
Jaksa KPK menyebut rekaman yang diputar merupakan percakapan tanggal 20 September 2014. Tapi Jaksa ataupun Majelis Hakim tak mengorek keterangan Annas soal komunikasi ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain