1 Januari 2026
Beranda blog Halaman 39192

Selamatkan Indonesia! Selamatkan Trisakti!

Perseteruan antar institusi negara (KPK dan Polri) kembali menarik perhatian kita.

Sekilas tampak, penunjukkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) baru oleh Presiden Joko Widodo menuai protes dari sejumlah kalangan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantas menetapkan Kapolri yang baru ditunjuk tersebut (BG) sebagai tersangka. Hanya berselang dua hari, Bareskrim Polri menangkap dan menahan Wakil Ketua KPK (BW). Media heboh. Publik geger. Cerita Cicak vs Buaya seolah berulang. Kembali muncul seruan “Save KPK” (Selamatkan KPK) dari berbagai kalangan.

Dalam pandangan PRD, hal terpenting untuk dilihat dalam situasi ini adalah persoalan korupsi di Indonesia dalam kaitan dengan sistem ekonomi-politik yang berlaku sekarang. Korupsi tumbuh subur karena terdapat sistem yang memberi peluang, yakni: 1) liberalisasi politik dan pemerintahan sampai ke daerah-daerah, yang memberi peluang besar bagi korupsi di segala lini dan segala tingkatan; 2) liberalisasi ekonomi yang memberi keleluasaan modal mengeksploitasi sembari menyogok aparatur pemerintahan demi kepentingan eksploitasi tersebut; 3) serta liberalisasi budaya yang menyemai watak egosentris dan konsumerisme baik di tingkatan pejabat maupun masyarakat umum.

Pemberantasan korupsi adalah penting dan mendesak. Tapi alangkah baiknya bila lembaga negara yang dibentuk untuk tugas itu, baik KPK maupun Kejaksaan, memprioritaskan kasus-kasus korupsi besar yang berhubungan langsung dengan persoalan kedaulatan bangsa, sebagaimana garis politik yang dijanjikan pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla (Trisakti).

Ketua KPK sendiri pernah mengatakan bahwa sekitar 60% perusahaan pertambangan tidak membayar pajak atau royalti kepada pemerintah. Terdapat pula 14 perusahaan migas asing yang tidak pernah membayar pajak dan royalti. Serta pada tanggal 27 Februari 2013, KPK mengidentifikasi bahwa hanya 11% dari 150 juta hektar pengelolaan hutan yang memiliki izin sesuai dengan peruntukannya.

Sedikit contoh di atas harusnya sudah menjadi gambaran, bagaimana kerugian negara akibat praktik korupsi yang berkait-kelindan dengan eksploitasi atas sumber daya bangsa. Pertanyaan besar yang muncul adalah mengapa penanganan kasus-kasus terkait eksploitasi modal yang sebagian besar merupakan modal asing itu sedemikian lamban?

Alangkah baiknya bila perhatian terhadap korupsi tidak hanya difokuskan pada kasus-kasus yang terkait kepentingan politik jangka pendek, sehingga wilayah pemberantasan korupsi terkesan sedemikian sempit, bahkan cenderung dinilai semata sebagai instrumen politik pihak tertentu.

Pada momentum ini PRD juga menyampaikan kritik atas ketidakberdayaan Presiden Joko Widodo dalam menangani persoalan. Tekanan-tekanan dari lingkaran partai maupun pendukungnya dalam pilpres telah memposisikan dirinya tidak mampu memutuskan apa-apa atas dua lembaga negara yang berada langsung di bawah otoritasnya tersebut.

Sesungguhnya Presiden dapat mengambil tindakan tegas, baik terhadap Polri maupun KPK, apabila mereka bergerak melenceng dari koridor misi pemerintah untuk menciptakan Indonesia baru yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya, (TRISAKTI) termasuk di dalamnya Indonesia yang bersih dari korupsi.

Semangat Trisakti inilah yang harus terus menerus menjadi penekanan dari pemerintahan Jokowi-JK dengan disertai implementasi program-program yang berpihak pada rakyat di semua sektor. Semangat dan konsepsi Trisakti inilah yang dapat menjadi penerang, penunjuk jalan, bagi bangsa Indonesia untuk keluar cengkraman imperialisme. Sungguh sangat disayangkan apabila kekuasaan negara dan pemerintahan yang ada di tangan Jokowi-JK sekarang tidak digunakan untuk merebut kembali kedaulatan nasional yang sudah diserahkan kepada modal asing oleh pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.

Dalam situasi obyektif menghadapi cengkraman imperialisme ini, dalam pandangan PRD, persatuan nasional mutlak dibutuhkan. Oleh karena itu, setiap konflik yang berdasarkan pada hal-hal yang tidak prinsipil, atau pada kepentingan-kepentingan yang sempit, pemikiran-pemikiran yang sektaris, sudah sewajarnya untuk dihindari. Bangsa Indonesia akan terus berusaha dipecah belah oleh kekuatan imperialis agar mudah dieksploitasi, dan kita pun larut dalam kebodohan sendiri apabila turut memecah belah diri sebagai satu kekuatan nasional.

Mari, Perkuat Persatuan Nasional Menghadapi Imperialisme! Hentikan Neoliberalisme! Rebut (kembali) Kedaulatan Nasional!

Jakarta, 24 Januari 2015

Oleh Ketua Umum Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat Demokratik (KPP PRD), Agus Priyono
                                               

Artikel ini ditulis oleh:

Adnan Pandu Diduga Rugikan Perusahaan Miliaran

Jakarta, Aktual.co —Wakil Ketua KPK diklaim punya pekerjaan ganda. Selain jadi komisioner KPK, Adnan juga diduga menjadi pemegang saham perusahaan kayu di Kalimantan Timur.

Hal itu disampaikan Kuasa Hukum PT Daisy Timber, Mukhlis Ramlan saat melaporkan Adnan ke Bareskrim atas tuduhan pemalsuan dokumen.

“Adnan Pandu itu memegang saham mayoritas (PT Daisy Timber) sampai hari ini,” tekan Mukhlis usai membuat laporan resmi ke Bareskrim Mabes Polri, Sabtu (24/1).

Bersama temannya Indra Warga Dalam, Adnan dituduh merampas mayoritas saham perusahaan dengan cara memalsukan akte kepemilikan.

Belum cukup mengambil saham, Adnan kata Mukhlis, juga merampas seluruh kekayaan pemilik PT Daisy Timber yakni Muis Murad (alm). “Kami dirugikan atas kasus ini. Keluarga ya ratusan miliar sejak tahun 2006,” keluhnya.

Oleh sebab itu, melalui laporan nomor ppl/48/1/2015/Bareskrim, Mukhlis berharap penyidik Mabes Polri dapat segera membuka kedok dari Adnan yang sebenarnya.

“Saya cinta dengan KPK, jangan sampai oknum-oknum mafia yang merugikan negara menduduki posisi penting di institusi penegakan hukum,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Mempersingkat Kunjungan ke India, Obama Kunjungi Arab Saudi

Jakarta, Aktual.co — New Delhi, Aktual.co —Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan mempersingkat lawatannya ke India pada Selasa (27/1) untuk mengunjungi Arab Saudi, menyusul kematian Raja Abdullah, kata sumber di Ibu Kota India, New Delhi, Sabtu (24/1).

Namun, pihak Gedung Putih tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar. Presiden Obama dijadwalkan tiba pada Minggu (25/1) untuk kunjungan selama tiga hari ke India, di mana ia akan menghadiri parade Hari Republik atas undangan Perdana Menteri Narendra Modi.

Para analis mengatakan undangan untuk menghadiri perayaan Hari Republik pada Senin (26/1) menunjukkan kedekatan baru antara dua negara demokrasi terbesar di dunia itu. Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Jumat (23/1), Obama mengatakan “bintang-bintang selaras” mendorong Amerika Serikat dan India untuk menjalin kemitraan global.

Karena kunjungan hanya akan berlangsung singkat, Obama pun telah membatalkan rencana untuk mengunjungi Taj Mahal selama perjalanan ke India, kata seorang pejabat pemerintah setempat. Presiden AS itu sebelumnya dijadwalkan untuk mengunjungi monumen terkenal India itu bersama dengan Ibu Negara Michelle Obama pada Selasa (27/1), pada akhir kunjungan selama tiga hari ke negara itu.

Ratusan petugas kebersihan telah dipekerjakan untuk merapikan makam marmer putih dalam persiapan menyambut kedatangan pasangan Barrack-Michelle Obama. Namun, pejabat tinggi administrasi di daerah itu mengatakan telah diberitahu bahwa kunjungan ke Taj Mahal tersebut dibatalkan. “Kunjungan yang diusulkan Obama telah dibatalkan,” kata Pradeep Bhatnagar. “Tidak ada alasan khusus yang disampaikan kepada kami, namun diyakini bahwa perubahan rezim di Arab Saudi bisa jadi salah satu alasannya,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Dua Wartawan Tewas di Irak

Baghdad, Aktual.co —Kelompok Negara Islam (IS), Jumat, membunuh tujuh orang termasuk dua wartawan di Muqdadiyah yang terletak di utara Baghdad, menurut pejabat dan perusahaan media wartawan tersebut. Ali al-Ansari dan seorang wartawan lain yang tidak disebutkan namanya dari televisi satelit Al Ghadeer termasuk diantara korban yang tewas, menurut manajer lokal Karim Fadhel.

Sementara itu Mustafa Hamid dan Qusay Sahib dari televisi Pemerintah Irak terluka, kata pimpinan kantor televisi itu untuk Provinsi Diyala, Uday Abdelkarim. Sejumlah sumber mengatakan bahwa serangan itu hanya terjadi di Muqdadiyah sementara itu yang lain menyebutkan bahwa sebuah bom dan bentrokan juga terjadi di bagian utara kota.

Lima milisi juga tewas dan lebih dari dua lusin orang luka-luka, demikian menurut petugas keamanan dan kesehatan. Irak, yang merupakan salah satu negara paling berbahaya bagi wartawan, menjadi makin berbahaya setelah IS meluncurkan serangan ofensif di sebagian besar negara itu musim panas lalu.

Kelompok itu memenggal wartawan dan juga mengeluarkan ancaman pada mereka yang melakukan liputan di kawasan yang mereka kendalikan. Menurut organisasi hak asasi manusia Reporters Without Borders, empat wartawan tewas di Irak tahun lalu.

Buka Bank Palsu Lima Orang Ditangkap di Tiongkok

Jakarta, Aktual.co — Polisi di Tiongkok menangkap lima orang setelah membongkar adanya bank palsu yang dibangun menyerupai bank asli. Bank palsu yang didirikan di kota Nanjing itu memiliki memiliki petugas berseragam yang berdiri di belakang konter yang terlihat realistis.

Lebih dari 200.000 orang terperdaya dan kehilangan sekitar 32 juta dollar AS setelah dijanjikan suku bunga yang tinggi untuk deposito mereka. Kebanyakan korban penipuan ini adalah para pemilik bisnis dari Provinsi Jiangsu yang tertarik pada suku bunga tinggi yang dijanjikan.

Banyak orang di Tiongkok berinvestasi dalam skema investasi yang tidak diregulasi karena rendahnya bunga di bank-bank resmi. Otak penipuan, yang diidentifikasi sebagai Liu, beserta empat orang asistennya kini berada dalam tahanan polisi, termasuk seporang perempuan yang tadinya sudah melarikan diri ke markas perjudian di Makau dengan membawa serta dana deposito.

Penipuan ini terbongkar setelah seorang investor yang telah menginvestasikan 2 juta dollar AS mengadukan ke polisi bahwa dia tidak dapat mengambil bunga depositonya ataupun menarik dananya.

Raja Salman akan Berhadapan dengan Milisi Syiah

Riyadh, Aktual.co —Untuk menghindari kekhawatiran dan ketidakstabilan dinasti Saud, dan gejolak regional, kerajaan langsung menunjuk adik tiri Abdullah, Salman bin Abdul Aziz, sebagai pengganti dan menunjuk Pangeran Mahkota Muqrin. Keduanya akan menerima janji setia dari anggota keluarga penguasa, kepala suku, pengusaha terkemuka dan pelajaran Saudi lainnya. Raja Salman sebagai pemegang otoritas kerajaan Saudi saat ini, sangat menentukan menghadapi kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayahnya dan jangka panjang seperti harga minyak global yang terus turun.

Saat ini, kepemimpinan Raja Salman dihadapkan pada persaingan kekuatan Syiah di Irak, Suriah, Yaman, Lebanon dan Bahrain. Bukan tidak mungkin hal itu bisa membuka konflik dua negara tetangga terhadap ancaman militan Islam. Sepertinya, Raja Salman tidak akan mengubah kebijakan luar negeri atau penjualan minyak. Kebijakan pragmatis seperti ini, konon sudah dijalankan Kerjaaan Saudi dalam mengelola keseimbangan ulama, suku, kerajaan dan kepentingan Barat.

“Saya pikir akan melanjutkan warisan Abdullah. Dia menyadari pentingnya hal ini. Dia bukan pribadi yang konservatif, namun menghargai pendapat konstituen konservatif negaranya,” ujar Jamal Khashoggi, kepala saluran berita milik pangeran Saudi. Segera setelah Raja Abdullah meninggal, harga minyak langsung melonjak dan menambah ketidakpastian di pasar energi dunia yang sudah mengalami sejumlah pergeseran terbesar dalam beberapa dekade.

Berita Lain