28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39326

Kemenlu: Hubungan Indonesia-Australia tetap Baik

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia meyakini hubungan antara Australia dan Indonesia akan tetap meskipun ada warga negara Australia yang terancam hukuman mati. “Hubungan bilateral antara Indonesia-Australia sangat kuat dan akan tetap baik. Apalagi pemerintah Australia juga mengatakan apapun yang terjadi tidak akan mengganggu hubungan diplomasi kedua negara,” kata Juru Bicara Kemlu Indonesia, Arrmanatha Nasir di Jakarta, Selasa (20/1).
Pemerintah Australia, Arrmanatha melanjutkan, terus melakukan komunikasi dengan Indonesia untuk melepaskan warga negaranya dari jerat hukuman mati. “Indonesia menghargai usaha Australia sebagai negara yang membela warga negaranya di luar negeri. Namun supremasi hukum Indonesia harus tetap dihormati,” ujar Arrmanatha.
Perdana Menteri Australia Tony Abbot dan Menteri Luar (Menlu) Negeri Julie Bishop, tambah dia, secara aktif menghubungi Presiden Joko Widodo dan Menlu Indonesia Retno Marsudi. “Julie Bishop menelepon dan melayangkan surat resmi kepada Menlu Indonesia terkait hukuman mati. Indonesia pun telah memberikan jawaban mengenai posisi dan komitmen negara kita dalam pemberantasan narkoba,” tutur dia.
Sebelumnya ada satu warga negara Australia bernama Myuran Sukumara, yang didakwa hukuman mati di Indonesia setelah grasinya ditolak oleh Presiden Joko Widodo, dan seorang lagi, Andrew Chan, grasinya masih menunggu keputusan presiden. Kedua orang ini didakwa atas kasus penyelundupan heroin seberat 8,2 kilogram di Bali bersama tujuh orang lainnya, yang dikenal dengan kasus “Bali Nine”. Sembilan orang ini ditangkap di Bali pada April 2005 ini adalah Andrew Chan, Myuran Sukumaran, Michael Czugaj, Renae Lawrence, Tan Duc Thanh Nguyen, Matthew Norman, Scott Rush, Martin Stephens, dan Si Yi Chen.

Artikel ini ditulis oleh:

Harga Premium Berbeda, Bukti Pembangkangan Sudirman Said dan Dwi Soetjipto

Jakarta, Aktual.co — Tepat Pukul 00.00 WIB pada 19 Januari, Presiden Joko Widodo resmi menurunkan harga Premium menjadi Rp6.600 /liter dan harga solar Rp6.400/ liter. Ini adalah perubahan harga BBM yang ketiga kali di era pemerintahan yang belum genap 100 hari ini. Namun, penurunan harga premium ternyata tidak seperti yang diharapkan sebelumnya.

“Meski telah menurunkan harga BBM, harga premium di sejumlah daerah ternyata tidak sama. Saat ini terdapat tiga jenis harga premium yang berbeda di tiga wilayah,” ujar Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW), Syarif Rahman Wenno dalam keterangannya kepada Aktual, Selasa (20/1).

Lebih lanjut dikatakan, perbedaan harga yang ditentukan Jokowi, sepertinya ada yang tidak beres dengan cara kerja pembantu Presiden khususnya Menteri ESDM Sudirman Said dan Dirut Pertamina Dwi Sucipto selaku eksekutor dari kebijakan Jokowi.

“Fakta yang terjadi di lapangan, tidak mengkonfirmasi apa yang telah diputuskan Presiden Jokowi. Pembangkangan dilakukan oleh dua pembantu Presiden itu secepatnya harus disikapi. Selain ada kesan cari untung, secara luas rakyat dirugikan akibat kebijakan sepihak oleh para pembantu presiden tersebut,” tegasnya.

Menurutnya, Presiden seharusnya tidak membiarkan situasi ini berlarut-larut karena semakin lama dibiarkan, tentu akan memprihatinkan kondisi rakyat.

“Atas sikap pembangkangan kami menyerukan agar Presiden Joko Widodo memecat Menteri ESDM Sudirman Said dan Dirut Pertamina Dwi Sucipto agar aksi seperti ini dikemudian hari tidak terulang kembali,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir menjelaskan, perbedaan harga berlaku untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Untuk Jawa dan Madura telah ditetapkan Rp6.700 per liter, untuk Bali menjadi wilayah yang paling termahal dengan Rp7.000 per liter. Sedangkan diluar ketiga wilayah tersebut hanya dibanderol Rp6.600 per liter.
“Kenapa Jawa Madura beda karena Jawa Madura itu sudah menjadi BBM umum, di luar itu Premium menjadi penugasan,” kata Ali Mundakir.

Lebih lanjut dikatakan, untuk wilayah Jawa dan Madura para pengusaha SPBU masih diperbolehkan mengambil margin atau keuntungan antara lima sampai 10 persen, sedangkan untuk di luar Jawa, Madura, dan Bali, pengusaha SPBU hanya diperbolehkan meraup untung di bawah sekitar lima persen.
“Kenapa Bali Rp7.000 karena pembulatan ke atas, dan adanya pajak bahan bakar kendaraan bermotor kalau di bali 10% diluar bali 5%,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Budi Waseso Agendakan ‘Bersih-bersih’ di Internal Bareskrim

Jakarta, Aktual.co — Kabareskrim Irjen Pol Budi Waseso akan melakukan konsolidasi dengan internal Bareskrim untuk memetakan pekerjaan yang harus dilakukannya ke depan dalam memimpin badan tersebut.
“Saya sekarang mau konsolidasi dengan semua anggota saya, nanti saya baru tahu beban-beban apa di Bareskrim, pekerjaan apa yang harus saya lakukan, PR apa yang harus saya kerjakan,” kata Budi di Jakarta, Selasa (20/1).
Menurut dia, konsolidasi internal Bareskrim penting dilakukan untuk mengetahui kasus apa saja yang telah selesai dan kasus apa saja yang sedang ditangani Bareskrim.
Ia pun akan meneruskan beberapa program yang sudah dilakukan oleh pendahulunya Komjen Pol Suhardi Alius.
Pihaknya pun yakin mampu memimpin Bareskrim dengan baik. “Saya delapan tahun di Propam, bukan berarti saya tidak bisa di reserse. Nanti kita buktikanlah,” kata dia.
Sebagai kabareskrim baru, Budi menyatakan akan melakukan ‘bersih-bersih’ di lingkungan Polri, terutama di Bareskrim.
“Bersih-bersih semua, artinya kerja harus baik, tidak ada lagi penyidikan dengan bayaran uang,” tukasnya.
Irjen Pol Budi Waseso ditunjuk sebagai Kabareskrim baru menggantikan posisi Komjen Pol Suhardi Alius yang dimutasi ke Lemhannas RI.
Sebelumnya, Budi menjabat sebagai Kepala Sekolah Staf Pimpinan Tinggi Polri (Sespimti) di Bandung, Jawa Barat.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Demokrat : Bandar Judi Jadi Wantimpres Meruntuhkan Kewibawaan Lembaga Kepresidenan

Jakarta, Aktual.co — Politisi Partai Demokrat, Khatibul Umam Wiranu, mempertanyakan pengangkatan Jan Darmadi, sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). 
Presiden Joko Widodo melantik Jan yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai NasDem sebagai Wantimpres bersama delapan anggota lainnya di Istana Negara pada Senin (19/1). 
Sebab, seperti halnya pertanyaan publik, Jan disebut-sebut mempunyai track-record atau rekam jejak yang tidak baik. Yakni pernah melakukan bisnis perjudian.
Khatibul menduga adanya intervensi dalam penentuan anggota Wantimpres, khususnya dilingkungan Istana Negara dari partai pengusung dan pendukung pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla pada pemilihan presiden 2014 lalu.
“Ya pasti (ada intervensi), dan bahkan sudah diakui oleh politisi PDIP,” katanya kepada Aktual.co, Selasa (20/1).
Anggota Komisi VIII DPR RI itu menyebut pengangkatan Jan Darmadi akan menjadi bumerang bagi Presiden Jokowi sendiri. Publik akan memberikan penilaian tersendiri yang pada gilirannya berdampak pada kewibawaan lembaga kepresidenan. 
“Soal lainnya adalah bandar judi jadi anggota Wantimpres akan meruntuhkan wibawa lembaga kepresidenan,” jelasnya.
Menurutnya, kursi Wantimpres seharusnya diisi oleh para ahli dibidangnya masing-masing. Dari ahli tata negara, ahli agama, ahli ekonomi, kebudayaan dan atau mewakili golongan masyarakat dengan derajat moralitas yang tinggi. Berlaku demikian karena keberadaan Wantimpres tugasnya memberikan masukan ke Presiden terkait berbagai hal.
Maka, lanjut Khatibul, menjadi kontraproduktif kebijakan-kebijakan presiden apabila mengangkat jajarannya yang memberikan pertimbangan sudah cacat moral.
“Ini malah diisi oleh orang yang secara moral tidak bisa diterima publik,” tutup anggota DPR dari Dapil Jateng VIII itu.
Senin kemarin, Presiden Jokowi diketahui melantik sembilan anggota Wantimpres. Dari sembilan nama tersebut, publik mengkritik nama Jan Darmadi (NasDem) karena latar belakangnya yang disebut-sebut pernah menjadi bos perjudian.

Artikel ini ditulis oleh:

SKK Migas: Biaya Cost Recovery Lebih Besar Daripada Penerimaan Migas Negara

Jakarta, Aktual.co — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat terdapat 24 proyek migas bakal mulai berproduksi pada 2015 dengan tambahan lifting minyak mencapai 123.919 barel per hari (bph). Namun dengan menurunnya harga minyak mentah dunia, hal tersebut berdampak pada penurunan penerimaan negara.

“Pada asumsi harga minyak 40-70 dolar per barel, SKK Migas menghitung penerimaan migas bagian negara pada 2015 diperkirakan antara USD6,6-14,9 miliar. Angka penerimaan tersebut lebih rendah dibandingkan pengeluaran “cost recovery” USD15,8-18,9 miliar pada asumsi harga minyak yang sama,” ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi di Jakarta, Selasa (20/1).

Padahal, pada 2014, realisasi penerimaan migas mencapai 28,33 miliar dolar atau jauh di atas “cost recovery” 15,91 miliar dolar. Realisasi produksi minyak pada 2014 sebesar 794 ribu barel per hari, gas 1,218 juta barel per hari, harga minyak 100,48 dolar per barel, dan harga gas 9,91 dolar per MMBTU.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi VII DPR RI melakukan evaluasi kinerja 2014 dan rencana program 2015 pada rapat terbuka dengan SKK Migas di Gedung Nusantara 1 DPR. Amien Sunaryadi melaporkan adanya penurunan sektor hulu migas selama tahun 2014.

“Kontribusi hulu migas selama 2014 mengalami peningkatakan, namun prosentasenya menurun,” ujar Amien.

Amien menjelaskan lifting minyak pada Desember 2013 hingga November 2014 terlihat bahwa minyak dan gas tidak banyak meningkat sepanjang 2014. Sedangkan dilihat dari sisi keuangan, terjadi penurunan dari tahun 2009-2014.

“Penghasilan pemerintah menurun, kontraktor relatif sama, harga minyak dari 2012 turun secara signifikan hingga awal 2015,” jelasnya

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

ITB Tetap Perkuat Riset Penelitian Berbasis Kebutuhan Masyarakat

Jakarta, Aktual.co — Rektor ITB periode 2015-2020, Prof Dr Kadarsah Suryadi mengatakan akan memperkuat riset penelitian berbasis kebutuhan dan teknologi terapan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Kita lihat berapa banyak riset yang bisa diteruskan, sehingga menjadi produk komoditi yang bisa dimanfaatkan masyarakat dan punya nilai tambah ekonomi,” kata Kadarsah seusai acara pelantikan sebagai Rektor ITB periode 2015-2020 di Bandung, Selasa (20/1).

Kadarsyah menjabat sebagai rektor di Kampus Ganesha itu menggantikan pejabat sebelumnya Prof Dr Akhmaloka.

Ia menyebutkan, ITB akan tetap menguatkan hasil-hasil riset yang mempunyai potensi untuk diindustrialisasikan dan didorong dengan kerjasama dengan berbagai pihak.

“Hasil-hasil riset yang punya potensi diindustrialisasikan kita dorong, dengan kerjasama dunia industri dan usaha serta pemerintah,” katanya.

Perguruan Tinggi tidak bisa menanggung sendiri dana dari riset atau penelitian, untuk itu perlu diadakan kerjasama berbagai pihak dalam pelaksanaannya.

“Dana hasil riset dan pengembangan tidak bisa ditanggung semuanya oleh Perguruan Tinggi, terutama untuk yang dikomersialkan,” katanya.

Dilihat dari perguruan Tinggi lain di negara maju, menurut dia perguruan tinggi hanya menanggung dua persen saja, sisanya dari dukungan berbagai pihak yang terlibat.

“Untuk mengkomersialisasikan sebuah riset, dari pengalaman negara maju, perguruan tinggi hanya dua persen, industri 65 persen dan pemerintah 30 persen,” katanya.
 
Lebih lanjut ia menyebutkan, pengembangan riset harus bisa mengkolaborasikan berbagai pihak tersebut ditambah sponsor untuk mendanainya.
“Hasil riset yang dikembangkan untuk nilai tambah masyarakat juga, bukan untuk perguruan tinggi sendiri,” katanya.

ITB sudah banyak melakukan riset yang dilakukan dosen dan peneliti, dari energi, manufaktur, ICT, bio energy dan life scientist.

“Seperti penjernih air anti bakeri, solar cell, serta alat yang meningkatkan kalori dalam batu bara, itu sudah banyak dilakukan dari sekarang,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain