26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39342

Penurunan Tarif Angkot, Pemkot Bandar Lampung Tunggu Pusat

Jakarta, Aktual.co — Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan, penurunan tarif angkutan kota (angkot) menunggu kepastian dari pusat, meskipun harga bahan bakar minyak bersubsidi sudah turun.
“Meskipun harga BBM bersubsidi telah turun, Pemkot Bandarlampung tetap menunggu keputusan dari pemerintah pusat untuk menentukan tarif angkot,” kata dia, di Bandarlampung, Senin (19/1).
Pihaknya akan segera merapatkan hal ini dengan Dinas Perhubungan, Organda, Persatuan Pengusaha dan Pengemudi Angkot Bandarlampung (P3ABL), dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lampung.
Diharapkan, setelah ada keputusan dari pusat, pemkot setempat sudah bisa mempersiapkan penurunan tarif angkot sesuai dengan keputusan pusat dan minimal tidak jauh berbeda.
“Berapa pun tarif angkot nanti, asalkan tidak menyusahkan masyarakat akan kita sahkan. Jangan sampai harga BBM sudah turun tapi tarif angkot masih menyusahkan warga,” kata dia.
Ia menegaskan tarif angkot yang berlaku saat ini masih yang lama, yaitu untuk pelajar Rp2.500, dan umum Rp3.000 per penumpang.
Keputusan itu berdasarkan kesepakatan bersama dengan sejumlah pihak menyikapi kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.
Namun Wali Kota mengharapkan, mengingat Pemkot Bandarlampung belum mengambil keputusan dengan pihak terkait, para sopir maupun pengusaha angkutan umum bisa membantu masyarakat, yaitu dengan memberikan tarif angkot murah, misalkan turun Rp500.
“Saya mengharapkan agar para sopir bisa memberikan keringanan kepada masyarakat, dan juga jangan ada lagi yang menarik ongkos lebih dari yang telah ditetapkan,” katanya lagi. 

Artikel ini ditulis oleh:

Hadapi Harga Minyak Mentah, Ini Strategi Pertamina

Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) mengaku telah memiliki strategi dalam menghadapi anjloknya harga minyak dunia. Perseroan siap meningkatkan efisiensi dan melakukan perbaikan bisnis ritelnya.
“Kita akan tingkatkan efisiensi, dan perbaiki ritel kita supaya marketing kita bisa lebih bagus dan efisien,” kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dengan singkat saat ditemui usai menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi VI di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/1).
Di tempat terpisah, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan secara komprehensif strategi Pertamina dalam menghadapi anjloknya harga minyak mentah saat ini.
“Kalau strategi komprehensif yang disampaikan Dirut (Dwi Soetjipto) adalah pertama, pengembangan upstream terutama blok-blok migas yang sudah jatuh tempo serta peningkatan cadangan migas. Kedua, pengembangan gas dan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai sumber energi ke depan,” kata Bambang kepada Aktual.co melalui pesan singkatnya, Senin malam (19/1).
Ketiga, lanjutnya, peningkatan efisiensi: pengadaan, pengolahan, distribusi, dan pemasaran. Keempat, pengembangan infrastruktur: pengolahan, penimbunan, distribusi dan jaringan ritel.
“Terakhir, kelima adalah pengelolaan kesehatan cash flow perusahaan,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait target produksi serta terkait kontribusi perusahaan terhadap APBN, Bambang mengaku pihaknya masih belum bisa memaparkan lebih lanjut karena masih dalam pembahasan dalam RAPBN 2015.
“Itu lagi dibahas dalam RAPBNP, masih berdebat. Jadi belum final,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Menikmati Hidup di Negara Mafia

Jakarta, Aktual.co — Seorang teman pernah bertanya. Benarkah negara ini sudah bisa dikatakan sebagai negara mafia (mafia state)?

Di wikipedia, negara mafia diartikan seperti ini: “A mafia state is a state system where the government is tied with organized crime, including when government officials, police, and/or military take part in illicit enterprises”. Bahasa gampangnya, sebuah negara bisa dikatakan sebagai negara mafia jika pemerintah, polisi dan atau militer bergandeng tangan dengan organisasi mafia untuk menjalankan sistem kenegaraan (eksekutif, legislatif dan yudikatif). Jadi, setiap keputusan politik, hukum dan ekonomi (bahkan bisa sosial dan budaya) yang dibuat oleh negara harus merepresentasikan kepentingan mafia.

Lalu, saya balas pertanyaan teman itu. Apa yang membuat kamu bertanya seperti itu? Apakah kamu sudah melihat realitas bahwa negara ini adalah negara mafia?

Dia menjawab: “Nih, dari keseharian kita aja ya… Saat saya parkir sepeda motor saja, saat itu saya sudah berhadapan langsung sama mafia. Mau alasan lain lagi? Kemarin saya ngurus tilang motor di pengadilan. Setengah jam selesai dengan bayar Rp100 ribu lewat calo pengadilan. Tak perlu ngantri seharian yang itupun juga harus bayar Rp80 ribu-an, kata calo itu. Padahal ente tau kan, dulu tilang bisa langsung dibayar lewat bank. Gak perlu ngantri”.

Saya membalas pernyataannya. “Itu bukan fakta bahwa negara ini adalah negara mafia”.

Dia tersenyum. “Sikap, sifat, perilaku dan karakter anak kita sebagian besar dipengaruhi langsung dari orang tuanya. Sama dengan negara. Apa yang terjadi adalah cermin dari sistem pemerintahan yang ada. Cermin dari sejarah, perbuatan dan tingkah laku yang dibuat dan diputuskan oleh eksekutif, legislatif dan yudikatif yang membuat sistem pemerintahan berjalan”.

Sambil mengambil sebatang rokok, dia kemudian mengatakan seperti ini. “Anehnya, kenapa ya saya kok menikmati semua itu ya? Saya tak masalah ditarik Rp2000 atau kadang Rp3000 ketika bayar parkir motor saya di jalan. Saya bersyukur ternyata ada calo yang bantu saya ngurus tilang, karena saya tidak perlu ngantri berjam-jam. Saya menikmatinya ha ha ha…”.
                                                                                         ———————–

Obrolan sederhana itu sangat mengusik.

Saya tidak bisa membayangkan ketika mafia sudah masuk ke ranah hukum. Menentukan keputusan-keputusan UU penting tentang hajat hidup orang banyak di DPR. Ikut berperan juga dibalik layar dalam memutus kasus-kasus di Tipikor, MK, MA, bahkan sampai KPK. Atau dugaan peran mafia yang ikut berperan dalam kasus Jokowi, Budi Gunawan versus KPK yang mengguncang itu.

Saya juga tak bisa membayangkan ketika mafia migas ikut menentukan harga bbm, harga beras, harga gula, harga obat/rumah sakit sampai harga buku pelajaran anak saya.

Kalau ini benar, apa yang dilakukan mafia memang benar sudah membentuk tulang dan darah kita. Karena sudah mengalir di darah dan membentuk tulang, kita tidak tahu lagi bahwa mafia itu ternyata sudah hadir dalam keseharian kita. Dan kita menikmatinya.  

Itu mungkin yang menyebabkan kita dan saya memang menikmati hidup di negara mafia. Dan itu juga yang membuat kita tak terlalu peduli soal mafia-mafiaan. Apa itu mafia migas, mafia peradilan, mafia pajak, mafia kepolisian, mafia tentara, mafia judi, mafia tki, mafia tanah, mafia beras, mafia pupuk, mafia gula, mafia ikan, mafia garam dan ratusan bahkan ribuan mafia kalau ada.

Bagi kebanyakan atau rakyat kecil (yang tidak paham istilah dan teori negara mafia atau mafia state) hanya paham satu hal: Kami. Saya dan keluarga saya harus hidup entah ada mafia atau tidak!!

Pertanyaannya, apakah benar negara sudah melakukan kewajibannya untuk melindungi rakyatnya yang tidak pernah paham apa yang dilakukan mafia ini? Apakah benar juga negara merasa nyaman juga ketika kebanyakan anaknya (rakyat) ternyata juga sangat menikmati hidup di negara mafia?

Lalu siapa yang care soal ini. Soal mafia state?

Artikel ini ditulis oleh:

Kabau Sirah Ditekuk Sriwijaya FC

Padang, Aktual.co — Laga lanjutan Sriwijaya FC melawan Semen Padang FC berlangsung panas. Laga lanjutan Surya Citra Media (SCM) CUP 2015 yang dilangsungkan di GOR H Agus Salim, Padang, Senin (19/1) ini cukup aneh untuk tim Semen Padang.
Hal ini karena, awalnya Pelatih SP Jafri Sastra memasukkan Nur Iskandar dalam line up awal, namun akhirnya digantikan dengan Herman Dzumafo.
Dari awal laga, kedua tim bermain cukup agresif. Umpan pertama diterima oleh Semen Padang, Herman Dzumafo pada menit ke-25, namun belum membuahkan hasil.
Kemudian, permainan keras dilakukan oleh pemain Sriwijaya FC yang berujung membuat pemain bernomor punggung 30, Jecky Arisandi dihadiahi kartu kuning setelah menekel keras pemain belakang Semen Padang. Hingga turun minum pun skor tetap angka kosong bagi kedua tim.
Memasuki  babak kedua, permainan pun semakin memanas antara kedua tim. Bahkan, pada menit ke-30 sempat terjadi adu mulut antara pemain Semen Padang, Yu Hyunkoo dengan salah satu pemain Sriwijaya FC.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya di menit ke-75 tuan rumah menungguli 1-0 setelah sepakan Dian Agus berhasil dikawal bagus oleh Airlangga ke gawang Sriwijaya FC melalui tendangan saltonya.
Namun sayang, keunggulan Semen Padang hanya bertahan hingga menit ke-85 setelah Pemain anyar Sriwijaya FC, Ferdinand Sinaga berhasil membobol gawang Semen Padang dengan skor 1-1.
Tak berhenti disana, Sriwijaya kembali menambah keunggulan melalui Morimakan Koita pada menit ke-88 setelah adanya kesalahan yang dilakukan oleh pemain Semen Padang. Skor 2-1 pun tetap terpampang pada papan skor hingga pluit panjang wasit dibunyikan.

Artikel ini ditulis oleh:

Organda Jateng Belum Sikapi Penurunan Tarif

Semarang, Aktual.co — Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis premium dan solar belum diikuti penetapan tarif baru angkutan umum. Organisasi Angkutan Darat masih perlu duduk bersama dengan Pemprop Jawa Tengah terkait penetapan tarif angkutan umum.
“Kita akan adakan pertemuan dulu dengan Gubernur Jateng, karena ini menyangkut angkutan di Jateng,”ujar ketua Organda Jateng, Anggoro Karsidi di Semarang, Senin (19/1).
Organda Jateng berencana menggelar pertemuan secar terbuka dengan Dinas Perhubungan, Biro Perekonomian Sekertariat Daerah Jawa Tengah, dan pihak awak angkutan maupun pengusaha secara terbuka di kantor Dishubkominfo Jateng yang berlangsung pada Rabu (21/1).
“Hari Selasa besok kita akan adakan pertemuan secara internal dengan para awak angkutan, pengusaha dan pihak-pihak terkait. Sedangkan, pertemuan hari Rabu, hasilnya nanti akan ada press rilis kepada awak media,” terang dia.
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, berencana akan membahas kebijakan penetapan tarif angkutan baru bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun AKAP (Antar Kota Antar Provinsi).
Menurut dia, tarif baru Bus AKDP yang memiliki karateristik perlu dibicarakan. Sehingga diperlukan langkah-langkah kebijakan strategis dengan berdasarkan pada azas otonomi daerah.
“Tarif bus AKDP punya karateristik sendiri. Jadi perlu dibicarakan dengan pusat. Seperti angkutan desa menjadi urusan Wali Kota/ Bupati, maka perlu peninjauan kembali. Dalam hal ini mereka mempunyai regulasi sendiri, tidak perlu intervensi pusat,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

AJI Langsa Kutuk Teror Pembakaran Rumah Wartawan

Banda Aceh, Aktual.co — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Langsa mengutuk keras kasus pemkaran rumah Muhammad Hanafiah, wartawan Waspada di Aceh Tamiang. Aksi itu dinilai sebagai bentuk teror yang patut dilawan semua pihak. Selain itu, AJI mendesak Polres Aceh Tamiang dan Polda Aceh mengusut tuntas kasus itu dan menangkap pelakunya.
“Kita mengutuk keras teror terhadap jurnalis dan media di Aceh. Kita harap polisi serius mengusut kasus, mengungkap motif dan menangkap pelaku percobaan pembakaran rumah itu,” ujar Ketua AJI Langsa, Imran MA, dalam surat tertulis yang dikirimkan ke sejumlah media, Senin (19/1).
Disebutkan, percobaan pembakaran rumah wartawan Muhammad Hanafiah terjadi pada Kamis (15/1) sekitar pukul 03.00 WIB dinihari di Desa Bukit Tempurung, Kecamatan Kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang. Pelaku membakar kursi bagian depan rumah. Beruntung, Muhammad Hanafiah terbangun serta api bisa dipadamkan. Di lokasi kejadian ditemukan ceceran bensin.
“Aksi teror itu bukan hanya mengancam si wartawan, namun menimbulkan dampak psikologis pada keluarga wartawan itu,” ujar Imran. Dia menilai, aksi teror itu sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan pers di Aceh.
Selain itu, Imran mengimbau semua pihak menghormati kerja-kerja jurnalis yang dilindungi undang-undang. Pihaknya, sambung Imran menyarankan pada publik jika keberatan terhadap pemberitaan pers, harap memprotes dengan cara sesuai undang-undang tentang pers. Bukan dengan tindak kekerasan.
“Kita juga ajak semua wartawan terus meningkatkan profesionalitas, melaksanakan kode etik jurnalistik dalam bekerja,” terangnya. Di sisi lain, Imran menyebutkan pihaknya terus mengawal kasus tersebut sampai tuntas. Untuk itu, dia meminta Kapolri memberikan perhatian serius terhadap kasus tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain