29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39346

Organda Setuju Tarif Angkutan Turun Lima Persen

Jakarta, Aktual.co — Organisasi Angkutan Darat menyetujui penurunan tarif angkutan umum kelas ekonomi minimal 5 persen yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan, Senin (19/1).

Ketua Umum DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Eka Sari Lorena Surbakti mengatakan bahwa setelah rapat pleno, pihaknya menyetujui instruksi Menteri Perhubungan melalui Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penyesuaian Tarif Angkutan Umum Kelas Ekonomi itu.
“Setelah adanya koordinasi dan pertemuan dengan Kementerian Perhubungan dan mengikuti saran arahan dari Kemenhub,” katanya kepada wartawan, Selasa (20/1). 
Eka menjelaskan bahwa penyesuaian tarif angkutan umum kelas ekonomi itu agar masyarakat dapat merasakan dampak positif dari penurunan harga BBM. Selain itu, kata dia, dengan adanya penurunan tarif diharapkan memberikan ruang finansial yang cukup bagi operator untuk melakukan pemeliharaan serta untuk tetap bisa mengedepankan aspek keselamatan dalam pelayanan.

“Komponen BBM memakan porsi 38–40 persen dari total biaya. Kalau turun 10 persen saja (BBM), penurunan tarif hanya 3,8 persen. Namun, kami menginstruksikan untuk penyesuaian tarif angkutan kelas ekonomi sebesar 5 persen,” katanya.

Untuk itu, Eka meminta DPD Organda bisa segera berkoordinasi dengan pemda setempat guna melaksanakan instruksi tersebut. Instruksi tersebut juga, lanjut dia, diteruskan kepada DPC-DPC Organda di seluruh daerah.

“Kami akan koordinasi juga dengan Dishub untuk mengeluarkan surat keputusan (SK) formal tarif angkutan ekonomi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan

Jakarta, Aktual.co — Pada perdagangan hari ini (20/1), Asjaya Indosurya Securities memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak pada kisaran 5.128–5.198.

Menurut tim riset Asjaya Indosurya Securities, IHSG memiliki potensi untuk melanjutkan kenaikannya pada perdagangan hari ini.

“Indeks berpotensi menguat, di mana indeks berpotensi menguji support di  5.128,” kata Tim Riset Asjaya Indosurya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/1).

Dikemukakan juga sejumlah saham dapat disoroti dalam perdagangan hari ini, adalah EXCL, PWON, PGAS, GGRM, JSMR, BBNI, dan WTON

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

ADB Suntik BUMN, Menteri Rini: Saya Belum Tahu

Jakarta, Aktual.co — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku belum tahu apakah pinjaman Asian Bank Development (ADB) terhadap Indonesia akan masuk ke BUMN atau tidak.

Seperti diketahui, Asian Development Bank (ADB) menyatakan akan menambah porsi pinjaman atau utang untuk Indonesia hingga USD1,5 miliar atau sekitar Rp15 triliun pada tahun 2015, guna mendukung pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Sementara Pemerintah sendiri telah mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp48,01 Triliun ke dalam RAPBNP 2015 untuk dibagikan kepada 35 BUMN.

“Saya belum belum mengetahui yah (apakah pinjaman ADB akan masuk ke BUMN atau tidak),” kata Rini kala ditemui usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin malam (19/1).

Seagai informasi, angka pinjaman yang diberikan ADB kepada Indonesia tahun ini meningkat dibandingkan periode 2014, di mana ADB hanya memberikan pinjaman kepada Indonesia sekitar USD550 juta.

“Pinjaman USD1,2 sampai USD 1,5 miliar untuk persetujuan, kita coba untuk kuatkan karena Indonesia merupakan negara penting,” kata Presiden ADB Takehiko Nakao di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, pekan lalu.

Nakao menilai Indonesia merupakan salah satu negara penting selain China dan India. Karena itu pihaknya merasa perlu melakukan memberikan pinjaman lebih besar dari tahun lalu. Ditambah ADB melihat, banyak proyek di Indonesia tertunda di tahun Pemilu.

“Karena itu, upaya menggenjot pembangunan infrastruktur tahun ini perlu mendapat dukungan finansial,” jelasnya.

Lanjutnya, dukungan pihaknya telah selaras dengan rencana pembangunan nasional pemerintahan Jokowi-JK lima tahun ke depan.

“Banyak tugas penting pemerintah yang harus dipenuhi mulai dari menyediakan infrastruktur, ketahanan pangan dan energi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lebih inklusif,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Proses yang Dilakukan KPK Tidak Memiliki Kepastian Hukum



Jakarta, Aktual.co —Anggota DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H.M Nasir Djamil menegaskan, bahwa proses yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seakan tidak memiliki kepastian secara hukum. Hal itu dia katakan dalam agenda Aktual Forum yang digelar di restoran Komando, jalan Soepomo, Jakarta Selatan, Minggu, 18, Januari, 2015.
 Selain itu juga  Nasir mengatakan, jika ada keinginan  KPK untuk menyelamatkan kewibawaan lembaga  kepresidena serta institusi kepolisisan, maka harua ada langkah yang kongkreet dan terbuka.

Artikel ini ditulis oleh:

Warnoto

WKSI: IHSG Diprediksi Melemah

Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin bergerak variatif. Pasalnya,  penurunan harga BBM, elpiji, dan semen belum sepenuhnya direspon positif oleh pelaku pasar dan sinyal profit taking juga masih berlanjut.

Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada mengatakan jika pelemahan masih berlanjut kemungkinan IHSG akan menutup utang gap 5.113-5.125 terlebih dahulu. Selain itu, kata dia, pelaku pasar mencoba mengakumulasi pembelian saham-saham yang telah melemah sebelumnya.

“Di sisi lain ada juga pelaku pasar yang cenderung melakukan aksi jual seiring masih variatifnya sentimen yang ada. Tarik menarik inilah yang membuat laju IHSG naik turun dalam rentang terbatas,” ujar Reza dalam risetnya.

Pada perdagangan Selasa (20/1) IHSG diperkirakan Reza berada pada rentang support 5.128-5.147 dan resisten 5.168-5.186. Menurutnya, sentimen yang ada belum cukup kuat untuk membuat laju IHSG kembali variatif dan disertai pelemahan.

“Diharapkan kondisi global tidak terlalu negatif sehingga dapat memberikan sentimen penguatan pada IHSG,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

WKSI: Rupiah Diprediksi Bergerak Variatif Cenderung Melemah

Jakarta, Aktual.co —   Pasca menguat di akhir pekan kemarin, laju Rupiah kembali melemah. Hal tersebut seiring pelaku pasar yang melakukan peralihan ke Yen yang bergerak menguat.

“Penguatan Yen dipicu antisipasi sentimen negatif dari Tiongkok, berupa pengendalian margin trading yang dipersepsikan kemungkinan adanya pembatasan transaksi tersebut,” ujar Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada.

Pada Selasa (20/1) Reza memprediksikan Rupiah di bawah target level support 12.605, yakni Rp12.620-12.600 (kurs tengah BI). Menurutnya, belum adanya sentimen positif yang signifikan masih membuat laju Rupiah variatif dan cenderung melemah.

“Potensi perubahan masih dimungkinkan, seperti yang sempat kami sampaikan sebelumnya. Tetap waspada pada setiap potensi perubahan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain