30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39620

Black Box QZ8501 Ditemukan, Sesuai Keyakinan CEO AirAsia

Jakarta, Aktual.co — Tim pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501 berhasil menemukan Black Box atau kotak hitam di lokasi pencarian.
Black Box yang ditemukan ini di kedalaman  30-32 meter dari permukaan air, di Selata Karimata.
Pengangkatan Black Box akan dilakukan dengan menggeser serpihan pesawat atau dengan cara mengangkat serpihan badan pesawat terlebih dahulu menggunakan teknik balon.
CEO AirAsia Tony Fernandes sebelumnya melalui akun twitter resmi @tonyfernandes menyebutkan bahwa kemungkinan telah ditemukannya Balck Box QZ8501.
“Kami dituntun untuk percaya bahwa black box kemungkinan telah ditemukan. Namun masih belum terkonfirmasi, tapi info ini kuat,” kata Tony dalam cuitannya, Minggu (11/1).

Artikel ini ditulis oleh:

DPR: Lebih Objektif, Blackbox Diperiksa di Luar Negeri

Jakarta, Aktual.co — Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta pemeriksaan blackbox pesawat AirAsia Q7 8501 harus dilakukan di Tanah Air mendapat tentangan dari sejumlah legislator di Senayan.
Seperti yang diungkapkan oleh Bambang Harjo anggota Komisi VI DPR RI. Menurutnya pemeriksaan ini lebih objektif bila dilakukan di luar Indonesia, sebab KNKT adalah orang-orang yang masih berseragam Kementerian Perhubungan. “Pertanyaannya apakah netral KNKT dalam investigasi ini,” kata politisi Gerindra ini.
Dan, lanjutnya, kalau Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memaksakan pembukaan blackbox ini di Indonesia, maka patut diduga akan banyak titip-titipan dari kemenhub untuk mengarahkan investigasi kecelakaan ini. “Saya kurang setuju dengan pernyataan Pak menteri perhubungan,” sergahnya.
Seperti diketahui, Tim Penyelam TNI AL yang berada di KN. Jadayat telah berhasil menemukan peralatan yang sangat penting yaitu Black Box AirAsia QZ8501 pada posisi 03.37.21 S/109.42.42 E dengan kedalaman sekitar 30 sampai 32 meter.

Artikel ini ditulis oleh:

Ini Peran Lima Buron Terduga Teroris Poso

Jakarta, Aktual.co — Tim Detasemen Khusus 88 Polri dan Polda Sulawesi Tenggara berhasil mencokok lima orang buron yang diduga terlibat aksi teroris Poso.
“Mereka adalah Ilham Syafii, Saiful Jambi, Rustam alias Ape, Hasan beserta istri bernama Ros,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kombes Pol Agus Riyanto, Jakarta , Senin (12/1).
Agus menatakan, kelimanya memiliki peran dalam aksi terorisme di Poso antara lain sebagai berikut:
Ilham Syafii, terlibat sebagai pendukung pendanaan teror kelompok Masyarakat Indonesia Timur (MIT). Dia juga pernah mengikuti pelatihan militer bersama kelompok Santoso dan Daeng Koro.
“Dia juga berperan sebagai kurir kelompok MIT pimpinan Santoso dan Daeng Koro. Diduga dia mengetahui persembunyian teroris DPO (lainnya-red).”
Agus mengatakan, saat akan ditangkap pelaku melawan hingga terjadi baku tembak dan menyebabkan Ilham meninggal dunia. Dari penangkapan Ilham, polisi menyita satu pucuk senjata api jenis Browning HI Power Automatic, kaliber 9mm, lima peluru kaliber 9mm, satu buah ponsel, dan pisau lipat.
Sedangkan Saiful Jambi, lanjut Agus, ditangkap pukul 11.30 WITA dengan keterlibatannya sebagai kurir logistik MIT. Tadrib tahun 2010 di daerah Topoyo, Sulawersi Barat, dan bersama-sama membuat bom dengan tersangka lain bernama Oca (sudah ditangkap sebelumnya).
Saiful juga menerima kiriman dana dari seseorang bernama Ikhwan di luar Sulawesi Tenggara. Perannya sebagai pengurus keuangan kelompok MIT, dan diduga membantu menyembunyikan DPO Daeng Koro dan Santoso.
Rustam alias Ape, diduga yang bersangkutan membantu pelarian dan menyembunyikan Daeng Koro dan Santoso, dia juga membantu mengurus pembelian logistik kelompok MIT.
“Tersangka pernah mengikuti pelatihan militer di Morowali di tahun 2007, dan membantu mengurus keuangan dan sebagai pemberi dana operasi Tuturuga Morowali,” kata Agus.
Hasan dan Ros, adalah pasangan suami istri yang ditangkap dengan barang bukti sekitar Rp23 juta. Keterlibatannya sebagai pendukung logistik kelompok Santoso. “Dia menerima dan mengirimkan logistik tersebut.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Perkuat Pasokan Listrik, PGN Pasok Gas ke Pembangkit Listrik PLN

Jakarta, Aktual.co — Penyaluran gas bumi kepada sektor industri di Lampung merupakan bukti dari komitmen PT Perusahaan Gas Negara (Persero) untuk terus meningkatkan penggunaan energi non Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebagai energi baik yang ramah lingkungan, hemat dan aman, penggunaan gas bumi diharapkan mampu memperkuat daya saing industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Lampung dan sekitarnya.

“Selain mendistribusikan gas bumi kepada sektor industri, di Lampung PGN juga telah siap untuk menyalurkan gas bagi sektor rumah tangga dan sektor usaha kecil (UMKM),” ujar Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup dalam rilis yang diterima Aktual, Senin (12/1).

Dikatakan lebih lanjut, untuk memperkuat pasokan listrik di Lampung, PGN juga bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan menyediakan gas bagi sejumlah pembangkit listrik milik PLN.  Rencananya, PGN akan menyalurkan gas ke beberapa titik serah gas yang akan dibangun pembangkit listrik antara lain GI Sribawono 100 MW, GI Sutami 30 MW, GI Sutami 100 MW, GI New Tarahan 30 MW dengan total kebutuhan gas mencapai maksimum ± 45 BBTUD.

“PGN memiliki komitmen untuk terus memperkuat pemenuhan energi nasional, sehingga potensi ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia dapat dioptimalkan. Melalui penyediaan gas bumi, wilayah seperti Lampung akan memiliki daya tarik bagi investor untuk menanamkan investasinya,” jelasnya.

Upaya PGN untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi juga dilakukan di berbagai wilayah seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Riau.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Nestle: Penggunaan Gas Bumi Hemat Biaya Energi Hingga 25 Persen

Jakarta, Aktual.co — Salah satu komitmen PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yaitu dengan menyalurkan gas bumi ke sektor industri di Lampung merupakan bukti untuk terus meningkatkan penggunaan energi non Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebagai energi baik yang ramah lingkungan, hemat dan aman, penggunaan gas bumi diharapkan mampu memperkuat daya saing industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Lampung dan sekitarnya.

“Penggunaan gas bumi akan memberikan banyak benefit bagi perusahaan. Dalam aspek biaya operasional lebih menghemat 25 persen,” ujar Factory Manager PT Nestle Indonesia Plant Panjang Lampung, Budi Utomo dalam keterangan yang diterima Aktual, Senin (12/1).

Menurutnya, dengan harga gas bumi yang lebih hemat, Nestle memperkirakan akan mampu menekan biaya energi hingga 25% sampai akhir tahun. Penurunan biaya energi tersebut tentunya akan menciptakan efisiensi dan pada tahap selanjutnya akan memperkuat daya saing perusahaan.

“Kami bersyukur dapat bekerjasama dan mendapat pasokan gas bumi dari PGN. Dengan pengalaman panjang yang dimiliki PGN, kami percaya pemanfaatan gas bumi ini akan memberikan jaminan energi dan efisiensi bagi perusahaan hingga 25 persen. Hal ini tentu akan sangat menguntungkan bisnis Nestle,” jelas Budi Utomo di Lampung.

Menurut Budi, di Lampung perusahaannya khusus memproduksi kopi. Selain menggunakan gas bumi yang menggantikan HFO (high fuel oil), Nestle juga menggunakan cangkang kelapa sawit sebagai sumber energi.  Saat ini Nestle sedang melakukan ujicoba penggunaan gas bumi selama tiga bulan ke depan. Melalui ujicoba ini perusahaan akan mengetahui kebutuhan pasokan gas yang riil bagi pabriknya di Lampung.

PT Nestle Indonesia Plant Panjang Lampung telah meneken Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) selama 5 tahun dan dapat diperpanjang setelah periode tersebut berakhir. Untuk kebutuhan operasional, kebutuhan gasnya diperkirakan sebesar 172.800 m3/Bulan.

“Kami percaya penggunaan gas bumi ini akan menghemat biaya produksi, memperpanjang umur mesin dan ramah lingkungan. Itu sebabnya kami berani melakukan investasi untuk membangun jaringan pipa gas di areal perusahaan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Kebijakan Jonan Terhadap Penerbangan Tak Nyambung

Jakarta, Aktual.co — Dalam tragedi musibah penerbangan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan harusnya tak mencari “kambing hitam”. Hal itu disampaikan Sekretaris Pusat Kajian Trisakti Fahmi Habsyi, di Jakarta, Minggu (11/1). 
Fahmi mencontohkan Jonan sebelumnya mengkambinghitamkan adan peizinan illegal, kali ini mantan Dirut KAI itu meneken peraturan yang mematok tarif batas bawah layanan penerbangan minimal 40 persen dari batas atas. 
“Aturan yang mulai diterapkan paling lambat 30 Juni 2015 itu dinilai sama dengan menghapus bisnis penerbangan murah atau low cost carrier (LCC),” ucapnya. 
“Kami sarankan dipertimbangkan kembali keputusan itu. Istilahnya, kebijakan Jonan itu sah sebagai menteri yang tidak tepat buat publik. Jika maskapai menggratispun tidak masalah karena itu investasi swasta bukan APBN,” sambungnya.
Fahmi menjelaskan beberapa kebijakan itu tidak tepat karena pertama,  pemerintah tidak perlu ikut campur dalam penentuan harga yang tidak menyangkut hajat hidup orang banyak  seperti bbm dan bahan pokok.
“Kedua, pemerintah semestinya mendorong industri swasta apapun untuk tumbuh, bersaing yang efisien   dapat memberikan terbaik pada rakyat sebagai konsumen yang diuntungkan,” sergahnya.
Sementara itu, ketiga, pemerintah hanya bertugas memperkuat infrastruktur, membuat regulasi dan kontrol yang tegas terhadap industri penerbangan menyangkut keselamatan penumpang check and recheck pesawat sebelum  pemberangkatan.
Keempat,  pemerintah lakukan adalah reformasi birokrasi koruptif  di Dephub agar penerapan regulasi itu berjalan sesuai harapan setiap hari dan  skandal seperti terbang tanpa izin tidak terulang.
“Lalu jika pesawat ada jatuh lagi, “kambing hitam” apa lagi yang perlu diatur ? Harga suku cadang pesawat kah? “tandasnya.
“Saya sarankan yang dibenahi itu “mafia murah” di Dephub dan bukan” harga murah” tiket pesawat. Jaka sembung makan ikan, gak nyambung Mas Jonan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain